Untuk mengobati flu dan batuk, Anda harus mendapatkan pengobatan untuk mengatasi virus
yang menjadi penyebabnya dan meningkatkan daya tahan tubuh agar sistem imun melakukan
mekanisme perlawanan terhadap virus.
Obat antibiotik flu adalah pilihan yang tepat untuk mengatasi flu dan batuk yang di sertai demam
tinggi, hal ini bertujuan untuk melemahkan virus penyebab flu tersebut.
Berikut ini kami berikan 5 rekomendasi obat flu dan batuk resep dokter yang bisa Anda gunakan:
Obat batuk dan pilek yang pertama yaitu OBH Combi Batuk Flu Jahe. Obat ini merupakan salah
satu rekomendasi obat flu dan batuk resep dokter yang sudah sangat sering di gunakan untuk
menyembuhkan flu. Rasa jahe yang hangat membuat tenggorokan terasa lebih nyaman,
kandungan ekstrak liquiritiae aktiv juga cukup ampuh untuk mengatasi hidung tersumbat.
<="" ins="">
2. Hustab
Hustab merupakan salah satu obat pilek di apotik yang bisa Anda gunakan untuk meredakan
batuk dan flu dengan cepat. Obat ini di jual bebas di pasaran namun dalam penggunaannya anda
harus memperhatikan dengan seksama dosis dan prosedur pakainya karena obat ini termasuk
dalam golongan obat keras.
Procold Flu dan Batuk merupakan obat pilek yg manjur terutama untuk mengatasi gejala bersin
berkepanjangan di sertai dengan hidung tersumbat dan sakit kepala. Obat flu dan batuk resep
dokter ini juga bisa di gunakan untuk meredakan gejala batu yang di sertai dengan dahak atau
batuk kering.
<="" ins="">
4. Fludane Plus
Fludane Plus termasuk kedalam daftar obat flu yang sangat manjur terutama untuk mengatasi flu
dengan gejala demam tinggi di sertai dengan hidung tersumbat, batuk kering dan berdahak, sakit
kepala dan demam. Obat flu dan batuk resep dokter ini juga bisa anda dapatkan di apotik
terdekat, namun untuk penggunaan dalam dosis besar atau jangka panjang anda di haruskan
melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
5. Fludexin
Fludexin merupakan obat flu generik yang sering di pakai sebagai obat flu dan batuk resep
dokter bagi penderita flu yang di sertai dengan gejala demam tinggi, peradangan pada saluran
pernapasan, dan sakit kepala. Obat ini juga bisa di gunakan dalam pengobatan sinusitis dan
sinitis alergik.
Mengonsumsi obat yang bisa dibeli bebas di apotek. Untuk meredakan gejala hidung tersumbat,
cobalah untuk mengonsumsi obat yang mengandung dekongestan. Sedangkan untuk meredakan
demam dan nyeri, gunakan obat pereda rasa sakit ibuprofen atau paracetamol. Meskipun dijual bebas di
apotek, Anda harus tetap mematuhi aturan pakai. Penting untuk membaca petunjuk pemakaian yang
tertera pada kemasan (atau bila perlu bertanya kepada apoteker atau dokter) karena sebagian produk
obat tersebut tidak cocok diberikan kepada bayi, anak-anak, wanita hamil atau menyusui, serta pada
orang-orang yang sedang menderita kondisi tertentu.
Analgesik atau pain killer, yang berfungsi sebegai pereda rasa sakit untuk sakit kepala,
berkhasiat tenggorokan kering, meredakan nyeri otot, dan juga untuk mengatasi demam
dekongestan, berfungsi untuk mengatasi bersin-bersin dan juga untuk melegakan pada hidung
yang tersumbat karena pilek
Mempunyai anti-alergi
Sebagai obat batuk, baik itu bersifat sebagai antitusif maupun juga sebagai ekspektoran
1. Actifed Syrup
Actifed ini diindikasikan untuk sebagai meringankan pilek dan juga meringankan alergi pada
pernafasan dihidung.
Kontra Indikasi: Penderita yang hipersensitif pada obat ini. Tripolidine ini sangat membantu
pada meringankan gejala yang karena penyebabnya oleh secara keseluruhan ataupun sebagian
dikarenakan tergantung pada proses dari pelepasan histamine. Proses pada Senyawa dari
golongan pyrolidine akan bekerja secara baik sebagai antagonis kompetitif untuk reseptor
histamine H1 dan juga bisa untuk mampu menekan pada sistem syaraf pusat, sehingga
akibatnya akan menyebabkan rasa kantuk. kandungan pseudoephedrinenya bekerja sebagai
aktifitas simpatonimetik langsung atauupun tidak langsung dan ini adalah merupakan
dekongestan saluran nafas pada bagian atas.
2. Allerzin Syrup
ALLERZIN syrup (5 ml) ini mempunyai kanduan Prornethazine HCI sekitar banyaknya 5 mg. Khasiatnya
dipakai untuk proses pengobatan pada bermacam-macam penyakit yang oleh karena penyebabnya
disebabkan karena reaksi alergi. Oleh Karena karakteristik sifat nya yang sedatif, maka dari itu untuk
pemakaiannya obat ini bisa menyebabkan rasa mengantuk, reaksi ini mirip dengan obat CTM.
Komposisi dari obat bodrex flu dan batuk : parasetamol sebanyak 500 mg, kandungan
pseudoephedrine HCl sebanyak 30 mg, zat dextromethorphan HBr sebanyak 12 mg.
Indikasinya : untuk meredakan gejala flu seperti halnya demam, rasa sakit kepala, hidung yang
tersumbat dan juga disertai bersin yang disertai juga ada batuk-batuk. Cara kerja dari
Parasetamol akan bekerja sebagai antipiretik atau pengurang demam dan juga sebagai analgetik
yang bertugas sebagai pereda rasa sakit kepala, kandungan dari pseudoefedrin berfungsi
sebagai dekongestan atau hidung tersumbat, manfaat dari dekstrometorfan juga sebagai
antitusif ataupun sebagai penekan batuk.
4. Anadex Tablet
Mempunyai Komposisi Yaitu : Setiap kaplet salut gula mengandung: Paracetamol sebanyak 500
mg, kandungan Dextramethorphan HBr sebanyak 15 mg, dan juga Phenylpropanolamine HCl
sebanyak 15 mg, serta Chlorpheniramine maleate sebanyak 1 mg.
Proses Cara Kerja Obat yaitu : akan Bekerja sebagai analgetik-antipiretik, sebagai antitusif,
antihistamin dan juga sebagai dekongestan hidung.
Aturan Pakainya yaitu :
Untuk Dewasa: 1 kaplet salut gula 3 – 4 kali sehari. Efek Sampingnya : Mengantuk, mengalami
gangguan pencernaan, ada gangguan psikomotor, takikardia, kemudian aritmia, sama mulut
kering, palpitasi, retensi urin. Untuk Penggunaan dosis yang besar dan juga jangka panjang akan
menyebabkan terjadi kerusakan hati.
5. Coparcetin
Isi kandungannya yaitu : parasetamol sebanyak 500 mg, gliseril guaiakolat sebanyak 100 mg,
efedrin-HCl sebanyak 8 mg, kandungan CTM (klorfeniramin maleat) sebanyak 2 mg.
Untuk yang berbentuk sirup, kandungan dari tiap 5 ml mengandung parasetamol sebanyak 120
mg, gliseril guaiakolat sebanyak 50 mg, efedrin HCl sebanyak 4 mg, CTM (klorfeniramin maleat)
sebanyak 1 mg.
Coparcetin merupakan obat untuk influenza, obat batuk pilek, obat salesma, obat bronkitis, obat
asma dan penyakit saluran nafas. Ada dalam 2 bentuk yaitu kaplet dan juga sirup. Untuk produk
sirupnya sendiri ada khusus buat dewasa dan juga anak-anak (Caporcetin Kid Cough).
Aturan pakainya untuk orang dewasa yaitu 3 x sehari 1 kaplet, untuk anak dengan usia 6-12
tahun: 3 x sehari 1/2 kaplet. Nah Untuk produk yang sirup, anak 2-6 tahun: minumnya 3-4 x
sehari 1/2 -1 sendok takar (5 ml); 6-12 tahun: 3-4 x sehari 1/2 -1 sendok takar (5 ml).
Kandungan Parasetamol dan juga efedrin idem di atas ya. Fungsi dari Gliseril guaikolat yaitu
sebagai ekspektoran atau pelancar dahak, sedangkan CTMnya sebagai antialergi.
Cordyceps Plus Capsule terbuat dari cordyceps dan ginseng sichuan tibet. Diproses dengan
teknologi GMP streril temperatur, tingkatpenyerapan dan khasiat tinggi.
Obat Cordyceps Plus Capsule tentunya sangat cocok bagi anda yang kurang berolahraga,
kekebalan tubuh yang rendah, nudah terserang flu, cepat lelah dan kronis.
Anda tertarik dan ingin mencoba menkonsumsi obat Cordyceps Plus Capsule ini ? Anda tinggal
pesan saja karena kami melakukan
Cara Pemesanan
Ketik :
Contoh:
COR-LK : 2 botol : Muhammad Husni Arifin : JL.Noenoeng Tisna Saputra, Perum Wijaya
Permai Blok B No.11 Kec. Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat : 08231880xxxx
JANGAN LUPA!
Jahe
Jahe dipercaya oleh nenek moyang sebagai penghangat tubuh & penyembuh penyakit flu yg
alami. ltu karena jahe memiliki kandungan Shogaols yg sungguh manjur dalam memerangi virus
faktor penyebab flu atau batuk.
Rasa dari buah jeruk nipis itu sendiri hampir sama dengan buah jeruk lainnya, hanya saja buah
jeruk nipis terasa sungguh asam. Buah jeruk nipis mengandung Vit. A, Vit. C, kalsium, minyak
limonene, flavonoid, naringin, zat besi, & fosfor. Sehingga dari kandungan nya ini, buah jeruk
nipis kerap digunakan sebagai pengobatan yangs alah satunya ialah pengobatan flu.
Di pasar, merek dagang obat flu jumlahnya bejibun. Harap maklum, permintaan pasar
memang sangat tinggi. Pabrik-pabrik farmasi berlomba membuat produk obat flu.
Semua diklaim paling manjur.
Sebetulnya, apa sih beda satu obat flu dengan obat lain? Untuk tahu jawabannya,
pertama-tama kita harus tahu isinya. Secara umum, obat flu-pilek biasanya berisi:
1. Analgesik-antipiretik.
Ini istilah medis untuk obat yang khasiatnya meredakan nyeri (analgesik) dan
menurunkan demam (antipiretik). Baca juga Bab Obat Sakit Kepala & Nyeri. Obat flu
berisi pereda nyeri karena memang salah satu gejala flu yang mungkin timbul adalah
sakit kepala. Adapun kandungan antipiretik dimaksudkan untuk menurunkan gejala
panas badan (demam) yang menyertai flu.
Obat ini bekerja dengan cara menetralkan histamin. Histamin sendiri adalah bahan yang
bertanggung jawab terhadap timbulnya gejala flu-pilek seperti hidung meler dan bersin-
bersin. Contoh obat golongan ini klorfeniramin maleat, difenhidramin, tripolidin,
bromfeniramin maleat.
Dari sekian banyak contoh antihistamin di atas, yang paling banyak digunakan adalah
klorfeniramin maleat. Nama ini mungkin tidak begitu akrab di telinga awam. Dalam
bahasa sehari-hari, kita mengenalnya dengan sebutan CTM, singkatan dari chlor-
trimeton, nama lain klorfeniramin maleat. CTM, klorfeniramin maleat, chlor-trimeton,
semuanya setali tiga uang alias sami mawon.
Selain punya khasiat antialergi, antihistamin juga punya khasiat sampingan menekan
refleks batuk dan efek samping membuat kantuk. Itu sebabnya, saat minum obat flu
yang mengandung antihistamin, kita disarankan untuk tidak mengendarai kendaraan
bermotor karena obat ini bisa menyebabkan kantuk dan mengurangi konsentrasi.
Obat flu hanya akan menyebabkan kantuk kalau ia berisi golongan antihistamin, misalnya
CTM dan kawan-kawan. Kalau tidak mengandung antihistamin, obat flu biasanya tidak
menyebabkan kantuk. Jadi, agar kita tidak mengantuk, pilihlah obat flu yang tidak
mengandung kelompok antihistamin.
4. Obat batuk
Karena flu kadang disertai batuk, banyak produk obat flu mengandung obat batuk. Ada
dua kelompok besar obat batuk, yaitu penekan batuk (antitusif) dan pengencer dahak
(ekspektoran). Antitusif bekerja langsung di otak dengan cara menekan sistem refleks
batuk. Contoh obat, dekstrometorfan dan noskapin.
***
Obat flu-pilek umumnya berisi satu atau beberapa jenis obat golongan di atas. Kadang,
satu tablet berisi semua jenis obat di atas. Di Indonesia, sebagian pabrik farmasi punya
kecenderungan untuk membuat satu obat berisi bermacam-macam kombinasi bahan
aktif. Obat “sapu jagat” semacam ini memang bisa sangat laris karena banyak orang
membelinya. Namun, dari sisi keamanan terapi, cara ini sebetulnya tidak sesuai dengan
kaidah farmasi yang baik. Harusnya pencampuran obat dilakukan seminimal mungkin
untuk menghindari interaksi obat dan efek samping yang tidak perlu.
Sebaiknya pilihlah obat yang isinya memang benar-benar kita butuhkan. Jangan
membiasakan diri minum obat sapu jagat. Sebagai contoh, jika pileknya tidak disertai
dengan sakit kepala atau demam, kita tak perlu minum obat flu-pilek yang berisi
parasetamol. Jika flu kita tidak disertai penyumbatan saluran napas, tak perlu minum
obat yang mengandung PPA atau pseudoefedrin. Ingat, obat sejatinya adalah racun.
Makin banyak kita minum obat, artinya makin banyak kita minum racun—sesuatu yang
tidak kita perlukan dan hanya akan membebani tubuh.
Obat-obat flu-pilek di pasaran sebagian besar dalam bentuk kombinasi yang berisi dua,
tiga, empat, bahkan lima jenis obat dari kelompok parasetamol (antinyeri-antidemam),
CTM (antialergi), PPA (pelega hidung), dekstrometorfan (penekan batuk), ekspektoran
(pengencer dahak). Dari sisi keamanan, makin banyak kombinasinya, makin besar efek
samping dan mudaratnya. Karena itu, sebagai pedoman umum: gunakan obat yang
memang kita perlukan saja.
Biasanya saat kita mengalami flu-pilek, jarang sekali semua gejala di atas muncul
bersamaan. Pada umumnya hanya dua atu tiga saja saja gejalanya. Karena itu, kalau
memang harus menggunakan obat flu, pilih obat yang memang kita perlukan saja sesuai
gejala. Sebagai contoh, kalau flu-pilek tidak disertai batuk, buat apa membeli obat batuk
yang mengandung ekspektoran atau antitusif? Begitu pula kalau meler hidung kita tidak
sampai membuat hidung tersumbat, tak ada gunanya kita membeli obat flu yang
mengandung dekongestan. Obat-obat yang tidak kita perlukan ini hanya akan
membebani tubuh dengan efek samping.
Dari tabel berikut kita bisa melihat, makin ke bawah, makin banyak kandungan obatnya,
dan tentu saja makin banyak kemungkinan efek samping dan mudaratnya. Perhatikan
juga dosisnya. Sebagian produk mengandung pseudoefedrin 30 mg per takaran,
sebagian lainnya mengandung 60 mg. Sebagai pilihan pertama, gunakan yang dosisnya
30 mg per takaran. Jika menggunakan produk pseudoefedrin 60 mg, hati-hati terhadap
risiko efek sampingnya seperti jantung berdebar-debar atau susah tidur.
Satu hal lagi yang perlu diingat: apa pun penyakit kita, jangan pernah lupa pedoman
umum berobat: jika sakit berlanjut, segera hubungi dokter.
Obat flu dan batuk Generik yang pertama yaitu brodek flu dan batuk. Obat ini memiliki komposisi yaitu
pseudoephedrine HCl 30 mg, parasetamol 500 mg, dan dextromethorphan HBr 12 mg. Indikasi untuk
meredakan gejala-gejala flu seperti hidung tersumbat, demam, bersin-bersin yang disertai batuk dan
juga sakit kepala. Analisis terdiri dari parasetamol yang berfungsi sebagai pengurang demam
(antipiretik), dekstrometorfan sebagai penekan batuk (antitusif), pelerai rasa sakit kepala (analgetik),
dan pseudoefedrin (bukan PPA yang digunakan) sebagai dekongestan (hidung tersumbat).
Isi kandungannya terdiri dari gliseril guaiakolat 100 mg, parasetamol 500 mg, CTM (klorfeniramin
maleat) 2 mg, dan efedrin-HCl 8 mg. Jika dalam bentuk sirup, tiap 5 ml mengandung: gliseril guaiakolat
50 mg, parasetamol 120 mg, CTM (klorfeniramin maleat) 1 mg dan efedrin HCl 4 mg. Tapi bila kamu ibu
mengandung bayi maka baca ini Merk Obat Batuk Ibu Menyusui Bodrex Dan Sirup yang Aman dan Tidak
Aman.
2. Coparcetin
Coparcetin merupakan obat flu dan batuk Paling Ampuh, bronkitis, untuk influenza, salesma, saluran
nafas dan juga asma. Obat jenis ini ada dalam 2 macam yakni sirup dan kaplet. Sirup bisa juga untuk
dewasa dan juga anak-anak. Aturan pakai untuk orang dewasa obat ini di minum 3X sehari. Fungsi
Gliseril guaikolat adalah sebagai pelancar dahak atau ekspektoran , sedangkan CTMnya sebagai
antialergi.
3. Actifed Syrup
Syrup yang mengandung actifed ini berfungsi untuk meringankan alergi pada pernafasan dihidung. Dan
juga meringankan pilek.
4. Allerzin Syrup
Allerzin syrup (5 ml) ini memiliki kanduan Prornethazine HCI sekitar banyaknya 5 mg. Obat ginerik ini
memilik khasiat untuk proses pengobatan berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh reaksi alergi.
Karena sifatnya yang sedatif, oleh karena itu untuk penggunaan obat ini dapat menyebabkan rasa
kantuk seperti obat CTM.
5. Anadex Tablet
Obat flu dan batuk Untuk Dewasa selanjutnya yaitu anadex tablet. Obat inimemiliki komposisi di setiap
tablet mengandung juga Phenylpropanolamine HCl sebanyak 15 mg, Chlorpheniramine maleate
sebanyak 1 mg, Paracetamol sebanyak 500 mg, dan juga kandungan Dextramethorphan HBr sebanyak
15 mg.
6. Dextrometorfan
Obat ini berfungsi sebagai penekan batuk atau antitutif yang bekerja sentral dengan meninggikan
ambang reflex batuk yang terjadi. Obat ini tidak mengakibatkan gangguan saluran pencernaan dan
kantuk
7. Ekspektoran
Contoh obat ini adalah gliseril guaikolat.Obat ini berfungsi sebagai rangsangan agar bisa mengeluarkan
dahak dari saluran pernafasan.
Obat batuk dan flu selanjutnya yaitu Panadol Cold & Flu. Obat ini mengandung kombinasi dari
parasetamol 500 mg, dekongestan dan antitusif , pseudoefedrin HCI 30 mg, dan dekstrometorfan HBr 15
mg, yang berguna untuk demam/meringankan rasa sakit.
Panadol Cold & Flu bisadi gunakan pada penderita yang sensitif terhadap asetosal, atau pendarahan
lambung dan gangguan saluran pencernan. Pseudoephedrine HCl bekerja untuk merangsang reseptor
alpha adrenegrik yang akan menimbulkan vasokonstriksi kongesti selaput lendir yang menyertai rinitis
alergik,sinusitis, koriza akut, dan penyakut saluran nafas lainnya. Dextromethorpan HBr berfungsi
sebagai penekan batuk non-narkotik.
Obat batuk dan flu selanjutnya yaitu paramex flu dan batuk. Komposisi obat ini yaitu Deksklorfeniramini
maleate 1 mg , Kafein anhidrat 50 mg, Propifenazon 150 mg, dan Parasetamol 250 mg.
Indikasi: Flu, sakit gigi, Sakit kepala, demam, migren, nyeri menstruasi, reumatisme, skiatika (pinggang
pegal, linu panggul) dan neuralgia (nyeri saraf).
Analisis: pada kemasan obat inisudah tertulis bahwa kontraindikasi: pasien dengan penyakit ginjal tidak
boleh minum obat ini, h karena propifenazone dapat membuat toksik pada ginjal.
Obat Paramex flu dan batuk juga mengandung kafein. Kafein adalah stimulan sistem syaraf pusat yang
bisa memperlihatkan sifat tertentu seperti relaksasi otot polos,stimulasi jantung, dan diuretik.Jika
minum obat ini terlalu banyak akan menyebabkan sukar tidur gelisah, jantung berdebar dan iritabilitas.
10. Decolgen
Pada setiap tablet mengandung: klorfeniramin maleat 1mg (update 15 jan 13), parasetamol 400mg, dan
juga fenilpropanolamin HCI 12,5 mg.
11. Dorbigot
Komposisinya N-acetylcysteine (NAC) 200 mg dan parasetamol 500 mg. Indikasi obat ini adalah untuk
meringankan batuk berdahak dan bisa juga menurunkan demam yang menyertai influenza.
12. Flumeco
Komposisi Paracetamol 650 mg, klorfeniramina maleat 2 mg, fenilpropanolamina HCL 15 mg, dan juga
dekstometorfan Hbr 15 mg. Indikasi obat ini untuk meringankan gejala sakit.
Tiap 5 ml Paracetin Syrup mengandung : Parasetamol 120 mg, klorfeniramin maleat (CTM) 0,5 mg,
efedrin-HCl 3 mg, dan gliseril guaiakolat 30 mg. Indikasi dalam obat ini untuk meringankan
penyakitBatuk, Influenza, demam, bersin-bersin, sakit kepala dan juga pilek.
14. Sanaflu
Indikasi dalam obat ini untuk meringankan gejala flu. Tiap 5 ml sirup sanaflu plus: Parasetamol 120 mg,
fenilpropanolamin HCl15 mg, Tiap kaplet sanaflu: Parasetamol 500 mg, dekstrometorfan-HBr 7,5 mg dan
juga fenilpropanolamina HCI 3,5 mg.
Indikasi Obat Flu Dan Batuk di apotik ini bisa untuk meringankan gejala flu seperti bersin yang disertai
batuk, sakit kepala, demam, dan juga hidung tersumbat.
Per tablet berisi kandungan Parasetamol 500 mg, Gliseril Guaiakolat 50 mg, Klorfeniramini Maleat 2 mg,
dan Pseudoefedrin HCl 30 mg.
1. Coparcetin
Obat flu paling ampuh di apotik yang pertama adalah coparcetin. Obat ini adalah obat untuk
influenza, untuk obat batuk pilek, untuk obat salesma, untuk obat bronkitis, untuk obat asma dan
obat penyakit saluran nafas. Coparcetin terdiri dari dua bentuk, ada yang berbentuk kaplet dan
bentuk sirup. Dan untuk coparcetin sirupnya sendiri ada yang khusus untuk dewasa dan juga
khusus untuk anak-anak atua caporcetin kid cough.
Kandungan Coparcetin:
Kandungan yang terdapat pada obat ini adalah paracetamol 500 mg, gliseril guaiakolat 100 mg,
efedrin-HCl 8 mg yang berfungsi untuk ekspektoran atau pelancar dahak, kandungan
klorfeniramin maleat (CTM) 2 mg sebagai antialergi. Sedangkan coparcetin sirup, tiap 5 ml
mengandung paracetamol 120 mg, gliseril guaiakolat 50 mg, efedrin HCl 4 mg, klorfeniramin
maleat (CTM) 1 mg.
Dosis dan aturan pakai Coparcetin:
Dosis Coparcetin dan aturan minum bagi orang dewasa adalah 3 kali sehari 1 kaplet, untuk anak-
anak usia 6-12 tahun: 3 kali sehari 1/2 kaplet. Sedangkan untuk coparcetin sirup, aturan
minumnya adalah anak-anak 2-6 tahun 3-4 kali sehari 1/2 -1 sendok takar atau 5 ml; untuk anak-
anak 6-12 tahun: 3-4 kali sehari 1/2 -1 sendok takar atau 5 ml.
Harga Coparcetin
Adapun harga obat sirup Coparcetin sekitar 5000 yang botol 50 ml. dan tablet Coparcetin pun
sekitar 5000 perstrip.
2. Actifed Syrup
Obat flu paling ampuh di apotik selanjutnya adalah actifed syrup. Obat ini diperuntukan sebagai
peringan dari gejala pilek dan juga alergi pada pernafasan hidung.
Ada berbagai macam pilihan actifed syrup ini, oleh karenanya jika Anda akan membeli obat ini
sebaiknya sesuaikan dengan indikasi dan gejala yang Anda rasakan. Atau bisa bertanya kepada
petugas apoteker.
Dosis dan aturan pakai : Sesuai anjuran dokter atau dapat dilihat pada kemasan produk.
Peringatan dan perhatian actifed syrup:
Jangan diberikan kepada penderita yang peka pada obat simpatomimetik lain (seperti
fenilpropanolamin, efedrin, fenilefrin), kepada panderita tekanan darah tinggi yang berat, dan
kepada orang yang mendapat terapi obat antidepresan penghambat monoamin oksidase atau
MAO.
Jangan melebihi dosis yang sudah dianjurkan.
Harap berhati-hati penggunaan obat ini kepada penderita yang berpotensi memiliki tekanan
darah tinggi atau stroke, misalnya pada penderita dengan kelebihan berat badan atau penderita
yang usia lanjut.
Jika dalam 3 hari gejala flu tidak kunjung berkurang, sebaiknya segera hubungi dokter atau
puskesmas terdekat.
Berhenti menggunakan obat ini apabila terjadi susah tidur, jantung terasa berdebar-debar dan
terasa pusing.
Hati-hatilah pemakaian obat ini bagi penderita yang memiliki riwayat gangguan fungsi hati dan
ginjal, glaukoma, hipertrofi prostat, hipertiroid, gangguan jantung dan diabetes mellitus.
Sangat tidak dianjurkan pemakaian untuk anak dibawah 2 tahun, ibu hamil dan menyusui,
kecuali atas petunjuk dokter.
Setelah dan selama minum obat jangan mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan
mesin.
Hati-hati pemakaian secara bersamaan dengan obat-obat lain yang dapat menekan susunan saraf
pusat.
3. Anadex Tablet
Obat flu generik paling ampuh di apotik berikutnya adalah anadex tablet. Komposisi dari obat ini
adalah setiap kaplet salut gula mengandung paracetamol 500 mg, dextramethorphan HBr 15 mg,
phenylpropanolamine HCl 15 mg, dan chlorpheniramine maleate 1 mg.
Cara kerja anadex adalah sebagai analgetik antipiretik, dan sebagai antitusif, serta antihistamin,
juga sebagai dekongestan hidung.
Dosis dan aturan pakai anadex tablet :
Bagi orang dewasa dapat meminum 1 kaplet salut gula 3 – 4 x sehari.
Efek Samping anadex tablet:
Efek samping yang mungkin timbul setelah meminum obat ini adalah mengantuk, mengalami
gangguan pencernaan, mulut kering, retensi urin, ada gangguan psikomotor, takikardia,
kemudian aritmia, palpitasi.
Dan penggunaan dalam dosis besar dan juga dalam jangka panjang akan mengakibatkan terjadi
kerusakan hati
Harga obat anadex tablet atau pil
Harga Tablet anadex 4000 / strip isi 4 tablet.
4. Bodrex Flu dan Batuk
Obat flu paling ampuh di apotik berikutnya adalah bodrex flu dan batuk. Obat ini tentu sering
kita lihat dan dengar pada iklan-iklan dilayar kaca. Adapun komposisi kandungannya yaitu
paracetamol 500 mg, terdapat juga kandungan pseudoephedrine HCl 30 mg, dan zat
dextromethorphan HBr 12 mg.
Manfaat obat ini adalah untuk meredakan gejala-gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung
tersumbat dan bersin yang disertai juga batuk. Cara kerja dari paracetamol yang ada dalam obat
ini adalah sebagai antipiretik atau pengurang demam dan juga sebagai analgetik yang berfungsi
untuk meredakan rasa sakit kepala, adapun pseudoefedrin yang terkandung dalam obat ini
berfungsi sebagai dekongestan atau untuk meredakan hidung tersumbat, dan manfaat dari
dextromethorphan yang ada dalam obat ini sebagai antitusif ataupun sebagai penekan batuk.
5. Allerzin Syrup
Pembahasan obat flu paling ampuh di apotik untuk anak yang terakhir adalah allerzin syrup.
Kandungan obat ini adalah prornethazine HCI pada setiap 5 ml Allerzin syrup sekitar 5 mg yang
bermanfaat untuk mengobati bermacam-macam penyakit yang diakibatkan karena reaksi alergi.
Di samping itu, karena karakternya yang sedatif, membuat obat flu paling ampuh di apotik ini
dapat mengakibatkan rasa ngantuk kepada penggunanya, dan sangat mirip dengan reaksi obat
CTM.
Daftar Lengkap Obat Batuk, Flu, Alergi, Asma dan Cara Pemilihannya
Obat Flu
Di pasaran obat bebas obnat flu bagi anak dan dewasa sangat banyak dan beragam.
Seringkali moranmgtua atau penderita flu kesulitan mencari obat yang paling bagus,
paling manjur dan paling cocok.
Obat Flu biasanya mengandung analgesik/pain killer/pelerai rasa sakit untuk sakit kepala,
tenggorokan kering, nyeri otot, dan demam dekongestan, untuk mengatasi bersin dan
melapangkan hidung yang tersumbat
anti-alergi
obat batuk, baik bersifat antitusif atau ekspektoran
Actifed Syrup Actifed diindikasikan untuk meringankan pilek dan alergi pernafasan
hidung. Kontra Indikasi: Penderita hipersensitif terhadap obat ini. Tripolidine membantu
meringankan gejala yang penyebabnya secara keseluruhan maupun sebagian tergantung
pada pelepasan histamine. Senyawa dari golongan pyrolidine ini bekerja sebagai
antagonis kompetitif untuk reseptor histamine H1 dan mampu menekan sistem syaraf
pusat, sehingga menyebabkan kantuk. pseudoephedrine mempunyai aktifitas
simpatonimetik langsung maupun tidak langsung dan merupakan dekongestan saluran
nafas bagian atas.
Allerzin Syrup ALLERZIN syrup (5 ml) mengandung Prornethazine HCI sebanyak 5
mg. Digunakan untuk pengobatan pada berbagai macam penyakit yang disebabkan
oleh reaksi alergi. Karena sifat sedatifnya, maka untuk pemakaian obat ini dapat
menimbulkan rasa agak mengantuk, mirip CTM.
Bodrex Flu dan Batuk Komposisi: parasetamol 500 mg, pseudoephedrine HCl 30 mg,
dextromethorphan HBr 12 mg. Indikasi : meredakan gejala-gejala flu seperti demam,
sakit kepala, hidung tersumbat dan bersin-bersin yang disertai batuk. Parasetamol
bekerja sebagai antipiretik (pengurang demam) dan analgetik (pelerai rasa sakit kepala),
pseudoefedrin (bukan PPA yang digunakan) sebagai dekongestan (hidung tersumbat),
dekstrometorfan sebagai antitusif (penekan batuk).
Anadex Tablet Komposisi: Tiap kaplet salut gula mengandung: Paracetamol 500 mg
Dextramethorphan HBr 15 mg Phenylpropanolamine HCl 15 mg
Chlorpheniramine maleate 1 mg Cara Kerja Obat: Bekerja sebagai analgetik-antipiretik,
antitusif, antihistamin dan dekongestan hidung. Aturan Pakai: Dewasa: 1 kaplet salut
gula 3 – 4 kali sehari. Efek Samping: Mengantuk, gangguan pencernaan, gangguan
psikomotor, takikardia, aritmia, mulut kering, palpitasi, retensi urin. Penggunaan dosis
besar dan jangka panjang menyebabkan kerusakan hati.
Coparcetin Isi kandungannya adalah : parasetamol 500 mg, gliseril guaiakolat 100
mg, efedrin-HCl 8 mg, CTM (klorfeniramin maleat) 2 mg. Sedangkan dalam bentuk
sediaan sirup, tiap 5 ml mengandung: parasetamol 120 mg, gliseril guaiakolat 50
mg, efedrin HCl 4 mg, CTM (klorfeniramin maleat) 1 mg. Coparcetin adalah obat untuk
influenza, batuk pilek, salesma, bronkitis, asma dan saluran nafas. Ada dalam 2 bentuk
sediaan yaitu kaplet dan sirup. Untuk sirup sendiri ada untuk dewasa dan anak-anak
(Caporcetin Kid Cough). Aturan pakai untuk dewasa adalah 3 x sehari 1 kaplet, anak usia
6-12 tahun: 3 x sehari 1/2 kaplet. Untuk sediaan sirup, anak 2-6 tahun: 3-4 x sehari 1/2 -1
sendok takar (5 ml); 6-12 tahun: 3-4 x sehari 1/2 -1 sendok takar (5 ml).Parasetamol dan
efedrin idem di atas. Gliseril guaikolat adalah ekspektoran (pelancar dahak), CTM
sebagai antialergi.
Decolgen Setiap tablet mengandung: parasetamol 400mg, fenilpropanolamon HCI 12,5
mg, dan klorfeniramin maleat 1mg
Dorbigot (Nufarindo) Komposisinya parasetamol 500 mg dan N-acetylcysteine (NAC)
200 mg. Indikasi meringankan batuk berdahak dan menurunkan demam yang menyertai
influenza. NAC adalah salah satu ekspektoran.
Fludexin Komposisi: Tiap sendok takar 5 ml sirup mengandung: Parasetamol 120
mg,Klorfeniramin maleat 0.5 mg, Fenilefrin HCL 1.75 mg, Dekstrometorfan HBr 3.5 mg
Cara Kerja Obat: Bekerja sebagai analgetik-antipiretik, antitusif, antihistamin dan
dekongestan hidung. Dosis: Anak 6 – 12 tahun: 2 sendok takar (10 ml), 3 kali sehari.
Hufagrip Indikasi: Meringankan gejala-gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung
tersumbat, dan bersin-bersin. Komposisi: Kapsul biru (tidak menyebabkan kantuk)
Paracetamol 500 mg Pseudosephedrine HCL 30 mg Kapsul merah (menyebabkan
kantuk) Paracetamol 325 mg Pseudosephedrine HCL 15 mg Diphenhyldramine HCL
12.5 mg Dosis: Dewasa dan anak > 12 tahun: 1 kapsul biru pada pagi dan siang hari. 2
kapsul merah pada malam hari.
Intunal F Komposisi : Parasetamol 500 mg, Fenilpropanolamin HCl 15 mg,
Deksklorfeniramini maleat 2 mg, Dekstrometorfan HBr 15 mg, Gliseril guaiakolat 50
mg. Menghilangkan gejala-gejala demam, flu, sakit kepala. Tidak digunakan CTM tapi
Deks-CTM, apa bedanya? Sama saja, sama-sama antialergi. Untuk dekongestan
dipakai Fenilpropanolamin HCl 15 mg (tidak 25 mg). Obat ini antitusif di gabung dengan
ekspektoran (dekstro vs GG).
Inza Komposisi : Parasetamol 500 mg, Pseudoefedrin HCI 30 mg, Klorfeniramina
Maleat 1 mg. Efek samping: mengantuk, gangguan pencernaan, isomnia, gelisah, eksitasi,
tremor, takikardi, aritmia ventrikel, mulut kering, palpitasi, sulit berkemih. Penggunaan
dosis besar dan jangka panjang menyebabkan kerusakan hati.
Neozep ForteKomposisi Phenylpropanolamine HCl 15 mg, parasetamol 250 mg,
salisilamid 150 mg, chlorpheniramine maleate 2 mg, ascorbic acid (vitamin C) 25 mg.
Indikasi: pilek, rinitis alergika & rinitis vasomotor, sinusitis, flu, hidung berair, hay fever
(demam disebabkan kepekaan terhadap rumput kering) dan gangguan nasofaringeal
lain. Salisilamid adalah bentuk lain dari salisilat, selain juga sodium salisilat (suatu garam
salisilat). Perbedaannya terletak pada kekuatannya (potensi). Asam asetilsalisilik adalah
bentuk yang terkuat, sedangkan salisilamid adalah bentuk terlemah. Di Neozep Forte
sudah ada parasetamol, tapi mengapa masih menggunakan salisilamid dalam
komposisinya ya? Mungkin ini strategi dalam mengurangi dosis parasetamol yang hanya
250 mg saja, sehingga efek hepatotoksiknya turun, sementara supaya efeknya tetap sama
makanya di tambah dari salisilamid (yang potensinya cukup lemah).
Panadol Cold dan Flu Merek baru perluasan dari Panadol biru, dengan bintang iklan
ganteng Afghan, pelantun lagu Terima Kasih Cinta. Kemasannya adalah warna hijau,
berbeda dengan merek baru lainnya yaitu Panadol Extra yang berwarna merah. Panadol
Cold & Flu mengandung kombinasi dari parasetamol 500 mg, pseudoefedrin HCI 30 mg,
dan dekstrometorfan HBr 15 mg, yang berguna untuk demam/meringankan rasa sakit,
dekongestan dan antitusif. Parasetamol adalah derifat non-narkotik dari para aminophenol
yang berkhasiat analgesik dan antiperetik. yang timbul karena efek selektif alat persepsi
rasa sakit pada talamus dan hipotalamus di susunan saraf pusat. Panadol Cold & Flu
dapat di gunakan pada penderita yang sensitif terhadap asetosal, atau gangguan saluran
pencernan, pendarahan lambung. Pseudoefedrin HCI merupakan dekongestan nasal yang
dapat diberikan per oral. Pseudoephedrine HCl bekerja merangsang reseptor alpha
adrenegric yang menimbulkan vasokonstriksi kongesti selaput lendir yang menyertai
rinitis alergik, koriza akut, sinusitis dan penyakut saluran nafas lainnya. Dextromethorpan
HBr, merupakan penekan batuk non-narkotik.
Paracetin Syrup Tiap 5 ml sirup komposisi : : Parasetamol 120 mg, gliseril guaiakolat 30
mg, efedrin-HCl 3 mg, klorfeniramin maleat (CTM) 0,5 mg. Indikasi: Influenza, demam,
bersin-bersin, pilek, sakit kepala dengan batuk.
Paramex Flu dan Batuk Komposisi : Propifenazon 150 mg, Parasetamol 250
mg, Deksklorfeniramini maleate 1 mg, Kafein anhidrat 50 mg. Indikasi: Sakit kepala,
migren, sakit gigi, nyeri menstruasi, flu, reumatisme, neuralgia (nyeri saraf) dan skiatika
(pinggang pegal, linu panggul), demam. Kontraindikasi: pasien dengan penyakit ginjal
tidak boleh minum obat ini, hal ini karena propifeanzone bisa membuat toksik pada
ginjal. Propifenazon (propilantipirin) adalah derivat fenazon tanpa daya antiradang
dengan sifat sama. Di AS, penggunaan obat dari keluarga fenazon diawasi dengan ketat
(Ganiswara, 2003). Resiko agranulositosis lebih ringan. Beberapa obat sakit kepala yang
mengandung propifenazon adalah Ultraflu, Bodrex Migra, dan Saridon. Paramex juga
mengandung kafein. Kafein merupakan stimulan sistem syaraf pusat yang dapat
memperlihatkan sifat-sifat tertentu seperti stimulasi jantung, diuretik, dan relaksasi otot
polos. Kombinasi parasetamol-kafein dapat meningkatkan efikasi analgesik. Ketika
minum obat yang ada kafein-nya, minumlah sedikit mungkin minuman lain yang
mengandung kafein, (misal: kopi, teh, cola; 1 cangkir kopi = 100 mg kafein), sebab
kafein yang terlalu banyak menyebabkan gelisah, iritabilitas, sukar tidur dan jantung
berdebar. Kafein juga bisa menyebabkan ketagihan. Obat sakit kepala lain yang
mengandung kafein: Bodrex Migra (50 mg), Neuralgin (50 mg), Saridon (50 mg),
Panadol Extra (65 mg), Puyer 16 bintang 7 (50 mg). Berapakah maksimal sehari
konsumsi kafein? 300 mg di bagi menjadi 3 dosis. Untuk panadol Extra disarankan sehari
maksimal 2 saja. Apa beda Bodrex dan Bodrex Migra? Bodrex biasa isinya 600 mg
parasetamol, 50 mg kafein. Sedangkan Bodrex Migra isinya 350 mg, kafein 50 mg,
propifenazon 150 mg. Dengan maraknya obat sakit kepala yang mengandung kafein,
Dumin (mereknya si Actavis) datang dengan iklan parasetamol tanpa kafein.
Refagan Indikasi: Melagakan gejala bersin-bersin, hidung berlendir, hidung tersumbat,
pegal-pegal, sakit kepala dan demam yang disebabkan oleh flu, termasuk rhinitis alergi.
Kontra Indikasi: Terapi MAOI, glaucoma. Komposisi: Tiap tablet mengandung:
Paracetamol 500 mg, analgesik, penurun panas demam, Pseudoephedrine HCl 30 mg
pelega hidug tersumbat, Chlorpheniramine maleate 2 mg antihistamin. Dosis/Petunjuk:
Dewasa : 1 tablet, 3 kali sehari. Anak usia 6-12 tahun : ½ tablet, 3 kali sehari.
Sanaflu Indikasi: Meringankan gejala flu. Tiap 5 ml sirop sanaflu plus: Parasetamol 120
mg, dekstrometorfan-HBr 7,5 mg, fenilpropanolamina HCI 3,5 mg; Tiap kaplet sanaflu:
Parasetamol 500 mg, fenilpropanolamin HCl15 mg.
Stop Cold Tablet Indikasi: meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung
tersumbat, dan bersin yang disertai batuk. Per tablet berisi: Parasetamol 500
mg, Pseudoefedrin HCl 30 mg, Klorfeniramini Maleat 2 mg, Gliseril Guaiakolat 50 mg.
Tera F Indikasi untuk meringankan gejala flu seperi demam, sakit kepala, hidung
tersumbat, dan bersin-bersin yang disertai batuk. Tiap tablet mengandung : parasetamol
650 mg, gliseril guaiakolat 50 mg, fenilpropanolamin HCl 15 mg, chlorpheniramine
maleate 2 mg. Komentar: Parasetamol tergolong tinggi di banding merek yang lain, 650
mg (lainnya 500 mg).
Termorex Plus Indikasi: menghilangkan gejala flu yang disertai dengan demam, sakit
kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin. Per 5 mL mengandung: Parasetamol 120
mg, Pseudoefedrin HCl 7,5 mg, Gliseril Guaiakolat 25 mg, Klorfeniramini Maleat 0,5
mg.
Tremenza Indikasi menghilangkan gejala-gejala flu.
Trifed Indikasi :pengobatan gejala-gejala yang berhubungan dengan pilek, sinusitis, dan
kondisi alergika. Tiap 5 ml mengandung Triprolidin HCl 1,25 mg, Pseudoefedrin HCl 30
mg. Obat ini sebenarnya mirip benerremenza, namun sepertinya harganya lebih murah.
Tuzalos Indikasi: Gejala-gejala flu seperti batuk, demam. Anelgesik (pengurang rasa
sakit), antipiretik (penurun panas), antitusif dan nasal dekongestan. Tiap tablet
mengandung Parasetamol 500 mg, Dekstrometorfan HBr 10 mg, Fenilpropanolamin HCl
15 mg, CTM (Klorfeniramin maleat) 1 mg. Anak-anak usia kurang dari 6 tahun, ibu
hamil dan menyusui harap berhati-hati menggunakan obat ini.
Ultraflu Indikasi: untuk meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung
tersumbat dan bersin-bersin. Tiap tablet mengandung : acetaminophenum/prasetamol 600
mg, phenylpropanolamin HCl 15 mg, chlorpheniramini maleas 2 mg.
Vicks Inhaler. Indikasi: Melegakan hidung tersumbat karena pilek. Kontra Indikasi: tidak
ada. Komposisi: Minimum per tube: Menthol 197 mg Camphor 197 mg. Gunakan hanya
dalam posisi tegak. Hirup dalam-dalam melalui tiap lubang hidung, membuat bernafas
terasa lega dan sejuk. Gunakan tiap kali diperlukan. Bila sakit berlanjut, konsultasi ke
dokter. Untuk obat luar. Jauhkan dari jangkauan anak-anak. Bila sampai termakan,
konsultasi ke dokter. Tidak dapat digunakan untuk bayi.
1. Meredakan gejala flu, sakit kepala, badan pegal, demam, bersin-bersin dan hidung
tersumbat.
2. Meringankan gejala alergi
Kontra Indikasi:
Ambroxol.
Ambroxol, yang berefek mukokinetik dan sekretolitik, dapat mengeluarkan lendir yang
kental dan lengket dari saluran pernafasan dan mengurangi staknasi cairan sekresi.
Pengeluaran lendir dipermudah sehingga melegakan pernafasan. Sekresi lendir menjadi
normal kembali selama pengobatan dengan Ambril. Baik batuk maupun volume dahak
dapat berkurang secara bermakna. Dengan demikian cairan sekresi yang berupa selaput
pada permukaan mukosa saluran pernafasan dapat melaksanakan fungsi proteksi secara
normal kembali. Penggunaan jangka panjang dimungkinkan karena preparat ini
mempunyai toleransi yang baik.
Indikasi :Gangguan saluran pernafasan sehubungan dengan sekresi bronkial yang
abnormal baik akut maupun kronis, khususnya pada keadaan-
keadaan eksaserbasi dari penyakit-penyakit bronkitis kronis, bronkitis asmatis,
asma bronkial.
Dosis pemakaian: Bila tidak dianjurkan lain oleh dokter,
anjuran pemakaian untuk anak berdasarkan jumlah dosis perhari yaitu 1,2 – 1,6 mg
Ambroxol HCI per kg berat badan. Tablet : Dewasa dan anak-anak diatas 12 tahuntablet
3 kali sehari.Anak-anak antara 5-12 tahun1/2 tablet 3 kali sehari.
pada pemakaian jangka panjang dosis pemberian sebaiknya dikurangi menjadi 2
kali sehari.Tablet sebaiknya ditelan sesudah makan bersama sedikit air. Sirup : Anak-
anaks/d 2 tahun2,5 ml (V; sendok takaran), 2 kali sehariAnak-anak2-5 tahun2,5 ml
(V2 sendok takaran), 3 kali sehari.Anak-anakdi atas 5 tahun5ml{ 1 sendok takaran), 2- 3
kali sehari.Dewasa10 ml (2 sendok takaran), 3 kali sehari.Takaran pemakaian di
atas cocok untuk pengobatan gangguan saluran pernafasan akut dan
untuk pengobatan awal pada keadaan kronis sampai 14 hari.
Pada pemakaian lebih lama takaran pemakaian bisa diturunkan menjadi separuhnya.
Sirup sebaiknya diminum sesudah makan.
Interaksi Obat Penggunaan Ambroxol dapat meningkatkan kerja atau efektivitas dari anti
biotik karena dapat dikatakan jika mukus semakin cepat dan
mudah untuk dikeluarkan,maka bakteri atau virus penyebab penyakit yang
terjerat pada mukus juga akandikeluarkan .
Pada studi preklinis tidak menunjukkan adanya efek yang mengkhawatirkan,
akan tetapi keamanan pemakaian pada wanita hamil/menyusui belum diketahui dengan p
asti.
Meskipun demikian, seperti halnya dengan penggunaan obat-obat lain,
pemakaian pada kehamilan trimester I harus hati-hati.
Efek samping : Ambrixol umumnya mempunyai toleransi yang baik.
Efek samping ringan pada saluran pencernaan pernah dilaporkan walaupun jarang.
Reaksi alergi jarang terjadi, beberapa pasien yang
alergi tersebut juga menunjukkan reaksi alergi terhadap preparat lain.
Kontraindikasi :Tidak diketahui adanya kontraindikasi.
BROMHEKSIN
Asetilsistein (Fluimucil®)
Bromheksin (Bisolvon®)
Guaifenesin/gliseril guaiakolat/GG
Agonis β2
Fenoterol (Berotec®)
Efek samping meliputi tremor ringan pada otot rangka, palpitasi, takikardi, sakit kepala,
batuk, berkeringat.
Diberikan dalam bentuk MDI atau juga cairan untuk inhalasi (dihirup lewat nebulizer).
Terbutaline (Bricasma®)
Orciprenaline/metaproterenol (Alupent®)
Antikolinergik
Glukokortikoid
Budesonide (Pulmicort®)
Tidak digunakan pada pasien dg TBC
Efek samping: candidiasis (tumbuhnya jamur candida) di mulut/tenggorokan, perubahan
sensasi indra pembau dan pengecap.
Tidak seperti steroid lainnya, budesonide memiliki efek sedikit pada poros hipotalamik-
pituitari-adrenal, hal ini menyebabkan budesonide tidak begitu memerlukan tapering off
(dikurangi perlahan) dosisnya sebelum dihentikan.
Deksametason
Metilprednisolon
Prednison
Antagonis Leukotriene
Zafirlukast (Accolate®
ANTIHISTAMIN
Antihistamin adalah obat dengan efek antagonis terhadap histamin. Di pasaran banyak
dijumpai berbagai jenis antihistamin dengan berbagai macam indikasinya. Antihistamin
terutama dipergunakan untuk terapi simtomatik terhadap reaksi alergi atau keadaan lain
yang disertai pelepasan histamin berlebih. Penggunaan antihistamin secara rasional perlu
dipelajari untuk lebih menjelaskan perannya dalam terapi karena pada saat ini banyak
antihistamin generasi baru yang diajukan sebagai obat yang banyak menjanjikan
keuntungan.
Pada garis besarnya antihistamin dibagi dalam 2 golongan besar, yang menghambat
reseptor H1 dan yang menghambat reseptor H2. Yang lazim disebut antihistamin adalah
antagonis reseptor histamin H1 (AH1). Semua kelas antihistamin H1 struktur kimianya
menyerupai histamin. Antihistamin H1 dikelompokkandalam AH1 tradisional atau
konvensional (generasi I), dan AH1 non-sedatif (generasi I). Mereka dibagi dalam
beberapa subkelas.
EtilendiaminAntazolin, tripelanamin, pirilamin.
EtanolaminKarbinoksamin, difenhidramin, doksilamin.
AlkilaminKlorfeniramin, deksklorfeniramin, dimetinden, feniramin.
PiperazinSetirizin, homoklorsiklizin, hidroksizin, oksatomid.
PiperidinSiproheptadin.
FenotiasinPrometasin.
Obat ini disebut juga golongan simpatomimetik amin. Efeknya paling sedikit melalui 2
sistem yang berbeda. Reseptor adrenergik α berperan dalam konstriksi otot polos arteri,
vena, bronkus, sfingter kandung kencing serta relaksasi otot usus halus. Reseptor
adrenergik β berperan sebaliknya dalam relasaksi otot polos bronkus, uterus, dan
pembuluh darah. Konsep adrenergik β telah membedakan agonis β1 yang menimbulkan
lipolisis dan stimulasi jantung serta agonis β2 yang berperan pada bronkodilatasi,
vasodilatasi, inhibisi pelepasan histamin, tremor otot rangka.
Agonis Adrenergik α Obat ini terutama dipakai sebagai dekongestan hidung karena efek
vasokonstriksinya pada arteriol mukosa hidung yang melebar sehinga memperbaiki
ventilasi nasal dan jalan sinus. Dekongestan hidung hanya memperbaiki gejala sementara
pada rinitis alergik, vasomotor atau infeksi. Efeknya dapat membantu kerja antibiotik
pada otitis media. Indikasi lain adalah pada otitis media serosa untuk menghilangkan
obstruksi pada ostia tuba Eustachii. Pada waktu akut diberikan dalam bentuk dekongestan
topikal (uap, semprotan, atau tetes); lebih efektif darpada preparat oral. Diberikan tidak
lebih dari lima hari. Pada keadaan yang kronis diberikan preparat oral, karena pemberian
topikal lebih dari lima hari sel menimbulkan efek kebalikan.
Agonis Adrenergik β Banyak dipakai pada pengobatan asma karena kemampuannya
menimbulkan bronkodilatasi melalui reseptor beta adrenergik di paru.Mengaktifkan
kompleks reseptor β-adenil siklase yang mengkatalisasi produksi adenosine monofosfat
(AMP) dari adenosine trifosfat (ATP), hingga mengakibatkan peningkatan kadar cAMP
dalam sel yang menyebabkan relaksasi otot polos bronkus. Efek ini menyebabkan
stabilisasi sel mast sehingga dapat mencegah pelepasan mediator kimia. Katekolamin
seperti epinefrin, selproterenol dan isoetarin tidak efektif diberikan peroral oleh karena
perusakan yang sangat cepat di saluran cerna. Nonkatekolamin sebaliknya dari
katekolamin, jenis ini efektif bila diberikan peroral dan dapat bekerja lebih lama oleh
karena lebih tahan terhadap enzim yang ada di saluran cerna. Contohnya metaproterenol,
terbutalin, fenoterol. Efek yang tidak diinginkanObat agonis β sel menimbulkan
takikardia, palpitasi, gelisah, tremor, nausea. dan muntah; kadang pusing, lemas, keringat
dingin, dan sakit prekordial. Jangan dipakai berlebihan terutama dalam bentuk inhalasi.
Hindari pemakaian adrenergik β nonselektif pada pasien dengan hipertensi,
tirotoksikosis, dan penyakit jantung. Dalam hal tersebut pakailah agonis selektif β2 dan
lebih baik lagi secara inhalasi. Agonis adrenergik β2 secara inhalasi dapat menimbulkan
efek samping yang kurang dibandingkan dengan pemakaian sistemik yang sering
menimbulkan tremor dan palpitasi. Untuk mengatasi serangan asma akut dan
mencegah exercise induced asthma.
METILXANTIN
Teofilin merupakan salah satu obat utama untuk pengobatan asma akut maupun kronik.
Bekerja dengan menghalangi kerja enzim fosfodiesterase sehingga menghindari
perusakan cAMP dalam sel, antagonis adenosin, stimulasi pelepasan katekolamin dari
medula adrenal, mengurang; konsentrasi Ca bebas di otot polos, menghalangi
pembentukan prostaglandin, dan memperbaiki kontraktilitas diafragma. Preparat cair
diserap kurang lebih l/2 sampai 1 jam, tablet yang tak berlapis 2 jam, dan preparat lepas
lambat 4 sampai 6 jam.Teofilin dieliminasi dalam hati dan disekresi dalam urin. Terdapat
variasi individual dalam eliminasi teofilin. Harus diperhatikan umur dan gemuknya
seseorang.
Dosis oral. Oleh karena terdapat variasi antara setiap individu maka dosis harus
disesuaikan dengan melihat perbaikan klinis, efek samping, dan kadar pemeliharaan
dalam darah antara 10-20 μg/ml. Dosis permulaan yang umum antara 10-16
mg/kgBB/hari, bilamana dosis akan ditingkatkan maka perlu monitorkadar teofilin dalam
plasma. Untuk preparat lepas lambat dosis seharinya lebih rendah dari preparat biasa Bila
tampak tanda intoksikasi maka dosis harus segera diturunkan.
Dosis intravena. Tujuan utama pemberian teofilin intravena adalah untuk secara cepat
mendapatkan kadar dalam plasma antara 10-20 sel/ml. Bila pasien belum mendapat
teofilin sebelumnya, diberikan loading dose 6 mg/kgBB selama 20-30 menit melaui
infus, selanjutnya diteruskan dengan dosis pemeliharaan.
Terdapat beberapa jenis preparat teofilin, yaitu dalam bentuk sirop yang bekerja cepat,
tablet, kapsul, tablet lepas lambat, dan kombinasi teofilin dengan obat lainnya. Dalam
memilih preparat yang akan dipakai, pertimbangkan hal seperti berikut. Adanya alkohol
dalam sirop dapat mengakibatkan efek samping bila dipakai terus-menerus, jadi preparat
ini sebaiknya hanya dipakai sebagai terapi permulaan untuk mengatasi keadaan akut.
Hindari kombinasi teofilin dengan obat lain dalam satu preparat karena preparat jenis ini
sering terjadi efek samping. Preparat lepas lambat sangat berguna untuk pengobatan asma
kronik sebab dapat diberikan dosis dua kali sehari sehingga meningkatkan kepatuhan
pasien.
Reaksi yang merugikan mulai timbul bila dosis teofilin dalam darah telah melebihi 15
μg/ml. Efek samping yang sering terjadi adalah muntah dan gangguan saraf pusat.
NATRIUM KROMOLAT
Obat ini mampu menghambat pelepasan mediator dari sel mast dan basofil sehingga
alergen yang masuk ke dalam badan tidak lagi menimbulkan reaksi alergi. Diperlukan
waktu 2-3 bulan untuk evaluasi efek natrium kromolat. Telah dilaporkan bahwa pada
waktu penghirupan obat ini dapat terjadi bronkokonstriksi, oleh karena itu dianjurkan
untuk memakai inhalasi β2 terlebih dahulu sebelum penggunaan obat ini.
Indikasi adalah untuk asma, rinitis alergik, konjungtivitis alergik, alergi makanan,
ulserasi mukosa (protokolitis, sariawan). Untuk rinitis alergik diberikan dalam bentuk
tetes hidung, untuk konyungtivitis alergik dalam bentuk tetes mata, dan untuk alergi
makanan diberikan peroral 30 menit sebelum makan.
OBAT ANTIKOLINERGIK
Pada mulanya pemakaian aerosol atropin sangat terbatas oleh karena efek samping
seperti peninggian viskositas dan menurunnya jumlah sputum, orofaring jadi kering,
denyut jantung meningkat, sedasi, dan gangguan visus. Tetapi dengan preparat baru
(ipratropium bromide) yang dapat mengurangi efek samping tersebut maka obat ini mulai
banyak lagi dipakai, terutama untuk orang dewasa yang menderita asma intrinsik atau
asma bronkitis yang bronkospasmenya dipengaruhi oleh asetilkolin.
Asetilkolin berperan dalam bronkospasme. Atropin sulfat, beladona, dan skopolamin
efektif untuk mencegah bronkospame oleh metakolin, tetapi tidak untuk bronkospasme
oleh histamin.
KORTIKOSTEROID
Kortikosteroid dikenal mempunyai efek yang kuat sebagai anti-inflamasi pada penyakit
artritis reumatoid, asma berat, asma kronik, penyakit inflamasi kronik dan berbagai
kelainan imunologik. Oleh karena efek anti inflamasi dan sebagai immunoregulator,
kortikosteroid memegang peranan penting pada pengobatan medikamentosa penyakit
alergi baik yang akut maupun kronik. Tetapi di samping manfaatnya, karena efek
sampingnya yang banyak juga menyebabkan penggunaan kortikosteroid ini harus tepat
guna dan tepat cara.
Kortikosteroid alamiah dan buatan secara garis besar terbagi dalam mineralokortikoid dan
glukokortikoid. Walaupun pada saat ini pada preparat yang baru semakin diusahakan untuk
hanya mempunyai efek glukokortikoid, tetap masih mempunyai efek minerelokortikoid
walaupun sedikit.
Walaupun tampaknya ada bermacam efek pada fungsi fisiologik, kortikosteroid tampaknya
mempengaruhi produksi protein tertentu dari sel. Molekul steroid memasuki sel dan berikatan
dengan protein spesifik dalam sitoplasma. Kompleks yang terjadi dibawa ke dalam nukleus, lalu
menimbulkan terbentuknya mRNA yang kemudian dikembalikan ke dalam sitoplasma untuk
membantu pembentukan protein baru, terutama enzim, sehingga melalui jalan ini kortikosteroid
dapat mempengaruhi berbagai proses. Kortikosteroid juga mempunyai efek terhadap eosinofil,
mengurangi jumlah dan menghalangi terhadap stimulus. Pada pemakaian topikal juga dapat
mengurangi jumlah sel mast di mukosa. Kortikosteroid juga bekerja sinergistik dengan agonis β2
dalam menaikkan kadar cAMP dalam sel.
Indikasi utama adalah untuk reaksi alergi akut berat yang dapat membahayakan kehidupan,
seperti status asmatikus, anafilaksis, dan dermalitis exfoliativa. Selain itu, juga untuk reaksi
alergi berat yang tidak membahayakan kehidupan tetapi sangat mengganggu, misalnya dermatitis
kontak berat, serum sickness, dan asma akut yang berat. Indikasi lain adalah untuk penyakit
alergi kronik berat sambil menunggu hasil pengobatan konvensional, atau untuk mengatasi
keadaan eksaserbasi akut pada pasien yang memakai kortikosteroid dosis rendah jangka panjang,
harus dinaikkan dosisnya bila terjadi eksaserbasi.