Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pendahuluan
B. Batasan Masalah
Dalam laporan praktik bengkel ini yang berjudul Sentrifugal Pump, penulis membatasi ruang lingkup
pembahasan, yaitu :
1. Pengertian Pompa Sentrifugal?
2. Prinsip kerja Pompa Sentrifugal?
3. Komponen-komponen utama Pompa Sentrifugal?
4. Klasifikasi Pompa Sentrifugal?
5. Peralatan, langkah-langkah pembongkaran dan perakitan?
6. Analisa hasil praktik Pompa Sentrifugal?
C. Tujuan
Tujuan dilakukannya praktik Pompa Sentrifugal ini adalah :
1. Agar Mahasiswa/i dapat mengetahui pengertian Pompa Sentrifugal;
2. Agar Mahasiswa/i dapat Prinsip kerja Pompa Sentrifugal;
3. Agar Mahasiswa/i dapat mengetahui Komponen-komponen utama Pompa Sentrifugal;
4. Agar Mahasiswa/i mengetahui Klasifikasi Pompa Sentrifugal;
5. Agar Mahasiswa/i dapat mengetahui peralatan, langkah-langkah pembongkaran dan perakitan Pompa
Sentrifugal;
6. Agar Mahasiswa/i dapat Analisa hasil praktik Pompa Sentrifugal.
D. Manfaat
Laporan praktek Sentrifugal Pump ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Penulis sendiri, di mana dalam penulisan laporan praktek Analisa hasil peraktik Pompa Sentrifugal ini dapat
menambah wawasan;
2. Sebagai acuan untuk perbandingan antara teori dengan praktik;
3. Agar menjadi perbandingan bagi adik-adik mahasiswa yang nantinya akan melakukan hal yang sama.
E. Teknik Pengumpulan Data
Penulis melakukan teknik pengumpulan data dengan cara:
1. Study literature, yaitu membaca buku referensi yang berhubungan dengan Centrifugal Pump;
2. Mengumpulkan data-data dari Internet.
Bab 2
Teori Dasar Pompa Sentrifugal
A.Pengertian
Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke
tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan
dan berlangsung secara terus menerus.
Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk (suction) dengan bagian keluar
(discharge). Dengan kata lain, pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak)
menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan
yang ada sepanjang pengaliran.
Pompa SentrifugalSalah satu jenis pompa pemindah non positip adalah pompa sentrifugal yang prinsip
kerjanya mengubah energi kinetis (kecepatan) cairan menjadi energi potensial (dinamis) melalui suatu impeller yang
berputar dalam casing.
Sesuai dengan data-data yang didapat, pompa reboiler debutanizer di Hidrokracking Unibon menggunakan pompa
sentrifugal single – stage double suction.
2. Tekanan Discharge :
Tekanan Rendah < 5 Kg / cm2
Tekanan menengah 5 -:- 50 Kg / cm2
Tekanan tinggi > 50 Kg / cm2
4. Posisi Poros :
Poros tegak
Poros mendatar
5. Jumlah Suction :
Single Suction
Double Suction
A. Stuffing Box
Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana poros pompa menembus casing.
B. Packing
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing pompa melalui poros. Biasanya
terbuat dari asbes atau teflon.
C. Shaft (poros)
Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama beroperasi dan tempat
kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar lainnya.
D. Shaft sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan pada stuffing box. Pada
pompa multi stage dapat sebagai leakage joint, internal bearing dan interstage atau distance sleever.
E. Vane
Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.
F. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen yang berputar,
tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet nozel serta tempat memberikan arah aliran dari
impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single stage).
G. Eye of Impeller
Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.
H. Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi kecepatan pada cairan
yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap secara terus menerus akan masuk
mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.
I. Wearing Ring
Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang melewati bagian depan impeller
maupun bagian belakang impeller, dengan cara memperkecil celah antara casing dengan impeller.
J. Bearing
Beraing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros agar dapat berputar, baik
berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan
lancar dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil.
K. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen yang berputar,
tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet nozel serta tempat memberikan arah aliran dari
impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single stage).
Kapasitas Pompa
Kapasitas pompa adalah banyaknya cairan yang dapat dipindahkan oleh pompa setiap satuan waktu .
Dinyatakan dalam satuan volume per satuan waktu, seperti :
Keluaran pompa, daya Hp air atau daya Hp hidrolik (hp) adalah daya Hp cairan yang dikirimkan oleh pompa,
dan dapat dihitung sebagai berikut:
Daya hidrolik hp = Q (m3/detik ) x (hd- hs dalam m) x ? (kg/m3) x g (m/detik2) / 1000
Dimana:
Q = debit aliran
hd= head pembuangan
hs = head penghisapan
? = massa jenis fluida
g = percepatan gravitasi
3. Kalibrasi yang Tidak Benar Terhadap Pengukur Tekanan dan Instrumen Pengukuran:
Kalibrasi yang benar pada seluruh pengukur tekanan pada jalur penghisapan danpembuangan dan
instrumen pengukur daya lainnya adalah penting untuk mendapatkanpengukuran yang tepat. Namun, kalibrasi
tidak harus selalu dilakukan. Kadangkala digunakan faktor koreksi jika alat pengukur dan instrumen tidak
dikalibrasi dengan benar. Keduanya akan mengakibatkan tidak benarnya pengkajian kinerja pompa.
Bagian ini meliputi area utama untuk memperbaiki pompa dan sistem pemompaan. Area utama bagi
penghematan energi meliputi:
a) Memilih pompa yang benar;
b) Mengendalikan debit aliran dengan variasi kecepatan;
c) Pompa dalam susunan paralel untuk memenuhi permintaan yang beragam;
d) Membuang kran pengendali aliran;
e) Membuang kendali by-pass;
f) Kendali start/stop pompa;
g) Memperbaiki keseimbangan impeller.
Bongkar/ Pasang
A. Peralatan
Sebelum melakukan percobaan persiapkan terlebih dahulu peralatan untuk mempermudah pembongkaran
dan pemasangan, adapun peralatan yang dibutuhkan antara lain :
1. Palu plastic;
2. Palu besi;
3. Kunci “ L “ (1 set);
4. Kunci Ring (secukupnya);
5. Punch (1 set);
6. Penitik;
7. Extraktor (1 set);
8. Obeng.
Q m3/h H m
n i/min P Kw
q t/m3 T 0C
Q1 m3/h H m
Langkah-langkah Pembongkaran
Adapun prosedur pembongkarannya yaitu :
1. Gambarkan / sketch Centrifugal pump secara lengkap;
2. Kosongkan oli pelumasnya;
3. Tegakkan posisi pompa (poros vertical), setelah cover bearing bagian dalamnya dilepaskan terlebih dahulu;
4. Buka baut-baut pengikat antara rumah pompa dengan rangka pompa;
5. Buka rangkaian pompa sekaligus dengan rumah pelumas;
6. Lepaskan rumah oli dari porosnya;
7. Pisahkan rangka pompa dari rumah pompa;
8. Pisahkan rumah pompa dari porosnya;
9. Buka impellernya dari poros;
10. Bersihkan semua bagian-bagian yang dibongkar.
Bab IV
Analisis
Setelah melakukan pembongkaran, maka lakukanlah penganalisaan terhadap bahan peraktek yang kita
gunakan. Dalam hal ini kita harus menganalisa komponen-komponen Pompa Centrifugal itu sendiri, apakah
masih dapat berfungsi dengan baik atau tidak.
Keselamatan Kerja
Dalam setiap aktifitas, keselamatan kerja merupakan salah satu bagian pokok yang perlu diperhatikan.
Maka agar keselamatan kerja dapat tercapai pada saat melakukan praktik, lakukanlah hal-hal berikut :
1. Sebelum melakukan praktik bersihkanlah lingkungan kerja;
2. Singkirkanlah peralatan yang tidak perlu yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan;
3. Gunakanlah peralatan sesuai dengan fungsinya;
4. Ikuti prosedur kerja dan keselamatan kerja;
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil praktik Pompa Sentrifugal dapat disimpulkan :
1. Mengubah Energi mekanik ke dalam energi hidrolik melalui aktivitas sentrifugal, yaitu tekanan fluida yang
di pompa;
2. Prinsip kerjanya sederhana, mudah untuk dipahami;
3. Agar pompa dapat senantiasa beroprasi dengan baik, lakukanlah perawatan secara kontiniu;
B. Saran
1. Lakukanlah pemeriksaan secara berkala, lakukan perbaikan jika dibutuhkan;
2. Untuk mendukung praktik, maka penulis berharap kepada Politeknik Negeri Medan memberikan pasilitas
yang lebih memadai;
3. Sewaktu praktik berlangsung lakukanlah dengan bersungguh-sungguh;
4. Setelah selesai melakukan praktik bersihkanlah peralatan yang digunakan, untuk memperpanjang umur alat-
alat tersebut.