PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia telah menghadapi berbagai transformasi dan transisi di berbagai bidang yang
mengakibatkan terjadinya perubaha gaya hidup, pola perilaku dan tata nilai kehidupan. Dalam
bidang kesehatan terjadi transisi epidemiologis di masyarakat dari kelompok penyakit menular ke
kelompok penyakit tidak menular termasuk berbagai jenis gangguan akibat perilaku manusia dan
gangguan jiwa.
Masalah kesehatan jiwa tidak menyebabkan kematian secara langsung, namun akan
menyebabkan penderitaan berkepanjangan baik dari individu, keluarga, masyarakat, dan Negara
karena penderitanya menjadi tidak produktif dan bergantung pada orang lain.
Gangguan jiwa dalam pandangan masyarakat masih identik dan psikotik (gila) sementara
kelompok gangguan jiwa lain yang lebih ringan kurang dikenal seperti ansietas, psikomatis,
depresi dan gangguan jiwa yang tampil dalam bentuk berbagai keluhan fisik. Kelompok
gangguan jiwa inilah yang banyak ditemukan di masyarakat. Mereka ini akan datang kepelayanan
kesehatan umum dengan keluhan fisiknya, sehingga petugas kesehatan seringkali berfokus pada
keluhan fisik. Melakukan berbagai pemeriksaan dan memberikan berbagai jenis obat untuk
mengatasi masalah kesehatan jiwa yang melatar belakangi keluhan fisik tersebut seringkali
Untuk mengtasi masalah kesehatan jiwa tersebut dapat dlakukan pencegahan baik
1. Luas Wilayah
2. Desa Kertasari
7. Desa Tegalwangi
JUMLAH
NO NAMA DESA
PENDUDUK
1 Karangsari 7.600
2 Kertasari 7.049
3 Megu Cilik 7.768
4 Megu Gede 8.603
5 Setu Kulon 6.503
6 Setu Wetan 6.516
7 Tegalwangi 10.020
8 Weru Kidul 5.621
9 Weru Lor 6.433
JUMLAH 66.113
BAB II
KESEHATAN JIWA
Kesehatan jiwa adalah keadaan jiwa yang sehat menurut ilmu kedokteran sebaga
unsure kesehatan (seoerti yang dimaksudkan UU No.9 tahu 1960), yang dalam
yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang
lain. Maka kesehatan jiwa mempunyai sifat-sift yang harmonis (serasi) dan memperhatikan
2. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Kecamatan Weru.
b. Tujuan Khusus
4. Ruang Lingkup
Lingkup masalah kesehatan jiwa yang dihadapi dan perlu ditangani oleh program
Penyakit jiwa adalah suatu perubahan pada fungsi jiwa, yang menyebabkan
2. Masalah Psikososial
individu baik yang bersifat psikososial ataupun social yang mempunyai pengaruh
timbal balik dan dianggap berpotensi cukup besar sebagai factor penyebab
Upaya kesehata jiwa lebih lanjut ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat,
bukan saja yang terganggu jiwanya, atau yang mempunyai masalah psikososial
yang perlu di intervensi (dicegah) agar tidak menjadi sakit, tetai juga ditujukan
sehat,harmonis dsn produktif atau dalam arti lain meningkatkan kualitas hidupnya
1. Pegertian
- Deteksi dini gangguan kesehatan jiwa adalah kegiatan pemeriksaan untuk melihat
menit
harmonis dan produktif sebagai bagian yang utuh dari kualitas hidup seseorang
pada individu.
- Jenis ganguan jiwa antara lain : gangguan psikotik, neurotic, tecardasi mental,
gangguan kesehatan jiwa pada bayi dan anak remaja, napza, epilepsy.
2. Definisi Operasional
Cakupan deteksi dini gangguan kesehatan jiwa adalah persentase pasien yang
3. Satuan
Persen (%)
4. Sasaran
Jumlah keseluruhan kunjungan pasien puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
5. Target
- Rekam medic
8. Rujukan
- Penggolongan diagnosis ke ICD-10 dari WHO tahun 1992 dan buku saku
diagnosis jiwa rujukan ringkas dari PPDGJ-III editor Dr.Rusdi Muslim, Spkj.
2004.
- SP3
1. Pengertian
jiwa ringan, sedang sampai berat dan mendapat pengobatan sesuai dengan
sekunder.
- Penanganan kasus gangguan jiwa ringan-sedang dilakukan puskesmas dalam
bentuk pemberian obat, konseling atau home care bagi pasien puskesmas, untuk
kasus berat dirujuk ke RS Jiwa atau RSUD dan rujukan baloik (dari RS
Jiwa/RSUD)
2. Definisi Oprasional
3. Satuan
Persen %.
4. Sasaran
Jumlah pasien yang terdeteksi gangguan kesehtan jiwa diwilayah kerja puskesmas
5. Target
100%
6. Cara penghitungan
Jumlah seluruh kunjungan pasien puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
- Rekam medic
8. Rujukan
- Penggolongan diagnosis ke IC-10 dari WHO tahun 1992 dan buku saku diagnosis
2004.
- SP3
1.2 Masalah
Cakupan penderita pasien jiwa belum mencapai target atau penjaringan pasien jiwa
kurang.
1.3 Penyebab
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesehatan jiwa adalah bagian dari kesehatan secara menyeluruh, bukan sekunder terbatas
dari gangguan jiwa tetapi pemenuhan kebutuhan perasaan bahagia, sehat, serta mampu
Dari hasil kegiatan tahunan upaya kesehatan jiwa di puskesmas Karangsari, maka
Pelaksanaan upaya kesehatan jiwa yaitu adalah bagian dari upaya pembangunan
merupakan bagian dari pencegahan dan pemberantas penyakit jiwa dengan menitik
B. Saran
diberikan pengertian dan penjelasan akan pentingnya kesehatan dengan berbagai caranya
seperti sosialisasi tentang kesehatan jiwa. Sasaran dan perasaan harus mendukung agar dapat
Diadakan pelatihan-pelatihan kepada petugas dari pemerintah untuk lebih mudah dalam
proses pengembangannya.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tahunan UPAYA KESEHATAN JIWA yang
harus dilaporkan oleh petugas program kesehatan jiwa dalam kinerjanya. Penulis ucapkan terima
kasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam pembuatan laporan ini.
Selanjutnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya,
mohon maaf apabila dalam pembuatan laporan ini masih terdapat banyak kesalahan, karena
sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata. Penulis berharap kepada para
pembaca agar dapat memberikan masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
laporan ini.
KRITERIA
NO MASALAH NILAI PRIORITAS
U S G
Cakupan penanganan Terdetelsi Gangguan Kesehatan Jiwa di puskesmas Karangsari Tahun 2016
masih belum mencapai target dari target 14.624 (20%) dengan cakupan 8.915(61%)
kesenjangan 5.709 (39%) dikrenakan pengetahuan masyarakat menurun dan skrining gangguan
jiwa oleh petugas kesehatan belum optimal baik di puskesmas,BP Desa dan Posyandu, untuk
kemampuan petugas dalam melakukan skrining gangguan jiwa melalui refresing petugas.
5. PEMECAHAN MASALAH