Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan
rahmat dan, taufiq serta hidayahnya kepada kami semua, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah Ekologi umum yang membahas “EKOSISTEM DAN POPULASI”

Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekologi umum dan
agar kami juga dapat memahami lebih jelas tentang kimia kehidupan.

Dengan dibuatnya makalah ini, semoga dapat menambah wawasan kita semua, bagi pembaca
pada umumnya dan kami sebagai penyusun pada khususnya. Makalah yang kami buat
memang jauh dari sempurna, maka kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca dalam
pembuatan makalah selanjutnya.
 Pengertian Ekosistem

Pengertian ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk dikarenakan hubungan
timbal balik yang tidak dapat terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem dapat juga dikatakan sebagai suatu tatanan kesatuan secara utuh serta menyeluruh
antara unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.

Ekosistem merupakan penggabungan dari unit biosistem yang melibatkan hubungan interaksi
timbal balik antara organisme serta lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju struktur
biotik tertentu sehingga terjadi siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari adalah
sumber dari semua energi yang ada dalam ekosistem.

Dalam suatu ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang secara bersama-sama dengan
lingkungan fisik. Organisme tersebut akan beradaptasi dengan lingkungan fisik dan sebaliknya
organisme juga dapat memengaruhi lingkungan fisik yang digunakan untuk keperluan hidup.
Kehadiran suatu spesies dalam suatu ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya
dan kondisi faktor kimiawi serta fisis yang harus berada pada kisaran yang masih dapat
ditoleransi oleh spesies itu sendiri, itulah yang disebut hukum toleransi.

 Kelompok satuan makhluk hidup di dalam ekosistem


Satu makhluk hidup disebut juga individu, misalnya seekor ikan. Sedangkan kumpulan
makhluk hidup yang menetap pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu dan berkembang
biak disebut sebagai populasi. Misalnya saja populasi rusa yang tinggal di padang rumput dan
berkembang biak.Sedangkan sekumpulan populasi yang tinggal pada daerah yang sama dalam
kurun waktu yang lama disebut sebagai komunitas. Sebagai contoh pada padang rumput terdapat
populasi rusa, bison, kuda dan lain sebagainya.

Kumpulan dari komunitas tersebut kemudian akan menyebabkan adanya interaksi


interaksi dari makhluk hidup dan disebut sebagai sebuah ekosistem. Misalnya komunitas
populasi rusa, bison dan kuda merupakan ekosistem padang rumput.
Bumi merupakan planet di tata surya yang menjadi tempat tinggal dari beberapa jenis
makhluk hidup. Tidak hanya makhluk hidup saja, namun Bumi juga mencakup lingkungan dan
komponen- komponen di dalamnya. Istilah yang menyebutkan tentang interaksi anta makhluk
hidup dengan lingkungannya, beserta komponen yang ada di dalamnya adalah ekosistem. Ada
banyak sekali jenis ekosistem yang akan kita temui di Bumi ini. Pada dasrnya ekosistem di Bumi
ini dibagi ke dalam dua kategori, yaitu kategori daratan dan ekosistem perairan. Sehingga pada
dasarnya ekosistem yang ada di Bumi ini meliputi ekosistem daratan dan juga ekosistem
perairan. Ekosistem perairan dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni:

 Ekosistem air laut


 Ekosistem sungai
 Ekosistem danau (baca: macam- macam danau)
 Ekosistem rawa
 Ekosistem air payau

Sedangkan untuk ekosistem darat, kita akan membahasnya dalam arikel ini. Ekosistem
darat ini merupakan ekosistem yang paling dekat dengan manusia. Hal ini karena masnusia
adalah jenis makhluk yang hidup atau tinggal di daratan. Oleh karena itulah kita perlu untuk
mempelajari tentang ekosistem darat. Artikel ini akan menyajikan berbagai informasi mengenai
ekosistem darat, sehingga pembaca akan lebih memahami mengenai ekosistem darat beserta
karakteristik, dan berbagai hal yang ada di dalamnya.

 Mengenal Ekosistem Darat


Sesuai dengan namanya, ekosistem darat merupakan ekosistem (yakni interaksi antara
makhluk hidup dan juga lingkungannya) yang berada di wilayah daratan. Sehingga ekosistem
darat ini merupakan kehidupan makhluk hidup dan lingkungannya yang ada di wilayah daratan.
Ekosistem darat ini meliputi wilayah yang sangat luas dan seringkali kita sebut sebagai bioma.
Ekosistem darat atau bioma ini sangat dipengaruhi oleh hal tertentu, yakni iklim (baca: iklim di
Indonesia). Sementara iklim sendiri juga sangat dipengaruhi oleh beberapa hal. Yakni letak
geografis (meliputi ketinggian tempat suatu tempat terhadap permukaan air laut), dan juga letak
astronomis (yang meliputi garis lintang ataupun garis bujur) (baca: letak geografis dan
astronomis Indonesia).
 Ciri- ciri Ekosistem Darat

Kita mengetahui bahwasannya di Bumi ini mempunyai beberapa macam eksosistem.


Pada dasarnya memang ekosistem di Bumi dibagi menjadi dua macam, yakni ekosistem daratan
dan juga ekosostem air. Namun ekosistem tersebut dipecah lagi menjadi beberapa macam.
Artikel ini akan membahas mengenai eksosistem daratan secara lebih spesifik, maka dari itulah
berikut ini merupakan ciri- cici dari ekosistem darat:

1. Ekosistem yang memiliki lingkungan fisik berupa daratan

Lingkungan fisik dari ekosistem daratan memang ada di wilayah daratan, namun bukan
berarti tidak ada perairan sama sekali. Di ekosistem daratan pun kita juga bisa menemukan
perairan, namun yang disoroti secara umum adalah wilayah daratannya, sedangkan perairan
hanya sebagai tambahan saja.

2. Memiliki tipe struktur vegetasi dominan dalam skala luas

Ekosistem daratan merupakan gambaran interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya


secara umum. Sehingga ekosistem daratan tidak hanya mencakup wilayah yang sempit saja,
namun meliputi wilayah yang luas. Maka dari itulah ekosistem daratan ini juga dikenal sebagai
bioma.

3. Jenis tumbuhan dan juga hewan beradaptasi pada lingkungan atau wilayah daratan

Karena ekosistem darat, maka dari itulah binatang dan tumbuhan atau flora dan fauna
juga beradaptasinya dalam wilayah daratan. Hal ini karena daratan menjadi habitat dari flora dan
fauna tersebut. Oleh karena ekosistem daratan ini terdiri dari beberpa jenis dan setiap jenis
mempunyai karakteristiknya masing- masing, maka dari itulah setiap jenis ekosistem daratan ini
mempunyai flora dan fauna yang khas dari masing- masing.

Komponen Ekosistem Darat


Seperti halnya jenis ekosistem yang lainnya, ekosistem daratan juga memiliki komponen-
komponen yang menyusun ekosistem itu sendiri. Komponen yang terdapat dalam ekosistem
darat ini juga meliputi komponen biotik dan juga abiotik. komponen abiotik merupakan
komponen yang tidak hidup atau berupa benda mati, sedangkan komponen biotik merupakan
komponen yang berupa makhluk hidup. Berikut ini merupakan komponen yang ada di dalam
ekosistem darat.

 Komponen biotik. Komponen biotik atau komponen yang berupa makhluk hidup yang ada di
ekosistem daratan banyak sekali jenisnya, yakni binatang, tumbuhan, manusia, serta
organisme- organisme lainnya.
 Komponen abiotik. Selain komponen yang hidup, ada pula komponen yang tidak hidup.
Meskipun tidak hidup namun keberadaan komponen ini bisa mempengaruhi komponen-
komponen lain yang ada di ekosistem tersebut. Berikut merupakan komponen abiotik atau
komponen yang tidak hidup di ekosistem darat, yaitu suhu, cahaya matahari, air, iklim,
tanah, garam batu, dan lain sebagainya.

Bila membicarakan tentang bioma, kita mengetahui bahwasannya bioma ini terdiri atas
beberapa macam. Nama- nama bioma seringkali kita dengar, bahkan mirip dengan nama hutan.
Sebagian nama bioma tersebut diambil dari vegetasi tumbuh- tumbuhan atau pohon- pohon yang
hidup dominan di bioma tersebut.

Beberapa jenis bioma yang mempunyai nama disesuaikan dengan vegetasi tanaman yang
tumbuh dominan adalah bioma hutan gugur, bioma savana, bioma tundra, bioma gurun, bioma
taiga, hutan hujan tropis, dan padang rumput. Masing- masing bioma tersebut akan kita bahas
satu- per satu karena merupakan ekosistem daratan. Berikut merupakan penjelasan dari masing-
masing ekosistem darat atau bioma.

1. Bioma hutan gugur


Bioma hutan gugur merupakan jensi ekosistem darat yang pertama akan kita bahas.
Bioma hutan gugur ini terdapat di daerah yeng mengalami empat musim, yakni musim panas,
musim gugur, musim dingin, dan musim semi.

Bioma hutan gugur ini kebanyakan berada di daerah Amerika Serikat bagian timur, Asia
timur, Chili, dan juga Eropa Barat. Bioma hutan gugur ini bisa dikatakan sebagai bioma yang
khas karena memiliki ke khas an sendiri apabila dibandingan dengan bioma yang lainnya.
Beberapa ciri yang dimiliki oleh bioma hutan gugur antara lain:

 Memiliki curah hujan yang merata di sepanjang tahunnya, yakni sekitar 75 hingga 100 cm/
tahun
 Tumbuhan yang hidup di bioma ini pada umumnya memiliki daun yang lebar
 Terdapat di daerah yang mempunyai empat musim, yaitu musim dingin, musim semi, musim
panas, dan musim gugur
 Air yang ada di bioma ini akna membeku apabila terjadi musim dingin
 Tumbuhan tidak melakukan fotosintesis ketika musim dingin karena air tidak dapat diserap
dengan baik
 Dihuni oleh binatang- binatang yang mengalami hibernasi ketika musim dingin menyerang
 Beberapa hewan melakukan hibernasi ketika musim dingin, dan beberapa hewan lagi
melakukan membentuk jaringan lebak di bawah kulitnya, dan ada pula yang bermigrasi ke
tempat lain
 Berada di wilayah yang mempunyai iklim sub tropis, yakni yang terletak di 23,5ᵒ garis
lintang utara/ lintang selatan
 Radiasi sinar matahari, curah hujan, dan kelembaban meninggi ketika musim panas tiba
 Sebaliknya, radiasi sinar matahari, curah hujan , dan tingkat kelembaban akan turun ketika
musim dingin tiba
 Daun- daun berubah menjadi merah atau coklat ketika musim dingin karena tumbuhan tidak
melakukan fotosintesis (tidak dapat menyerapp air)
 Salju mulai mencair adalah tanda musim panas tiba.
2. Bioma Sabana

Bioma sabana merupakan ekosistem darat yang berupa padang rumput dengan diselingi
oleh beberapa pohon. Sabana ini berada di daerah yang memiliki iklim tropis. Wilayah yang
banyak terdapat bioma sabana adalah di Australia Utara, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara
Batat, dan Kenya.

Manfaat Ekosistem Darat

Ekosistem yang merupakan istilah bagi interaksi yang dilakukan oleh makhluk hidup
dengan lingkunganya ini pastilah mempunyai banyak sekali peranan. Peranan tersebut tentu saja
merupakan peranan yang membawa manfaat. Dengan kata lain bahwa ekosistem- ekosistem
tersebut mempunyai manfaat masing- masing. Demikian halnya dengan eksosistem darat ini.
Ekosistem darat juga merupakan sebuah eksositem yang mempunyai banyak sekali manfaat.
Berikut ini merupakan manfaat yang akan kita peroleh dari ekosistem darat:

1. Sebagai tempat hidup atau habitat beragam makhluk hidup

Ekosistem daratan yang berupa bioma ini merupakan suatu tempat yang bermanfaat sebagai
rumah dari berbagai jenis tumbuhnan maupun hewan atau flora atau fauna yang berada di
wilayah bioma tersebut. Di tempat inilah tumbuhan dan binatang tersebut menjalani kehidupan,
siklus hidup maupun rantai makanan yang mereka punyai. Karena bioma inilah flora dan fauna
tersebut dapat lestari dan menjadi kekayaan alam.

2. Mencerminakan bahwa kehidupan darat itu ada

Ekosistem yang merupakan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya ini
merupakan suatu pertanda bahwasannya kehidupan di Bumi, khususnya kehidupan di daratan itu
ada. Ekosistem ini merupakan hubungan yang saling terkait antara satu sama lain dari berbagai
komponen. Hal ini juga mengindikasikan bahwasannya setiap makhluk hidup saling
membutuhkan satu sama lainnya.

3. Sebagai sarana edukasi

Ekosistem darat juga mempunyai fungsi sebagai saraa edukasi tentang ketergantungan
makhluk hidup terhadap lingkungannya. Bioma- bioma yang merupakan bentuk ekosistem darat
bisa dijadikan sebagai objek penelitian sehingga manusia bisa meneliti tentang seperapa besar
pengaruh lingkungan terhadap makhluk hidup dan juga komponen mana saja kan yang paling
mempengaruhi bagi makhuk hidup.

Itulah beberapa manfaat yang dapat kita peroleh dari ekosistem darat ini. Selain manfaat
yang telah disebutkan di atas, masih banyak manfaat- manfaat lainnya dari ekosistem darat ini
baik yang kita sadari maupun yang tidak kita sadari.

Bioma sabana ini dibedakan menjadi dua jenis, yakni bioma sabana murni (yaitu sabana
yang terdiri atas satu jenis pohon), dan bioma sabana campuran (yaitu sabana yang terdiri atas
beberapa jenis pohon). Beberapa jenis pohon yang hidup di bioma sabana ini adalah rumput,
Aucalyptus, tumbuhan gerbang, dan Acacia. Sedangkan beberapa hewan yang menempati bioma
sabana ini antara lain macan tutul, gajah, rusa atau kijang, zebra, singa, kuda, dan beberapa
macam serangga termasuk rayap. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai bioma sabana ini,
berikut ini merupakan ciri- ciri dari bioma ini:

 Mempunyai curah hujan antara 90 – 150 cm/ tahun


 Merupakan padang rumput yang diselingi oleh beberapa pohon
 Ditumbuhi oleh beberapa jenis flora, seperti tumbuhan gerbang, rumput, Acacia, Aucalyptus
 Dihuni oleh beberapa jenis fauna, seperti gajah, macan tutul, kijang, zebra, singa, kuda, dan
beberapa jenis serangga

Itulah beberapa ciri yang dimiliki oleh bioma sabana ini. Untuk mengetahui lebih lengkap
mengenai bioma ini, baca Bioma Sabana.
3. Bioma Tundra

Jenis ekosistem darat selanjutnya adalah bioma tundra. Bioma tundra ini bisa dikatakan
sebagai bioma yang paling dingin. Bioma tundra ini dipecah menjadi dua macam, yakni tundra
Arktik dan juga tundra Alpin. Tundra Arktik merupakan tundra yang berada di daerah kutub
utara atau Artktik, dan tundra Alpin terdapat di puncak pegunungan yang tinggi, seperti di
puncak pegunungan Jaya Wijaya.

Bioma tundra ini banyak kita jumpai di daerah kutub Utara atau Arktik, Siberia, Finlanda,
Rusia, dan juga Kanada. Bioma tundra ini merupakan ekosisten darat yang mempunyai ciri- cicri
sebagai berikut:

 Mengalami musim dingin yang sangat panjang, hingga mencapai 9 bulan


 Mendapatkan sangat sedikit radiasi sinar matahari ketuka musim dingin, sehingga terlihat
gelap
 Mengalami musim panas selama 3 bulan saja
 Tumbuhan- tumbuhan mulai tumbuh dan berkembang di musim panas ini
 Tanahnya ditutupi oleh salu- salju yang mencaik ketika musim panas berlangsung
 Memiliki flora yang khas, yaitu lumut sphagnum, dan lichen “reindeer”, pohon willow,
birch, serta tumbuhan berbiji pendek yang mana mempunyai masa perkembangan sangat
singkat, yakni 2 bulan saja
 Mempunyai fauna yang khas juga, yakni muskoxem (bison yang berbulu teba), reindeer atau
caribou atau rusa kutub, rubah, dan burung ptarmigan.
Itulah beberapa ciri yang dimiliki oleh bioma tundra ini. Untuk mengetahui lebih lengkap
mengenai bioma ini, baca Bioma Tundra

4. Bioma Gurun

Ekosistem darat yang selanjutnya adalah bioma gurun. Gurun merupakan padang yang
mempunyai ukuran sangat luas dan mempunyai sifat tandus. Hal ini karena curah hujan yang
turun sangatlah sedikit. bisa dikatakan bahwasannya hujan sangat jarang menimpa wilayah gurun
ini.

Contoh gurun yang terkenal di dunia adalah gurun Sahara di Afrika, dan gurun Gobi di
Asia. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai gurun ini, berikut merupakan ciri- ciri yang
dimiliki oleh gurun:

 Mempunyai curah hujan yang sangat rendah, yakni kurang dari 25 cm/ tahun
 Keadaan tanah sangat tandus
 Tanah tidak dapat menyimpan air
 Mempunyai kecepatan evaporasi atau tingkat penguapan yang sangat tinggi
 Memiliki kelembapan udara yang sangat rendah
 Terdapat perbedaan suhu yang sangat ekstrim pada malam dan siang hari. Suhu pada siang
hari bisa mencapai 60ᵒ Celcius, sedangkan di malam hari suhu bisa mencapai 0ᵒ Celcius.

Itulah beberapa ciri yang dimiliki oleh bioma gurun ini. Untuk mengetahui lebih lengkap
mengenai bioma ini, baca Bioma Gurun.
5. Bioma Taiga

Jenis ekosistem darat yang selanjutnya ada bioma taiga. Bioma taiga ini juga disebut
sebgai hutan boreal. Bioma taiga ini berada di wilayah atau daerah di antara daerah pemiliki
iklim sub tropis denagan daerah yang memiliki iklim kutub.

Selain di daerah yang demikian, bioma taiga ini juga berada di daerah yang memiliki
iklim dingin. Daerah- daerah yang memiliki bioma ini antara lain Alaska, Amerika Utara, Rusia,
dan semenanjung Skandinavia. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai bioma ini, berikut ini
merupakan ciri- ciri bioma taiga ini:

 Terdapat perbedaan suhu yang sangat mencolok antara musim panas dan juga musim dingin
 Terjadi pertumbuhan tanaman ketika musim panas, yakni selama 3 hingga 6 bulan
 Memiliki flora atau tumbuhan yang bersifat homogen atau berseragam
 Terdapat di antara daerah iklim sub tropis dengan daerah iklim kutub atau di daerah iklim
dingin
 Tumbuhan yang dominan tumbuh disana adalah tumbuhan yang memiliki daun runcing
seperti jaru (tumbuhan konifer), yang tampak selalu hijau sepanjang tahunnya
 Dihuni oleh berbagai fauna khas, yakni srigala, burung, beruang hitam, moosem ajak, dan
lynx.

Itulah beberapa ciri yang dimiliki oleh bioma taiga ini. Untuk mengetahui lebih lengkap
mengenai bioma ini, baca Bioma taiga.
6. Hutan hujan tropis

Ekosistem darat selanjutnya juga berupa hutan hujan tropis. Sesuai dengan namanya,
hutan ini berada di daerah yang memiliki iklim tropis, yakni daerah yang dilalui oleh garis
khatulistiwa.

Contoh hutan hujan tropis yang sangat terkenal di dunia antara lain hutan hujan tropis di
lembah sungai Amazon, lembah sungai Kongo, dan beberapa lagi di Asia Tenggara (termasuk di
Kalimantan, Indonesia). Untuk mengetahui lebih dalam mengenai hutan hujan tropis ini, berikut
ini merupakan ciri- ciri yang dimiliki oleh hutan hujan tropis tersebut:

 Memiliki tingkat curah hujan yang sangat tinggi, yakni antara 200 hingga 450 cm/ tahun
 Mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun
 Suhu lingkungan antara 21 hingga 30 derajat Celcius
 Pohon yang berada di hutan ini tumbuh tinggi hingga mencapai 55 m, dan juga membentuk
tudung atau kanopi.
 Hutan ini juga ditumbuhi beberapa tanaman rambat seperti rotan dan anggrek yang
menempel di ponon- pohon untuk mendapatkan sinar matahari.
 Sebagi tempat naungan beberapa fauna yang hidup di sekitar kanopi pohon, seperti macan
tutul, jaguar, dan babi hutan. Hal ini karena di bawah kanopi binatang- binatang tersebut
bisa dengan mudah mendapatkan makanan. Beberapa binatang juga ditemukan bisa terbang
dan emmanjat, seperti monyet, burung, kelelawar, ular, tupai, dna juga beberapa macam
serangga.

Itulah beberapa ciri yang dimiliki oleh hutan hujan tropis ini. Untuk mengetahui lebih lengkap
mengenai bioma ini, baca hutan hujan tropis.
7. Padang Rumput

Jenis ekosistem darat yang terakhir adalah padang rumput. Sama seperti hutan hujan
tropis, padang rumput ini juga terdapat di wilayah atau daerah tropis hingga mempunyai iklim
sedang. Beberapa negara yang mempunyai banyak padang rumput antara lain Amerika Selatan,
Hongaria, Australia, Rusia bagian Selatan, dan beberapa di wilayah Indonesia.

Daerah di Indonesia yang banyak mempunyai padang rumput adalah di wilayah Nusa
Tenggara. Untuk mengenal lebih dekat mengenai padang rumput ini, berikut merupakan ciri- ciir
dari padang rumput:

 Terdapat di daerah yang mempunyai iklim tropis dan juga sub tropis
 Mempunyai curah hujan rata- rata sebesar 25 hingga 50 cm/ tahun. Curah hujan yang
demikian ini turun dengan tidak teratur
 Di daerah yang memiliki curah hujan tinggi, terdapat rumput yang tumbuh subur yang
tingginya mencapai 3 meter, seperti bluestem grasses. Sementara di daerah surah hujannya
hanya sedikit terdapat rumput- rumput yang pendek seperti grama dan bufallo grasses.
 Suhu di padang rumput umumnya terasa panas
 Terdapat posoritan dan juga drainase yang tidak teratur, hal ini akan menyebabkan
tumbuhan sukar untuk dapat mengambil air
 Dihuni oleh beberapa hewan khas padang rumput, yakni reptil, burung, kijang, singa,
kanguru, srigala, cheetah, jaguar, zebra, jerapah, hewan- hewan pengerat, dan berbagai jenis
serangga.
Itulah beberapa ciri yang dimiliki oleh bioma padang rumput ini. Dari semua ekosistem
darat, padang rumput merupakan salah satu ekosistem yang indah dan didatangi oleh banyak
orang untuk berbagai macam kepentingan.

Itulah ketujuh macam ekosistem darata yang tergambar dalam bioma. Ekosistem darat
tersebut tersebar di berbagai belahan dunia, dan setiap daerahnya pun mempunyai jenis
ekosistemnya masing- masing. Hal ini tergantung dengan letak geografis negara tersebut pula.

 Populasi dan Komunitas Makhluk Hidup

Populasi dalam kumpulan individu sejenis menghuni daerah tertentu. Populasi


mempunyai kemungkinan untuk berinteraksi yang yang biasanya terlihat dalam bentuk kompetisi
untuk mempertahankan diri atau kerja sama untuk mempertahankan jenisnya. Satu wilayah
biasanya tidak dihuni oleh satu jenis populasi saja tetapi dihuni oleh beraneka ragam populasi
makhluk, misalnya di komunitas air tawar bukan hanya dihuni oleh kumpulan ikan saja, tetapi
juga ada tumbuhan air, kura-kura, dan kumpulan hewan lainnya.

Ukuran populasi bervariasi dari waktu ke waktu. Beberapa populasi mempertahankan


ukuran populasinya secara konstan, sedangkan populasi lain mengalami ledakan penambahan
jumlah yang sangat besar. Salah satu contohnya adalah populasi burung red grouse (lagopus
scaticus) satu jenis burung di Skotlandia barat laut. Populasi burung ini berada di dua tempat
yang terpisah. Lokasi pertama mempunyai luas 49 ha, sedangkan yang satunya lagi berukuran 47
ha. Di satu lokasi pertumbuhan burung ini relatif konstan, tetapi di lokasi satunya lagi mengalami
pelonjakan populasi namun beberapa tahun kemudian terjadi penurunan kembali.

Hal ini bisa terjadi karena, makanan pokok jenis burung ini adalah tanaman heather
(colluna vulgaris). Tanaman muda dan sedang tumbuh sangat disukai oleh jenis burung ini.
Sehingga pembakaran lahan di salah satu lokasi menyebabkan ketersediaan tanaman muda
melimpah. Populasi burung ini pun meningkat dengan pesat. Namun, pertumbuhan ini kembali
lagi seperti asalnya setelah lahan dikembalikan seperti semula beberapa tahun kemudian,
populasi menjadi konstan kembali.

 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Populasi


1. Migrasi, faktor ini dibagi menjadi dua faktor lagi, di antaranya adalah masuknya jenis
populasi yang sama sehingga menyebabkan keseimbangan antara jumlah populasi dan
jumlah makanan menjadi terpengaruh. Keluarnya sebagian populasi untuk mencari tempat
yang lebih baik juga mempengaruhi pertumbuhan populasi.
2. Kompetisi, komponen dalam populasi juga memungkinkan timbulnya kompetisi sehingga
menyebabkan pengaruh pertumbuhan terhadap populasi.
3. Penyakit, hal ini sulit untuk dihindari oleh populasi sehingga ini salah satu penyebab utama
musnahnya populasi.
4. Mortalitas, faktor ini sebagai penentu akhir yang disebabkan oleh berbagai faktor lain,
seperti kekurangan sumber makanan, penyakit, stres, dll.

 Aliran Energi dalam Komunitas Alami


Terpeliharanya satu komunitas tergantung kepada aliran energi melalui pelaku rantai
makanan dalam komunitas tersebut. Setiap komunitas memiliki pelaku rantai makanan sebagai
berikut:
1. Produsen, yaitu satu jenis makhluk hidup berhijau daun yang mengubah energi surya
menjadi energi kimia dalam jaringannya.
2. Konsumen pertama, herbivora, yaitu satu organisme pemakan tumbuhan.
3. Konsumen kedua, karnivora, satu organisme pemakan herbivora.
4. Konsumen ketiga, karnivora pemakan karnivora lainnya. Namun ada organisme yang
secara fungsional termasuk konsumen pertama, kedua dan ketiga yaitu manusia.
5. Parasit, yaitu organisme yang mendapat makanan yang telah dicerna oleh organisme lain di
tempat dia hidup
6. Pemakan bangkai, hewan yang hidup dari kotoran atau tumbuhan yang sudah membusuk.
7. Pengurai, bakteri, mikroba yang menguraikan organisme atau sampah organik yang
melepaskan zat kimia atau panas ke lingkungan untuk kemudian diserap kembali oleh
tumbuhan hidup.

RANGKUMAN

Kesimpulan Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem hutan adalah
hubungan antara kumpulan beberapa populasi baik itu binatang dan tumbuh-tumbuhan yang
hidup dalan lapisan dan dipermukaan tanah dan terletak pada suatu kawasan serta membentuk
suatu kesatuan ekosistem yang berada dalam keseimbangan yang dinamis yang mengadakan
interaksi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan lingkungannya dan antara yang
satu dan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. Daerah pantai merupakan daerah perbatasan antara
ekosistem laut dan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut. Ekosistem pantai dipengaruhi
oleh siklus harian pasang surut laut. Tumbuhan pada hutan pantai cukup beragam. Tumbuhan
tersebut bergerombol membentuk unit-unit tertentu sesuai dengan habitatnya. Organisme yang
hidup di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di substrat keras..
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem
http://ekosistem-ekologi.blogspot.com/2013/02/mari-belajar-mengenalekosistem-pantai.html
http://maunulisah-agunesu.blogspot.com/2009/04/ekosistem-pantai.html

Anda mungkin juga menyukai