Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Nama : Putri Puspita Sari
NIM : 21030115120013
Superheated steam atau uap panas lanjut adalah air yang benar-benar berfase gas.
Jika uap saturated adalah uap air yang masih bercampur dengan air liquid, atau
uap supercritical yang tidak bisa dibedakan dengan air supercritical, maka uap
superheated adalah gas H2O kering yang sudah tidak mengandung kelembaban air
sama sekali. Air liquid dapat berubah fase menjadi superheated steam setelah
melewati garis kurva saturasi. Untuk dapat melewati garis kurva saturasi, ada
beberapa cara yang bisa dilakukan. Pertama dengan tekanan tetap, temperatur
lingkungan ditingkatkan. Kedua pada temperatur tetap, tekanan lingkungan
diturunkan. Terakhir, tekanan ruang diturunkan bersamaan dengan kenaikan
temperatur ruang. Namun semua proses tersebut harus memenuhi satu syarat,
garis perubahan kondisi lingkungan harus memotong kurva saturasi.
Manfaat di Industri
Saturated steam digunakan sebagai steam untuk boiler karena mampu
melakukan transfer panas yang tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai
pemanas bahan tertentu. Bisa juga digunakan untuk mengoperasikan
pompa.
Superheated steam digunakan untuk proses transfer massa karena memiliki
kerapatan yang lebih rendah dari saturated steam. Dapat pula digunakan
sebagai steam stripping dan untuk menggerakkan turbin.
2. Efisiensi Boiler
a. Efisiensi panas dari boiler adalah tingkat untuk kerja boiler atau ketel uap yang
didapatkan dari perbandingan antara energi yang dipanaskan atau yang diperoleh
oleh fluida kerja di dalam ketel dengan masukan energi kimia dari bahan bakar.
Persamaannya :
𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑏𝑜𝑖𝑙𝑒𝑟 (η)= 𝑥 100%
𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘
𝑄𝑜𝑢𝑡
𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑏𝑜𝑖𝑙𝑒𝑟 (η)= 𝑥 100%
𝑄𝑖𝑛
b. Efisiensi mekanis dari boiler adalah hal yang mengindikasikan seberapa besar
kerja atau tenaga yang digunakan untuk menjalankan operasi pada boiler.
Efisiensi mekanis berhubungan dengan kerja komponen mekanis yang
berpengaruh pada kerja boiler.
Persamaannya :
𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑏𝑜𝑖𝑙𝑒𝑟 (η)= 𝑥 100%
𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘
𝑄 𝑥 (ℎ𝑔 − ℎ𝑓)
𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑏𝑜𝑖𝑙𝑒𝑟 (η)= 𝑥 100%
𝑞 𝑥 𝐺𝐶𝑉
Keterangan :
Q : jumlah steam yang dihasilkan (kg/jam)
q : jumlah bahan bakar yang digunakan (kg/jam)
GCV : jenis bahan bakar dan nilai panas kotor bahan bakar (kkal/kg)
hg : entalpi steam jenuh (kkal/kg)
hf : entalpi air umpan (kkal/kg)
BBM/BBG Furnace
6. Diketahui :
Kapasitas kompresor (m3/menit) (Q) = 35
Tekanan saat menyala (kg/cm2) = 6,8
Tekanan saat mati (kg/cm2) = 7,5
kW yang dipakai untuk load = 188 kW
kW yang dipakai untuk unload = 54 kW
Waktu load rata-rata (T) = 1,5 menit
Waktu unload rata-rata (t) = 10,5 menit
Ditanya : Besarnya jumlah kebocoran = ?
Jawab :
𝑇
Besarnya jumlah kebocoran sistem = 𝑄 𝑥
𝑇+𝑡
1,5
= 35 𝑥
1,5 + 10,5
= 4,375 𝑚3 /𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Maka kebocoran sistem sebesar 4,375 m3/menit.
Berdasarkan referensi yang didapat, standar air umpan boiler adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Rekomendasi batas air umpan (IS10392, 1982)
Berdasarkan analisa di atas, maka dapat disimpulkan bahwa air danau ini tidak layak
untuk langsung digunakan sebagai umpan boiler, karena hasil uji yang didapatkan
belum memenuhi standar spesifikasi baku mutu air umpan boiler itu sendiri. Dimana
mayoritas hasil melebihi batas maksimum dari standar yang telah ditentukan. Air
danau ini masih mungkin untuk digunakan sebagai air umpan boiler, namun harus
melewati tahapan pengolahan terlebih dahulu untuk mendapatkan spesifikasi yang
diinginkan dan sesuai baku mutu. Misalnya harus ada penurunan kesadahan,
perlakuan untuk senyawa CaCO3 yaitu dengan cara presipitasi maupun penambahan
resin. Untuk menghilangkan ion klor maka dapat digunakan cara reverse osmosis
untuk treatment secara fisik, namun untuk lainnya yaitu dengan cara kimia, maka
airnya diberi perlakuan dengan menggunakan metode penukaran anion. Kemudian
untuk penghilangan material besi yang berlebihan, dan lainnya.
REKOMENDASI BATAS AIR UMPAN (IS 10392, 1982)
Hingga 20 21-39 40-59
Faktor kg/cm 2 kg/cm 2 kg/cm2
TDS, ppm 3000-3500 1500-2500 500-1500
Total padatan besi terlarut ppm 500 200 150
Konduktivitas listrik spesifik
pada 250C (mho) 1000 400 300
Residu fosfat ppm 20-40 20-40 15-25
pH pada 250C 10-10,5 10-10,5 9,8-10,2
Silika (maks.) ppm 25 15 10