Kasus Jantung
Kasus Jantung
Indentitas pasien
Nama : ny S
Umur : 54 tahun
Pekerjaan : pengusaha
Agama : Islam
Keluhan utama
Os mengeluh sesak semakin bertambah berat (+).OS mengeluh bawah dia lebih mudah
capek. Sesak muncul saat istirahat. sesak muncul saat Os beraktivitas ringan (+). seperti
berjalan sekitar 30 meter. Sesak dirasakan terutama malam hari. Os lebih nyaman tidur
menggunakan dua bantal tersusun (+).os sering terbangun di malam hari karena merasa
sesak (+). Os juga mengeluh bengkak pada kedua kaki.
Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda vital
Keadaan Spesifik
Pulmo
Inspeksi : Statis dan dinamis : simetris kanan = kiri, retraksi dinding dada (-/-), sela
iga melebar (-/-)
Palpasi : Stem fremitus (+) kanan = kiri, nyeri tekan (-/-).
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru, batas paru hepar ICS VI,dengan peranjakan satu
Jari
Auskultasi : Vesikuler (+) normal pada paru kanan dan kiri, wheezing (-), ronkhi (+) basah
halus dikedua basal paru.
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis terlihat di ICS VII linea aksilaris anterior Sinistra
Palpasi : Iktus kordis teraba ICS VII linea aksilaris anterior sinistra
Perkusi : Batas kanan linea parasternalis dekstra, batas atas ICS III linea sternalis
sinistra, dan batas kiri jantung ICS VII linea aksilaris anterior sinistra.
Auskultasi : BJ I&II (+), gallop (-), murmur (+) sistolik di katup trikuspid grade 3/6.
Murmur sistolik (+) di katup mitral grade 3/6. Murmur diastolik (+) di katup pulmonal grade
3/6.
• Pemeriksaan penunjang
• Diagnosa
• Diagnosa banding
Ppok,asma bronkhial.pneumonia
• Tatalaksana
Pemberian golongan
ACE-inhibitor: captopril
I. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien :Tn. D
Umur : 45 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pengurus terminal
Alamat : Sukamaju RT 04/ RW 04
II. Anamnesis
a. Keluhan utama : Nyeri kepala
b. Riwayat Penyakit Sekarang :
Nyeri kepala dikeluhakan ± 1 minggu yang lalu, ketika nyeri kepala muncul
keringat dan Os merasa sesak.Keluhan ini diakui berlangsung terus menerus dan
semakin memberat ketika os sedang stress.Selain itu os juga mengeluhkan nyeri pada
bagian belakang leher dan rasa pegal-pegal pada punggung serta kaki.Os juga merasa
pusing berputar dan merasa kelelahan, kesemutan ditangan dan kaki, namun os
mengaku tidak merasa mual atau sampai muntah. Jantung berdebar-debar (-),
gangguan penglihatan (-), BAB dan BAK normal.
III. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 170/110 mmHg
Frekuensi nadi : 92 x/menit
Frekuensi nafas : 20 x/menit
Suhu : 36,7oC
Status generalis
Kepala-Leher
Kulit : Berwarna sawo matang, ikterus (-), sianosis (-)
Telinga : Bentuk normal, liang telinga lapang, tidak ada sekret, tidak
ada serumen
Hidung : Bentuk normal, tidak ada deviasi septum nasi, tidak ada sekret
Mulut : Bentuk normal, perioral tidak sianosis, bibir lembab, lidah
tidak kotor, arkus faring simetris, letak uvula di tengah, faring
tidak hiperemis, tonsil T1-T1, mukosa mulut tidak ada kelainan
Leher : Pembesaran KGB -/-
Thorax
Inspeksi :
Bentuk dan ukuran : Bentuk dada kiri dan kanan simetris, barrel chest (-),
pergerakan dinding dada simetris
Permukaan dada : Papula (-), purpura (-), ekimosis (-), spider naevi (-),
vena kolateral (-), massa (-).
Iga dan sela iga : Pelebaran ICS (-)
Fossa supraclavicularis, fossa infraclavicularis : cekung, simetris kiri dan kanan
Fossa jugularis : Tidak tampak deviasi
Tipe pernafasan : Torako-abdominal
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi :
Bentuk : Simetris
Umbilicus : Masuk merata
Permukaan Kulit : Tanda-tanda inflamasi (-), sianosis (-), venektasi (-),massa (-),
vena kolateral (-), papula (-), petekie (-), purpura (-), ekimosis (-),spider navy (-).
Distensi (-)
Ascites (-)
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
V. Diagnosis Kerja
Hipertensi derajat 2
VI. Anjuran Penatalaksanaan Penyakit
• Furosemid 40 mg 1-0-0
• Amlodipin 5 mg 1x1
1. Identitas pasien
Nama : An. P A
Usia : 11 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : kristen
Alamat : Jl. Pisangan baru RT 11 RW 10
2. Anamnesis
a) Keluhan Utama
Bengkak di mata, kaki dan hampir seluruh tubuh sejak 5 hari Sebelum Masuk Rumah
Sakit (SMRS).
Sejak 2 minggu SMRS pasien mengeluh demam, batuk, pilek dan nyeri
menelan. Pasien lalu dibawa oleh Ibunya berobat ke puskesmas, Ibu pasien mengaku
batuk dan pilek sedikit membaik, tapi pasien mengaku nyeri tenggorokannya masih
terasa.
5 hari SMRS timbul sembab pada kedua mata dan bengkak pada kaki. Demam
disangkal. perut pasien menjadi buncit, dan berat badan pasien bertambah 5 kg dari 25
kg menjadi 30 kg. Pasien berobat ke puskesmas. Namun tidak ada perubahan. Pasien
juga mengeluhkan BAK menjadi keruh seperti teh. Pasien juga sulit BAB sampai tiba
di RS seluruh tubuh menjadi bengkak. Pasien juga mengeluh kepala bagian belakang
terasa sakit, dan muntah-muntah sebanyak 5 kali.
3. Pemeriksaan Fisik
Suhu : 370C
Pernapasan : 24 kali/menit
Mata : konjungtiva pucat +/+, ikterik -/-, edema palpebra -/-, RCL +/+,
RCTL +/+
B. Toraks
Palpasi : gerak simetris, vocal fremitus sama kuat kanan dan kiri
Perkusi : perkusi paru sonor seluruh hemisfer
Auskultasi :Cor bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
C. Abdomen
Inspeksi : datar, tidak tampak kelainan kulit maupun pelebaran vena abnormal
Palpasi : lingkar perut 65 cm, lemas, nyeri tekan (+) region hipogastrium dan
lumbal kanan-kiri, turgor cukup, hepar tidak teraba, lien tidak teraba,
ballotement -/-, undulasi (-)
4. Pemeriksaan Penunjang
Urinalisis
Pemeriksaan hematologi
5. Diagnosis kerja
6. Penatalaksanaan
Medikasi : Lasix 3 x 20 mg IV
1. Identitas pasien
Nama: Nn. An
Umur: 21 tahun
Agama: Islam
2. Anamnesis
Seorang pasien perempuan datang dengan keluhan demam sejak 5 hari sebelum
masukrumah sakit. Demam dirasakan tinggi mendadak. Demam disertai menggigil.
Selain demam pasien juga merasa mual tanpa disertai muntah. Pasien juga mengeluh
nyeri pada perut bagian tengah dan sampai kepinggang kanan. Nyeri perut terasa
seperti diremas-remas.
Pada hari ke 3 sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh sakit saat buang air
kecil. Pasien mengaku warna kuning kecoklatan. Pasien mengatakan kadang-kadang
sering BAK dimalam hari belakangan ini.Riwayat BAK berwarna merah
disangkal.Keluhan seperti batuk, pilek, mimisan, BAB hitam, gusi berdarah disangkal
oleh pasien.Pasien sempat di bawa untuk berobat ke klinik namun tidak ada
perubahan. Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya. Pasien
belum menikah.
3. Pemeriksaan fisik
Palpasi : terdapat nyeri tekan epigastrium,lien dan hepar dalam batas normal
leukosit 18240/uL, eritrosit 4,71 x 106/uL. hemoglobin 13,4 g/dl, hematokrit 39,2%,
trombosit 238.000/uL, MCH 29 pg, MCHC 34 g/dL, MCV 83 fl, ureum 38 mg/dL,
kreatinin 1,6 g/dl, gula darah sewaktu 91 mg/dl, natrium 139 mEq/L, kalium 3.90
mEq/L, klorida 108 mEq/L, DDR negatif.
warna kuning, jernih, eritrosit 3-4 LPB, leukosit 4-5 LPB epitel 30-40 LBP, berat jenis
1015, PH 5, leukosit positif, nitrit positif, protein negatif, glukosa normal, keton
negatif, darah/eritrosit ++.
4. Diagnosis
5. penatalaksanaan
o Levofloxacin:
Dosis: 250mg 1 kali sehari selama 10 hari;
Pada infeksi yang disebabkan patogen bakteri gram-positif:
Amoxicillin atau amoxicillin-clavulanic acid:
o Dosis: 500mg, setiap 8 jam, selama 14 hari
1. Identitas pasien
3. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum :
a. Keadaan :Tampak sakit sedang
b. kesadaran : Compos mentis
tanda-tanda vital
a. TD : 130//90 mmHg
b. Nadi : 76 x/m, reguler
c. RR : 22 x/m
d. S : 36,8 ºC
Keadaan Spesifik :
Kepala : Conj. Palp. Pucat (-), Sklera ikterik (-),
Leher : JVP (5+0) CmH2O, Pembesaran KGB (-),
Thorax :
COR:
I : Iktus kordis tidak terlihat
P : Iktus kordis tidak teraba
P : Batas jantung atas ICS II, kanan LS dekstra, kiri LAA sinistra
A : HR: 76 x/m, murmur (-), gallop (-)
Pulmo (Anterior):
I : Statis simetris, dinamis paru kanan = kiri
P : Stemfremitus kanan = kiri
P : Sonor dikedua lapangan paru
A : Vesikuler (+) normal, ronkhi (-), wheezing (-)
Abdomen:
I : datar
P : Lemas, hepar tak teraba,lien tak teraba
P : tympani ,
A : Bising usus (+) normal
4. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium :
b. Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
Hematologi
Darah rutin
Hemoglobin 15.0 12,5-15,5
Lekosit 15,4 4-10
Eritrosit 5,3 3,8-5,4
Hematokrit 43 36-48
Eosinofil 0 2-4
Basofil 0 0-1
322 150-400
Trombosit
8 25-40
Limfosit
8 2-8
Monosit 85 2-8
Neutrofil segmen 60 50-80
Neutrofil batang 0 3-5
Laju Endap Darah 11 0-15
CT-BT
Clotting time 7 3-11
Bleeding time 2 1-3
KIMIA KLINIK
Glukosa sewaktu 416 <150
SGOT 17,1 0-35
SGPT 17,1 0-35
Ureum 16,6 21-42
Kreatinin 0,63 0,45-0,75
CKMB 16,57 <10
EKG
SR, axis kiri, HR 74 x/mnt, gel P normal, PR interval 0,12, QRS kompleks 0,06 detik,
R/S di V1 <1, SV1 + RV5V6 < 35, gelombang Q patologis di II,IIIaVF
5. DIAGNOSIS KERJA
Chest pain ec CAD
6. Penatalaksanaan
Non Farmakologis
• -Diet Jantung II
• -Bed rest
Farmakologis
• IVFD RL gtt x/m Mikro
• ISDN 3x 5 mg
• Aspilet 2 x 80 mg
• Sukralfat syr 4 x 2 cc
• Omeprazol 2x 20 mg
Contoh kasus atrial fibrilasi (AF)
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. Bk
Umur : 49 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Pidie Jaya
2. Anamnesis
Keluhan utama : jantung berdebar-debar
Riwayat penyakit sekarang:
Pasien datang ke poli jantung bersama istrinya dengan keluhan merasa sering cepat
lelah.Hal ini dirasakan pasien pada saat beraktivitas seperti ke kamar mandi, berjalan jarak
pendek, dan membaik ketika pasien beristirahat.Cepat capek yang dirasakan pasien disertai
dengan sesak napas. Sesak nafas tidak dipengaruhi oleh cuaca atau paparan debu. Selain itu
pasien juga mengeluh sering nyeri dada dan jantung berdebar-debar yang timbul ketika
pasien sesak napas.
3. Pemeriksaan fisik
Kesadaran : Kompos mentis
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 78kali/menit, irreguler
RR : 23 kali/menit
T : 36,70C
Kepala : normocephali
Mata : konjungtiva palpebral inferior pucat (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga : normotia, serumen (-/-)
Hidung : NCH (-), sekret (-)
Mulut : sianosis (-), mukosa bibir lembab (+)
Leher : pembesaran KGB (-), JVP R-2 cmH2O
Thorax :
Inspeksi : simetris, retraksi SS, IC dan epigastrium (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), SF kanan = SF kiri
Perkusi : sonor (+/+) di seluruh lapangan paru
Auskultasi : ves (+/+), rh (-/-) basah halus, wh (-/-)
Cor :
Inspeksi : Ictus cordis tak tampak
Palpasi : Ictus tidak teraba
Perkusi : Batas jantung kanan di linea parasternalis dekstra batas jantung kiri di
1 jari dari linea midclacicula sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I>II, irregular (+), bising(-)
Abdomen :
Inspeksi : simetris, distensi (-)
Palpasi : soepel, nyeri tekan (-), hepar/lien/renal tidak teraba
Perkusi : timpani
Auskultasi : peristaltik (+) N, bising usus (-)
4. Pemeriksaan Penunjang
Interpretasi EKG :
Irama : asinus
Axis : normoaksis
Gelombang P : sulit dinilai
Interval P-R : sulit dinilai
Gelombang QRS: 0,65 detik
QRS rate : 100 kali/menit
ST elevasi : negatif
ST depresi : negatif
Kesimpulan : Atrial Fibrilasi NVR
Laboratorium darah
Hb :14,7 g/dl
Ht : 45%
Eritrosit :4,1 x 106/mm3
Leukosit :4,6 x 103/mm3
Trombosit :115 x 103/mm3
Hitung jenis : E/B/NS/L/M = 11/1/63/14/12
Na/K/Cl : 140/3,5/93
GDS : 104 mg/dL
Ur/Cr : 23/0,77 mg/dL
Foto Thorax PA
Kesimpulan :Cardiomegali dengan oedem pulmonal
5. Diagnosis Kerja
Atrial Fibrilasitipe normoventrikular respon
6. Terapi
Inj. Furosemid i amp/12 jam
Spironolakton 1 x 100 mg
Digoxin 1 x ½ tablet
Bisoprolol 1 x 1,25 mg
Lansoprazole 2 x 30 mg
Cardace 1 x 2,5 mg