Anda di halaman 1dari 7

Dimana :

B = Lebar Jenjang, m

Ro = “Digging Radius” dari alat muat, m

L = Jarak antar sisi janjang (bench) dengan rel, 3-4 m.

L1 = Lebar lori, 1,75-3,00 m.

L2 = Jarak untuk menjaga agar tidak longgosr, m

b. Untuk Material Keras

B = N + L + L1 + L2

Dimana :

B = Lebar Jenjang, m

N = Lebar yang dibutuhkan untuk “Broken Material”, m disini tidak


disediakan lebar untuk alat-muat/gali, karena dianggap alat muat bekerja
di samping “Broken Material”

D. Menurut Melinkoy dan Chevnokoy (safety in open cast mining)

a. Untuk lapisan yang lunak ( soft strata)

B = 2R + C + C1 + L

Dimana :

R = “Digging radius” dari alat muat, m

C = Jarak sisi jenjang/ “Broken material” ke garis tengah rel, m

L = Lebar yang disediakan untuk pegangan (Safety), biasanya selebar “dump


truck”, m
b. Untuk lapisan yang keras (Hard Strata)

B = a + C + C1 + L + A
Dimana :

B = Lebar jenjang, m

a = Lebar untuk Broken material”, m

A = Lebar pemotongan pertama (awal), m

E. Menurut Popoy (The Working of Mineral Deposit)

a. tinggi jenjang dan Kemiringannya

(i) Kemiringan jenjang tergantung dari kandungan air pada material. Material
yang relative kering biasanya memungkinkan kemiringan jenjang yang
ebih besar.

(ii) Umumnya tinggi jenjang berkisar antara 12 – 15 m dengan kemiringan :


Untuk batuan beku : 70 o – 80o


Untuk batuan sedimen : 50 o - 60 o


Untuk “Ledge” dan pasir kering : 40 o - 50 o


Untuk batuan yang “ argilaceus” : 35 o - 45 o

b. Lebar Jenjang

Lebar jenjang antara 40-60 m, biasanya juga dibuat antara 80-100 m jika
memakai “ Multi row bore hole”. Lebar minimum untuk batuan keras:
Vr = A + C + C1 + L + B
Dimana :

Vr = Lebar jenjang minimum, m

A = Lebar “ Broken material”, m

C = Jarak sisi timbunan ke sisi tengah rel, m

C1 = 0,50 lebar lori = 2-3 m

B = Lebar endapan yang di ledakkan = 6-12 m

L = Lebar yang disediakan untuk menjamin “ Extraction” dari endapan


pada jenjang di bawahnya.

F. Menurut Young (Elements of Mining)

a. Tinggi Jenjang

- untuk tambang bijih besi antara 20-40 ft

- Untuk tambang bijih tembaga 30-70 ft

- Untuk “Lime Stone” dapat sampai 200 ft

b. Lebar Jenjang

Antara 50 - 250 ft

c. Kemiringan Jenjang

Antara 45 o- 65 o

G. Menurut E.P Pfleider (Surface Mining)

Tinggi Jenjang : L = Lm x Sfx


Dimana :

L = Tinggi Jenjang,m

Lm = “Maximum cutting height” dari alat muat

Sf = “Swell Factor”

x
= 1/3 untuk cara “Corner Cut”, dan = 0,50 untuk cara box out”.
BAB III

TAMBANG TERBUKA

A. METODE PENAMBANGAN

Secara garis besar metoda penambangan dapat digolongkan menjadi 3 (tiga),


yaitu:

1. Tambang Terbuka (Surface Mining)

2. Tambang dalam/tambang Bawah Tanah (Underground Mining)

3. Tambang Bawah Air

TAMBANG TERBUKA

Yang dimaksud dengan tambang terbuka ialah metode penambangan yang


segala kegiatan atau aktivitas penambangan dilakukan diatas atau relative dekat
dengan permukaan bumi, dan tempat kerjanya berhubungan langsung dengan udara
luar.

TAMBANG BAWAH TANAH

Adalah metode penambangan yang segala kegiatan atau aktivitas


penambangan nya di bawah permukaan bumi, dan tempat kerjanya tidak berhubungan
dengan udara luar.

TAMBANG BAWAH AIR

Adalah metode penambangan yang kegiatan atau aktivitas penggaliannya


dilakukan dibawah permukaan air atau endapan mineral berharganya terletak dibawah
permukaan bumi.
Metode penambangan itu dipilih berdasarkan pada metode yang dapat
memberikan keuntungan yang terbesar dan bukan pada dangkalnya letak endapan
bahan galian itu, serta mempunyai perolehan tambang (Mining recovery) yang
terbaik. Hal itu harus dilakukan karena usaha (Industri) pertambangan dikenal sebagai
“Wasting Assets” dengan resiko tinggi, sedang endapan bahan galian tersebut tak
dapat “Diperbaharui” (Non renewable Resources).

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TAMBANG TERBUKA DIBANDINGKAN


DENGAN TAMBANG BAWAH TANAH.

1. Keuntungan tambang terbuka adalah:

1. Ongkos penambangan per ton atau per BCM bijih lebih murah karena
tidak memerlukan penyanggaan, ventilasi dan penerangan (Illumination).

2. Kondisi kerjanya lebih baik, karena berhubungan langsung dengan udara


luar dan sinar matahari.

3. Penggunaan alat alat mekanis dengan ukuran besar dapat lebih leluasa,
sehingga produksi bisa lebih besar.

4. Pemakaian bahan peledak bisa lebih efesien, leeluasa dan hasilnya lebih
baik, karena:

- Adanya bidang bebas ( Free Face) yang lebih banyak

- Gas gas beracun yang ditimbulkan oleh peledakan boleh dihembus


angina dengan cepat.

5. Perolehan Tambang (Mining Recovery) lebih besar, karena batas endapan


dapat dilihat dengan jelas.

6. Relatif lebih aman, karena bahaya yang mungkin timbul.

Anda mungkin juga menyukai