Analisis Pengaruh Variasi Geometri Terhadap Energi Kinetik Yang Mampu Disimpan Oleh Flywheel Pada Sistem Electro Mechanical Kers
Analisis Pengaruh Variasi Geometri Terhadap Energi Kinetik Yang Mampu Disimpan Oleh Flywheel Pada Sistem Electro Mechanical Kers
ii
iii
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
iv
ANALISIS PENGARUH VARIASI GEOMETRI
TERHADAP ENERGI KINETIK YANG MAMPU
DISIMPAN OLEH FLYWHEEL PADA SISTEM
ELECTRO-MECHANICAL KERS
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
pada
Bidang Studi Desain
Program Studi S-1 Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Oleh :
ARIYAMANGGALA ALPHAPUTRA YAPHET
NRP. 2107 100 162
SURABAYA
JULI, 2011
v
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
vi
ANALISIS PENGARUH VARIASI GEOMETRI
TERHADAP ENERGI KINETIK YANG MAMPU
DISIMPAN OLEH FLYWHEEL PADA SISTEM
ELECTRO-MECHANICAL KERS
Abstrak
Kinetic Energy Recovery System (KERS) mampu
menyimpan energi kinetik ke dalam sebuah tempat penyimpanan
yang kemudian langsung digunakan saat kendaraan
berakselerasi. KERS secara umum terbagi menjadi dua yaitu
mechanical KERS dan electrical KERS. Pengembangan yang
dapat dilakukan adalah menggabungkan kedua sistem tersebut
menjadi electro-mechanical KERS. Sayangnya informasi
mengenai teknologi ini masih sangatlah kurang.
Tugas Akhir ini membahas mengenai pengaruh variasi
geometri terhadap energi kinetik yang mampu disimpan oleh
flywheel. Bentuk flywheel yang pada umumnya berbentuk silinder
pejal akan divariasikan sedemikian rupa agar mencapai bentuk
yang optimal.
Hasil dari penelitian ini adalah adanya peningkatan
energi kinetik yang mampu disimpan dan tegangan ekuivalen
seiring dengan pengurangan volume flywheel. Flywheel dengan
pengurangan ketebalan 10 mm adalah geometri yang optimal.
vii
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
viii
ANALYSIS OF EFFECT OF GEOMETRIC
VARIATION AGAINST KINETIC ENERGY THAT
CAN BE STORED BY FLYWHEEL IN ELECTRO-
MECHANICAL KERS
Abstract
Kinetic Energy Recovery System (KERS) can stored kinetic
energy into storage and then using it when vehicle need an
acceleration. KERS generally divide into two groups namely
mechanical KERS and electrical KERS. Development that can be
done is combining two systems into new technology named
electro-mechanical KERS. Unfortunatelly, there are only few of
information about this technology.
This final project discuss about the effect of geometric
variation against kinetic energy that can be stored by flywheel.
Flywheel that take a shape of solid cylinder will be variated to its
optimal shape.
The result shown that energy kinetic that can be stored
and equivalent stress will be increased along with decreased
flywheel’s volume. Flywheel with 10 mm reduced thickness is the
optimal geometry.
ix
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
x
KATA PENGANTAR
Penulis
xi
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
xii
DAFTAR ISI
xiii
4.2.1
Konversi Satuan Data Flywheel ............. 34
4.2.2
Mencari Volume Flywheel ...................... 35
4.2.3
Mencari Massa Flywheel ........................ 35
4.2.4
Mencari Momen Inersia Flywheel ......... 35
4.2.5
Mencari Energi Kinetik Flywheel .......... 35
4.2.6
Mencari Energi Kinetik Spesifik
Flywheel .................................................... 35
4.2.7 Mencari Tegangan Ekuivalen Flywheel
yang Menggunakan Satu Arah Susunan
Komposit .................................................. 35
4.2.8 Mencari Properti dari Susunan
Komposit .................................................. 37
4.2.9 Mencari Tegangan Batas Aman ............ 39
4.3. Analisis Data .............................................................. 42
4.3.1 Analisis Energi Kinetik Spesifik ............ 42
4.3.2 Analisis Tegangan Ekuivalen ................. 43
4.3.3 Pemilihan Flywheel ................................. 54
4.4. Perancangan Sistem Electro-Mechanical KERS .... 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ........................................................ 57
5.2. Saran ................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 59
LAMPIRAN ............................................................................. 61
BIOGRAFI PENULIS ............................................................. 63
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
Gambar 4.7 Simulasi Flywheel Dengan Pengurangan
Ketebalan 10 mm ............................................... 45
Gambar 4.8 Susunan Komposit pada Flywheel Dengan
Pengurangan Ketebalan 10 mm......................... 46
Gambar 4.9 Simulasi Flywheel Dengan Pengurangan
Ketebalan 20 mm ............................................... 47
Gambar 4.10 Susunan Komposit pada Flywheel Dengan
Pengurangan Ketebalan 20 mm ......................... 48
Gambar 4.11 Simulasi Flywheel Dengan Pengurangan
Ketebalan 30 mm ............................................... 49
Gambar 4.12 Susunan Komposit pada Flywheel Dengan
Pengurangan Ketebalan 30 mm ......................... 50
Gambar 4.13 Simulasi Flywheel Dengan Pengurangan
Ketebalan 40 mm ............................................... 51
Gambar 4.14 Susunan Komposit pada Flywheel Dengan
Pengurangan Ketebalan 40 mm ......................... 52
Gambar 4.15 Grafik Tegangan Ekuivalen VS Pengurangan
Ketebalan ........................................................... 53
Gambar 4.16 Gambar 3D antara Flywheel Flybrid dan
Simulasi ............................................................. 54
Gambar 4.17 Skematik dari Sistem Electro-Mechanical
KERS ................................................................. 55
Gambar 4.18 Simulasi Motor-Generator Unit Dengan
Flywheel Modifikasi .......................................... 56
xvi
DAFTAR TABEL
xvii
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
L
TAHUN
2.2.2. Flywheel
Flywheel adalah perangkat mekanis yang digunakan
sebagai media penyimpanan energi rotasi. Flywheel menahan
perubahan kecepatan rotasi, yang membantu kestabilan rotasi
poros ketika terjadi fluktuasi torsi.
dimana:
σr = radial stress (Pascal)
σt = tangential stress (Pascal)
ρ = massa jenis (kg/m3)
v = ro x ω; kecepatan tangensial (m/s)
ro = radius luar (m)
ri = radius dalam (m)
r = radius dimana tegangan terjadi (m)
ν = poisson’s ratio
Tegangan prinsipal:
σx +σy σx −σy 2
σ1 , σ2 = 2
± √( 2
) + τxy 2 .................................... (2.14)
dimana:
σx = tegangan normal arah sumbu x
σy = tegangan normal arah sumbu y
τxy = tegangan geser arah sumbu xy
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
17
Electronic KERS
Gaya pengereman ditangkap oleh Motor – Generator Unit
(MGU) yang dipasang di crankshaft mesin. MGU mengambil
energi listrik yang didapat dari energi kinetik dan menyimpannya
dalam baterai. Sebuah tombol Booster digunakan untuk
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
22
Electro-Mechanical KERS
Energi tidak disimpan dalam baterai atau super-kapasitor,
melainkan menggunakan flywheel untuk menyimpan energi
kinetis. Sistem ini merupakan sebuah baterai elektro-mekanis.
Oleh karena ruang yang terbatas dalam mobil balap sehingga unit
haruslah kecil dan ringan. Flywheel haruslah berputar sangat
cepat hingga 50.000 - 160.000 rpm untuk mencapai energy
density yang cukup. Kerugian aerodinamik dan penumpukan
panas dapat diminimalkan apabila flywheel ditempatkan di
ruangan hampa udara. Flywheel yang digunakan merupakan
Magnetic Loaded Composite (MLC). Flywheel tetap utuh pada
kecepatan tinggi karena terbuat dari serat berkekuatan tinggi.
Serat ini memiliki partikel logam tertanam di dalamnya yang
memungkinkan flywheel menjadi sebuah magnet permanen.
Flywheel akan berfungsi sebagai sebuah MGU. Apabila stator
berputar maka listrik dapat dihasilkan (berfungsi sebagai
generator) sedangkan bila listrik dialirkan kembali ke stator maka
stator akan berputar (berfungsi sebagai motor).
Mechanical KERS
Sistem ini menggunakan flywheel sebagai media
penyimpanan energi serta sistem transmisi untuk
mendistribusikan energinya kembali. Energi kinetik dari
600
500
400
300
200
100
0
0.005 0.019 0.034 0.048 0.063 0.077 0.091 0.106 0.120
radius (m)
r σt τxy σv
0,3+3 0,019375 2
( ) (1 − )
8 0,03375
= 6,2221 MPa
Tr 50,2722 x 0,025
τxy = J o = 3,2572x10−4 = 3,8585x10−3 MPa
Setelah tegangan diketahui, lapisan tersebut dicek kegagalannya
terhadap masing-masing tegangan yang terjadi. Pengecekan
kegagalan terhadap tegangan tangensial:
Su 0°
2N
≥ σt max
1500
6
≥ 55,3672 MPa
250 MPa ≥ 55,3672 MPa
Kemudian pengecekan kegagalan terhadap tegangan radial:
Su 90°
2N
≥ σr max
50
6
≥ 6,2221 MPa
8,3333 MPa ≥ 6,2221 MPa
200
180
160
0 0.01 0.02 0.03 0.04
Δh (m)
1100
600
0 0.01 0.02 0.03 0.04
Δh (m)
5.1 Kesimpulan
Dari analisis yang telah dilakukan, kesimpulan yang dapat
diambil yaitu:
1. Seiring berkurangnya ketebalan maka energi kinetik
spefisik akan meningkat.
2. Seiring berkurangnya ketebalan maka tegangan ekuivalen
akan meningkat.
3. Flywheel yang optimal adalah flywheel dengan
pengurangan ketebalan 10 mm. Flywheel tersebut memiliki
energi kinetik spesifik sebesar 187,6377 KJ/kg dan
menghasilkan tegangan ekuivalen sebesar 695,63 MPa
serta regangan sebesar 0,9547 %.
4. Flywheel tersebut memiliki energi kinetik spesifik yang
lebih besar daripada flywheel buatan Flybrid.
5.2 Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan yaitu:
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan
hasil perhitungan dan simulasi flywheel tersebut.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai komponen
sistem electro-mechanical KERS seperti motor-generator
unit beserta baterainya.