Anda di halaman 1dari 30

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA

DALAM PENULISAN BUKU AJAR

DISAJIKAN DALAM PENULISAN BUKU AJAR


PADA PELATIHAN APPLIED APPROACH

UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN 2017
SASARAN KEGIATAN
Tujuan Umum
Menghasilkan draft buku ajar yang sesuai
ketentuan.

Tujuan Khusus
Dapat menerapkan bahasa Indonesia yang
baik dan benar dalam penulisan buku
ajar.
DISAIN INDUK PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA
DALAM PENULISAN BAHAN AJAR
BAHASA YANG BENAR

PERNALARAN

BAHASA BENTUK KALIMAT


INDONESIA BAHASA EJAAN DAN PILIHAN
YANG BAIK DAN INDONESIA KATA POLA PIKIR
BENAR APIK

BAHASA YANG BAIK PARAGRAF

PERILAKU
PENUTUR

Sesuai dengan norma dan


aturan yang berlaku dalam
masyarakat
2. BAHASA DALAM BAHAN AJAR

1. BAHASA BAHAN AJAR: hendaknya ditulis dengan


menggunakan bahasa efektif, yaitu jelas, lugas, dan
komunikatif agar dapat mengungkapkan pesan secara
tepat sesuai dengan maksud yang ingin dikemukakan
oleh penulis.

2. BAHASA BAHAN AJAR dikatakan jelas jika isi atau


informasi yang disampaikan mudah dipahami dan unsur-
unsurnya pun dinyatakan secara tegas atau eksplisit.

3. BAHASA BAHAN AJAR dikatakan lugas jika kata-kata


yang digunakan langsung mengungkapkan pokok
persoalan yang akan disampaikan, tidak berbunga-
bunga atau berbasa-basi.

4. BAHASA BAHAN AJAR dikatakan komunikatif jika mudah


dipahami dan mampu menimbulkan pemahaman yang
sama pada pikiran pembacanya.
Tata Permainan Bahasa dalam Bahan Ajar

a) Klarifikatif  jelas
b) Konsisten  konstan dan taat asas
c) Sistematis  sesuai dengan urutan
d) Konseptual  terarah dan terfokus
e) Komprehensif  tuntas dan
menyeluruh
f) Logis  berfungsi baik dan masuk
akal
g) Bebas  kebebasan eksistensial:
kebebasan yang dibatasi
oleh kebebasan pihak lain
h) Bertanggung Jawab  penulis dapat
menjawab tentang apa yang
ditulisnya
5
Konsep Dasar Menulis

dasar-dasar menulis  hakikat menulis


langkah-langkah menulis  tujuan menulis
menulis sebagai proses  manfaat menulis
Penulisan Karangan Ilmiah
Pengertian/Hakekat Penulisan
Karangan Ilmiah
 Penulisan laporan menyangkut segi bahasa,
bagaimana kita menyusun kalimat-kalimat dalam
suatu paragraf, bagaimana kita menggunakan
istilah dan sebagainya.
 Bahasa yang digunakan dalam laporan ialah
bahasa baku, lebih khusus lagi adalah bahasa
ilmiah, yang berfungsi menyampaikan informasi
dengan cacat yang sekecil-kecilnya.
 Penuturan bahasa ilmiah harus utuh dan tuntas,
lengkap, padu, jelas, ringkas, dan
kuat/mengesankan.
 Utuh dan Tuntas
Artinya ketelitian dalam tulis-menulis ilmu yang
menyangkut data, penerapan rumus, nama orang,
nama tempat, dan alat hingga ejaan dan tanda
baca, juga penulisan lambang dan satuan.
 Lengkap
berarti tulisan ilmiah tidak membiarkan pembaca
bertanya-tanya tentang maksud suatu pernyataan.
Sebaliknya, pernyataan yang sudah jelas dan wajar
tidak perlu diulangi atau diberi tekanan khusus.
 Padu/Menyatu
Semua uraian tertuju ke sasaran tanpa ada
pencampuran pokok atau unsur di luar masalah.
 Lugas dan Jelas
Ungkapan yang dipakai sedapat mungkin
sederhana tanpa basa-basi.
 Kuat dan Mengesankan
Dapat dilihat pada pemikiran bersistem yang akan
menghasilkan penuturan/pengungkapan yang
bersistem pula. Naskah keilmuan mengharuskan
adanya penyusunan gagasan yang paling wajar
menurut penting tidaknya pokok pembicaraan,
menurut urutan kronologis, klimaks, alasan tertentu,
dsbnya.
PROSES
MENULIS

PERSIAPAN: PENULISAN
pemilhan topik pengemb. paragraf REVISI
pembatasan topik struktur kalimat
DAN
perumusan tujuan diksi (pilihan kata)
pengumpulan bahan Penerapan EYD PENULISAN
penyusunan kerangka NASKAHJADI
Pemilihan dan Pembatasan Topik
Tujuan Menulis
Tujuan menulis
bermacam-macam
bergantung pada jenis
Menghibur
karangan yang akan atau
ditulis menyenangkan

Mengekpresi
kan perasaan
Memberit Tujuan
ahukan menulis
atau
mengajar

Menyakinkan
atau mendesak
PENYAJIAN KARYA ILMIAH

 Penulisan Karya Ilmiah


 Penulisan Laporan Penelitian
 Sistematika Penulisan Laporan
PENENTUAN TOPIK
 Topik harus bermanfaat
Artinya topik harus memberikan sumbangan pada
diri sendiri/profesi, ilmu, dan masyarakat.
 Topik harus layak
Artinya topik memerlukan pembahasan yang sesuai
dengan bidang yang ditekuni.
 Topik cukup menarik untuk dibahas bagi penulis,
karena topik yang menarik akan meningkatkan
semangat untuk mengembangkan topik yang
dibahas.
 Topik harus dikenal
Artinya tersedia teori, ilmu untuk memecahkannya.
 Topik dapat dibatasi, agar topik dapat dibahas dan
dipecahkan secara proporsional, hal ini juga
berhubungan dengan kemampuan profesi dan
finansial penulis.
PERUMUSAN JUDUL

Judul dinyatakan dalam bentuk frase yang singkat, jelas,


dan relevan dengan isi laporan sehingga mudah
dipahami,
demikian juga dengan judul bab dan subbab.
Syarat-Syarat Judul adalah sbb:
a. Harus mencantumkan/menggambarkan
topik dengan jelas.
contoh:
- Topik : Peran Serta Remaja dalam Organisasi Dapat
Mengurangi Jumlah Kriminalitas di Kalangan
Remaja.
- Judul : Peran Organisasi dalam Mengurangi Jumlah
Tindak
Kriminalitas Remaja di Jakarta.
b. Judul harus jelas, mudah dipahami dengan
mendahulukan topik, disusul obyek dan tempat
penelitian, serta lainnya.
contoh:
- Tidak Jelas :
Studi Perbandingan antara Mhs yang
Aktif dan Tidak Aktif dan Organisasi Intra
Kampus Terhadap Pekerjaan Ideal
Setelah Menjadi Sarjana.
- Jelas :
Perbandingan Persepsi Mengenai
Pekerjaan
Ideal setelah Menjadi Sarjana antara
Mahasiswa yang Aktif dan Tidak Aktif
Berorganisasi.
c. Judul tidak boleh dinyatakan dalam bentuk
Puitis.
contoh :
- Puitis
Menyingkap Tabir Kawin Cerai Usia Muda di
Banten

- Ilmiah
Faktor-faktor yang Menyebabkan Kawin Cerai
Usia Muda di Banten
d.Judul harus singkat tetapi tidak meninggalkan
topik hingga menjadi kabur. Yaitu antara 5 – 15
kata.

Contoh :
Kemampuan Membaca Mahasiswa
Seharusnya :
Kemampuan membaca Teks Bahasa Indonesia
pada Mahasiswa Univ. Bung Hatta Padang.
e.Pernyataan/rumusan judul dalam bentuk frasa berita, tidak
boleh dalam bentuk tanya.
Misalnya :
Adakah Hubungan antara Organisasi dengan Jumlah Tindak
Kriminal Remaja?

f. Judul ditulis dengan logis.


Misalnya :
Kemampuan Membaca Teks Berbahasa Indonesia pada
Mahasiswa, Studi Perbandingan di Desa Kukusan, Depok

g. Judul juga harus memenuhi syarat kebahasaan, antara lain:


- ditulis dalam tatanan sintaksis, yaitu frase
- dihindarkan dari singkatan umum
- menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
- menggunakan bahasa Ilmiah dan menerapkan unsur EYD
Penyusunan Kerangka
Contoh:
Kerangka Topik
Judul: Hakikat Bahasa
I. Pengertian Bahasa
II. Karakteristik Bahasa
III. Satuan-satuan Bahasa
IV. Fungsi Bahasa
Kerangka Kalimat
Judul: Pembinaan Berbahasa Indonesia
I. Disiplin dalam berbahasa Indonesia merupakan bagian dari disiplin
nasional.
II. Dengan pembinaan yang intensif, kesadaran dan kemampuan
berbahasa Indonesia dapat ditingkatkan.
III. Pembinaan berbahasa Indonesia dapat dilakukan melalui
pendidikan/penyuluhan
IV. Materi pembinaan meliputi pemakaian bahasa Indonesia yang
baik dan benar
4. TUJUAN PENULISAN
 Skripsi
ialah gagasan pokok/pendapat penulis yang
akan dikembangkan dalam laporan.

 Pernyataan Maksud
tulisan yang memaparkan suatu fenomena yang
terjadi dalam masyarakat, tujuan penulisannya
dinyatakan dalam pernyataan maksud.
Pernyataan maksud juga dapat menunjukkan
arah pengembangan tulisan, mencakup struktur
tulisan, dan pemilihan bahan penulisan yang
diperlukan.
B. TEKNIK MEMBUAT TULISAN/ESAI
 Menulis berarti mengungkapkan pikiran
dalam bentuktulis, tulisan yang paling
umum dijumpai di media massa ialah
esai. Esai ialah bentuk tulisan yang
membahas suatu masalah mulai dari
menyajikan masalah, mengemukakan
imajinasi, dan pendapat pribadi penulis,
didukung oleh fakta dan teori.
 Untuk mempermudah penjelasan, pahami dulu
istilah-istilah berikut:

 Pendirian: pernyataan singkat yang berupa


pokok karangan.
 Pendapat: pernyataan orang lain yang disetujui
atau ditolak penulis atau pernyataan yang
menjabarkan pendirian.
 Dukungan: pikiran yang menjelaskan pendirian.
 Sanggahan: pikiran penulis yang menyerang
pendapat orang lain.
 Penjelasan : pemberian data pendukung
terhadap dukungan/sanggahan.
 Peralihan: tanda dimulainya hal baru.
 Evidensi: fakta, kesaksian, informasi, dan
sebagainya untuk mendukung kebenaran.
 Kesimpulan: Akhir sebuah bahasan/tulisan.
Jenis Karya Ilmiah
 Artikel
 Skripsi
 Makalah
PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
 Artikel merupakan hasil pemadatan
laporan lengkap, biasanya dimuat dalam
majalah ilmiah/jurnal ilmiah.
 Karena akan dimuat dalam majalah
ilmiah bersama-sama artikel lainnya,
maka jumlah halaman tidak terlalu
banyak.
 Naskah biasanya minimal 8 halaman dan
maksimal 12 halaman, termasuk abstrak,
daftar pustaka, dan lampiran.
JENIS KARYA ILMIAH
I. MAKALAH
 Makalah adalah karya ilmiah yang
pembahasannya berdasarkan data di
lapangan yang bersifat empiris objektif
2. Berupa tugas matakuliah, saran pemecahan
masalah secara ilmiah, hasil penelitian yang
dibahas dalam pertemuan ilmiah
3. Terdiri bagian awal (halaman sampul, daftar
isi, daftar tabel atau daftar gambar (jika ada)
 Halaman sampul memuat judul makalah,
maksud ditulisnya makalah, nama penulis
makalah, tempat dan waktu penulisan
makalah
 Daftar isi terdiri judul makalah yang ditulis
dengan huruf kecil, kecuali awal kata selain
kata tugas ditulis dengan huruf besar
 Judul bagian dan judul subbagian
dilengkapi nomor halaman. Penulisan daftar
isi dengan spasi tunggal dan antarbagian 2
spasi
4. Bagian inti: isi (materi) yang dibahas dala
makalah. Bagian inti terdiri dari latar
belakang
masalah, perumusan masalah, tujuan
penulisan
makalah, pembahasan, kesimpulan dan
saran.
 Latar Belakang masalah berisi alasan
perlunya
makalah itu ditulis. Masalah atau topik
hendaknya layak dibahas. Masalah
dideskripsikan dalam bentuk perumusan
masalah. Tujuan penulisan berkaitan
dengan fungsi yang ingin dicapai melalui
penulisan makalah.
 Pembahasan merupakan jawaban dari perumusan
masalah. Bagian penutup inti adalah simpulan dan
saran.
5. Bagian akhir: daftar pustaka dan lampiran (jika
ada)

Anda mungkin juga menyukai