Anda di halaman 1dari 7

Analisis Data

Berdasarkan data yang diperoleh, dapat dibuat analisis sebagai berikut.

Pada percobaan pembuatan sabun transparan ini digunakan bahan-bahan sebagai berikut;

Minyak(dari lemak hewan), NAOH, Asam stearat, etanol, gliserin, gula pasir, Coco DEA, dan
pewangi. Sedangkan untuk alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu panci untuk
memanaskan lemak hewan, kompor yang digunakan sebagai sumber api pada pemanasan lemak
hewan, gelas ukur yang digunakan sebagai alat untuk mengukur takaran bahan yang berwujud
cair, Neraca Ohaous yang digunakan untuk menimbang bahan paktikum yang berwujud padatan,
beaker glas ukuran 500ml digunakan untuk mencampur adonan sabun transparan dan
memanaskannya diatas api yang beralaskan kain kasa, pengaduk berupa sendok yang digunakan
sebagai pengaduk dalam mencampurkan bahan adonan sabun, dan cetakan sabun yang
digunakan untuk mencetak sabun transparan yang dibuat sesuai keinginan praktikan.

Pada Praktikum ini dihasilkan sebuah produk berupa sabun transparan. Sabun transparan pada
percobaan kali ini tidak berwarna transparan akan tetapi berwarna putih. Untuk menguji kualitas
sabun yang dihasilkan, dilakukan pengujian pada sabun meliputi Tampilan sabun, tekstur sabun,
aroma sabun, kekesatan sabun dan yang teakhir yaitu tingkat kebersihan sabun jika digunakan
pada tangan.

Hasil produk sabun Sebelum digunakan dilakukan penilaian sebagai berikut.

Tampilan sabun yang dibuat berbentuk boneka dan bunga sehingga dari segi tampilannya
menarik untuk digunakan. Tekstur sabun berwujud padat dan lembut. Aroma sabun transparan
yang dibuat memiliki pengharum rasa yang tetap yaitu jeruk dan anggur. Tingkat kekesatan
sabun transparan yang digunakan sangat kesat dikulit dan bersih.

Sedangkan hasil produk sabun setelah digunakandibasahi menggunakan air dilakukan penilaian
sebagai berikut.

Tampilan sabun yang dibuat tetap berbentuk boneka dan bunga sehingga dari segi tampilannya
tetap menarik untuk digunakan. Tekstur sabun menjadi lunak dan lembut. Aroma sabun
transparan yang dibuat memiliki pengharum rasa jeruk dan anggur. Tingkat kekesatan sabun
transparan yang digunakan tetap sangat kesat dikulit dan bersih.

Sabun merupakan hasil reaksi penyabunan antara asam lemak dengan alkali menghasilkan sabun
dan gliserol. Salah satu bentuk sabun adalah sabun transparan (Bunta, 2013). Sabun transparan
adalah jenis sabun yang bening sehingga tampak tembus pandang dan menghasilkan busa yang
lebih lembut dan tampak lebih menarik (Priani dan Lukmayani, 2010).
Sabun dibuat dengan reaksi penyabunan sebagai berikut:
Reaksi penyabunan (saponifikasi) dengan menggunakan alkali adalah adalah reaksi trigliserida
dengan alkali (NaOH atau KOH) yang menghasilkan sabun dan gliserin. Reaksi penyabunan
dapat ditulis sebagai berikut :
C3H5 (COOR)3 + 3 NaOH → C3H5(OH)3 + 3 RCOONa

Kelebihan sabun transparan

 sabun ini sangat lembut dikulit dan dapat melembabkan kulit.


 Sabun Transparan punya daya bersih yang efektif tanpa meninggalkan busa sabun. Sabun
ini akan terasa lebih lunak di tangan anda karena tidak mengandung alkali.
 Memiliki warna yang cenderung transparan sehingga membuat penampilannya lebih
menarik
 Kandungan alkoholnya mampu membunuh kuman dan penyakit lebih efektif, bahkan
beberapa pelanggan menyebutkan bahwa sabun transparan efektif menghilangkan jerawat
 Cocok digunakan sebagai gift atau souvenir pada pesta pernikahan
 sabun transparan mempunyai busa lebih halus dibandingkan dengan sabun sabun yang
tidak transparan (Qisty,
 2009).
 Kandungan gliserin baik untuk kulit karena
berfungsi sebagai pelembab pada kulit dan
membentuk fasa gel pada sabun

Kekurangan sabun transparan

 Warna sabun transparan yang terlihat seperti fox candy akan berbahaya bagi anak-anak
jika dimakan
 Kandungan alkohol pada sabun transparan mungkin tidak cocok digunakan untuk kulit
yang hipersensitif

bahan baku yang digunakan dalam pembuatan sabun transparan adalah sebagai berikut.(Erliza
Hambali, dkk : 2005)
 a. Minyak
 Kelompok minyak yang bisa digunakan adalah minyak kelapa, minyak sawit, minyak
jarak, minyak jagung dan minyak lainnya. Dalam laporan ini minyak yang dipakai adalah
minyak kelapa murni (VCO) yang kandungan dominannya adalah asam laurat (44-53%).

 b. Natrium Hidroksida (NaOH)


 Natrium hidroksida sering kali disebut sebagai soda kaustik atau soda api yang
merupakan senyawa alkali yang bersifat basa dan bisa menetralisir asam. NaOH
berbentuk kristal putih dan bersifat higroskopis (mudah menyerap kelembapan).

 c. Gliserin
 Gliserin merupakan produk samping dari hidrolisis antara minyak nabati dan air dalam
menghailkan asam lemak. Gliserin berfungsi sebagai pencipta kelembapan pada kulit.
Gliserin berbentuk cairan jernih, tidak berbau, dan memiliki rasa manis.

 d. Gula Pasir
 Gula pasir berbentuk kristal putih. Penambahan gula pasir ini berfungsi untuk
membentuk transparansi pada sabun dan membantu perkembangan kristal pada sabun.

 e. Etanol
 Etanol berbentuk cair, jernih, dan tidak bewarna. Etanol dengan rumus kimia C 2H5OH
digunakan sebagai pelarut karena sifatnya mudah larut dalam air dan lemak.

 f. Asam Stearat
 Asam stearat dapat ditemukan pada minyak hewan dan nabati. Asam stearat ini dapat
berwujud cair dan padat. Pada pembuatan sabun transparan ini asam stearat yang
digunakan berbentuk kristal putih. Asam stearat berfungsi sebagai pengeras sabun dan
penstabil busa.

 g. TEA
 Penggunaan TEA pada pembuatan sabun transparan berfungsi sebagai bahan pembantu
pembeningan. TEA merupakan cairan kental yang bewarna kecoklatan.
 h. Pewarna
 Pewarna ditambahkan dalam pembuatan sabun ini bertujuan untuk memberikan cita
ragam warna. Pewarna yang digunakan adalah pewarna yang tidak memberikan efek
samping terhadap produk. Pewarna yang baik digunakan adalah pewarna untuk kosmetik
grade.

 i. Pewangi
 Pewangi ditambahkan bertujuan untuk memberikan efek wangi pada produk sabun yang
dihasilkan. Sama dengan pewarna, pewangi yang dibutuhkan tidak boleh memberikan
efek yang berlawanan terhadap transparansi sabun.

-KEGUNAAN SABUN TRANSPARAN

Faktor yang dapat mempengaruhi transparansi sabun adalah kandungan alkohol,


gula, dan gliserin dalam sabun. Ketika sabun akan dibuat jernih dan bening, maka hal yang
paling penting adalah kualitas gula, alkohol, dan gliserin.

Pemilihan jenis asam lemak menentukan kaakteristik sabun yang dihasilkan, karena setiap jenis
asam lemak akan memberikan sifat yang berbeda pada sabun. (Corredoira dan Pandolfi, 1996
Dalam Widiyanti,2009)
Asam lemak merupakan komponen utama penyusun lemak dan minyak, sehingga
pemilihan jenis minyak yang akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun
merupakan hal yang sangat penting. Untuk menghasilkan sabun dengan kualitas yang baik,
maka harus menggunakan bahan baku dengan kualitas yang baik pula. Bahan baku pembuatan
sabun yang digunakan pada penelitian ini adalah minyak dari lemak hewan.
Reaksi pembuatan sabun atau saponifikasi menghasilkan sabun sebagai produk utama
dan gliserin sebagai produk samping.Gliserin sebagai produk samping juga memiliki nilai
jual.Sabun merupakan garam yang terbentuk dari asam lemak dan alkali. Sabun dengan berat
molekul rendah akan lebih mudah larut dan memiliki struktur sabun yang lebih keras. Sabun
memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih
kecil, melainkan larut dalam bentuk ion.
Faktor lain yang mempengaruhi transparansi sabun adalah kandungan gula, dan glyserin
dalam sabun. Ketika sabun akan dibuat jernih dan bening maka hal yang paling essensial adalah
kualitas gula, dan glyserin. Oleh karena itu pemilihan material mempertimbangkan dengan
warna dan kemurniannya. Parfum berperan penting dalam warna sabun seperti adanya tincture,
balsam dan yang digunakan agar sabun menjadi wangi, adanya bahan tersebut dapat menjadikan
spotting ( bintik hitam ). Apabila sabun sengaja diwarna, dipilih pewarna yang tahan alkali.Air
distilasi adalah air terbaik untuk sabun transparan glyserin dipilih yang murni.Untuk minyak dan
lemak digunakan yang asam lemak bebas rendah dan warna yang baik. Penambahan glyserin
atau gula yang banyak menyebabkan sabun menjadi lengket dan manis, oleh karena itu
mengotori pembungkus. Untuk memperoleh transparansi sabun berikut ini adalah metode yang
umum digunakan :

a. Transparan karena gula.


b. Transparan karena glyserin dan energy.
c. Dimana a dan b digabung dengan menggunakan minyak castor.
d. Transparansi karena asam lemak dalam sabun dan seberapa kali sabun dimill.

Standard Kualitas Sabun Transparan


Informasi BB Pascapanen menyatakan bahwa parameter mutu yang dianalisa adalah
kemasaman (pH), karakter kekerasan, kadar asam lemak bebas (free fatty acid/FFA), nilai
ketengikan, kadar air, dan bilangan penyabunan.
Mengenai pH, diketahui sabun transparan komersial memiliki pH 9,34. Dalam formulasi
sabun transaparan, pH terkait jumlah penggunan basa yang menentukan jumlah penambahan
etanol. Semakin banyak basa yang digunakan, akan semakin sedikit etanol yang dapat
ditambahkan sehingga pH tetap tinggi.
Karakter kekerasan sabun transparan harus cukup baik sebagai indikasi masa pemakaian
yang lebih lama. Nilai kekerasan sabun komersial berada dalam rangkaian 0,967 hingga 6,867
kg/cm2. Sedangkan mengenai transparansi, sabun akan semakin jernih bila etanol yang
digunakan semakin murni.
Manfaat Sabun Transparan
Sabun adalah surfaktan yang digunakan untuk mencuci dan membersihkan, bekerja
dengan bantuan air.Sedangkan surfaktan merupakan singkatan dari surface active agents, bahan
yang menurunkan tegangan permukaan suatu cairan dan di antaramuka fasa (baik cair-gas
maupun cair-cair) sehingga mempermudah penyebaran dan pemerataan.
Sabun merupakan bahan logam alkali dengan rantai asam monocarboxylic yang
panjang.Larutan alkali yang digunakan dalam pembuatan sabun bergantung pada jenis sabun
tersebut.Larutan alkali yang biasa yang digunakan pada sabun keras adalah Natrium Hidroksida
(NaOH) dan alkali yang biasa digunakan pada sabun lunak adalah Kalium Hidroksida (KOH).
Sabun berfungsi untuk mengemulsi kotoran-kotoran berupa minyak ataupun zat pengotor
lainnya. Sabun dibuat melalui proses saponifikasi lemak minyak dengan larutan alkali dengan
membebaskan gliserol. Lemak minyak yang digunakan dapat berupa lemak hewani, minyak
nabati, lilin, ataupun minyak ikan laut.Pada saat ini teknologi sabun telah berkembang
pesat.Sabun dengan jenis dan bentuk yang bervariasi dapat diperoleh dengan mudah di pasaran
seperti sabun mandi dan sabun cuci, baik untuk pakaian maupun untuk perkakas rumah tangga,
hingga sabun yang digunakan dalam industri.

Analisis laba

Selain untuk digunakan sendiri, sabun transparan ini dapat dimanfaatkan untuk berbisnis. Jadi
selain kita mendapatkan keterampilan untuk membuat sabun, kita juga dapat melakukan bisnis
dengan penjualan produk sabun transparan ini. Hasil pembuatan sabun tansparan ini layak
dipasarkan karena tampilannya yang menarik, aromanya yang harum, kesat di kulit dan besih
dalam menghilangkan kotoran yang ada di kulit. Adapun Rincian Biaya modal dan keuntungan
yang akan dipeoleh bila sabun tanspaan ini dijual dapat dirinci sebagai berikut.

Pembuatan Sabun Transparan untuk sekali produksi

nO bAHAN Harga
Minyak(dari lemak hewan) (1/4 kg) Rp 6.250
NAOH ( 15 gr) Rp 1.000
Asam stearate (50 gram) RP 6.000
Etanol ( 80 ml) Rp 6.000
Gliserin (80 ml) Rp 25.000
gula pasir (80 gram) Rp 1.500
Coco DEA, (50 ml) Rp 1.500
dan pewangi.
Total Rp. 47.250

Diperoleh sabun transparan 5 buah dengan masing masing berukuran

3 sabun berukuran besar 100 gr = 3 x Rp 15.000 = 45.000

2 sabun berukuran kecil (50 gr) = 2 x 8.000 = 16.000

Total penjualan = Rp. 61.000

Modal awal : Rp. 47.250

Keuntungan = Harga Jual- laba

= 61.000 – 47.250

= 13.750

jadi laba yang akan diperoleh kurang lebih : 13.750.-

Anda mungkin juga menyukai