Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Garam Tidak Boleh Dimasak
Karena Akan Jadi Racun?", https://lifestyle.kompas.com/read/2018/05/06/152828420/benarkah-
garam-tidak-boleh-dimasak-karena-akan-jadi-racun.
Editor : Wisnubrata
KOMPAS.com - Semakin hari, semakin banyak isu mengenai kesehatan maupun makanan yang
disebarluaskan melalui media sosial. Salah satunya adalah pendapat bahwa garam tidak boleh
dimasak.
Banyak yang percaya garam bisa berubah menjadi racun apabila diolah dan dimasak. Apa
mungkin kandungan garam akan berubah menjadi racun saat dimasak?
Garam adalah sumber makanan terbesar yang menyediakan mineral bernama natrium untuk
tubuh. Garam sering disebut juga dengan natrium klorida sebab garam terdiri dari 40 persen
natrium, dan 60 persen klorida.
Kandungan garam ini adalah mineral yang bertindak sebagai elektrolit penting dalam tubuh.
Mineral-mineral ini membantu menjaga keseimbangan cairan, fungsi saraf, dan fungsi otot tubuh
secara keseluruhan.
Maka itu, sangat penting untuk mendapatkan asupan garam dalam makanan sehari-hari, tapi
jangan sampai berlebihan. Terlalu banyak mengonsumsi garam dapat meningkatkan risiko
mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi) dan penyakit jantung.
Baca juga : Kebanyakan Makan Garam Juga Bikin Tubuh Gemuk Dalam satu hari, anjuran
konsumsi garam yang tepat adalah kurang dari satu sendok teh untuk orang dewasa.
Sedangkan untuk anak usia 5 tahun ke atas, batas aman asupan garam dalam sehari yaitu
setengah sampai tiga perempat sendok teh.
Apa yang terjadi saat garam dimasak? Apa benar berubah jadi racun?
Garam adalah kumpulan dari zat mineral. Memasak tidak mengurangi kadar mineral dalam
makanan dalam jumlah yang besar. Kalaupun berkurang, jumlahnya pun tidak terlalu banyak.
Mineral dalam makanan yang biasanya tidak dipengaruhi oleh proses memasak yakni kalsium,
natrium, yodium, besi, zinc, mangan, dan kromium.
Betulkah garam tidak boleh dimasak? Memasak garam tidak akan mengubah mineral ini menjadi
racun. Seperti yang sudah diulas sebelumnya, kandungan garam adalah mineral. Mineral ini
tidak berubah menjadi racun atau zat berbahaya selama garam tersebut memang dibuat dengan
bahan yang aman, tidak diberikan campuran tertentu oleh produsennya.
Maka, isu bahwa garam tidak boleh dimasak merupakan hoaks yang tidak terbukti
kebenarannya.
Baca juga : Mana yang Lebih Bahaya: Kebanyakan Gula atau Garam?
Maka, lidah merasa masakan tersebut kurang asin, akhirnya ditambahkan garam lagi hingga
rasanya cukup asin. Kalau sudah begini, kita bisa jadi mengonsumsi garam berlebihan.
Oleh karena itu, pemberian garam sebaiknya dibagi dua kali. Kita tetap membutuhkan garam
pada proses awal masak dan juga di akhir. Kemudian, pada akhir proses pemasakan, masukkan
garam secukupnya. Dengan cara membagi ini, makanan akan terasa lezat, dan mencegah
konsumsi garam berlebihan. Selain dari waktunya, kita juga bisa mengolah makanan
berdasarkan jenis makanan apa yang akan dimasak. Sebagai contoh: Saat memasak daging
sebaiknya tambahkan garam pada bagian awal. Ketika daging dimasak, sel-selnya cenderung
akan menutup dan mengerut sehingga daging akan lebih sulit untuk menyerap rasa.
Oleh karena itu, sebaiknya tambahkan garam ke daging mentah bersama bumbu lainnya
sehingga semua rasa bisa diserap dengan baik pada masakan. Saat menumis sayuran, jangan
lupa tambahkan garam pada akhir proses memasak untuk mendapatkan tekstur sayuran yang
masih renyah dan tidak lembek. Garam cenderung menarik kelembapan dari sayuran. Maka itu,
jika kita menambahkannya di awal, maka sayuran akan lebih cepat layu dan basah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Garam Tidak Boleh Dimasak
Karena Akan Jadi Racun?", https://lifestyle.kompas.com/read/2018/05/06/152828420/benarkah-
garam-tidak-boleh-dimasak-karena-akan-jadi-racun.
Editor : Wisnubrata