MAKALAH
KEBUGARAN JASMANI
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 MUARADUA
TAHUN AJARAN 2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya
maka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “KEBUGARAN
JASMANI”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata pelajaran
PENJASKES.
Makalah ini berisi tentang negara dan konstitusi, dengan bahasa yang singkat,
padat, dan mudah dimengerti. Makalah ini kami lengkapi dengan pendahuluan
sebagai pembuka yang menjelaskan latar belakang dan tujuan pembuatan makalah.
Pembahasan yang menjelaskan Kebugaran Jasmani, Penutup yang berisi tentang
kesimpulan yang menjelaskan isi dari makalah saya. Makalah ini juga kami lengkapi
dengan daftar pustaka yang menjelaskan sumber dan referensi bahan dalam
penyusunan.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini akan saya terima, Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak baik yang menyusun maupun yang
membaca.
Muaradua, 27
Februari 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Badan sehat dan bugar, tentu menjadi idaman setiap orang. Namun tak setiap
orang benar-benar tahu pasti bugar tidaknya tubuh masing-masingsebelum di tes
dengan tes kebugaran. Kebugaran jasmani yang baik meruapkan modal utama bagi
seseorang untuk melaukan aktifitas fisik secaraberulang dalam waktu yang relatif
lama tanpa menimbulkan kelelelahan yangberarti. Tujuan dari tes kebugaran jasmani
diharapkan seseorang atau civitasakademika UNY mampu bekerja dengan produktif ,
efisien, dan tidak mudahterserang penyakit, bersemangat berprestasi secara optimal,
dan tangguhdalam mnyelesaikan tugas-tugasnya.
Kebugaran jasmani yang optimal dapatdiperoleh melalui latihan fisik yang benar,
teratur, dan terukur. Selain itu,mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi
serta memperhatikan aktifitasrekreasi sebagai penyeimbang kondisi fisik dan mental
sangat penting dalammenjaga kebugaran jasmani.Tes kebugaran merupakan tes yang
bertujuanuntuk mengukur bugar tidaknya tubuh kita. Apabila kita melakukan
sesuatudan fisik terasa sangat letih, padahal seharusnya tidak, maka bisa jadi
kitamemang kurang bugar.
B. Tujuan
Latihan kekuatan dengan beban tubuh kita sendiri (internal resistance) antara lain :
a. Latihan untuk otot-otot lengan
Adalah mempertahankan tubuh dari suatu tekanan atau beban dari badan
dalam keadaan diam atau sedang bergerak. Latihan keseimbanganini dapat dilakukan
dengan jalan mengurangi atau memperkecil bidang tumpuan. Latihan keseimbangan
adalah latihan / bentuk sikap badan dalam keadaan seimbangbaik pada sikap berdiri,
duduk, maupun jongkok.
5. Latihan keseimbangan dari berdiri dengan satu kaki dan kaki yang lain
disilangkandi lutut.
1) Tujuan : melatih kekuatan otot-otot tungkai dan menjaga keseimbangan.
2) Cara melakukan :
a) Gerakan 1, angkat dan tekuklah kaki kanan ke dalam,pertahankan selama
mungkin.
b) Gerakan 2, tekuklah kaki kanan ke luar,pertahankan selama mungkin.
c) Lakukan berulang ulang dengan kakibergantian.
Beberapa faktor yang harus dipenuhi dalam menyusun program interval training
antara lain :
1) Intensitas latihan (beban latihan)
Intensitas latihan yang telah kita lakukan dapat dipantau melalui perhitungan
denyut nadi, dengan cara meraba pergelangan tangan tiga jari (jari tengah, jari
telunjuk, dan lainnya). Cara menghitung hasilnya adalah hitungan denyut nadi selama
15 detik dikalikan 4, atau selama 10 detik dikalikan 6. Untuk mengetahui cukup atau
tidaknya latihan dapat dilihat dari tabel di bawah ini. Tabel 1 di bawah ini
menunjukkan tingkat terangsangnya sistem kardio respirasi vasculer, sebagai
pengaruh latihan.
2) Lamannya latihan
Latihan dapat dikatakan bermanfaat untuk kesehatan dan dapat meningkatkan
kebugaran jasmani jika dilaksanakan 15 menit hingga 30 menit.
Secara mendasar ada 2 bentuk latihan interval :
a) Interval training lambat dengan jarak jauh :
(1) Lama latihan : 60 detik – 3 menit
(2) Intensitas latihan : 60% – 75% maksimum
(3) Ulangan latihan : 10 – 20 kali
(4) Istirahat : 3 – 5 menit
3) Frekuensi latihan
Untuk memperbaiki atau mempertahankan kebugaran jasmani, latihan harus
dilaksanakan paling sedikit 3 hari dalam seminggu, sebanyak-banyaknya 5 hari dalam
satu minggu.
4) Waktu latihan
Waktu latihan sebaiknya dipilih waktu yang paling tepat, misalnya :
(a) Latihan pagi dilakukan sebelum pukul 10.00
(b) Latihan sore dilakukan setelah pukul 15.00
(c) Latihan dilakukan setiap saat.
(d) Khusus siang hari atau suhu panas hendaknya dihindari untuk mencegah stress.
(e) Tiga jam sebelum tidur latihan harus selesai.
5. Latihan Kelincahan
Kelincahan dapat di latih dengan lari cepat dengan jarak sangat dekat, kemudian
berganti arah.
Contoh Latihan:
1. Lari zig zag
2. Lari bolak balik 5 m
3. Lari bolak balik 10 m
4. Lari angka 8
5. Kombinasi lari bolak balik dengan zig zag
6. Latihan Ketepatan(Accuracy)
Contoh Latihan:
1. Melempar bola tenis ke tembok yang sebelumnya telah diberi sasaran
2. Latihan memasukkan bola basket kekeranjang tepat di bawah ring
3. Kaatihan menendang bola ke gawang yang di jaga olah penjaga gawang
Latihan yang dapat melatih daya ledak otot adalah latihan yang bersifat cepat atau
berlangsung secepat mungkin
Contoh Latihan:
1. Vertical jump (meloncat ke atas)
2. Front jump (meloncat ke depan)
3. Side jump (Meloncat ke samping)
Kecepatan adalah kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya. (Muhajir 60: 2006). Kecepatan bukan hanya berarti
menggerakkan seluruh tubuh dengan cepat, tetapi dapat pula terbatas pada
menggerakkan anggota-anggota tubuh dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
9. Latihan Koordinasi
10.Latihan Reaksi
Contoh Latihan:
1. Menangkap bola tenis yang di lempar oleh orang lain
Latihan yang dimaksud adalah kegiatan kita berolahraga sore ataupun pagi
hari, misalnya Jogging, Sepak bola/olahraga lainnya.
b. Pola hidup sehat.
Dengan pola hidup yang sehat dan teratur tentu saja sangat merupakan faktor
penting dari aktifitas ini, dengan pola makan yang sehat, istirahat yang teratur maka
proses kerja tubuh akan berlangsung dengan baik.
c. Rekreasi.
Tentu saja dengan rekreasi maka lengkaplah aktifitas yang kita lakukan,
menghilangkan lelah dengan merilekskan fikiran dan tubuh dengan berekreasi
kemana pun tempat hiburan yang dituju, namun pada poin nomor 2 tetap terjaga
dengan baik.
D. Latihan Jasmani
Dosis Latihan
1. Frekuensi : 3-5 seminggu
2. Intensitas (zona latihan) : 60-90 % dari DNM (denyut nadi maksimal)
3. Lama latihan : 20-60 menit, kontinyu dan melibatkan otot-otot besar.
Salah satu cara untuk menghitung intensitas latihan berdasarkan tolok ukur
“Nadi”, adalah sebagai berikut.
Intensitas latihan = 60 s.d. 90 % x{(220-usia(tahun)}
atau
Intensitas latihan = 65 s.d. 75 % x(nadi cadangan + nadi istirahat)