SEKTOR PUBLIK
Disusun oleh
KELOMPOK 1
Magister : Akuntansi B
Fakultas : Ekonomika dan Bisnis
Akademik : 2017-2018
Website : http://www.maksi.feb.undip.ac.id
Email : maksi@undip.ac.id
2.5 Peranan Sistem Pengendalian Intern Sektor Publik dalam Pemerintahan ..... 15
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia, dan
anugerah-Nya kepada kita semua. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan mata
kuliah Akuntansi Sektor Publik ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam juga tidak
lupa tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.
Laporan ini akan membahas salah satu pokok bahasan dalam akuntansi sektor
publik yaitu mengenai Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik diantaranya
adalah tipe, struktur, dan proses pengendalian manajemen sektor publik. Tujuan laporan
ini disusun adalah mahasiswa mampu mencari alternatif pemecahan masalah akuntansi
sektor publik lebih luas dan mendalam, melatih mahasiswa dalam berpikir aktif, aspiratif
dan secara kritis.
Kami sebagai penyusun memohan maaf apabila dalam penyusunan laporan ini
terdapat kesalahan. Kami jug menyadari bahwa laporan ini masih terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, kami membuka saran dan kritiknya dari berbagai pihak demi
sempurnanya laporan ini. Kamisangat menghargai saran dan kritik yang dapat
membangun dalam penyusunan buku laporan untuk selanjutnya yang lebih baik. Semoga
laporan ini bermanfaat bagi semua pihak dan dapat berguna di kemudian hari. Atas
perhatian dan masukannya kami ucapkan terima kasih.
PENYUSUN
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Setiap organisasi publik maupun swasta pada umumnya memiliki tujuan yang
hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan organisasi tersebut diperlukan strategi yang
dijabarkan dalam bentuk program-program atau aktivitas. Agar strategi organisasi dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien diperlukan sistem pengendalian manajemen
sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Pengendalian manajemen meliputi beberapa
aktivitas, yaitu: (1) perencanaan, (2) koordinasi antar berbagai bagian dalam organisasi,
(3) komunikasi informasi, (4) pengambilan keputusan, (5) memotivasi orang-orang
dalam organisasi agar berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi, (6) pengendalian, dan
(7) penilaian kinerja.
Adanya kelemahan atau kegagalan pada salah satu tahap dalam proses
pengendalian manajemen dapat menyebabkan kegagalan organisasi dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Sistem pengendalian manajemen sektor publik berfokus
pada bagaimana melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien sehingga
tujuan organisasi dapat dicapai. Sistem pengendalian manajemen tersebut harus didukung
dengan perangkat yang lain berupa struktur organisasi yang sesuai dengan tipe
pengendalian manajemen yang digunakan, manajemen sumber daya manusia, dan
lingkungan yang mendukung.
a. Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja manajer dan unit
organisasi yang dipimpinnya;
b. Untuk memudahkan mencapai tujuan organisasi;
c. Memfasilitasi terbentuknya goal congruence;
d. Mendelegasikan tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki kompetensi
sehingga mengurangi beban tugas manajer pusat;
e. Mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan
f. Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisisen; dan
g. Sebagai alat pengendalian anggaran;
Dalam suatu organisasi setiap orang memiliki tujuan personal (individual goal).
Untuk menyikapi hal tersebut perlu adanya suatu “jembatan” yang mampu mengantarkan
organisasi mencapai tujuannnya, yaitu tercapainya keselarasan antara individual goal
dengan organization goal. Dalam hal ini, sistem pengendalian manajemen hendaknya
Perumusan strategi merupakan proses penentuan visi, misi, tujuan, sasaran, target
(outcome), arah dan kebijakan, serta strategi organisasi. Perumusan strategi merupakan
tugas dan tanggung jawab manajemen puncak (top management). Dalam organisasi
pemerintahan, perumusan straegi dilakukan oleh dewan legislatif yang hasilnya berupa
Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang akan menjadi acuan bagi eksekutif
dalam bertindak.
Strategi yang dihasilkan dari proses perumusan strategi merupakan strategi global
(makro) atau dalam perusahaan disebut corporate level strategy. Strategi makro tersebut
kemudian dijabarkan menjadi strategi yang lebih mikro dalam bentuk program-program,
kegiatan, atau proyek (dalam perusahaan disebut unit businesslevel strategy). Untuk
melaksanakan program tersebut diperlukan anggaran dan pusat pertanggungjawaban
dalam bentuk unit-unit kerja organisasi sebagai alat perencanaan dan pengendalian
anggaran.
Strategi
Gambar 3.1
Proses Perumusan Strategi
Proses perumusan strategi pada organisasi sektor publik banyak dipengaruhi oleh
perkembangan sektor swasta. Sama halnya dengan sektor swasta, tahap paling awal dari
manajeen strategik pada sektor publik adalah perencanaan. Perencanaan dimulai dari
perumusan strategi. Olsen dan Eadie (1982) menyatakan proses perumusan strategi
terdiri atas lima komponen dasar, yaitu:
Pernyataan misi dan tujuan umum organisasi yang dirumuskan oleh manajemen
eksekutif organisasi dan memberikan kerangka pengembangan strategi serta target
yang akan dicapai.
Analisis atau scanning lingkungan, terdiri dari pengidentifikasian dan pengukuran
(assessment) faktor-faktor eksternal yang sedang dan akan terjadi dan kondisi yang
harus dipertimbangkan pada saat merumuskan strategi organisasi.
Mission and
Stakeholders
Mandate
INTERNAL EKSTERNAL
ENVIRONMENTAL ENVIRONMENTAL
ANALYSIS ANALYSIS
Actions
Outcomes
Gambar 3.2
Model Perumusan Strategi pada Organisasi Sektor Publik
Bryson (1995) membuat model delapan langkah untuk memfasilitasi proses perumusan
strategi, yaitu:
1. Memulai dan menyetujui proses perencanaan strategik
2. Identifikasi apa yang menjadi mandat organisasi
3. Klarifikasi misi dan nilai-nilai organisasi
4. Menilai lingkungan eksternal (peluang dan ancaman)
5. Menilai lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan)
6. Identifikasi isu strategik yang sedang dihadapi organisasi
7. Perumusan strategi untuk me-manage isu-isu
8. Menetapkan visi organisasi untuk masa depan
Review strategi,
Anggaran yang Program yang
program, prioritas,
dibutuhkan lolos seleksi
dan anggaran
Gambar 3.3
Proses Perencanaan Strategik
Proses dan praktik implementasi di lapangan terkait dengan prosedur dan sistem
pengendalian. Perencanaan strategik harus didukung dengan budaya organisasi yang
kuat. Perencanaan strategik harus diikuti dengan perubahan perilaku dan sikap anggota
organisasi untuk melaksanakan program-program secara efektif dan efisien.
Kultur organisasi terkait dengan lingkungan kerja dan kesediaan anggota untuk
melakukan perubahan. Perencanaan strategik harus didukung dengan budaya organisasi
yang kuat. Perencanaan strategik harus diikuti dengan perubahan dan sikap anggota
organisasi untuk melaksanakan program-program secara efektif dan efisien. Program-
program yang sudah dirancang secara baik dapat gagal bila personel dilapangan
bertindak tidak sesuai dengan arah dan strategi. Masalah lain adalah adanya resistensi
untuk berubah (resistance to change) terutama jika ada isu akan dilakukannya
restruturisasi dan reorganisasi.
2.4.3. Penganggaran
Perkembangan yang pesat dalam teknologi komunikasi dan informasi juga mulai
mempengaruhi sektor pemerintahan. Inisiatif e-government sudah mulai bergulir dengan
munculnya berbagai sistem informasi sektor publik yang dapat diakses melalui internet.
Hal ini semua memunculkan adanya kebutuhan akan sistem pengendalian intern pada
lingkungan yang berbasis sistem komputer. Sumber daya manusia juga telah dipandang
sebagai sumber daya yang paling kritikal bagi suatu organisasi sehingga memunculkan
adanya kebutuhan manajemen modal intelektual (human/intellectual capital) sebagai
bagian penting dalam sistem pengendalian intern.
3.1. Kesimpulan
Sistem pengendalian manajemen sektor publik merupakan pengendalian yang
dilakukan manajemen untuk memberikan jaminan terlaksananya strategi organisasi
secara efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Pengendalian
manajemen ini meliputi beberapa aktivitas, yaitu: (1) perencanaan, (2) koordinasi antar
berbagai bagian dalam organisasi, (3) komunikasi informasi, (4) pengambilan keputusan,
(5) memotivasi orang-orang dalam organisasi agar berperilaku sesuai dengan tujuan
organisasi, (6) pengendalian, dan (7) penilaian kinerja.
3.2. Saran
Berdasarkan hasil kerja kelompok, penyusun mencoba menyampaikan saran
yang sekiranya dapat bermanfaat, diantara:
1. Hendaknya organisasi mengawasi unit organisasi yang dipimpin oleh manajer yang
bertanggung jawab karena mengawasi manajer pusat pertanggungjawaban dapat
menciptakan hubungan yang optimal antara sumber daya input dengan output yang
dihasilkan.
2. Diharapkan organisasi benar-benar menyusun strategi dalam pembuatan anggaran
agar hasil aktual sesuai dengan yang dianggarakan dan tidak terjadi defisit budget.
Oleh karena itu diperlukan sistem pengendalian manajemen sektor publik.
Nordiaawan, Deddi, dan Ayuningtyas Hertianti. 2010. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta:
Salemba Empat
Internet
http://aksekpubc.wordpress.com/2013/04/29/tugas-5-sistem-pengendalian-manajemen-
sektor-publik/