Usia
Usia meningkat frekuensi kanker meningkat. Sebagian mortalitas akibat kanker
terjadi pada usia antara 55-75 th, angka ini menurun , bersama dengan jumlah
populasinya setelah usia 75 th.
Faktor Geografik & Lingkungan
Terdapat perbedaan geografik dalam kematian akibat bentuk kanker tertentu.
Contoh: Kematian akibat Ca mamae 4-5x lebih tinggi di AS & Eropa dibandingkan
Diferensiasi : seberapa jauh sel tersebut secara
morfologis dan fungsional masih mirip dengan jepang.
sel asal. Hereditas
Anaplasia : hilangnya diferensiasi structural dan
fungsional sel normal.
Dibagi menjadi 3 kategori:
Sel anaplastik memperlihatkan: Sindrom kanker herediter. Contoh: retinoblastoma.
Pleomorfisme: variasi dalam Kanker familial. Contoh: Ca kolon, payudara, ovarium.
bentuk & ukuran
Hiperkromatik Sindrom resesif autosomal gangguan perbaikan DNA. Contoh: xeroderma
Abnormally large pigmentosum
Displasia: hilangnya keseragaman (uniformitas)
Gangguan Praneoplastik didapat
setiap sel dan hilangnya orientasi arsitektural sel
tersebut.
Dasar Molekular Kanker
1. Menghasilkan Sendiri Sinyal Pertumbuhan
Gen yang meningkatkan pertumbuhan otonom pada sel kanker disebut onkogen
yang mampu mendorong pertumbuhan sel walaupun tidak terdapat sinyal
pendorong pertumbuhan yang normal. Produknya disebut onkoprotein.
Strategi yang digunakan sel kanker untuk memperoleh self-sufficiency dalam sinyal
pertumbuhan:
Faktor pertumbuhan
Mampu menyintesis faktor pertumbuhan punya kemampuan untuk
tumbuh sendiri. Banyak glioblastoma mengeluarkan PDGF (Platelet-
derived growth factor), dan sarcoma menghasilkan TGF-α (Transforming
growth factor α).
DNA repair genes, kerusakan pada gen ini dapat memudahkan terjadinya mutasi
luas di genom dan transformasi neoplastik
6 Tanda
Utama Kanker
Gen TP53
5. Angiogenesis
Neovaskularisasi memiliki efek ganda pada pertumbuhan tumor:
Perfusi menyalurkan nutrient & oksigen
untuk metastasis.
6. Kemampuan melakukan Invasi & Metastasis
Invasi Matriks Ekstrasel
Aspirasi jarum halus (Fine-needle aspiration): aspirasi sel dari suatu massa diikuti
oleh pemeriksaan sitologik apusan. Paling sering diterapkan pada lesi di payudara,
tiroid, KGB, kelenjar liur.
Apusan sitologik (Papanicolaou): sel neoplastik kurang kohesif dibandingkan
dengan sel lain terlepas ke dalam cairan/sekresi.
Imunohistokimia
Flow cytometry. Digunakan secara rutin dalam klasifikasi leukemia & limfoma.
Digunakan antibody fluoresen terhadap molekul permukaan sel antigen &
diferensiasi untuk memperoleh fenotipe sel ganas.
Diagnosis molekular
Tumor Marker