Anda di halaman 1dari 6

TENTIR ONKOLOGI DASAR  3 jalur metastasis:

 Penyemaian di dalam rongga tubuh


Definisi Apabila neoplasma menginvasi suatu rongga alami tubuh. Contoh: Ca
 Neoplasma: kolon dapat menembus dinding usus & mengalami reimplantasi di
Massa abnormal jaringan yang pertumbuhannya berlebihan dan tidak tempat jauh di rongga peritoneum.
terkoordinasikan dengan pertumbuhan jaringan normal serta terus demikian  Penyebaran limfatik
walaupun rangsangan yang memicu perubahan tersebut telah berhenti. Lebih khas untuk karsinoma.
 Komponen dasar:  Penyebaran hematogen
(1) Parenkim, terdiri dari sel yang telah mengalami transformasi/neoplastik. Lebih disukai oleh sarcoma. Tempat sekunder yang paling sering terkena:
(2) Stroma penunjang nonneoplastik yang berasal dari host, terdiri atas jaringan  Hati: semua drainase daerah portal mengalir ke hati.
ikat dan pembuluh darah.  Paru: semua darah vena kava mengair ke paru.
Epidemiologi
Nomenclature  Jenis kelamin
 Tumor jinak  diberi tambahan akhiran –oma ke jenis asal sel tersebut.
 Tumor Ganas
 Berasal dari jaringan mesenkim  sarkoma
 Berasal dari sel epitel  karsinoma

Karakteristik Neoplasma Jinak dan Ganas

 Usia
Usia meningkat frekuensi kanker meningkat. Sebagian mortalitas akibat kanker
terjadi pada usia antara 55-75 th, angka ini menurun , bersama dengan jumlah
populasinya setelah usia 75 th.
 Faktor Geografik & Lingkungan
Terdapat perbedaan geografik dalam kematian akibat bentuk kanker tertentu.
Contoh: Kematian akibat Ca mamae 4-5x lebih tinggi di AS & Eropa dibandingkan
Diferensiasi : seberapa jauh sel tersebut secara
morfologis dan fungsional masih mirip dengan jepang.
sel asal.  Hereditas
Anaplasia : hilangnya diferensiasi structural dan
fungsional sel normal.
Dibagi menjadi 3 kategori:
Sel anaplastik memperlihatkan:  Sindrom kanker herediter. Contoh: retinoblastoma.
 Pleomorfisme: variasi dalam  Kanker familial. Contoh: Ca kolon, payudara, ovarium.
bentuk & ukuran
 Hiperkromatik  Sindrom resesif autosomal gangguan perbaikan DNA. Contoh: xeroderma
 Abnormally large pigmentosum
Displasia: hilangnya keseragaman (uniformitas)
 Gangguan Praneoplastik didapat
setiap sel dan hilangnya orientasi arsitektural sel
tersebut.
Dasar Molekular Kanker
1. Menghasilkan Sendiri Sinyal Pertumbuhan
Gen yang meningkatkan pertumbuhan otonom pada sel kanker disebut onkogen
yang mampu mendorong pertumbuhan sel walaupun tidak terdapat sinyal
pendorong pertumbuhan yang normal. Produknya disebut onkoprotein.

Strategi yang digunakan sel kanker untuk memperoleh self-sufficiency dalam sinyal
pertumbuhan:
 Faktor pertumbuhan
Mampu menyintesis faktor pertumbuhan  punya kemampuan untuk
tumbuh sendiri. Banyak glioblastoma mengeluarkan PDGF (Platelet-
derived growth factor), dan sarcoma menghasilkan TGF-α (Transforming
growth factor α).

 Reseptor faktor pertumbuhan


Sering ditemukan ekspresi berlebihan reseptor faktor pertumbuhan  sel
kanker bereaksi berlebihan terhadap kadar normal faktor pertumbuhan.
Contoh ERBB1, reseptor EGF (Epidermal growth factor), mengalami
 3 kelas gen regulatorik normal: ekspresi berlebihan pada 80% KSS paru.
Sasaran
 Protoonkogen : mendorong pertumbuhan
utama pada
 Tumor suppressor gene : yang menghambat pertumbuhan (antionkogen) kerusakan  Protein Transduksi Sinyal
 Gen yang mengatur apoptosis genetik

 DNA repair genes, kerusakan pada gen ini dapat memudahkan terjadinya mutasi
luas di genom dan transformasi neoplastik

6 Tanda
Utama Kanker

 Faktor Transkripsi Nukleus


Sejumlah onkoprotein, termasuk produk onkogen MYC, MYB, JUN, FOS,
dan REL dapat ditemukan di inti sel. Contoh, versi onkogenik MYC
berkaitan dengan ekspresi gen yang menetap atau berlebihan sehingga
proliferasi berlangsung terus-menerus.
 Siklin & Kinase Dependen-Siklin

 Gen TP53

2. Insensitivitas Terhadap Sinyal yang Menghambat Pertumbuhan


Gangguan terhadap Cancer Supressor Genes menyebabkan sel refrakter
terhadap inhibisi pertumbuhan dan mirip dengan efek mendorong
pertumbuhan onkogen.
Fungsi TP53: mendeteksi kerusakan DNA dan membantu perbaikan
 Gen RB & Siklus Sel DNA dengan menyebabkan penghentian G1 dan memicu gen yang
memperbaiki DNA. Sel yang mengalami kerusakan DNA dan tidak dapat
diperbaiki diarahkan ole TP53 untuk mengalami apoptosis..

3. Menghindar dari apoptosis


Pada limfoma sel B tipe folikular, ekspresi berlebihan protein BCL2 
melindungi limfosit dari apoptosis  sel tersebut bertahan hidup lama 
terjadi akumulasi berkelanjutan limfosit B  limfadenopati dan infiltrasi
sumsum tulang.

4. Kemampuan Replikasi Tanpa Batas


 Telomers and Cancer
Normalnya, setiap kali pembelahan, telomere memendek, dan setelah
titik tertentu, hilangnya telomere menyebabkan kelainan massif
kromosom & kematian. Sel tumor dapat menghindar dari proses penuaan
dengan mengaktifkan enzim telomerase, yang dapat mempertahankan
panjang telomer.

 Genes that regulate DNA Repair


Mutasi pada gen yg meregulasi DNA repair  sangat berisiko mengalami
kanker.

5. Angiogenesis
Neovaskularisasi memiliki efek ganda pada pertumbuhan tumor:
 Perfusi menyalurkan nutrient & oksigen
 untuk metastasis.

6. Kemampuan melakukan Invasi & Metastasis
Invasi Matriks Ekstrasel

Proses Multilangkah pada Karsinogenesis


Perubahan kariotipe pada tumor
Jenis kelainan struktur nonacak yang umum ditemukan pada sel tumor adalah: Agen Karsinogenik
1. Translokasi seimbang
Contohnya kromosom Philadelphia (Ph) pada Leukemia Mielogenosa Kronik. Karsinogen Kimiawi Direct-acting alkylating agents
Polycyclic aromatic hydrocarbons
Aromatic amines and azo dyes
Nitrosamine & amides
Miscellaneous agents
Promoters of chemical carcinogenesis
Karsinogen Radiasi Radiasi UV  melanoma, KSS, karsinoma sel basal.
Ionizing radiation

Virus & Mikroba Virus Onkogenik RNA ( HTLV-1)


Virus Onkogenik DNA (HPV, EBV, HBV)
Helicobacter Pylori

Gambaran Klinis Neoplasma


 Kakeksia: penyusutan progresif lemak tubuh & massa tubuh nonlemak, disertai
2. Delesi melemahnya tubuh secara mencolok, anoreksia, dan anemia.
Lebih sering ditemukan pada tumor padat nonhematopoietik. Contoh delesi  Sindrom Paraneoplastik: gejala selain kakeksia yang terjadi pada pasien dengan
kromosom 13q pita dan 14 berkaitan dengan retinoblastoma. kanker dan tidak dapat dijelaskan oleh penyebaran tumor local atau jauh atau oleh
3. Amplifikasi gen pengeluaran hormone yang berasal dari jaringan tempat tumor berasal.

Progresi & Heterogenitas Tumor


Progresi tumor (tumor mejadi semakin agresif & semakin ganas) kemungkinan besar terjadi
akibat mutasi multiple yang terakumulasi secara independen pada sel yang berbeda-beda
sehingga terbentuk subklona dengan sifat berbeda.
Penentuan derajat & Stadium Kanker
 Derajat (grading): upaya memperkirakan tingkat keganasan berdasarkan diferesiasi
sitologik sel tumor dan jumlah mitosis dalam tumor.
 Stadium (staging): sistem TNM (T, Tumor primer; N, keterlibatan KGB regional; M,
metastasis).

Diagnosis kanker secara laboratoris

 Aspirasi jarum halus (Fine-needle aspiration): aspirasi sel dari suatu massa diikuti
oleh pemeriksaan sitologik apusan. Paling sering diterapkan pada lesi di payudara,
tiroid, KGB, kelenjar liur.
 Apusan sitologik (Papanicolaou): sel neoplastik kurang kohesif dibandingkan
dengan sel lain  terlepas ke dalam cairan/sekresi.
 Imunohistokimia
 Flow cytometry. Digunakan secara rutin dalam klasifikasi leukemia & limfoma.
Digunakan antibody fluoresen terhadap molekul permukaan sel antigen &
diferensiasi untuk memperoleh fenotipe sel ganas.
 Diagnosis molekular
 Tumor Marker

Anda mungkin juga menyukai