Anda di halaman 1dari 17

XVII.

Intervensi Keperawatan
No Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
1. Hipertermi berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Monitor suhu sesering mungkin
proses ifeksi salmonella thypi selama 3 x 24 jam diharapkan suhu tubuh 2. Monitor IWL
yang ditandai dengan : normal dengan Kriteria Hasil : 3. Monitor warna dan suhu kulit
DS : 1. Suhu badan anak dalam batas normal 4. Monitor tekanan darah, nadi dan
1. Ibu klien mengatakan badan 2. Tanda-tanda vital dalam batas RR
anaknya teraba panas normal 5. Monitor penurunan tingkat
DO : 3. Akral teraba hangat kesadaran
1. TTV : N : 138 x/i 6. Monitor WBC, Hb, dan Hct
S : 39,4°C 7. Monitor intake dan output
P : 34x/i 8. Berikan anti piretik
2. Akral teraba hangat 9. Berikan pengobatan untuk
mengatasi penyebab demam
10. Selimuti pasien
11. Lakukan tapid sponge
12. Kolaborasi pemberian cairan
intravena
13. Kompres pasien pada lipat paha
dan aksila
14. Tingkatkan sirkulasi udara
15. Berikan pengobatan untuk
mencegah terjadinya menggigil
16. Temperature regulation
17. Monitor suhu minimal tiap 2 jam
18. Rencanakan monitoring suhu
secara kontinyu
19. Monitor warna dan suhu kulit
20. Monitor tanda-tanda hipertermi
dan hipotermi
21. Tingkatkan intake cairan dan
nutrisi
22. Selimuti pasien untuk mencegah
hilangnya kehangatan tubuh
23. Ajarkan pada pasien cara
mencegah keletihan akibat panas
24. Diskusikan tentang pentingnya
pengaturan suhu dan kemungkinan
efek negatif dan kedinginan
25. Beritahukan tentang indikasi
terjadinya keletihan dan
penanganan emergency yang
diperlukan
26. Ajarkan indikasi dan hipotermi
dan penanganan yang diperlukan
27. Berikan anti piretik jika perlu

2. Nyeri b.d proses inflamasi yang Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
konprehensip termasuk lokasi,
ditandai dengan : selama 3x24 jam diharapkan nyeri karateristik, durasi, frekuensi, kualitas
DS : berkurang,dengan Kriteria Hasil: 2. Kaji factor presipitasi
3. Obsevasi reaksi nonverbal dari
1. P : ibu klien mengatakan sakit 1.tidak nyeri biar pun banyak bergerak ketidak nyamanan
perutnya anaknya bertambah 4. Gunakan tekhnik komunikasi
2. skala nyeri 0 terapeutik untuk mengetahui
jika banyak bergerak pengalaman nyeri pasien
3. ekspresi wajah klien rileks
Q : ibu klien mengatakan 5. Kaji kultur yang mempengaruhi
seperti tertekan benda berat 4. klien nampak tenang respon nyeri
R : ibu klien mengatakan 6. Evaluasi pengalaman nyeri masa
5. perut klien tidak kembung dan keras lampau
anaknya selalu memegang
bising usus normal 6-12x/i 7. Evaluasi bersama pasien dan tim
perut kanan atas
S : 4 (sedang) kesehatan lain tentang
T : 1 menit tiap kali bergerak ketidakefektifan kontrol nyeri masa
lampau
2. Ibu klien mengatakan anaknya
8. Bantu pasien dan keluarga untuk
menangis terus karena mencari dan menemukan dukungan
kesakitan 9. Kontrol lingkungan yang dapat
DO : mempengaruhi nyeri seperti suhu
1. Ekspresi wajah klien nampak ruangan, pencahayaan dan kebisingan
meringis 10. Kurangi factor presipitasi nyeri Pilih
dan lakukan penangani nyeri
2. Klien nampak gelisah
farmakologi, non farmakologi dan
3. perut kembung nampak keras, interpersonal)
terdapat nyeri tekan pada 11. Kaji tipe dan sumber nyeri
abdomen kanan atas, bising 12. Ajarkan tentang tehknik
usus 5x/i nonfarmakologi
13. Berikan analgetik untuk mengurangi
nyeri
14. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
15. Tingkatkan istirahat
Analgesic Administration
1. Tentukan lokasi, karateristik,
kualitas, dan derajat nyeri sebelum
pemberian obat
2. Cek instruksi dokter tentang jenis
obat, dosis, dan frekuensi
3. Cek riwayat alergi
a. Evaluasi keefekifan analgesic
tanda dan gejala
3. Resiko defisit nutrisi b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Kaji adanya alergi makanan
selama 3 x 24 jam kebutuhan nutrisi adekuat 2. Kolaborasi dengan ahli gizi
anoreksia ( mual, muntah) yang untuk menentukan jumlah kalori
dengan kriteria hasil :
ditandai dengan : 1. nafsu makan klien baik dan nutrisi yang dibutuhkan
2. klien tidak mual dan muntah pasien
DS : 3. Anjurkan pasien untuk
3. klien menghabiskan porsi makannya
1. Ibu klien mengatakan anaknya meningkatakan protein dan
4. bibir nampak lembab vitamin
kurang nafsu makan
5. konjungtiva tidak anemis 4. Berikan substansi gula
2. Ibu klien mengatakan anaknya
6. mukosa mulut lembab 5. Yakinkan diet yang dimakan
mual dan muntah
7. turgor kulit baik CRT <3 detik mengandung tinggi serat dan
DO :
8. albumin normal : 3,4-5,4 g/dl mencegah konstipasi
1. Klien nampak lemah
9. IMT diatas 18,4 6. Berikan makanan yang terpilih (
2. Klien hanya menghabiskan ¼ sudah dikonsultasikan dengan
2. 1.
porsi makannya ahli gizi)
3. Bibir nampak pucat 7. Ajarkan pasien bagaimana
4. Konjungtiva nampak anemis membuat catatan makanan
5. Mukosa mulut nampak kering harian
6. Turgor kulit kurang CRT >3 8. Monitor jumlah nutrisi dan
detik kandungan kalori
7. Albumin serum : 2,2 g/dl 9. Berikan informasi tentang
8. IMT = 15 (1,04 x 1,04) kebutuhan nutrisi
= 15/1,0816 10. Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
= 16,2 dibutuhkan
Setelah memasukkan nilai Nutrition Monitoring
berat dan tingginya didapat 1. BB pasien dalam batas normal
indeks massa tubuh klien 2. Monitor adanya penurunan
sebesar 16,2. Dengan demikian berat badan
kita bisa mengatakan klien 3. Monitor tipe dan jumlah
aktivitas yang biasa dilakukan
memiliki berat badan kurang 4. Monitor intraksi anak atau
karena nilai IMTnya berada orang tua selama makan
dibawah 18,4 5. Monitor lingkungan selama
makan
6. Jadwalkan peningkatan dan
tindakan tidak selama jam
makan
7. Anjurkan ibu klien memberikan
makanan sedikit tapi sering
8. Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
9. Monitor turgor kulit
10. Monitor kekeringan
rambut,kusam dan mudah patah
11. Monitor mual dan muntah
12. Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
13. Monitor pucat, kemerahan dan
kekeringan jaringan konjugtiva
14. Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet
XVIII. Implementasi dan Hasil

Hari/Tanggal Jam No Implementasi dan Hasil SOAP


DX
Senin, 08 januari 2018 09.00 I 1. Memonitor suhu minimal tiap S : Ibu klien mengatakan badan
2 jam anaknya teraba panas
H : 39,4°C O: 1. TTV : N : 138 x/i
11.00 2. H : 38,2° C S : 39,4°C
13.00 3. H : 38°C P : 34x/i
15.00 4. H : 39,1°C 2.Akral teraba hangat
17.00 5. H : 39°5C A : masalah belom teratasi
19.00 6. H : 39°C P: lanjutkan intervensi
21.00 7. H : 39,3°C
1. Monitor suhu minimal tiap 2
09.15 8. Merencanakan monitoring 2. Rencanakan monitoring suhu
suhu secara kontinyu secara kontinyu
3. Monitor tanda-tanda hipertermi
09.20 9. Memonitor tanda-tanda dan hipotermi
hipertermi dan hipotermi 4. Kompres pasien pada lipat paha
H : akral teraba panas dan aksila
10. Mengkompres pasien pada 5. Penatalaksanaan pemberian
09.25 lipat paha dan aksila antipiretik
H : ibu klien mengerti dan
melakukannya
09.30 11. Penatalaksanaan pemberian
antipiretik
H : paracetamol syr 3x1
Paracetamol injeksi/IV (t/p)

09.45 II 1. melakukan pengkajian nyeri secara


konprehensip termasuk lokasi,
karateristik, durasi, frekuensi, kualitas
H : P : ibu klien mengatakan sakit
perutnya anaknya bertambah jika
banyak bergerak
Q : ibu klien mengatakan
seperti
tertekan benda berat
R : ibu klien mengatakan
anaknya selalu memegang perut
kanan atas
S : 4 (sedang)
T : 1 menit tiap kali bergerak
S : 1. P : ibu klien mengatakan sakit
10.00 2. Mengkaji factor presipitasi perutnya anaknya bertambah jika
H : jika klien terlalu banyak bergerak banyak bergerak
10.05 3. Mengkontrol lingkungan yang dapat Q : ibu klien mengatakan seperti
mempengaruhi nyeri seperti suhu
tertekan benda berat
ruangan, pencahayaan dan kebisingan
R : ibu klien mengatakan anaknya
H : suhu ruangan dan kebisingan
mempengaruhi nyeri bertambah selalu memegang perut kanan atas
10.10 4. mengurangi factor presipitasi nyeri S : 4 (sedang)
Pilih dan lakukan penangani nyeri T : 1 menit tiap kali bergerak
farmakologi, non farmakologi dan 2.Ibu klien mengatakan anaknya
interpersonal) menangis terus karena kesakitan
H : dengan teknik farmakologi O :1.Ekspresi wajah klien nampak
10.15 5. Mengajarkan tentang tehknik meringis
nonfarmakologi 2.Klien nampak gelisah
H: ibu mengerti dan menerapkan 3.perut kembung nampak keras,
kepada anaknya
terdapat nyeri tekan pada
6. Penatalaksanaan pemberian analgetik
10.20 H : ranitidine 20mg/iv/8 jam abdomen kanan atas, bising usus
5x/i
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Lakukan pengkajian nyeri secara
konprehensip termasuk lokasi,
karateristik, durasi, frekuensi,
10.35 III 1. Memonitor mual dan muntah kualitas
H : ibu klien mengatakan anaknya 2. Mengkaji factor presipitasi
mual dan muntah tiap kali ada 3. Kontrol lingkungan yang dapat
makanan masuk dan klien muntah mempengaruhi nyeri seperti suhu
pada saat minum L-zinc ruangan, pencahayaan dan
2. Menganjurkan ibu klien untuk kebisingan
10.40
memberikan makanan sedikit tapi 4. Kurangi factor presipitasi nyeri
Pilih dan lakukan penangani nyeri
sering
farmakologi, non farmakologi dan
H: ibu mengerti dan melakukannya interpersonal)
10.45 3. Menkaji adanya alergi makanan
5. Ajarkan tentang tehknik
H : ibu klien mengatakan anaknya
nonfarmakologi
alergi telur
4. Memonitor lingkungan selama makan
6. Kolaborasi pemberian analgetik
10.50 H : berikan lingkungan yang bersih
selama makan
5. Memonitor turgor kulit
10.55 H : turgor kulit kurang CRT > 3 detit S : 1.Ibu klien mengatakan anaknya
6. Memonitor pucat, kemerahan dan kurang nafsu makan
11.10 kekeringan jaringan konjugtiva 2.Ibu klien mengatakan anaknya
H : konjungtiva nampak anemis mual dan muntah
O : 1.Klien nampak lemah
2.Klien hanya menghabiskan ¼
porsi makannya
3.Bibir nampak pucat
4.Konjungtiva nampak anemis
5.Mukosa mulut nampak kering
6.Turgor kulit kurang CRT >3
detik
7.Albumin serum : 2,2 g/dl
8.IMT = 15 (1,04 x 1,04)
= 15/1,0816
= 16,2
Setelah memasukkan nilai berat dan
tingginya didapat indeks massa
tubuh klien sebesar 16,2. Dengan
demikian kita bisa mengatakan klien
memiliki berat badan kurang karena
nilai IMTnya berada dibawah 18,4
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Monitor mual dan muntah
2. Anjurkan ibu klien untuk
memberikan makanan sedikit
tapi sering
3. Kaji adanya alergi makanan
4. Monitor lingkungan selama makan
5. Monitor turgor kulit
6. Monitor pucat, kemerahan dan
kekeringan jaringan konjugtiva

Selasa 09 januari 2018 15.00 I 1. Memonitor tanda-tanda S : Ibu klien mengatakan badan
hipertermi dan hipotermi anaknya teraba panas
H : akral teraba panas O: 1. TTV : N : 128 x/i
15.06 2. Memonitor tanda-tanda vital S : 38,5°C
H : N : 128 x/i P : 30x/i
S : 38,5°C 2.Akral teraba hangat
P : 30x/i A : masalah belom teratasi
15.16 3. mengkompres pasien pada lipat P: lanjutkan intervensi
paha dan aksila 1. Monitor tanda-tanda hipertermi
H : klien mengerti dan dan hipotermi
melakukannya 2. Monitor tanda-tanda vital
15.26 4. Memonitor penurunan tingkat 3. Kompres pasien pada lipat paha
kesadaran dan aksila
H : klien tidak mengalami 4. Monitor penurunan tingkat
penurunan kesadaran kesadaran
15.36 5. Penatalaksanaan pemberian cairan 5. kolaborasi pemberian cairan
intravena intravena
H : IVFD RL 500cc/24 jam 6. kolaborasipemberian antipiretik
15.46 6. Penatalaksanaan pemberian
antipiretik
H : paracetamol syr 3x1
Paracetamol injeksi/IV (t/p)

16.54 II 1. melakukan pengkajian nyeri secara S : 1. P : ibu klien mengatakan sakit


konprehensip termasuk lokasi, perutnya anaknya bertambah jika
karateristik, durasi, frekuensi, kualitas banyak bergerak
H : P : ibu klien mengatakan sakit Q : ibu klien mengatakan seperti
perutnya anaknya bertambah jika tertekan benda berat
banyak bergerak R : ibu klien mengatakan anaknya
Q : ibu klien mengatakan selalu memegang perut kanan atas
seperti S : 4 (sedang)
tertekan benda berat T : 1 menit tiap kali bergerak
R : ibu klien mengatakan 2.Ibu klien mengatakan anaknya
anaknya selalu memegang perut menangis terus karena kesakitan
kanan atas O :1.Ekspresi wajah klien nampak
S : 4 (sedang) meringis
T : 1 menit tiap kali bergerak 2.Klien nampak gelisah
3.perut kembung nampak keras,
2. Mengkaji factor presipitasi terdapat nyeri tekan pada
17.04 H : jika klien terlalu banyak bergerak abdomen kanan atas, bising usus
3. Mengkontrol lingkungan yang dapat 5x/i
17.14 mempengaruhi nyeri seperti suhu A : masalah belum teratasi
ruangan, pencahayaan dan kebisingan
P : lanjutkan intervensi
H : suhu ruangan dan kebisingan
mempengaruhi nyeri bertambah 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
4. mengurangi factor presipitasi nyeri konprehensip termasuk lokasi,
17.24 Pilih dan lakukan penangani nyeri karateristik, durasi, frekuensi,
farmakologi, non farmakologi dan kualitas
interpersonal) 2. Mengkaji factor presipitasi
H : dengan teknik farmakologi 3. Kontrol lingkungan yang dapat
5. Mengajarkan tentang tehknik mempengaruhi nyeri seperti suhu
17.34 nonfarmakologi ruangan, pencahayaan dan
H: ibu mengerti dan menerapkan kebisingan
kepada anaknya 4. Kurangi factor presipitasi nyeri
6. Penatalaksanaan pemberian analgetik Pilih dan lakukan penangani nyeri
H : ranitidine 20mg/iv/8 jam farmakologi, non farmakologi dan
17.44
interpersonal)
5. Ajarkan tentang tehknik
nonfarmakologi
6. Kolaborasi pemberian analgetik

1. Memonitor mual dan muntah


H : ibu klien mengatakan anaknya
19.00 III mual dan muntah tiap kali ada S : 1.Ibu klien mengatakan anaknya
makanan masuk dan klien muntah kurang nafsu makan
pada saat minum L-zinc 2.Ibu klien mengatakan anaknya
2. Menganjurkan ibu klien untuk mual dan muntah
19.05 memberikan makanan sedikit tapi O : 1.Klien nampak lemah
sering 2.Klien hanya menghabiskan ¼
H: ibu mengerti dan melakukannya porsi makannya
3. Menkaji adanya alergi makanan 3.Bibir nampak pucat
19.16 H : ibu klien mengatakan anaknya 4.Konjungtiva nampak anemis
alergi telur 5.Mukosa mulut nampak kering
4. Memonitor lingkungan selama makan 6.Turgor kulit kurang CRT >3
19.25 H : berikan lingkungan yang bersih detik
selama makan 7.Albumin serum : 2,2 g/dl
5. Memonitor turgor kulit
8.IMT = 15 (1,04 x 1,04)
19.34 H : turgor kulit kurang CRT > 3 detit
6. Memonitor pucat, kemerahan dan = 15/1,0816
kekeringan jaringan konjugtiva = 16,2
19.43 H : konjungtiva nampak anemis Setelah memasukkan nilai berat dan
tingginya didapat indeks massa
tubuh klien sebesar 16,2. Dengan
demikian kita bisa mengatakan klien
memiliki berat badan kurang karena
nilai IMTnya berada dibawah 18,4
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Monitor mual dan muntah
2. Anjurkan ibu klien untuk
memberikan makanan sedikit
tapi sering
3. Kaji adanya alergi makanan
4. Monitor lingkungan selama makan
5. Monitor turgor kulit
6. Monitor pucat, kemerahan dan
kekeringan jaringan konjugtiva

Rabu 10 januari 2018 I 21.05 1. Memonitor tanda-tanda hipertermi S : Ibu klien mengatakan badan
dan hipotermi anaknya teraba panas
H : akral teraba panas O: 1. TTV : N : 102 x/i
21.10 2. Memonitor tanda-tanda vital S : 37,5°C
H : N : 102 x/i P : 28x/i
S : 37,5°C 2.Akral teraba hangat
P : 28x/i A : masalah belom teratasi
21.15 3. mengkompres pasien pada lipat P: lanjutkan intervensi
paha dan aksila 1. Monitor tanda-tanda hipertermi
H : klien mengerti dan dan hipotermi
melakukannya 2. Monitor tanda-tanda vital
21.20 4. Memonitor penurunan tingkat 3. Kompres pasien pada lipat paha
kesadaran dan aksila
H : klien tidak mengalami 4. Monitor penurunan tingkat
penurunan kesadaran kesadaran
21.25 5. Penatalaksanaan pemberian cairan 5. kolaborasi pemberian cairan
intravena intravena
H : IVFD RL 500cc/24 jam 6. kolaborasipemberian antipiretik
21.30 6. Penatalaksanaan pemberian
antipiretik
H : paracetamol syr 3x1
Paracetamol injeksi/IV (t/p)

II 21.35 1. melakukan pengkajian nyeri secara S : 1. P : ibu klien mengatakan sakit


konprehensip termasuk lokasi, perutnya anaknya bertambah jika
karateristik, durasi, frekuensi, kualitas banyak bergerak
H : P : ibu klien mengatakan sakit Q : ibu klien mengatakan seperti
perutnya anaknya bertambah jika tertekan benda berat
banyak bergerak R : ibu klien mengatakan anaknya
Q : ibu klien mengatakan selalu memegang perut kanan atas
seperti S : 4 (sedang)
tertekan benda berat T : 1 menit tiap kali bergerak
R : ibu klien mengatakan 2.Ibu klien mengatakan anaknya
anaknya selalu memegang perut menangis terus karena kesakitan
kanan atas O :1.Ekspresi wajah klien nampak
S : 4 (sedang) meringis
T : 1 menit tiap kali bergerak 2.Klien nampak gelisah
21.40 2. Mengkaji factor presipitasi 3.perut kembung nampak keras,
H : jika klien terlalu banyak bergerak terdapat nyeri tekan pada
21.45 3. Mengkontrol lingkungan yang dapat abdomen kanan atas, bising usus
mempengaruhi nyeri seperti suhu 5x/i
ruangan, pencahayaan dan kebisingan A : masalah belum teratasi
H : suhu ruangan dan kebisingan
P : lanjutkan intervensi
mempengaruhi nyeri bertambah
21.50 4. mengurangi factor presipitasi nyeri 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
konprehensip termasuk lokasi,
Pilih dan lakukan penangani nyeri
karateristik, durasi, frekuensi,
farmakologi, non farmakologi dan
interpersonal) kualitas
H : dengan teknik farmakologi 2. Mengkaji factor presipitasi
21.55 5. Mengajarkan tentang tehknik 3. Kontrol lingkungan yang dapat
nonfarmakologi mempengaruhi nyeri seperti suhu
H: ibu mengerti dan menerapkan ruangan, pencahayaan dan
kepada anaknya kebisingan
22.00
6. Penatalaksanaan pemberian analgetik 4. Kurangi factor presipitasi nyeri
H : ranitidine 20mg/iv/8 jam Pilih dan lakukan penangani nyeri
farmakologi, non farmakologi dan
interpersonal)
5. Ajarkan tentang tehknik
nonfarmakologi
6. Kolaborasi pemberian analgetik
III 22.05
1. Memonitor mual dan muntah S : 1.Ibu klien mengatakan anaknya
H : ibu klien mengatakan anaknya kurang nafsu makan
mual dan muntah tiap kali ada 2.Ibu klien mengatakan anaknya
makanan masuk dan klien muntah mual dan muntah
22.10 pada saat minum L-zinc O : 1.Klien nampak lemah
2. Menganjurkan ibu klien untuk 2.Klien hanya menghabiskan ¼
memberikan makanan sedikit tapi porsi makannya
sering 3.Bibir nampak pucat
22.15 H: ibu mengerti dan melakukannya 4.Konjungtiva nampak anemis
3. Menkaji adanya alergi makanan 5.Mukosa mulut nampak kering
H : ibu klien mengatakan anaknya 6.Turgor kulit kurang CRT >3
alergi telur detik
22.20 4. Memonitor lingkungan selama makan
7.Albumin serum : 2,2 g/dl
H : berikan lingkungan yang bersih
22.25 selama makan
8.IMT = 15 (1,04 x 1,04)
5. Memonitor turgor kulit = 15/1,0816
22.30 H : turgor kulit kurang CRT > 3 detik = 16,2
6. Memonitor pucat, kemerahan dan Setelah memasukkan nilai berat dan
kekeringan jaringan konjugtiva tingginya didapat indeks massa
H : konjungtiva nampak anemis tubuh klien sebesar 16,2. Dengan
demikian kita bisa mengatakan klien
memiliki berat badan kurang karena
nilai IMTnya berada dibawah 18,4
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Monitor mual dan muntah
2. Anjurkan ibu klien untuk
memberikan makanan sedikit
tapi sering
3. Kaji adanya alergi makanan
4. Monitor lingkungan selama makan
5. Monitor turgor kulit
6. Monitor pucat, kemerahan dan
kekeringan jaringan konjugtiva

Anda mungkin juga menyukai