Rmk-Praktik Etika Dalam Pengambilan Keputusan
Rmk-Praktik Etika Dalam Pengambilan Keputusan
C. PENDEKATAN FILOSOFI
1. Konsekuensialisme, Utilitarianisme, atau Teleologi
Pelaku Konsekuensialisme sungguh-sungguh dalam memaksimalkan
manfaat yang dihasilkan oleh keputusan. Pendekatan ini berpegang pada
prinsip bahwa suatu tindakan itu benar secara moral jika dan hanya jika
tindakan itu memaksimalkan manfaat bersih. Dengan kata lain, suatu
tindakan dan juga keputusan disebut etis jika konsekuensi yang
menguntungkan lebih besar daripada konsekuensi yang merugikan.
Utilitarianisme klasik berkaitan dengan utilitas keseluruhan, mencakup
keseluruhan varian, dan karenanya hal ini hanyalah sebagian manfaat
dalam pengambilan keputusan etis dalam konteks bisnis, profesional dan
organisasi. Konsekuensialisme dan utilitarianisme berfokus pada hasil atau
akhir dari tindakan, maka disebut juga Teleological.
2. Deontologi
Deontologi berbeda dengan konsekuensialisme, deontologi berfokus pada
kewajiban dan tanggung jawab yang memotivasi suatu keputusan atau
tindakan dan bukan pada konsekuensi dari tindakan. Tindakan yang
didasarkan pada pertimbangan kewajiban, hak, dan keadilan sangat
penting bagi professional, direktur, dan eksekutif yang diharapkan
memenuhi kewajibannya. Menambah konsekuensialisme dengan analisis
deontologi secara khusus termasuk perlakuan yang adil akan menjaga
terhadap situasi dimana untuk kepentingan apa pertimbangan konsekuensi
yang menguntungkan akan diperbolehkan untuk membenarkan
tindakan ilegal atau tidak etis dalam mencapai tujuan.