PERTEMUAN KE 14
(SISTEM POLDER, KOLAM DETENSI DAN KOLAM RETENSI)
KOLAM RETENSI
SISTEM POLDER
DEFINISI :
KOLAM RETENSI DAN DETENSI
APA PERBEDAAN KOLAM RETENSI DAN
DETENSI ?
KOLAM RETENSI DAN DETENSI
Kolam retensi : Kolam yang berfungsi untuk
menampung air hujan sementara waktu dengan
memberikan kesempatan untuk dapat meresap
(infiltrasi) kedalam tanah yang operasionalnya
dapat dikombinasikan dengan pompa atau
pintu air.
Kolam Detensi : fungsinya sama seperti kolam
retensi, yang membedakan adalah kondisi tanah
dasar kedap air
TAHAPAN PERENCANAAN KOLAM
RETENSI DAN POLDER
TIPE KOLAM RETENSI
REFERENSI : “TATA CARA PEMBUATAN
KOLAM RETENSI DAN POLDER”
TAHAPAN PERENCANAAN
PERHITUNGAN
ANALISIS HIDROLOGI
PERENCANAAN KAPASITAS KOLAM
RETENSI DAN POMPA
1. Analisis kumulatif aliran masuk
Analisis hidrologi
apabila tidak tersedia data hujan, kita bisa
membuat grafik hidrograf berdasarkan data
karakteristik DAS dengan metode Hidrograf
satuan sintetis.
ANALISIS DEBIT BANJIR
Pada perencanaan kapasitas kolam retensi
analisis banjir yang dipakai adalah metode
modifikasi rasional
Ada beberapa kekurangan dari metode rasional
1. Daya tampung daerah penangkapan hujan
tidak diperhitungkan
2. Hujan diperkirakan merata pada seluruh
daerah tangkap hujan
3. Hidrograph dari aliran tidak bisa digambarkan
Untuk mengurangi kelemahan tersebut diatas
maka metode ini kemudian
dimodifikasi, yang disebut Modifikasi Rasional.
Tahapan perencanaan PERHITUNGAN
Analisis kumulatif aliran masuk
1. Data yang dibutuhkan, Luas catchment area (A),
Koefisien pengaliran , Waktu awal (t0), Waktu
konsentrasi (tc), Panjang saluran (L), Kecepatan
rata-rata/velocity (V), Hujan rencana kala ulang
tertentu.
2. Rencana luasan kolam retensi (At)
3. Dari grafik hidrograf tentukan aliran masuk per
kumulatif waktu (menit)
4. Hitung rata – rata aliran masuk
Tahapan perencanaan PERHITUNGAN
0
10
20
30