Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG CAHAYA

Guru Pembimbing : Japili Samosir, S.Pd


Kelas : XII IPA 4
Disusun Oleh: Kelompok 2
1.Aan Putra Ramadhan
2. Aliyah Putri Wilanda
3. Arma Citra Purnama Sari
4. Detho Rendra Elriko
5. Fadila Khairunnisa
6.Miftahul Jannah Utami

SMA NEGERI 2 MODEL LUBUKLINGGAU


TAHUN PELAJARAN 2017/2018

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
sampaikan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum fisika
mengenai pengukuran panjang gelombang cahaya.

Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan ini.

Lubuklinggau, September 2017

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................4
1.Latar Belakang................................................................................................................4
2.Tujuan Praktikum............................................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI......................................................................................................5
1.Landasan Teori................................................................................................................5
BAB III METODE DAN HASIL................................................................................................7
1.Metode dan Hasil............................................................................................................7
BAB IV PENUTUP.....................................................................................................................9
1.Kesimpulan.....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kemajuan teknologi telah membawa dampak yang positif bagi kehidupan manusia,
berbagai peralatan elektronik diciptakan untuk dapat menggantikan berbagai fungsi organ atau
menyelidiki fungsi dan penyimpangan pada organ tubuh manusia, seperti pada alat optic.
Alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya menggunakan benda optik,
seperti: cermin, lensa, serat optik atau prisma. Prinsip kerja dari alat optik adalah dengan
memanfaatkan prinsip pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya. Pemantulan cahaya adalah
peristiwa pengembalian arah rambat cahaya pada reflektor. Pembiasan cahaya adalah peristiwa
pembelokan arah rambat cahaya karena cahaya melalui bidang batas antara dua zat bening yang
berbeda kerapatannya.
Peristiwa pembiasan cahaya tidak hanya terjadi pada lensa konvergen atau lensa divergen
saja, tetapi bisa terjadi pada kedua lensa yang digabungkan, sehingga bayangan yang di bentuk
pada lensa pertama akan menjadi benda untuk lensa kedua..

2. Tujuan Praktikum
1. Menentukan panjang gelombang cahaya spectrum warna

4
BAB II
LANDASAN TEORI

1. Landasan Teori

Kisi difraksi merupakan suatu piranti untuk menganalisis sumber cahaya. Alat ini terdiri dari
sejumlah besar slit-slit paralel yang berjarak sama. Sebuah kisi dapat mempunyai ribuan garis
per sentimeter. Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya
halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Pembelokan
gelombang yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa celah disebut difraksi gelombang.

Kisi difraksi terdiri atas sebaris celah sempit yang saling berdekatan dalam jumlah banyak.
Jika seberkas sinar dilewatkan kisi difraksi akan terdifraksi dan dapat menghasilkan suatu pola
difraksi di layar. Jarak antara celah yang berurutan (d) disebut tetapan kisi. Jika jumlah celah
atau goresan tiap satuan panjang (cm) dinyatakan dengan N, maka : d = 1/N.

Suatu celah yang dikenai cahaya dari arah depan akan memproyeksikan bayangan terang
yang sebentuk dengan celah tersebut di belakangnya. Tetapi di samping itu, terbentuk juga
bayangan-bayangan terang yang lain dari celah tersebut di sebelah menyebelah bayangn aslinya,
dan yang semakin ke tepi, terangnya semakin merosot. Jadi seolah-olah sinar cahaya yang lolos
lawat celah itu ada yang dilenturkan atau didifraksikan kearah menyamping.

. Berkas cahaya yang melalui setiap celah tanpa pembelokkan (θ=0 derajat) berinteferensi
konstruktif untuk menghasilkan garis terang di tengah layar. Inteferensi konstruktif juga dapat
terjadi pada sudut θ sedemikian rupa sehingga berkas dari celah yang bersisian menempun jarak
ekstra sejauh selisih l=perkallian orde dengan panjang gelombangnya, di mana m marupakan
bilangan bulat.

Jika d adalah jarak antara celah, maka selisih l adalah perkalian jarak lebar antara celah
dengan sin θ = mD/λ adalah kriteria untuk mendapatkan maksimum terang di mana m = 0, 1, 2,
dan seterusnya. Persamaan ini sama dengan situasi persamaan ganda, dan kembali m disebut
orde dari pola tersebut (Giancoli, 2001).

5
Cahaya yang keluar dari dua celah kisi yang berurutan memenuhi persamaan: m λ= d sin θ
atau d.Y/L = m λ

Di mana:

m = orde pola difraksi (0, 1, 2, ...)

d = jarak antara dua garis kisi ( konstanta kisi)

λ = panjang gelombang cahaya yang digunakan

θ = sudut lenturan (difraksi)

Y= jarak terang pusat dengan orde ke-n

Gambar percobaan:

100

300

600
lilin

kisi difraksi

mistar

6
BAB III
METODE DAN HASIL PRAKTIKUM

1. Metode dan Hasil Praktikum


A.Alat dan Bahan

1. Sebatang lilin
2. Korek Api
3. Penggaris 1 m dan penggaris 30cm
4. Kisi
5. alat tulis

B. Cara Kerja:
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menempatkan sumber cahaya (lilin) pada meja kerja.
3. Menentukan jarak pengamatan dengan kisi sejauh 1 m.
4. Mencari bayangan yang paling jelas yang dapat ditangkap oleh layar.
5. Memakai kisi difraksi dengan N= 100.
6. Mengukur jarak dari terang pusat ke warna yang pertama (y1) yaitu warna merah.
7. Mengukur jarak dari terang pusat ke warna yang kedua (y2) yaitu warna biru

C. Hasil Pengamatan:
1.Kisi Difraksi (N) 100
a. Cahaya Merah λ.n = d.Y
diketahui: l
d = 0,01 cm = 1x10-4 m λ = d.Y
Y = 5 cm = 5x 10-2m n.l
l = 100 cm= 1 m λ = 1x10-4 . 5x 10-2
n=1 1. 1
ditanya: λ? λ = 5x 10-6
dijawab:

7
n.l
λ = 1x10-4 .4,5x 10-2
b. Cahaya Kuning 1. 1
diketahui: λ = 4,5x 10-6
d = 0,01 cm = 1x10-4 m
Y = 4,8 cm = 4,8x 10-2m d. Cahaya Biru
l = 100 cm= 1 m diketahui:
n=1 d = 0,01 cm = 1x10-4 m
ditanya: λ? Y = 4 cm = 4 x 10-2m
dijawab: l = 100 cm= 1 m
λ.n = d.Y n=1
l ditanya: λ?
λ = d.Y dijawab:
n.l λ.n = d.Y
λ = 1x10-4 .4,8x 10-2 l
1. 1 λ = d.Y
λ = 4,8x 10-6 n.l
λ = 1x10-4 .4 x 10-2
1. 1
c. Cahaya Hijau λ = 4 x 10-6
diketahui:
d = 0,01 cm = 1x10-4 m
Y = 4,5 cm = 4,5x 10-2m
l = 100 cm= 1 m
n=1
ditanya: λ?
dijawab:
λ.n = d.Y
l
λ = d.Y

8
BAB IV
PENUTUP

1. Kesimpulan

Kisi difraksi merupakan penyebaran gelombang suatu piranti untuk mengnalisis dari
sumber cahaya .
Semakin banyak celah atau kisi maka semakin kecil panjang gelombangnya. Hal tersebut
dapat diketahui dengan menggunakan rumus: λ = untuk menentukan jarak antara dua baris (d)
menggunakan rumus d = 1/N .
Pada setiap orde panjang gelombang lebih kecil karena orde berbanding terbalik dengan
panjang gelombang.Difraksi kisi terjadi ketika cahaya mengenai celah sempit pada
kisi, cahayamonokromatis dilewatkan pada kisi akan terjadi difraksi yang menghasilkan bagian
gelap dan terang tapi jika cahaya polikromatis dilewatkan pada kisi maka akan timbul spectrum
warna.
Apabila menggunakan cahaya monokromatis akan terjadi tempat terang pada layar yang
dipengaruhi oleh persamaan sin θ = m λ/d. pada percobaan kali ini tidak menggunakan
monokromatis karena cahaya monokromatis hanya mempunyai satu spektrum sehingga cahaya
dapat terurai.

9
DAFTAR PUSTAKA

Agfa, Firarizqy Candradari. 2013. “Laporan Praktikum Kisi Difraksi” http://notec

haca.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-kisi-difraksi.html diakses 05 April

10

Anda mungkin juga menyukai