Anda di halaman 1dari 14

LBM 2

STEP 1
1. Fertilitas: kelahiran hidup / live birth, terlepasnya bayi dr Rahim seorang perempuan dengan
adanya tanda tanda kehidupan: bernapas, berteriak, jantungnya berdenyut  tdk ada: lahir
mati/ still birth
2. CPR: atau contraceptive Prevalence Rate yaitu presentasi pasangan menikah dalam usia subur
yang memakai alat kontrasepsi yang dibandingkan dengan PUS: pasangan usia subur
3. TFR: Total fertility rate yaitu rerata jumlah anak yang dilahirkan wanita usia subur (15-49 thn) di
wilayah ttt, ex: 2,6: setiap wanita punya minimal 2 orang anak dimana total anak adalah
per1000 dgn penduduk akhir masa reproduksinya
4. RPJMN: rencana pembangunan jangka menengah nasional 2015-2019, pemerintah memiliki
kewenangan untuk kebebbasan sendiri dm proses pembangunan ekonomi asalkan sesuai dgn
RPJPN
5. RPJPN: rencana pembangunan jangka panjang nasional 2015-2025

STEP 2
1. Apa saja dan bagaiman macam-macam pengukuran fertilitas?
2. Apa dampak dari peningkatan fertilitas?
3. Apa saja factor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas?
4. Apa saja factor fertilitas dari komponen demografi dan non demografi?
5. Bagaimana hubungan demografi dan fertilitas?
6. Apa hubungan pertumbuhan penduduk dengan kesehatan di Indonesia?
7. Bagaimana upaya pemerintah dalam menurunkan fertilisasi?
8. Apa BKKBN dan tujuannya?
9. Apa saja kendala dalam pengukuran fertilitas?
10. Bagaimana cara meningkatkan penggunaan CPR?
11. Bagaimana cara mengatasi ledakan penduduk?
12. Apa saja program SDKI?
13. Apa yg dimaksud fecunditas?
14. Bagaimana hubungan fertilitas dgn factor kehidupan lainnya?
15. Mengapa pengukuran fertilitas dianggap lebih kompleks dibanding dgn pengukuran mortalitas?
16. Apa yg dimaksud tingkat fertilitas kasar,umur? Mengapa masih diperlukan hitungan tingkat
fertilitas mnrt umur?
17. Jelaskan tingkat fertilitas mnrt urutan kelahiran? ( birth order specific fertility rate)
18. Mengapa diperlukan standardisasi tingkat fertilitas ( standar dized fertility rate )?
19. Apa yg dimaksud pengkuran fertilitas kumulatif?
20. Apa yg dimaksud pengkuran Fertiltas total / tfr? Grr?
21. Bagaiman hubungan penggalaan program KB dgn fertilitas?
22. Bagaimana hubngan kenaikan fertilitas 15-49thn dgn stagnasi TFR?
23. Mengapa dibutuhkan oeran tokoh masyarakat, agama, dlm sosialisasi program kependudukan
dan KB dlm menurunkan TFR?
24. Sebutkan indicator keberhasilan fertilitas?
25. Sebutkan masala utama dlm membatasi fertilitas?
26. Sebutkan factor yang mempengaruhi penurunan angka kelahiran?
27. Sebutkan pemecahan masalah guna menurunkan angka kelahiran?

STEP 3
1. Apa saja dan bagaiman macam-macam pengukuran fertilitas?
ADA 2:
a. TAHUNAN
 TINGKAT FERTILITAS KASAR
Didefinisikan sebagai banyaknya kelahiran hidup pada suatu tahun tertentu
tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun.

b: jumlah kelahiran tahun ttt


pm: penduduk pertengahan tahun
+: sederhana,
-: tdk bisa pisahkan penduduk perempuan dan laki  kasar
 Kebaikan :
 Perhitungan ini sederhana, karena hanya memerlukan keterangan
tentang jumlah anak yang dilahirkan dan jumlah penduduk pada
pertengahan tahun
 Kelemahan :
 Tidak memisahkan penduduk laki-laki dan penduduk perempuan yang
masih kanak-kanak dan yang berumur 50 tahun ke atas. Jadi angka
yang dihasilkan sangat kasar.
Sumber : Dasar-Dasar Demografi, Lembaga Demografi FE UI

 TINGKAT FERTILITAS UMUM / GFR

+: lebih cermat dr cbr


-: tdk bisa bedakan resiko melahirkan dr bbrp klmpk umur
 Kebaikan ;
 Ukuran ini lebih cermat daripada CBR karena hanya memasukkan
wanita yang berumur 15-49 tahun atau sebagai penduduk yang exposed
to risk.
 Kelemahan :
 Ukuran ini tidak membedakan risiko melahirkan dari berbagai
kelompok umur, sehingga wanita yang berumur 40 tahun dianggap
memiliki risiko melahirkan yang sama besarnya dengan wanita yang
berumur 25 tahun

 TINGKAT FERTILITAS mnrt UMUR / ASFR


+: lbh cermat, analisis dr karakter wanita, dasar perhitungan reproduksi lanjut
- : tdk bisa tunjukan ting fertilitas scr keseluruhan, blm bisa di setiap daerah
 Kebaikan :
 Ukuran lebih cermat dari GFR karena sudah membagi penduduk yang
exposed to risk ke dalam berbagai kelompok umur
 Dengan ASFR dimungkinkan pembuatan analisis perbedaan fertilitas
menurut berbagai karakteristik wanita
 Dengan ASFR dimungkinkan dilakukannya studi fertilitas menurut
kohort
 ASFR ini merupakan dasar untuk perhitungan ukuran fertilitas dan
reproduksi selanjutnya (TFR, GFR, dan NRR)
 Kelemahan :
 Ukuran ini membutuhkan data yang terinci yaitu banyaknya kelahiran
untuk tiap kelompok umur. Sedangkan data tersebut belum tentu ada
di tiap Negara/ daerah, terutama di Negara yang sedang berkembang.
Jadi pada kenyataannya sukar sekali mendapat ukuran ASFR
 Tidak menunjukan ukuran fertilitas untuk keseluruhan umur 15-49
tahun

 TINGKAT FERTILITAS mnrt urutan kelahiran / BOSFR


Boi/ pf (15-49) x 1000

b. KUMULATIF
 TFR
 GRR: jumlah kelahiran bayi perempuan
 NRR: usia anak perempuan shg bias hasilkan anak sprt ibunya
Perhitungan Fertilitas Kumulatif

 mengukur jumlah rata-rata anak yang telah dilahirkan oleh seorang

perempuan hingga mengakhiri batas usia subur


Tingkat fertilitas total ( total fertility rates = TFR )

adalah sebagai jumlah kelahiran hidup laki2 dan perempuan tiap 1000 peduduk

yang hidup hingga akhir masa reproduksi dengan catatan :

 tidak ada seorang perempuan yg meninggla seblum mengakhiri masa

reproduksi

 tingkat ferilitas menurut umur tidak berubah pada periode waktu tertentu.

 Kebaikan :
o Merupakan ukuran untuk seluruh wanita usia 15-49 tahun yang
dihitung berdasarkan angka kelahiran menurut kelompok umur
Sumber : Dasar-Dasar Demografi, Lembaga Demografi FE UI
Angka Reproduksi Kotor (GFR)

Jumlah kelahiran hidup bayi perempuan dari suatu kohort perempuan oleh 1000

perempuan sepanjang masa reproduksinya, dengan asumsi tidak ada seorang

perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya.

Rumus =

ASFRfi = angka kelahiran bayi perempuan pd klp umur i per 1000 permpuan

klp umur i

GRR = 5 x (ASFRf1+ASFRf2+ ….. + SFRf7)

 Kelemahan :
 Tidak memperhitungkan kemungkinan mati bayi wanita tersebut sebelum
masa reproduksinya
Sumber : Dasar-Dasar Demografi, Lembaga Demografi FE UI

Net reproductions rates (NRR)

adalah : jumlah kelahiran bayi perempuan oleh sebuah kohor hipotesis dari 1000

perempuan dengan memperhotungkan kemungkinana meninggalkan perempuan2 itu

sebelum masa reproduksi.

(Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph. D. Demografi Umum. Edisi Kedua. Pustaka Pelajar)

2. Apa dampak dari peningkatan fertilitas?


- Penyediaan pangan yg terus menurun
- Lahan turun
- Kelangkaan sumber daya
- Konflik social
- Ekonomi: tinggi  mengeluh
- Pendidikan: tdk seimbang anatra yg sekolah dan tdk
- Kesehatan: tinggi  naik, pelayanan harus makin baik
- Lingkunan hidup: pencemaran ling
- Persaingan lapangan perkerjaan
- Persaingan untuk dapat pemukiman
- Meningkatnya kemiskinan

Dampak :
Pertumbuhan penduduk yang cepat akan mempengaruhi kehidupan bangsa
Indonesia, antara lain terhadap :
a) Pendidikan
Masalah pendidikan yang timbul antara lain : daya tampung sekolah tidak sepadan
dengan minat bersekolah, adanya ketidakseimbangan antara perbandingan
penduduk yang bersekolah dengan penduduk usia sekolah.
b) Pelayanan kesehatan
Kebutuhan akan pelayanan kesehatan akan meningkat, berarti juga diperlukan
tambahan dan peningkatan jumlah tenaga medis dan fasilitas kesehatan, seperti
puskesmas, rumah sakit dan tempat tidur bagi orang sakit.
c) Masalah lapangan kerja
Pertambahan penduduk memerlukan tambahan lapangan kerja. Apabila
kesempatan kerja tidak dapat disediakan sesuai dengan angkatan kerja, maka akan
terjadilah pengangguran diantara anak-anak muda dengan segala akibat
negatifnya dalam masyarakat.
d) Kehidupan sosial ekonomi
Pertambahan penduduk yang cepat yang tidak seimbang dengan peningkatan
produksi akan mengakibatkan kegelisahan dan ketegangan sosial ekonomi dengan
segala akibatnya, antara lain :
- Keluarga kurang mampu membayar uang sekolah bagi anaknya
- Banyaknya anak akan menyulitkan penyediaan tempat tinggal yang layak
- Jumlah dana yang semula disediakan untuk membiayai pendidikan anak-anak
terpaksa digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok, akibatnya anak-anak
tidak memperoleh pendidikan yang memadai.
- Setiap pertambahan penduduk konsekuensinya menambah permintaan
kebutuhan hidup
- Masalah perumahan pada saat ini sangat mendesak, baik dalam hal mutu
maupun jumlah perumahan.
e) Lingkungan hidup
Pertambahan penduduk dan kepadatan penduduk dapat mengakibatkan
pencemaran lingkungan yang merupakan gangguan pula terhadap keseimbangan
alam seperti polusi udara, pencemaran tanah dan kebisingan, hasil-hasil buangan,
dan limbah yang tidak ditanggulangi. Sampah yang bertimbun mempunyai dampak
negative berupa pemandangan dan bau yang tidak sedap dan membawa kuman
penyakit.

(Prof.Dr.Rustam Mochtar.2015.Sinopsis Obstetri Jilid 2.Jakarta:EGC)


Ledakan penduduk selalu di ikuti oleh tingkat fertilitas yang tinggi,beriku adalah
hubungan fertilitas dg factor kehidupan :
a. Segi ekonomi : jika angka fertilitas menurun, ekonomi akan semakin baik
b. Social : angka fertilitas menurun semakin sedikit angka kriminalitas
c. Pendidikan : semakin menurun angkafertilitas , pendidikan akan
semakin baik dan merata
d. Kesehatan : semakin menurun angka fertilitas, pelayanan kesehatan
semakin baik
e. Pekerjaan : semakin menurun angka fertilitas, akan tercipta banyak
lapangan pekerjaan
f. Kependudukan : semakin rendah angka fertilitas, semakin rendah masalah
kependudukan
(Masalah kependudukan di negara indonesia, sri rahayu sanusi,skm,mkes.Fakultas kesehatan
masyarakat universitas indonesia.)

3. Apa saja factor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas?

FAKTOR PRONATALITAS: (meningkatkan fertilitas )


- Bnyk anak bnyk rezeki
- Sifat alami manusia untuk menlanjutkan keturunan
- Pernikahan usia dini
- Anggapan bahwa naak laki lebih tinggi nilainya
- Penilaian y tinggi terhadap anak, blm punya anak  berusaha punya anak
FAKTOR ANTINATALITAS ( meningkatkan fertilitas )
- Program KB
- Kemajuan IPTEK dan obat
- Peraturan pemerintah dgn pembatasan tunjangan bg PNS
- Ada UU yg batasi usia pernikahan
- Penundaan usia nikah karena karier,
- Malu jika banyak anak

UMUM: anggapan masyarakat(bnyk anak bnyk rezeki), gender ( wnaita cepat


menopause)
PENDEKATAN EKONOMI: Makro: urbanisasi, moderinsasi, Mikro: di tingat keluarga
untuk punya anak atau tdk, Liebenstein: melihat 2 sisi yaitu manfaat dan biaya,
Becker: anggap anak barang konsumsi jangka panjang
SOSIAL: Davis and Blake: keinginaan punya anak tergantung norma, social, ekonomi
tempat tinggalnya, Fredman: keinginaan punya anak tergantung norma, social,
ekonomi tempat tinggalnya, adat istiadat

4. Apa saja factor fertilitas dari komponen demografi dan non demografi?

Demogrfi
1. Struktur umur  wanita: 35thn akan berkurang fertilitasnya dan mencari pengobatan medis
untuk hamil
2. Struktur perkawiann  kawin siri dan resmi
3. Umur kawin pertama masa muda nikah: smkn panjang reproduksinya
4. Paritas kelahiran
5. Disrupsi perkawinan ancaman hubungan rumah tangga dalam perkawinan
6. Proporsi usia kawin  keseimbangan orang yg menikah
Non demografi
1. Keadaan ekonomi
2. Tingkat pendidikan
3. Perbaikan status perkawinan
4. Urbanisasi dan industrialisasi

A. faktor demografi

 struktur umur

o Fertilitas cukup stabil hingga seorang perempuan mencapai usia 35

tahun. Sesudah itu, terjadi penurunan fertilitas secara bertahap.

Saat menginjak usia 40 tahun, fertilitas menurun drastis.

o Oleh karena itu sangat penting bagi perempuan yang mendekati

usia 35 tahun dan belum pernah hamil, untuk segera mencari

perhatian medis. Hal tersebut menjadi mendesak bagi perempuan

yang kian mendekati usia 40 tahun.

 umur kawin pertamasemakin muda umur perkawinan makin panjang masa

reproduksinyabanyak anak yang dilahirkan (hubungan negative) 

tergantung kemampuan masing2

B. faktor non demografi

 keadaan ekonomi penduduk


menurut H. Leibensteinanak dilihat dari segi kegunaan (utility) dan biaya

(cost)kegunaan ialah memberikan kepuasan, dapat memberikan balas jasa ekonomi

atau membantu dalam kegiatan berproduksi serta merupakan sumber yang dapat

menghidupi orang tua di masa depanbiaya/ pengeluaran, untuk membesarkan anak

adalah biaya dari mempunyai anak tersebut. Apabila ada kenaikan pendapatan,

aspirasi orang tua akan berubah. Orang tua menginginkan anak dengan kualitas yang

baikbiaya naikbiaya membesarkan anak lebih besar daripada

kegunaannyafertilitas turun

Menurut Gary Beckermenganggap anak sebagai barang konsumsi tahan

lamaapabila pendapatan naik maka banyaknya anak yang dimiliki juga bertambah

(hubungan positif)

ada pendapat yang mengatakan bahwa jumlah penduduk yang besar adalah sangat

menguntungkan bagi pembangunan ekonomi, tapi ada pula yang berpendapt bahwa

justru penduduk yang kecil/sedikit dapat mempercepat proses pembangunan

ekonomi kea rah yang lebih baik

 tingkat pendidikan

Bondan Supraptilah et.al. dengan menggunakan data Survei Fertilitas Mortalitas

Indonesiahubungan antara tingkat pendidikan dan fertilitas berbeda dari satu

daerah ke daerah lainnya

 perbaikan status perempuanwanita yang mengurus rumah tangga saja

cenderung untuk mempunyai anak lebih banyak sedangkan wanita yang

bekerja mempunyai anak yang lebih sedikit

Sumber : Dasar-Dasar Demografi, Lembaga Demografi FE UI

5. Apa hubungan pertumbuhan penduduk dengan kesehatan di Indonesia?


Peningkatan kemiskinan layanan kesehatan butuh biaya  ting kesehatan menurun
6. Bagaimana upaya pemerintah dalam menurunkan fertilisasi?
- KB: untuk kendalikan laju pertumbhan penduduk, dan bentuk keluarga kecil yg
berkualitas
- Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
- Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
- Mengurangki kepadatan dgn transmigrasi
- meningktkan produksi dan sumber makanan
- Membatsi usia perkawinan

Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk :


1. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya
kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan
meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang
kependudukan.
2. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak
terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan
gerakan keluarga berencana.
3. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk
rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara
jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.
4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan
Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti
dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada
pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.
(Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph. D. Demografi Umum. Edisi Kedua. Pustaka
Pelajar)

7. Apa BKKBN dan tujuannya?


BKKBN: badan kependudukan keluarga berencana nasional
Tujuan
- Mmbentuk keluarga keci sesuai kekuatan sosek
o Mengatur kelahiran anak  keluarga ejahtera
o Pengaturan kelahiran
o Pendewasaan usia perkawianan
o Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga
- Meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak serta keluarga
danbangsa pada uumnya
- Meningkatkan martabat kehiduan rakyat dgn cara menurunkan angka kelahiran shg
pertambahan penduduk tdk melebihi kemampuan untuk meningkatkan reproduksi
- Keluarga kecil yg bahagia dan sejahtera
- Peranan alat kontrasepsi dlm keluarga berencana sbg pengendali kelahiran
- Sosialisasi keluarga bahagia dan sejahtera
-

- Renstra 2005-2009
o Keluarga dengan anak ideal
o Keluarga sehat
o Keluarga berpendidikan
o Keuarga sejahtera
o Keluarga berketahanan
o Keluarga yang terpenuhi hak2 reproduksinya
o Penduduk tumbuh seimbang

Tugas

Melaksanakan tugas pemerintahan dibidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Fungsi

1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang Keluarga Berencana dan


Keluarga Sejahtera.
2. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BKKBN.
3. Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah, swasta, LSOM dan
masyarakat dibidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera.
4. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum dibidang perencanaan
umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

Kewenangan

1. Penyusunan rencana nasional secara makro dibidangnya.


2. Perumusan kebijakan dibidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro.
3. Perumusan kebijakan pengendalian angka kelahiran dan penurunan angka kematian ibu,
bayi dan anak.
4. Penetapan sistem informasi dibidangnya.
5. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
yaitu :

 Perumusan dan pelaksanaan kegiatan tertentu dibidang Keluarga Berencana dan


Keluarga Sejahtera
 Perumusan pedoman pengembangan kualitas keluarga

Peraturan tentang kependudukan & Keluarga Sejahtera, Pusat Info Data Indonesia, Jakarta
8. Apa saja kendala dalam pengukuran fertilitas?

9. Bagaimana cara meningkatkan penggunaan CPR?


10. Bagaimana cara mengatasi ledakan penduduk?

Jika dampak dari ledakan penduduk tidak segera diatasi, dapat mengakibatkan suatu negara
mengalami kesulitan dalam mempercepat proses pembangunannya. Terdapat beberapa upaya
yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak ledakan penduduk, diantaranya:

 Melaksanakan progaram keluarga berencana (KB) yaitu mengendalikan pertumbuhan


penduduk melalui cara pengendalian kelahiran.
 Menggalakan program transmigrasi.
 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga kemampuannya bekerja untuk
membangun dirinya menjadi lebih baik.
 Memperluas lapangan kerja.
 Pengiriman tenaga kerja ke negara tetangga.

Malthus, et al. 2007. Kependudukan, dilemma dan solusi (terjemah), Nuansa, Bandung

11. Apa saja program SDKI?


12. Apa yg dimaksud fecunditas?
fekunditas adalah laju reproduksi aktual suatu organisme atau populasi yang diukur
berdasarkan jumlah gamet, biji, ataupun propagula aseksual. Dalam bidang demografi,
fekunditas adalah kapasitas reproduksi potensial suatu individu ataupun populasi.
Lembaga Demografl FE Ul, 2013. Buku Pegangan Bidang Kependudukan

13. Bagaimana hubungan fertilitas dgn factor kehidupan lainnya?


14. Mengapa pengukuran fertilitas dianggap lebih kompleks dibanding dgn pengukuran mortalitas?
15. Apa yg dimaksud tingkat fertilitas kasar,umur? Mengapa masih diperlukan hitungan tingkat
fertilitas mnrt umur?
16. Jelaskan tingkat fertilitas mnrt urutan kelahiran? ( birth order specific fertility rate)
17. Mengapa diperlukan standardisasi tingkat fertilitas ( standar dized fertility rate )?
18. Apa yg dimaksud pengkuran fertilitas kumulatif?
mengukur jumlah rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang wanita hingga mengakhiri batas
usia subur.
Said Rusli, 2013. Pengantar Ilmu Kependudukan
19. Apa yg dimaksud pengkuran Fertiltas total / tfr? Grr?

adalah sebagai jumlah kelahiran hidup laki2 dan perempuan tiap 1000 peduduk

yang hidup hingga akhir masa reproduksi dengan catatan :


 tidak ada seorang perempuan yg meninggla seblum mengakhiri masa

reproduksi

 tingkat ferilitas menurut umur tidak berubah pada periode waktu tertentu.
Said Rusli, 2013. Pengantar Ilmu Kependudukan

20. Bagaiman hubungan penggalaan program KB dgn fertilitas?


21. Bagaimana hubngan kenaikan fertilitas 15-49thn dgn stagnasi TFR?
22. Mengapa dibutuhkan oeran tokoh masyarakat, agama, dlm sosialisasi program kependudukan
dan KB dlm menurunkan TFR?
23. Sebutkan indicator keberhasilan fertilitas?

24. Sebutkan masala utama dlm membatasi fertilitas?


25. Sebutkan factor yang mempengaruhi penurunan angka kelahiran?
26. Sebutkan pemecahan masalah guna menurunkan angka kelahiran?

STEP 4

FERTILITAS

FAKTOR: demografi Non pemerintah FAKTOR NAIK


demografi DAN
TURUNAN
PERHITUNGAN
FERTILITAS
P.F. P.F.
TAHUNAN KUMULATIF

Anda mungkin juga menyukai