Anda di halaman 1dari 4

PENUNTUN PRAKTIKUM HISTOLOGI

SISTEM REPRODUKSI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017

Seringkali ketika kita hilang harapan dan berpikir ini adalah akhir dari segalanya, Tuhan tersenyum
dari atas dan berkata “tenang hambaku , itu hanyalah belokan, bukan akhir”.
SISTEM REPRODUKSI WANITA

OVARIUM H.E No. 69


Perhatikan : - Epitel germinativum dibagian permkaan, disusun oleh oleh selapis sel kubis
-Tunika albuginea merupakan lapisan berikutnya, disusun oleh jaringan ikat
bercampur dengan stroma ovarium (jaringan stroma tampak banyak
mengandung sel)
-Lapisan berikutnya merupakan jaringan ikat yang lebih pada sel-selnya, dimana
merupakan stroma dari ovarium, mengandung folikel primer (primordial
follicle), dalam folikel tersebut tampak :
 Oocyt yang terbesar (sel ovum), inti juga besar, terletak eksentri (bahkan
sering tidak terlihat intinya).
 Folikel II (sekunder) sudah mengandung zona pellucid. Zona pellucid
merupakan suatu lapisan homogeny di antara oocyt dengan sel folikel.
 Folikel III (folikel de graaf) sudah mengandung antrum folikel : suatu ruang
agak besar berisi cairan.
 Ovum sekarang terletak disudut pada suatu kelompok sel-sel folikel :
cumulus oophorus.
 Membrane granulose : (sel-sel granulose), yaitu sisa-sisa sel folikel yang
mengililingi ruang cairan.
 Zona pellucida : suatu bagian yang jelas dikelilingi ovum.
 Corona radiate : sel-sel yang melekat pada ovum, menyerupai suatu cincin,
yang akan dilepaskan (ikut melepaskan diri) pada waktu ovulasi.
 Sel theca : sel-sel jaringan ikat sekitar folikel. Ada 2 jenis :
 Theca interna, langsung melekat pada sel-sel folikel dan mengandung
pembuluh darah.
 Theca eksterna, disebelah luarnya, lebih padat (fibrous), mengandung
sel-sel agak gepeng.
Batas antara keduanya tidak jelas.
Hanya 1 folikel dari sekian banyak follikel yang akan menjadi matang (follikel de graa), yang
kemudian dilepaskan pada saat ovulasi. Yang sisa akan mengalami regresi menjadi : folikel atretika,
oocyt mengalami degenarasi, sel theca akan mengalami proliferasi, sekarang akan menjadi jaringan
parut, menyerupai struktur corpus luteum.

OVARIUM CORPUS ALBICANS H.E. No. 70


Corpus albicans terbentuk, bila ovum tidak dibuahi. Makroskopik tampak sebagai suatu
jaringan parut yang berwarna putih.
Mikroskopik tampak :
- Struktur jaringan ikat padat, homogeny, mengandung sedikit sel.
- Pembuluh darah disini strukturnya tidak seperti suatu arteri pada umumnya.
- Epitel germinativum lebih jelas.

TUBA UTERINA H.E. No. 71


Tuba uterine (oviduct) menghubungkan uterus dengan ovarium, merupakan tempat
dimana fertilisasi dari ovum terjadi. Tuba akan mengalami perubahan struktur sesuai siklus haid,
seperti halnya dengan uterus. Diameter tuba berbeda-beda beberapa tempat, demikian halnya
dengan banyaknya lipatan-lipatan mukosanya. Umumnya lipatan lebih banyak didaerah
infundibulum, dan berkurang atau sangat sedikit dekat uterus (isthmus). Salurang yang paling sempit
adalah isthmus. 2/3 bagian yang terluas adalah : ampulla. Pada ujung infundibulum (bagian yang
terbuka) terdapat ujung-ujung yang berlipat-lipat : fimbriae.

Seringkali ketika kita hilang harapan dan berpikir ini adalah akhir dari segalanya, Tuhan tersenyum
dari atas dan berkata “tenang hambaku , itu hanyalah belokan, bukan akhir”.
Suatu potongan melintang melalui suatu ampulla :
Perhatikanlah : - Epitel selapis torak, dengan sel-selnya ada yang bercilia, ada juga yang tanpa cilia.
-Yang bercilia : intinya bundar, sitoplasma jernih dan cilianya jelas.
-Yang tidak bercilia : peg cell mempunyai inti yang lonjong.
-Lamina propria penuh pembuluh darah, ikut membentuk lipatan mukosa, tidak
mengandung muskularis mukosa.
-muskularis ada 2, namun sangat tipis dan batas-batas keduanya kurang jelas.
-Adventisia : suatu anyaman penyambung jarang.

UTERUS (AUFBAU + PROLIFERASI) H.E. No. 72


Uterus adalah suatu organ yang akan menampung janin. Lapisan endometrium mengalami
perubahan struktur sesuai siklus haid.
Dan bila terjadi suatu kehamilan, lapisan endometrium ini bersama jonjot korion akan
membentuk : plasenta.
Perhatikan :
 Mukosa, yaitu membrane mukosa uterus.
Epitel adalah selapis torak. Berwarna agak kebiru-biruan.
Lamina peopria banyak mengandung kelenjar uterus, berbentuk panjang, kurus, lumennya
mempunyai batas jelas.
 Myometrium, merupakan suatu lapisan otot polos dalam uterus, Arah lapisan otot kurang jelas,
demikian juga batas-batasnya.
 Perimetrium, suatu anyaman penyamung jarang, mengandung pembuluh darah yang
mempunyai dinding tidak seperti lapisan dinding biasa, suatu pembuluh darah.
UTERUS dalam stadium umbau (proliferasi) mempunyai :
 Endometrium yang agak tebal.
 Epitelnya serupa dengan tuba uterine
 Kelenjar uterus banyak. Dalam sediaan Nampak potongan lebar mengandung secret didalamnya.
Epitel dari kelenjar adalah torak tinggi.

PLACENTA H.E. No. 73


Bentuk menyerupai cakram. Fungsinya ialah sebagai tempat pertukaran zat antara janin
dan ibu selama kehamilan. Dibentuk dari jaringan embrional namun mengandung komponen yang
berasal dari uterus, yaitu : stratum basale.
Plasenta dapat dibagi dalam :
1. Bagian maternalis
2. Bagian fetalis
Perhatikanlah :
Pars maternalis :
 Adalah bagian uterus, dimana vili chorialis menanam dirinya (stratum basale), terdiri dari
anyaman penyambung padat fibreus dan sel-sel desidua berbentuk vesikuleus.
 Sifat dari sel desidua : sel-sel dengan inti bulat, sedikit mengandung chromatin.
 Anak inti sering Nampak
 Batas sel cukup jelas
 Merupakan struktur sel epiteloid
 Sel-sel desidua umumnya berada dalam suatu kelompok.
 Septum plasenta, berasal dari stratum basale, masuk kedalam plasenta yang mengandung
vili chorialis. Septa ini dibungkus selapis epitel gepeng dan didalam ada pembuluh darah.
Pars feotalis :
 Terdiri dari vili chorialis yang merupakan sebagian besar dari plasenta.

Seringkali ketika kita hilang harapan dan berpikir ini adalah akhir dari segalanya, Tuhan tersenyum
dari atas dan berkata “tenang hambaku , itu hanyalah belokan, bukan akhir”.
 Kerangka vilus adalah suatu jaringan ikat dibungkus oleh epitel yang terdiri dari sel-sel
sebagai berikut (gunakan pembesaran 45 x) :
1. Yang paling luar : synsytiothrophoblast
 sel besar, berbentuk kubis rendah
 inti sel bulat banyak (multinuclear) tersebar rata.
 Apical sel banyak mikrovili
 Sitoplasma banyak butir lemak
 Fungsi menghasilkan hCG
2. Bagian dalam : sytothrophoblast
 Sel kecil, mononuclear
 Apical sel mikrovili ireguler
 Sitoplasma banyak vesikel bermembran
 Diantara vilus terdapat : ruang intervilus

Perhatkan lapisan synsytiothrophoblast dengan pembesaran 45 x :


o Bila disimak baik-baik : Nampak ada tempat-tempat tertentu pada permukaan vili yang
memperlihatkan beberapa inti sel yang berkelompok. Sebaliknya, ada juga tempat-tempat
tanpa mengandung inti sel sama sekali.
Jaringan ikat dalam vili mengandung sel-sel fibroblast, namun ada pula sel khusus : sel hofbauer (sel
langhans).
Bila vili melekat pada bagian maternalis, maka ini disebut : anchoring vilus (hafzotte), namun
kebanyakan vilus bebas disebut : free villus
Diantara vili sering Nampak jaringan ikat fibreus yang dengan H.E. Nampak berwarna merah :
fibrinoid, fibrinoid ini sifatnya :
o Merupakan material ekstraseluler yang bersifat eosinofil
o Terdiri dari fibrin dan proteoglikans
o Fungsinya adalah sebagai barrier plasenta.

KELENJAR MAMMA (NON LAKTANS) H.E. No. 78


Kelenjar mamma adalah suatu kelenjar type kompleks tubulo alveolar. Secara embriologik
berasal dari epidermis yang kemudian berkembang lalu bersarang dalam jaringan subkutan.
Kelenjar ini mulai berkembang pada masa pubertas wanita namun akan mencapai tingkat
fungsional saat kehamilan.
Pria juga mempunyai kelenjar ini, tapi tidak berkembang seperti pada wanita.
Perhatikanlah dengan pembesaran 10 x :
- Parenkhym yang menyusun kelenjar ini kelihatan sangat jarang, tersusun oleh saluran-
saluran yang terdapat dalam jaringan ikat tersebut.
- Potongan-potongan yang Nampak disini disebut : alveoli membentuk lobules (i) karena
dibatasi oleh jaringan ikat : interlobularis. Jaringan ikat dimana alveoli berada, disebut :
intralobularis
- Alveolus sebenarnya merupakan pars terminalis dari kelenjar mamma.
Pergunakanlah pembesaran 45 x dan simaklah :
- Dalam keadaan istirahat merupakan, sel alveoli mempunyai sel-sel kubis.
- Sel myoepitel, ditemukan diantara sel epitel dan membrane basalis.
Dalam mamma non laktans sukar untuk membedakan pars terminalis atau saluran
keluarnya, karena kedua-duanya tersusun oleh sel kubis.
Namun ada satu tanda khas, yaitu sel-sel pars terminalis menunjukkan cara sekresi
ala kelenjar apokrin.

Seringkali ketika kita hilang harapan dan berpikir ini adalah akhir dari segalanya, Tuhan tersenyum
dari atas dan berkata “tenang hambaku , itu hanyalah belokan, bukan akhir”.

Anda mungkin juga menyukai