Anda di halaman 1dari 2

REVIEW JURNAL

Judul MANAJEMEN LABA DALAM TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM

Jurnal JURNAL DINAMIKA EKONOMI & BISNIS


Download https://ejournal.unisnu.ac.id/JDEB/article/download/121/210

Volume & Halaman Vol. 7 No. 1 hlm.1-22


Tahun 2010
Penulis Ahmad Yusuf Marzuqi
Achmad Badarudin Latif
Reviewer Ariena Alifia S 11160820000069 (Akutansi 4B)
Tanggal 20 Maret 2018

Abstrak Jurnal ini berjudul “Manajemen Laba Dalam Tinjauan Etika Bisnis Islam.”
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh
dibentuknya sebuah aturan dalam proses pelaporan keuangan tersebut yang
disebut dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU). Tujuannya
adalah untuk menyeragamkan proses pelaporan keuangan dan laporan
keuangan pada setiap entitas bisnis yang ada dalam sebuah negara,
sehingga dapat mempermudah proses pengauditan atas kewajaran dalam
pelaporannya. Penelitian ini akan membahas manajemen laba (earnings
management) ditinjau dari sudut pandang etika Islam dengan tujuan untuk
memaparkan pandangan etika Islam mengenai manajemen laba. Desain
penelitian menggunakan metode telaah referensi deskriptif/ literatur
dengan mengacu pada referensi-referensi mengenai Islam, bisnis Islam,
dan hal-hal yang berkaitan tentang manajemen laba dan etika bisnis Islam.
Pengantar Dalam paragraf pertama, penulis menjelaskan tentang Informasi laba
bahwa dalam praktiknya dapat mempengaruhi perilaku para pemakai
informasi laporan keuangan, khususnya pihak investor dan kreditor.
Informasi laba ini dibutuhkan oleh investor dan kreditor sebagai dasar
keputusan terhadap tingkat pengembalian modal yang mereka investasikan.
Penulis juga menjelaskan informasi tentang PABU, serta tujuan
dibentuknya dan kegunaannya.
Kerangka Dalam kaitannya dengan paradigma Islam tentang etika bisnis, maka
Pemikiran landasan filosofis yang harus dibangun dalam pribadi Muslim adalah
adanya konsepsi hubungan manusia dengan manusia dan lingkungannya,
serta hubungan manusia dengan Tuhannya, yang dalam bahasa agama
dikenal dengan istilah (hablum minallah wa hablumminannas). Dengan
berpegang pada landasan ini maka setiap muslim yang berbisnis atau
beraktifitas apapun akan merasa ada kehadiran "pihak ketiga" (Tuhan) di
setiap aspek hidupnya. Keyakinan ini harus menjadi bagian integral dari
setiap muslim dalam berbisnis. Hal ini karena Bisnis dalam Islam tidak
semata mata orientasi dunia tetapi harus punya visi akhirat yang jelas.
Dengan kerangka pemikiran seperti itulah maka persoalan etika dalam
bisnis menjadi sorotan penting dalam ekonomi Islam.
Hipotesis Hipotesis penelitian adalah perumusan jawaban sementara terhadap suatu
masalah yang akan diteliti. Berdasarkan perumusan masalah dan landasan
teori yang dikemukakan maka hipotesis yang dapat dirumuskan Etika
bisnis Islam mengatur tentang sesuatu yang baik atau buruk, wajar atau
tidak wajar, atau diperbolehkan atau tidaknya perilaku manusia dalam
aktivitas bisnis baik dalam lingkup individu maupun organisasi yang
didasarkan atas ajaran Islam, termasuk penerapan etika bisnis Islam pada
akuntansi khususnya manajemen laba.
Pembahasan Islam memandang bahwa para manajer maupun akuntan harus memiliki
akhlaq/ sifat jujur, menepati amanah, dan jujur dalam melaporkan hasil dari
laporan keuangan kepada para penggunanya. Kejujuran merupakan salah
satu modal yang sangat penting dalam berbisnis karena kejujuran akan
menghindarkan diri dari hal-hal yang dapat merugikan salah satu pihak.
Islam juga tidak memperbolehkan kepada siapa saja (khususnya dalam hal
ini pelaku bisnis) untuk berbuat curang/ penipuan yang mana dari
perbuatan tersebut akan berdampak merugikan pihak yang lain. Selain dari
sifat shiddiq, amanah, tabligh, fathanah yang harus dimiliki oleh para
pelaku bisnis diatas ciri-ciri itu masih ditambah istiqamah. Etika bisnis
Islam menjunjung tinggi semangat saling percaya, kejujuran, dan keadilan.
Simpulan Kesimpulan dari jurnal tersebut adalah
 Perilaku seorang manajer terhadap manajemen laba yang dilakukan
dengan cara memanipulasi angka laba diatas kertas, hal tersebut belum
sesuai dengan apa yang dituntunkan oleh ajaran agama Islam.
 Jika laporan keuangan tersebut dilaporkan apa adanya dan tidak
menyimpang dari apa yang telah ditetapkan oleh aturan-aturan yang
berlaku ataupun aturanajaran agama Islam, manajemen laba tidak akan
menuai kontroversi diantara beberapa pihak.
 Manajemen laba yang baik dapat dilakukan dengan cara manajemen
operasi yang baik, misalnya manajemen produksi, manajemen
keuangan dan investasi, manajemen pemasaran, atau manajemen
bidang lainnya.
 Bahwa hukum dasar dari berbagai jenis muamalah adalah boleh
sampai ditemukan dalil yang melarangnya.
Kekuatan Penelitian yang dilakukan oleh penulis, sangat didukung oleh data serta
Penelitian sumber yang benar dan sangat rinci disertai dengan dalil Al-Qur’an dan
Hadis pendukung setiap pernyataan penulis
Kelemahan Penelitian tidak dilakukan dengan studi literatur sehingga data yang
Penelitian diperoleh tidak langsung dari narasumbernya

Anda mungkin juga menyukai