Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH JENIS BERAS TERHADAP KUALITAS LULUR

TRADISIONAL

Diusulkan Oleh:

HAMZAH 1513140012

MEUTHIA AULIA FARHANI GAFFAR 1513141001

NUR ASMIN 1513141008

RABIANTI 1513140006

KIMIA ANALISIS TERAPAN


JURUSAN KIMIA
MARET 2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam yang

melimpah. Sumber daya alam tersebut dapat dikelola dengan baik dan dapat

menghasilkan sesuatu yang berharga bagi masyarakat Indonesia. Dalam

kebutuhan pangan, sektor pertanian digunakan untuk memproduksi beras yang

merupakan makanan pokok warga negara Indonesia secara umum. Konsumsi

beras Indonesia lebih besar dua kali lipat konsumsi beras dunia pada angka 60 kg

per tahun. Konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia tersebut dapat

diterima karena beras merupakan makanan pokok warga negara Indonesia.

Majene adalah salah satu daerah yang membuat lulur lotong/lulur

tradisional yang bahan utamanya dari beras. Di daerah Majene, beras lebih dikenal

dengan sebutan “barras”. Beras yang sering digunakan yaitu beras putih dan

dijadikan sebagai bahan utama dalam pembuatan lulur lotong dicampur dengan

tumbuh-tumbuhan lainnya dan diolah menjadi lulur lotong. Lulur tradisional

mandar dulunya lebih dikenal dengan sebutan “lulur lotong” yang sangat

bermanfaat untuk menghaluskan dan melembutkan kulit karena menggunakan

bahan alami dan membuat kulit segar serta bersih. Namun, Sekarang ini lulur

lotong sudah sedikit orang yang menggunakannya sehingga lulur tradisional

(lulur lotong) hampir punah akibat banyaknya produk-produk kosmetik yang

semakin hari semakin berkembang, produk-produk ini yang membuat watte warra

semakin punah dikalangan masyarakat, padahal produk-produk perawatan kulit


yang saat ini beredar dikalangan masyarakat kebanyakan mengandung bahan

kimia yang tidak disadari oleh masyarakat itu sendiri.

Lulur lotong atau yang biasa disebut oleh masyarakat Majene sebagai lulur

tradisional ciri khas orang mandar merupakan ramuan tradisional yang dapat

berupa menyerupai krim kasar yang siap pakai. Penggunaan lulur lotong dapat

langsung digosok-gosokkan pada kulit tubuh dengan kedua tangan. Dahulu lulur

lotong hanya dipakai para keturunan bangsawan raja-raja Mandar (mara’dia).

Khasiat lulur lotong untuk kecantikan dan kesehatan kulit memang sangat terbukti

kala itu. Seiring berjalannya waktu, lulur lotong juga akhirnya bisa dipakai oleh

masyarakat suku Mandar biasa untuk persiapan pernikahan calon mempelai

wanita. Hal ini dilakukan karena ingin memiliki kulit yang halus dan mulus agar

tetap terjaga kebersihan dan kesehatannya. Lulur lotong (lulur tradisional)

bermanfaat untuk menghilangkan semua kotoran atau iritasi karena efek dari iklim

tropis dan kulit bisa menjadi lebih halus, mulus, lembab, lembut dan bersih serta

cocok untuk semua jenis kulit. Lulur lotong yang akan dibuat hampir sama

dengan lulur lotong yang sudah ada sebelumnya. Akan tetapi peneliti melakukan

perbedaan pada jenis beras yang akan digunakan, peneliti akan melakukan variasi

beras dari beras ketan hitam, ketan putih, dan beras putih untuk mengetahui

pengaruh jenis beras terhadap pengangkatan sel-sel kulit mati.

Jenis tumbuhan yang digunakan dalam pembuatan lulur lotong ada

beberapa macam seperti tumbuhan biji-bijian yaitu beras serta tumbuhan lain

seperti Rumput akar wangi, bunga kenanga, kulit jeruk purut, bunga melati, daun

pandan, kunyit, yang juga memiliki beberapa manfaat yang baik untuk perawatan
kulit dan juga sering digunakan dalam pembuatan kosmetik kecantikan. Beras

yang digunakan dalam proses pembuatan dan pengembangan lulur lotong ini yaitu

beras putih, beras ketan putih, dan beras ketan hitam.

Lulur tradisional Mandar kini tidak diminati dan dikenal oleh masyarakat

karena seiring dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi berkembanglah

berbagai kosmetika modern seperti lulur yang umumnya dijual di pasaran dengan

berbagai merek. Untuk mewujudkan padatnya aktivitas yang dilakukan menuntut

kaum perempuan saat ini untuk mendapatkan kecantikan yang cepat dan instan

sehingga lebih memilih perawatan modern. Umumnya banyak remaja yang sering

dijumpai lebih senang melakukan perawatan menggunakan kosmetik modern di

salon kecantikan tanpa memikirkan resiko atau dampak yang akan ditimbulkan

dari kosmetika yang digunakan. Perawatan yang cepat dan instan dengan

menggunakan kosmetik modern masih dipertanyakan keamanannya karena

mengandung bahan kimia. Penggunaan kosmetik yang berlebihan dapat

menyebabkan kerusakan kulit serta kosmetik yang mengandung bahan kimia

seperti mercuri Hg dapat menyebabkan gagal ginjal dan kematian sehingga dapat

membahayakan kesehatan.

Resiko yang besar ditimbulkan dari cara modern dapat dihindari dengan

cara-cara tradisional untuk merawat dan menjaga kecantikan bagi kaum

perempuan. Perawatan tradisional terfokus kepada bahan-bahan alami.

Penggunaan bahan-bahan nonkimia ini tentu memberikan jaminan keamanan

untuk perempuan. Kembali ke kosmetika tradisional dengan menggunakan lulur

tradisional Mandar yang menggunakan bahan alami seperti beras dan tumbuh –
tumbuhan dari alami akan menghindari resiko yang membahayakan kulit tubuh

dan kesehatan. Dengan demikian peneliti bermaksud untuk melestarikan dan

mengembangkan kembali ciri khas suku Mandar yang hampir punah yaitu lulur

lotong yang bahan utamanya dari beras dan tumbuhan alami.

Melalui penelitian eksperimen ini diharapkan masyarakat memilih

menggunakan kosmetik tradisional dibandingkan kosmetik modern yang banyak

mengandung bahan kimia yang dapat membahayakan kulit. Alasan inilah yang

mendorong penulis untuk melakukan penelitian dengan memanfaatkan beras

menjadi salah satu bahan utama dalam pembuatan lulur serta untuk mengetahui

jenis variasi beras yang lebih efektif dalam pengangkatan sel-sel kuli mati.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah :

1. Jenis beras yang efektif dalam pengangkata sel-sel kulit mati?

2. Bagaimana lulur lotong dapat menghaluskan kulit dan mengangkat sel-sel kulit

mati?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan, tujuan penelitian ini adalah :

1. Dapat mengetahui jenis beras yang efektif dalam pengangkatan sel-sel kulit

mati.

2. Mengetahui senyawa yang terkandung dalam lulur lotong sehingga dapat

menghaluskan dan mengangkan sel-sel kulit mati.


D. Manfaat Penelitian

1. Memberikan informasi tentang jenis beras yang evektif dalam pengangkatan

sel-sel kulit mati

2. Memberikan informasi tentang kandungan lulur lotong yang mampu

mengangkan sel-sel kulit mati dan menghaluskan

3. Memberikan informasi tambahan pada penelitian selanjutnya yang berkaitan

dengan penelitian ini.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan umum padi

Padi (bahasa latin: Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman

budidaya terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis

tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari

marga (genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar. Padi diduga

berasal dari India atau Indocina dan masuk ke Indonesia dibawa oleh nenek

moyang yang migrasi dari daratan Asia sekitar 1500 SM.

Gambar 1.1. Oryza Sativa .L

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

(tidak termasuk) : Monokotil


(tidak termasuk) : Commelinids

Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Oryza

Spesies : O. sativa

B. Lulur Tradisonal

Nenek moyang pada jaman dahulu, sebenarnya sudah memiliki racikan

dengan menggunakan bahan – bahan alami untuk memutihkan kulit. Memutihkan

kulit dengan aman dan murah, dapat menggunakan cara membuat lulur

tradisional untuk memutihkan kulit. Lulur tradisional tersebut menggunakan

bahan – bahan yang alami sehingga sangat aman dan menghasilkan hasil yang

natural. Lulur atau luluran dikenal para wanita Indonesia sebagai salah

satu proses untuk membersihkan sekaligus menjaga kecantikan kulit.

Tradisi membuat lulur dengan meramu bahan alami seperti rempah - rempah,

buah – buahan dan bahan lainnya telah lama dikenal turun temurun dari

berbagai generasi dan kini menjadi lebih dikenal terutama oleh wisatawan

mancanegara yang datang ke Indonesia. Lulur atau body scrub bertujuan

untuk mengangkat sel - sel kulit mati, kotoran dan membuka pori - pori sehingga

dapat bernapas serta kulit menjadi lebih cerah dan putih. Sekarang ini

begitu banyak jenis lulur yang beredar di masyarakat dengan berbagai khasiat

dimulai dari menghaluskan kulit, meremajakan kulit hingga memutihkan kulit

Lulur tradisional adalah ekstrak bahan alami dari tanaman yang dibuat

dalam bentuk scrub yang digunakan untuk kecantikan dioleskan dan digosok
perlahan-lahan keseluruh tubuh untuk membersihkan badan dari kotoran-kotoran

serta mengangkat sel-sel kulit mati pada tubuh sehingga kulit terlihat bersih dan

halus. Alasan Pemilihan Bahan Dalam formula lulur kami menggunakan beberapa

bahan sebagai berikut:

a) Tepung Beras putih (Oryza sativa)

Beras adalah bahan makanan yang bermanfaat, tidak saja buat

mengenyangkan perut, menyehatkan tubuh, tapi juga dapat dimanfaatkan untuk

menambah pesona diri dan kecantikan. Beras sebagai alat memperoleh kecantikan

sebenarnya sudah dimulai dari jaman dahulu, dan tetap digunakan sampai

sekarang. Adapun cara yang sering dilakukan para wanita, adalah dengan

memanfaatkan beras sebagai lulur. Tetapi yang terbukti efektif dan mendatangkan

hasil yang memuaskan, sesuai dengan pengalaman pribadi kami, yaitu lulur

tradisonal dari Mandar, tepatnya di Sulawesi Barat yang disebut penduduk

setempat sebagai Lulur lotong. Lulur lotong dibuat dan dijual dalam pengemasan

masih dilakukan secara tradisional, dan sebaiknya memang tetap begitu.

Resiko terkena bahan kimia menjadi hampir tidak ada. Beras putih yang

dibuat menjadi lulur ini dapat digunakan untuk seluruh badan. Dengan lulur atau

yang dibuat lulur lotong, memang tidak akan langsung mulus dan putih, tetapi

coba saja memakainya selama satu bulan, maka kita akan mulai merasakan

perbedaan di wajah kita, segar, kencang dan apabila tadinya berjerawat akan

mulai menjadi bertambah mulus. Dan yang pasti kulit menjadi halus.
b) Kunyit (Curcuma domestica rhizoma )

Seiring dengan tuntutan zaman, setiap orang tentu ingin selalu tampil

segar, sehat dan cantik dalam setiap kesempatan, terutama bagi para wanita.

Kunyit tidak hanya untuk kesehatan namun berkhasiat untuk kecantikan. Bagi

wanita terlihat segar, sehat dan cantik itu sangat penting. Kunyit Senyawa THCs

(tetrahydrocurcuminoids) pada kunyit bermanfaat sebagai antioksidan dan

mencerahkan kulit, sehingga memiliki prospek dalam pembuatan formula

kosmetik.

Untuk hal ini kunyit menawarkan khasiat yang sangat kaya. Karena

kandungan zat yang terdapat pada kunyit berkhasiat sebagai obat, menjaga tubuh

tetap sehat dan awet muda. Kunyit juga bisa digunakan sebagai lulur yang

berkhasiat untuk memberi warna segar (kuning langsat) pada kulit tubuh. Selain

itu kunyit juga dapat digunakan untuk menghilangkan jerawat. Kunyit sebagai zat

anti septik dan anti radang dapat membantu mengurangi pertumbuhan jerawat

bahkan menghilangkannya.

Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut

kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin dan

bisdesmetoksikurkumin dan zat- zat manfaat lainnya. Senyawa kurkuminoid telah

diteliti kemampuannya untuk melindungi sel-sel, jaringan dan organ tubuh dari

kerusakan yang diakibatkan radikal bebas dengan menetralisasi radikal bebas, dan

mencegah pembentukan radikal yang baru. Dan dari beberapa referensi

pendukung memperlihatkan, dengan adanya antioksi dan kunyit, maka kunyit

sangat baik untuk kesehatan kulit.


c) Jeruk Purut (Citrus bystrix)

Banyak cara dilakukan orang untuk mengurangi bau tidak sedap yang

keluar dari tubuhnya. Mulai dengan menggunakan bedak, deodoran atau

tawas.Namun bau badan tersebut dapat diatasi dengan menggunakan jeruk purut

ini karena kulitnya mengandung minyak asiri yang berbau harum. Jeruk purut

dapat digunakan untuk menghilangkan bau badan dengan cara meminum sari

campuran kulit jeruk purut dengan sebatang kencur yang dihaluskan bersama-

sama dengan air secukupnya, tetapi dapat juga digunakan pada pemakaian luar

dengan cara mengoleskan parutan kulit jeruk purut atau dijadikan lulur dengan

kandungan minyak atsiri dari jeruk ini.

d) Akar wangi (Vetiveria zizanioides)

Akar wangi merupakan salah satu jenis tanaman obat berbentuk rumput

yang diduga berasal dari Negara India. Sesuai Klasifikasi , Akar wangi ini

termasuk dalam kelompok kerajaan Plantae , dan mempunyai nama latin atau

ilmiah Vetiveria zizanioides , Tumbuhan akar wangi ini tidak mengenal ekspresi

dominan , sehingga tumbuhnya mampu kita temui disepanjang tahun. Akar wangi

mengandung Minyak Atsiri, Asam Vevitena, Asetat Vetivenyl dan lain

sebagainya yang dapat bermanfaat vada kesehatan mupun kecantikan misalnya

dapat mencegah iritasi pada jerawat.

e) Melati (Jasminum)

Melati merupakan tanaman bunga hias berupa perdu berbatang tegak yang

hidup menahun. Melati merupakan genus dari semak dan tanaman merambat

dalam keluarga zaitun (Oleaceae). Di Italia, melati casablanca (Jasminum


officinalle), yang disebut Spanish Jasmine ditanam tahun 1692 untuk dijadikan

parfum. Khasiat bunga melati untuk wajah berjerawat yaitu dengan membunuh bakteri

penyebab jerawat tersebut karena bunga melati memiliki kandungan anti bakteri.

Disamping itu, bunga melati juga berkhasiat menolak radikal bebas sehingga mampu

menghindarkan seseorang dari penuaan dini. Bunga melati juga mengandung minyak

atsiri yang menyebabkannya berbau harum sehingga akan merasa rileks ketika melakukan

terapi pembersihan kulit wajah dengan bunga melati.


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen yang dilakukan di

laboratorium kimia FMIPA UNM untuk mengetahui pengaruh jenis beras pada

lulur tradisional terhadap uji organoleptik dan uji pH.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia FMIPA UNM yang


berlangsung mulai bulan April 2018 sampai selesai.

C. Alat dan Bahan


1. Alat
Alat yang digunakan dalam preparasi sampel adalah adalah wajan
tradisional, pengaduk, tungku, saringan, baskom dan pH meter.

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah beras (beras biasa,
beras ketan putih dan beras ketan hitam), kunyit, kulit jeruk, jeruk purut, daun
pandan, bunga melati, biji kuning, bunga pucuk kuning, asam jawa, akar wangi,
temulawak dan aquades (H2O).

D. Prosedur Penelitian

1. Preparasi Sampel
Sampel (kunyit, biji kuning, kulit jeruk, bunga melati, bunga pucuk
kuning, akar wangi) dipotong-potong kecil kemudian dikering anginkan. Bahan
utama berupa beras ditimbang masing-masing 1/2 liter dicuci kemudian ditiriskan.
2. Pembuatan lulur
a. Pembuatan lulur Lotong Mandar
Beras yang telah ditiriskan disangrai sampai agak kemerahan. Setelah itu,
masukkan semua bahan tambahan (kunyit, daun pandan, bunga melati, bunga
pucuk kuning, akar wangi, asam jawa dan kulit jeruk) sambil diaduk sampai agak
kehitaman. Kemudian angkat dan ditambahkan air secukupnya dengan cara
memercikkan pada lulur. Setelah itu, diulek sampa halus.
b. Pembuatan lulur Mabello
Beras disangrai dengan irisan daun pandan sampai hangus dan merata,
setelah itu diangkat dan ditempatkan didalam wadah. Setelah dingin, dicampurkan
parutan temulawak, perasan jeruk dan asam jawa ke dalam beras tersebut. Beri air
secukupnya sambil diremas-remas. Kemudian lulur didiamkan semalaman.
c. Pembuatan lulur Indo Logo

3. Pengujian organoleptik
Pengujian ini dilakukan secara visual yaitu dengan melihat tekstur, warna
serta bau yang dihasilkan dari aroma lulur.
4. Pengujian pH

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan pH meter. Diambil sedikit

lulur, kemudian diencerkan dengan aquadest, lalu dicelupkan pH meter kedalam

wadah lulur yang telah diencerkan.


BAGAN KERJA

SAMPEL (kunyit, biji kuning, kulit Beras (biasa, ketan hitam,


jeruk, bunga melati, bunga pucuk ketan putih)
kuning, akar wangi)

Dipotong-potong Ditimbang sebanyak ½ l


Dikeringkan anginkan Dicuci bersih, disangrai

Sampel kering Beras yang berwarna agak


ditambahkan
kemerahan
Ditambahkan
Diaduk rata

Lulur yang agak kehitaman

Diangkat, diperciki air

Lulur hitam kasar

Diulek

Lulur hitam halus

Pengujian Beras Biasa


Suhu ruang terbuka (A1a)

Suhu ruang tertutup (A1b)


Lulur hitam halus Uji organoleptik dan
(A1) uji pH setiap 3 hari
Kulkas terbuka (A1c)

Kulkas tertutup (A1d)


Suhu ruang terbuka (A2a)

Suhu ruang tertutup (A2b)


Lulur hitam halus Uji organoleptik dan
(A2) uji pH setiap 3 hari
Kulkas terbuka (A2c)

Kulkas tertutup (A2d)

Suhu ruang terbuka (A3a)

Suhu ruang tertutup (A3b)


Lulur hitam halus Uji organoleptik dan
(A3) uji pH setiap 3 hari
Kulkas terbuka (A3c)

Kulkas tertutup (A3d)

Pengujian Beras Ketan Hitam


Suhu ruang terbuka (B1a)

Suhu ruang tertutup (B1b)


Lulur hitam halus Uji organoleptik dan
(B1) uji pH setiap 3 hari
Kulkas terbuka (B1c)

Kulkas tertutup (B1d)


Suhu ruang terbuka (B2a)

Suhu ruang tertutup (B2b)


Lulur hitam halus Uji organoleptik dan
(B2) uji pH setiap 3 hari
Kulkas terbuka (B2c)

Kulkas tertutup (B2d)

Suhu ruang terbuka (B3a)

Suhu ruang tertutup (B3b)


Lulur hitam halus Uji organoleptik dan
(B3) uji pH setiap 3 hari
Kulkas terbuka (B3c)

Kulkas tertutup (B3d)

Pengujian Beras Ketan Putih


Suhu ruang terbuka (C1a)

Suhu ruang tertutup (C1b)


Lulur hitam halus Uji organoleptik dan
(C1) uji pH setiap 3 hari
Kulkas terbuka (C1c)

Kulkas tertutup (C1d)


Suhu ruang terbuka (C2a)

Suhu ruang tertutup (C2b)


Lulur hitam halus Uji organoleptik dan
(C2) uji pH setiap 3 hari
Kulkas terbuka (C2c)

Kulkas tertutup (C2d)

Suhu ruang terbuka (C3a)

Suhu ruang tertutup (C3b)


Lulur hitam halus Uji organoleptik dan
(C3) uji pH setiap 3 hari
Kulkas terbuka (C3c)

Kulkas tertutup (C3d)

Anda mungkin juga menyukai