Anda di halaman 1dari 28

HAKEKAT IBADAH

DALAM ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
RIAU (UMRI)
Menurut anda APA YANG DIMAKSUD IBADAH
dalam Islam?

Diskusikan dengan teman di samping anda.

Siapa yang mau berbagi pengetahuan ?


Ibadah dalam Islam adalah berbeda
sekali dengan Konsep dan amalan-
amalan agama atau kepercayaan
lain. Ibadah bukan perbuatan
mengasingkan diri, menolak dan
meninggalkan kehidupan dunia
sebagaimana yang dipelopori oleh
golongan “asceiimo”.

Ibadah juga bukan terbatas


kepada tempat-tempat tertentu
saja atau hanya dilakukan melalui
perantaraan orang-orang yang
tertentu atau dewa-dewa yang
dipilih dan dibuat khusus untuk
tujuan ini, sehingga tanpa mereka
amalan seseorang itu tidak akan
diterima.
Konsep-konsep seperti ini tidak ada
tempat di dalam syariat Islam.
Namun demikian, pengaruh konsep
asing ini dapat juga menyerap ke
dalam kehidupan sebahagian besar
umat Islam.

Oleh karena itu timbullah berbagai


tanggapan terhadap ibadah, ada yang
menganggap ibadah itu tertumpu
kepada shalat, puasa, haji, dan zakat
saja, ada juga mereka yang mengaku
beribadah kepada Allah tetapi ubudiyah
mereka juga diberikan kepada selain
Allah.
Malah ada yang
berpendapat bahwa ruang
lingkup ibadah itu sama
sekali tidak ada kaitannya
dengan urusan masyarakat
seperti di bidang politik,
ekonomi, social, dan
sebagainya.
Ibadah dalam Islam merupakan puncak
dari perasaan tunduk dan patuh kepada
Allah dan klimak dari perasaan yang
merasakan kebesaran Allah sebagai
tempat pengabdian diri. Ibadah juga
merupakan tangga penyambung
antara akhlak dan penciptanya. Selain
dari itu ibadah mempunyai kesan-
kesan yang mendalam di sudut
hubungan makhluk dan penciptanya.
Sebenarnya Islam telah
meletakkan ibadah di tempat yang
paling istimewa sekali, Al-Quran
telah menjelaskan bahwa seluruh
jin dan manusia dijadikan semata-
mata untuk tujuan ini. Islam juga
telah memberi pengertian yang
luas terhadap ibadah. Tegasnya,
Islam menuntut supaya seluruh
kehidupan ini dapat bernilai
ibadah dan taat kepada Allah.
Inilah yang dimaksudkan dengan
firman Allah : (QS. 51; 56)
Topik-topik yang akan kita bahas,
yaitu:
 PENGERTIAN IBADAH
 DASAR HUKUM IBADAH
 MACAM-MACAM/RUANG LINGKUP IBADAH
 PRINSIP-PRINSIP IBADAH
 FUNGSI IBADAH
 HIKMAH IBADAH
 URGENSI IBADAH
 MAKNA SPIRITUAL IBADAH BAGI KEHIDUPAN
SOSIAL
Pengertian ibadah
 ETIMOLOGI (LUGHATAN)
KATA AL-'ABDIYAH, AL-'UBÛDIYAH, AL-’UBÛDAH DAN AL-
'IBÂDAH BERASAL DARI SATU AKAR KATA YANG SAMA YAITU
'ABIDA YANG BERARTI TAAT ATAU TUNDUK (AL-THÂ’AH).[1]
KATA AL-'UBÛDAH ATAU AL-'UBÛDIYYAH ADALAH BERMAKNA
TUNDUK (AL-KHUDHÛ') DAN MERENDAH ATAU
MENGHINAKAN DIRI (AL-DZULL).[2]
KATA AL-'IBÂDAH, MENURUT MUHAMMAD AL-RÂZÎ, BERARTI
KETAATAN.[3]
KATA AL-TA’ABBUD BERARTI AL-TANASUK, ARTINYA
MELAKUKAN PENGABDIAN.[4]
[1] Abu Thahir al-Fairuz Abady. 2004. Al-Qamus al-Muhith, h. 320
[2] Muhammad ibn Abi Bakr ibn Abdul Qadir al-Razy. 1994. Mukhtar al-Shihhah,
h. 369. Sedangkan Abdul Qadir Ahmad Atha (2003) juga menyatakan bahwa
yang dimaksud dengan al-ubûdiyyah adalah khudhû' (merendah) bagi hukum
Allah sesuai dengan fitrah. Lihat Hadza Halal wa Hadza Haram, h. 38
[3] Muhammad ibn Abu Bakr ibn Abdul Qadir al-Razy. 1994. Mukhtar al-Shihhah,
h. 369
[4] Ibid, h. 370
TERMINOLOGI (ISHTILAHAN)

ُ‫جامعُ ِِلا ي ِحبُه‬ ْ َ َ


ُِ ُ‫ال ِعبادةُ ِه ُي إسم‬
َْ َ َ ‫َ ْ ا َ ْ ا َ ّ ا‬ ْ َ َ
‫ان أ ُو‬
ُ ‫ل ج ِلي ُا ك‬ُ ‫هللاُويرضاهُ قو ُل ُو ِفع‬
‫َ ّا‬
‫خ ِفي ُا‬
BERBAGAI MACAM BENTUK AKTIVITAS MANUSIA YANG DICINTAI DAN
DIRIDHAI ALLAH, BAIK BERUPA PERKATAAN MAUPUN PERBUATAN
YANG DILAKUKAN SECARA TERANG-TERANGAN MAUPUN TERSEMBUNYI
Ibadah ialah bertaqarrub
(mendekatkan diri) kepada
Allah, dengan jalan
mentaati segala erintah-
perintah-Nya, menjauhi Menurut Al-Tabari, ibadah
larangan-larangan-Nya dan adalah khusu’ kepadanya,
mengamalkan segala yang
diizinkan Allah
merendah diri dan tetap
hati kepadanya.
Dasar Hukum
ْ ْ َ َ َّ َ َ َّ ْ َ ْ ّ ْ َ ْ َ ْ َ ْ ْ َ ْ َ
‫ن‬
ُ ِ ‫ُلُإلهُإلُأناُفاببوو‬ ُ ‫ناُمنُقب ِلك ُِمنُرسو ٍلُإلُنو ِحىُإلي ِهُأنه‬ ِ ‫وماُأرسل‬
DAN TIDAKLAH KAMI UTUS RASUL SEBELUMMU MELAINKAN KAMI WAHYUKAN
KEPADANYA BAHWA TIDAK ADA TUHAN MELAINKAN AKU, MAKA SEMBAHLAH AKU
(AL-ANBIYA' [21]: 25).
َ ْ َّ ْ َ ْ َ َ ْ ْ َ ‫ّ َّ َ ْ ا‬ َ َْ َ ْ َََ
َ
ُ ‫اجَت ِِبواُالَّاُو‬ ُ ‫ولقوُبعثن ِاُفىُك ِلُأم ٍةُرسولُأ ِنُاببوواُهللاُو‬
DAN SUNGGUH TELAH KAMI UTUS PADA SETIAP UMAT ITU SEORANG RASUL YANG
MENYERU MEREKA SUPAYA MENYEMBAH ALLAH DAN MENJAUHI THAGHUT
(SESEMBAHAN SELAIN ALLAH). (AL-NAHL [16]: 36)
ْ ْ ْ َ ْ َ َ ْ ْ ْ ْ ْ َ ْ ْ َ ّ َ ْ َ َّ ْ ْ َ َ َ َ
ُ ِ ‫اإلنسُُإل ُِليعبوو ِنُماُاريو ُِمنهُم ُِمن ُِرْ ٍٍُوماُا ِريوُانُيَّ ِعُو‬
‫ن‬ ِ ‫وماُخلقتُال ِجنُو‬
DAN TIDAKLAH AKU CIPTAKAN JIN DAN MANUSIA MELAINKAN SUPAYA MENYEMBAH
KEPADA-KU. AKU TIDAK MENGHENDAKI REJEKI DARI MEREKA DAN TIDAK PULA
AGAR MEREKA MEMBERI-KU MAKAN. (AL-DZARIYAH [51]: 56-57)
MACAM/Ruang Lingkup IBADAH
 Ibadah Mahdhah (Khusus)
berarti apa yang telah ditetapkan Allah dan
perincian-perinciannya, tingkah dan cara-caranya yang
tertentu, seperti shalat, puasa, zakat, haji, dzikir, do’a, dan
sebagainya.
 Ibadah Ghairu Mahdhah (umum)
adalah segala sesuatu yang dicintai dan dirdlai Allah,
baik berupa perkataan maupun perbuatan, lahir maupun
batin. Dengan demikian ibadah umum mencakup seluruh
aspek kehidupan, seperti aspek ekonomi, politik, bidaya,
seni, pendidikan dan lain-lain. Baik kehidupan pribadi,
keluarga, masyarakat, bernegara maupun internasional.
Prinsip-prinsip Ibadah
Mahdhah :
Azasnya
Keberadaannya Tata caranya Keta’atan (yang
harus harus berpola Bersifat Supra dituntut dari
berdasarkan pada contoh Rasional (di hamba dalam
perintah (dalil) yang telah atas jangkauan melaksanakan
baik dari al- dibuat akal/bukan ibadah ini
Quran maupun Rasulullah ukuran logika) adalah
Sunnah Rasul SAW kepatuhan atau
keta’atan.
Prinsip-prinsip Ibadah
Ghairu Mahdhah :
Bersifat
Keberadaannya
Tatalaksananya Rasional, (baik- Azasnya
didasarkan atas
tidak perlu buruk, untung- Manfaat,
tidak adanya
berpola pada rugi, manfaat selama itu
dalil yang
contoh yang atau bermanfaat,
melarang, baik
dibuat mudharatnya maka selama
dari al-Quran
Rasulullah dapat itu boleh
maupun
SAW ditentukan oleh dilakukan.
Sunnah Rasul
logika)
Yang berhak
disembah
hanyalah Allah
SWT

Mudah dan Ibadah tenpa


meringankan perantara

Prinsip-
prinsip
Ibadah
Memelihara
Ikhlas sendi
keseimbangan
ibadah yang
unsur rohani
akan diterima
dan jasmani

Ibadah sesuai
dengan
tuntunan
FUNGSI IBADAH
 Ibadah dalam Islam tidak hanya bertujuan untuk
mewujudkan hubungan antara manusia dengan
Tuhannya, tetapi juga untuk mewujudkan
hubungan antar sesama manusia.
 Islam mendorong manusia untuk beribadah
kepada Allah SWT dalam semua aspek
kehidupan dan aktifitas. Baik sebagai pribadi
maupun sebagai bagian dari masyarakat.
 Ada tiga aspek fungsi ibadah dalam Islam,
YAITU:
 Mewujudkan hubungan antara hamba
dengan Tuhannya;
 Mendidik mental dan menjadikan
manusia ingat akan kewajibannya;
 Melatih diri untuk berdisiplin.
HIKMAH IBADAH
 Terhindar dari Syirik;
 Memiliki Ketaqwaan;
 Terhindar dari Kemaksiatan;
 Berjiwa Sosial;
 Tidak Kikir;
 Merasakan Keberadaan Allah SWT;
 Terkabul Doa-doanya;
 Memiliki kejujuran;
 Berhati ikhlas;
 Banyak saudara.
URGENSI IBADAH
 IBADAH ADALAH WUJUD CINTA DAN BENTUK KEPATUHAN HAMBA
KEPADA AL-KHALIQ
 IBADAH MERUPAKAN IMPLEMENTASI RASA SYUKUR HAMBA KEPADA
ALLAH
 IBADAH MEMBAWA HAMBA KEPADA KETENANGAN HIDUP (PIKIR,
BATIN DAN MEMBERI KEPUASAN DARI DAHAGA SPIRITUAL DG JALAN
YG BENAR)
 IBADAH ADALAH JALAN MEMULIAKAN DIRI SENDIRI
 IBADAH ADALAH UPAYA MENCARI CINTA ALLAH DAN TERLEPAS DARI
MURKA-NYA.
Niat Dalam Beribadah
• Niat adalah ketetapan hati untuk melakukan sesuatu. Misalnya niat
shalat, niat puasa, dan lain-lain sebagainya. Niat juga menentukan
tujuan dan maksud dari suatu perbuatan, dan menentukan kualitas
pahala dari suatu perbuatan.

• Segala amal perbuatan itu tergantung pada niatnya, seseorang akan


mendapatkan hasil sesuai dengan niatnya.

• Karena niat itu adalah ketetapan hati, maka niat tidaklah


dilafadzkan secara lisan dengan lafadz tertentu seperti lafadz
nawaitu.
Ikhlas Sebagai Ruh Ibadah
Secara harfiah ikhlas berarti bersih
dari segala macam kotoran.

Dalam konteks ini seorang yang ikhlas karena


Allah adalah seseorang yang mengerjakan sesuatu
karena Allah, bersih dari segala unsur syirik yang
akan mengotori amalannya.

Secara syar’i ikhlas adalah niat


mencari keridlaan Allah SWT semata-
mata dalam mengerjakan sesuatu.
• Ibarat manusia • Setiap amalan • Dengan
setiap amalan yang tidak ungkapan lain
mempunyai ruh dikerjakan ibadah yang
dan jasad. dengan ikhlas tidak
Ruhnya adalah ibarat jasad dilaksanakan
ikhlas, jasadnya tanpa ruh : dengan ikhlas
tata cara mati. Tidak tidaklah akan
pelaksanaan hidup dan tidak berfungsi apa-
(kaifiyat) yang menghidupkan. apa membentuk
sesuai dengan kepribadian
tuntunan Al- Islam dalam
Qur’an dan seluruh aspek
Sunnah Rasul. kehidupannya.
Nash-nash tentang Ikhlas
Al Quran : 98:5; 4:125, 145-146, 138-139; 7:29
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus. (QS. Al-Bayyinah (98) : 5)

Hadits Rasulullah :
“Segala amal perbuatan tergantung pada niat …” (HR. Bukhari-Muslim)

Hadits yang lain :


“Sesungguhnya Allah tidak memandang bentuk muka harta bendamu, tapi Dia memandang
hati dan amalmu” (HR. Muslim)
MAKNA SPIRITUAL IBADAH
DALAM KEHIDUPAN SOSIAL
Makna spiritual ibadah dalam kehidupan sosial
(masyarakat), dapat kita wujudkan dari pengamalan
ibadah itu sendiri (baik ibadah mahdhah maupun
ibadah ghairu mahdhah) dalam kehidupan sehari-
hari.
Seperti; shalat, puasa, zakat, haji, dalam bekerja,
dan lain sebagainya.
Atau juga dapat kita pahamai dari berbagai macam
hikmah dari ibadah tersebut.
Which of the
strategies we’ve
covered would
you like to try in
your own classes?
Summarize the most important
points in today’s lecture.

Anda mungkin juga menyukai