DAN
PRAKIRAAN HUJAN
MARET, APRIL DAN MEI 2018
DI SUMATERA SELATAN
KATA PENGANTAR
Analisis Hujan Bulan Januari 2018 dan Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei
2018 disusun berdasarkan hasil analisis data hujan yang diterima dari stasiun dan pos
pengamatan curah hujan yang ada di wilayah Provinsi Sumatera Selatan serta unsur cuaca
lainnya dengan memperhatikan kondisi fisis dan dinamika atmosfer yang sedang
berlangsung yang cenderung dapat mempengaruhi iklim di Sumatera Selatan.
Disamping itu dalam buku ini juga disampaikan beberapa informasi meteorologi
lainnya, antara lain tentang informasi tingkat kekeringan dengan metode SPI, analisis kadar
air tanah, monitoring hari tanpa hujan, evaluasi tingkat bahaya kebakaran, profil termal
serta analisis kerapatan petir wilayah Kota Palembang.
Mengingat ketepatan hasil analisis dan prakiraan curah hujan ini sangat tergantung
dari data yang masuk, maka diharapkan stasiun kerjasama maupun pos-pos hujan dapat
menyampaikan data hasil pengamatan secara tepat waktu ke Stasiun Klimatologi Kelas I
Palembang.
Mudah-mudahan dengan terbitnya Buku Analisis dan Prakiraan Hujan di Sumatera
Selatan ini dapat lebih bermanfaat bagi para pembuat keputusan maupun masyarakat
pada umumnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada instansi, stasiun kerjasama dan semua pihak
yang telah membantu penyusunan terbitan ini.
ALAMAT REDAKSI
I. RINGKASAN .......................................................................................................................... 4
II. ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2018 .............................................................................. 5
A. DISTRIBUSI CURAH HUJAN BULAN JANUARI 2018 ........................................................ 5
B. ANALISIS SIFAT HUJAN BULAN JANUARI 2018 .............................................................. 7
C. INFORMASI JUMLAH HARI HUJAN BULAN JANUARI 2018 ............................................ 9
D. INFORMASI CURAH HUJAN EKSTRIM HARIAN JANUARI 2018..................................... 10
E. INFORMASI KEJADIAN BENCANA HIDROMETEOROLOGIS DI SUMATERA SELATAN
BULAN JANUARI 2018 ................................................................................................. 11
III. PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL DAN MEI 2018................................................12
A. KONDISI DINAMIKA ATMOSFER .................................................................................. 12
B. PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET 2018 .................................................................... 13
C. PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL 2018 ...................................................................... 18
D. PRAKIRAAN HUJAN BULAN MEI 2018 ......................................................................... 22
IV. INFORMASI TINGKAT KEKERINGAN DENGAN METODE SPI...............................................27
A. ANALISIS TINGKAT KEKERINGAN BULAN JANUARI 2018 ............................................. 27
B. PERINGATAN KEKERINGAN METEOROLOGIS BULAN MARET 2018 ............................ 30
C. PRAKIRAAN TINGKAT KEKERINGAN BULAN MARET 2018 ........................................... 31
V. ANALISIS KADAR AIR TANAH..............................................................................................33
A. TINGKAT KETERSEDIAAN AIR TANAH .......................................................................... 33
B. ANALISIS KADAR AIR TANAH VOLUMETRIK................................................................. 35
VI. MONITORING HARI TANPA HUJAN BERTURUT-TURUT .....................................................38
VII. EVALUASI TINGKAT BAHAYA KEBAKARAN .........................................................................40
VIII. PROFIL TERMAL ................................................................................................................43
A. SUHU UDARA DAN KELEMBAPAN RELATIF ................................................................. 43
B. LAMA PENYINARAN MATAHARI.................................................................................. 44
IX. ANALISIS TINGKAT KERAPATAN PETIR ...............................................................................45
LAMPIRAN .................................................................................................................................47
LAMPIRAN 1. ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2018 .......................................................... 47
LAMPIRAN 2. PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET 2018 ........................................................ 49
1. Curah Hujan
Hujan adalah butir-butir air atau kristal es yang keluar dari awan yang sampai ke
permukaan bumi. Curah Hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam
tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1
(satu) milimeter artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar
tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu liter.
2. Sifat Hujan
Perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama satu bulan dengan nilai
rata-rata atau normal dari bulan tersebut di suatu tempat, sehingga jika sifat hujan
Atas Normal bukan berarti jumlah curah hujan yang melimpah ataupun sebaliknya jika
sifat hujan Bawah Normal bukan berarti tidak ada hujan.
Sifat hujan dibagi menjadi tiga kriteria yaitu:
a. Atas Normal (AN) jika nilai perbandingan jumlah curah hujan selama 1 bulan
terhadap rata ratanya > 115 %.
b. Normal (N) jika nilai perbandingan jumlah curah hujan selama 1 bulan terhadap
rata ratanya antara 85 – 115 %.
c. Bawah Normal (BN) jika nilai perbandingan jumlah curah hujan selama 1 bulan
terhadap rata ratanya < 85 %.
3. Normal Curah Hujan
a. Rata rata curah hujan bulanan: nilai rata rata curah hujan masing masing bulan
dengan periode minimal 10 tahun.
b. Normal curah hujan bulanan: nilai rata rata curah hujan masing masing bulan
selama 30 tahun.
4. Musim Hujan
Suatu zona musim dikatakan masuk musim hujan jika dalam 10 hari (satu dasarian)
jumlah curah hujannya mencapai lebih dari 50 mm dan diikuti oleh beberapa dasarian
berikutnya atau dengan kata lain dalam satu bulan jumlah curah hujannya sudah
mencapai 150 mm.
5. Dasarian
a. Dasarian adalah masa selama 10 (sepuluh) hari
b. Dalam satu bulan dibagi menjadi 3 (tiga) dasarian yaitu:
Dasarian I : masa dari tanggal 1 sampai dengan 10.
Dasarian II : masa dari tanggal 11 sampai dengan 20.
Dasarian III : masa dari tanggal 21 sampai dengan akhir bulan.
Contoh:
Awal musim kemarau berkisar antara JUNI I – JUNI III
Artinya = Tanggal 01 JUNI sampai dengan 30 JUNI.
Hasil analisis curah hujan bulan Januari 2018 menunjukkan bahwa sebagian besar
wilayah Sumatera Selatan mengalami curah hujan menengah antara 100 hingga 300
milimeter. Curah hujan rendah antara 50 hingga 100 milimeter terjadi di Lahat bagian
tengah, Pagar Alam bagian utara, OKU Selatan bagian timur, OKU bagian tengah dan OKI
bagian selatan. Curah hujan tinggi antara 300 hingga 400 milimeter terjadi di Musi Rawas
bagian utara dan Lahat bagian barat daya. Analisis sifat hujan menunjukkan sebagian besar
wilayah Sumatera Selatan mengalami sifat hujan bawah normal. Wilayah Musi Rawas Utara
bagian timur dan Musi Rawas bagian utara mengalami sifat hujan normal, sedangkan
sebagian kecil wilayah Musi Rawas bagian utara dan Lahat bagian barat daya mengalami sifat
hujan atas normal.
Pada bulan Februari 2018, aliran massa udara di wilayah Indonesia didominasi angin
baratan. BMKG memprakirakan secara umum ENSO berada pada kondisi La Nina lemah pada
Maret hingga Mei dan akan kembali normal pada Juni 2018. Indeks Dipole Mode diprediksi
normal. Suhu muka laut di wilayah perairan Indonesia diprediksi menghangat pada Maret
hingga Juli 2018, terutama di bagian timur, sedangkan wilayah Samudera Hindia
menghangat sampai Maret 2018 dan akan kembali normal mulai Mei 2018.
Berdasarkan pertimbangan kondisi dinamika atmosfer, pada bulan Maret 2018 wilayah
Sumatera Selatan pada umumnya diprakirakan mengalami curah hujan menengah antara
200 hingga 300 milimeter dengan sifat hujan pada umumnya normal. Curah hujan tinggi
antara 300 hingga 400 milimeter diprakirakan terjadi di Musi Rawas Utara, Musi Rawas
bagian barat, Lubuk Linggau, Empat Lawang, Lahat bagian selatan, Pagar Alam, Muara Enim
bagian selatan, OKU, OKU Selatan, OKU Timur dan OKI bagian selatan.
Bulan April 2018, sebagian besar wilayah Sumatera Selatan diprakirakan mengalami
curah hujan menengah antara 200 hingga 300 milimeter dengan sifat hujan pada umumnya
normal. Curah hujan tinggi antara 300 hingga 400 milimeter diprakirakan terjadi di Pagar
Alam bagian timur, Muara Enim bagian selatan dan sebagian besar OKU Selatan.
Bulan Mei 2018, seluruh wilayah Sumatera Selatan diprakirakan mengalami curah
hujan menengah dengan sifat hujan pada umumnya normal. Sebagian besar wilayah
Sumatera Selatan diprakirakan mengalami curah hujan antara 150 hingga 200 milimeter.
Wilayah Musi Banyuasin bagian selatan diprakirakan mengalami curah hujan antara 100
hingga 150 milimeter. Curah hujan antara 200 hingga 300 milimeter diprakirakan terjadi di
Musi Rawas Utara bagian barat, Lubuk Linggau, Empat Lawang, Lahat, Pagar Alam, Muara
Enim bagian selatan, OKU bagian barat, OKU Selatan dan OKI bagian timur.
200 – 300 Ogan Ilir Sebagian besar kecamatan di Kab. Ogan Ilir
Air Sugihan, Cengal, Jejawi, Pampangan, Pangkalan
OKI
Lampam, SP Padang, Tulung Selapan
OKU Peninjauan
Air Salek, Makarti Jaya, Muara Padang, Muara
Banyuasin
Sugihan
Musi Rawas
Karang Jaya, Muara Rupit, Rawas Ulu, Ulu Rawas
Utara
Jayaloka, Megang Sakti, Muara Beliti, Purwodadi,
Musi Rawas Selangit, STL Ulu Terawas, Sumber Harta, MTP
Kepungut, Tuah Negeri, Tugumulyo
Lubuk Linggau Seluruh kecamatan di Kota Lubuk Linggau
Empat Lawang Sebagian besar kecamatan di Kab. Empat Lawang
Pagar Alam Seluruh kecamatan di Kota Pagar Alam
Gumay Ulu, Jarai, Kota Agung, Muara Payang, Mulak
Ulu, Pagar Gunung, Pajar Bulan, Pulau Pinang,
Lahat
300 – 400 Sukamerindu, Tanjung Sakti Pumi, Tanjung Sakti
Pumu, Tanjung Tebat
Semendo Darat Laut, Semendo Darat Tengah,
Muara Enim
Semendo Darat Ulu, Tanjung Agung
Kandis, Lubuk Keliat, Rantau Alai, Sungai Pinang,
Ogan Ilir
Tanjung Raja
Kayu Agung, Lempuing, Lempuing Jaya, Mesuji,
Mesuji Makmur, Mesuji Raya, Pedamaran,
OKI
Pedamaran Timur, Sungai Menang, Tanjung Lubuk,
Teluk Gelam
OKU Sebagian besar kecamatan di Kab. OKU
OKU Timur Seluruh kecamatan di Kab. OKU Timur
OKU Selatan Seluruh kecamatan di Kab. OKU Selatan
TINGKAT KEKERINGAN
KABUPATEN /
KOTA SANGAT
KERING AGAK KERING NORMAL
KERING
Palembang - - - Keseluruhan
Banyuasin - - Talang Kelapa Sebagian besar
Musi Banyuasin - - - Keseluruhan
Musi Rawas
- - - Keseluruhan
Utara
Musi Rawas - - - Keseluruhan
Lubuk Linggau - - - Keseluruhan
Empat Lawang - - - Keseluruhan
Dempo Utara,
Pagar Alam
Pagar Alam - Pagar Alam Sebagian besar
Selatan
Utara
Gumay Talang,
Gumay Ulu,
Kikim Tengah,
Lahat, Merapi
Lahat Merapi Barat - Selatan, Mulak Sebagian besar
Ulu, Pagar
Gunung, Pulau
Pinang, Tanjung
Tebat
PALI - - - Keseluruhan
Benakat,
Gunung
Muara Enim - - Megang, Sebagian besar
SD Laut,
Tanjung Agung,
Ujan Mas
Prabumulih - - - Keseluruhan
Ogan Ilir - - - Keseluruhan
OKI - - - Keseluruhan
Pengandonan, Muara Jaya,
OKU - Sebagian besar
Semidang Aji Ulu Ogan
OKU Timur - - - Sebagian besar
OKU Selatan - - - Keseluruhan
TINGKAT KEKERINGAN
KABUPATEN /
KOTA SANGAT
KERING AGAK KERING NORMAL
KERING
Palembang - - - Keseluruhan
Banyuasin - - Talang Kelapa Sebagian Besar
Musi Banyuasin - - - Keseluruhan
Musi Rawas
- - - Keseluruhan
Utara
Musi Rawas - - - Keseluruhan
Lubuk Linggau - - - Keseluruhan
Empat Lawang - - - Keseluruhan
Pagar Alam - - - Keseluruhan
Gumay Talang,
Kikim Timur,
Lahat - - Lahat, Merapi Sebagian Besar
Barat, Merapi
Selatan
PALI - - - Keseluruhan
Benakat,
Gunung
Muara Enim - - Sebagian Besar
Megang, Ujan
Mas
Prabumulih - - - Keseluruhan
Ogan Ilir - - - Keseluruhan
OKI - - - Keseluruhan
OKU - - Lubuk Batang Sebagian Besar
OKU Timur - - - Keseluruhan
OKU Selatan - - - Keseluruhan
Gambar 15. Analisis Kadar Air Tanah Volumetrik Dasarian I Januari 2018
Pengukuran sampel kelembapan tanah pada dasarian I Bulan Januari 2018 dilakukan
tanggal 10 Januari 2018 pada 53 titik di taman alat Stasiun Klimatologi Palembang. Kadar
air tanah volumetrik maksimum tercatat 67.0 % VWC, kadar air tanah volumetrik
minimum adalah 26.2 % VWC, sedangkan rata-rata kadar air tanah volumetrik sebesar
42.8 % VWC. Hasil interpolasi menunjukkan bahwa kadar air tanah volumetrik terbesar
terjadi di taman alat bagian selatan, sedangkan kadar air tanah volumetrik terkecil
terjadi di taman alat bagian utara.
Gambar 16. Analisis Kadar Air Tanah Volumetrik Dasarian II Januari 2018
Pengukuran sampel kelembapan tanah pada dasarian II Bulan Januari 2018 dilakukan
tanggal 22 Januari 2018 pada 33 titik di taman alat Stasiun Klimatologi Palembang. Kadar
air tanah volumetrik maksimum tercatat 52.2 % VWC, kadar air tanah volumetrik
minimum adalah 11.5 % VWC, sedangkan rata-rata kadar air tanah volumetrik sebesar
31.0 % VWC. Hasil interpolasi menunjukkan bahwa kadar air tanah volumetrik terbesar
terjadi di taman alat bagian selatan, sedangkan kadar air tanah volumetrik terkecil
terjadi di taman alat bagian utara.
Gambar 17. Analisis Kadar Air Tanah Volumetrik Dasarian III Januari 2018
Pengukuran sampel kelembapan tanah pada dasarian III Bulan Januari 2018 dilakukan
pada tanggal 30 Januari 2018 pada 41 titik di taman alat Stasiun Klimatologi Palembang.
Kadar air tanah volumetrik maksimum tercatat 69.4 % VWC, kadar air tanah volumetrik
minimum adalah 50.8 % VWC, sedangkan rata-rata kadar air tanah volumetrik sebesar
58.2 % VWC. Hasil interpolasi menunjukkan bahwa kadar air tanah volumetrik terbesar
terjadi di taman alat bagian selatan, sedangkan kadar air tanah volumetrik terkecil
terjadi di taman alat bagian utara.
Hasil monitoring hari tanpa hujan berturut-turut berdasarkan data curah hujan yang
diterima dari Stasiun/Pos hujan kerjasama di wilayah Sumatera Selatan sampai dengan
tanggal 10 Februari 2018 disajikan sebagai berikut:
Indeks Bahan Bakar Halus (Fine Fuel Moisture Code) FFMC (Fine Fuel Moisture Code )
Kelas Interval Persentase hari
Daily FFMC at Kenten, 2018 RENDAH 0-36 3.3%
SEDANG 36-69 43.5%
100 TINGGI 69-83 27.2%
90 EKSTRIM > 83 26.1%
80
70 RENDAH.
EKSTRIM 3.3%
60 . 26.1%
FFMC
50
40
RENDAH
30
20 SEDANG
10 TINGGI
SEDANG.
0 TINGGI. EKSTRIM
43.5%
Nov Dec Jan 27.2%
Month
500
400
DC
300
RENDAH
200
SEDANG
100 RENDAH.
100.0% TINGGI
0 EKSTRIM
Nov Dec Jan
Month
Indeks Cuaca Kebakaran (Fire weather Index) FWI (Fire Weather Index )
Kelas Interval Persentase hari
RENDAH 0-1 69.6%
Daily FWI at Kenten, 2018 SEDANG 1-6 27.2%
50 TINGGI 6-13 3.3%
45 EKSTRIM > 13 0.0%
40
35 TINGGI.
3.3%
30
25
FWI
20 RENDAH
15
SEDANG. SEDANG
10 27.2%
TINGGI
5
RENDAH. EKSTRIM
0
Nov Dec Jan 69.6%
Month
Indek Bahan Bakar Halus (Fine Fuel Moisture Code) FFMC (Fine Fuel Moisture Code )
Klas Interval Prosentase hari
RENDAH 0-36 3.2%
Daily FFMC Kenten, Januari 2018 SEDANG 36-69 32.3%
100.0 TINGGI 69-83 29.0%
90.0 EKSTRIM > 83 35.5%
80.0
RENDAH;
70.0 3.2%
60.0
FFMC
50.0
40.0
30.0 EKSTRIM; SEDANG;
35.5% 32.3%
20.0
10.0
0.0 TINGGI;
1-Jan 8-Jan 15-Jan 22-Jan 29-Jan 29.0%
Day
400.0
DC
300.0
200.0
100.0 RENDAH;
100.0%
0.0
1-Jan 8-Jan 15-Jan 22-Jan 29-Jan
Day
Indek Cuaca Kebakaran (Fire Weather Index) FWI (Fire Weather Index )
Klas Interval Prosentase hari
RENDAH 0-1 54.8%
Daily FWI Kenten, Januari 2018 SEDANG 1-6 38.7%
45.0 TINGGI 6-13 6.5%
40.0 EKSTRIM > 13 0.0%
35.0
TINGGI;
30.0 6.5%
25.0
FWI
20.0
15.0
10.0 RENDAH;
SEDANG;
54.8%
38.7%
5.0
0.0
1-Jan 8-Jan 15-Jan 22-Jan 29-Jan
Day
Gambar 21. Profil Suhu Udara dan Kelembapan Relatif Bulan Januari 2018
Berdasarkan grafik di atas dapat dijelaskan bahwa suhu rata-rata terendah terjadi pada
tanggal 10 Januari 2018 dengan suhu 24.5°C dan suhu rata-rata tertinggi terjadi pada
tanggal 27 Januari 2018 dengan suhu 28.8°C. Untuk suhu maksimum tertinggi terjadi
pada tanggal 3 Januari 2018 dengan suhu 34.8°C dan suhu maksimum terendah terjadi
pada tanggal 10 Januari 2018 dengan suhu 27.5°C. Sementara untuk suhu minimum
terendah terjadi pada tanggal 12 Januari 2018 dengan suhu 22.2°C dan suhu minimum
tertinggi terjadi pada tanggal 7 Januari 2018 dengan suhu 25.6°C.
Untuk kelembaban relatif rata-rata, kelembaban relatif rata-rata terendah terjadi pada
tanggal 12 Januari 2018 dengan nilai 77% dan kelembaban relatif rata-rata tertinggi
terjadi pada tanggal 10 Januari 2018 dengan nilai 95%.
Pada tanggal 10 Januari 2018 terjadi suhu rata-rata terendah, suhu maksimum
terendah, dan kelembaban relatif rata-rata tertinggi. Hal ini terjadi karena pada tanggal
tersebut tutupan awan penuh sepanjang hari dengan kondisi cuaca hujan hampir
sepanjang hari.
Petir merupakan gejala alam yang biasanya muncul pada saat hujan terjadi. Petir dapat
didefinisikan sebagai fenomena alam yang merupakan pelepasan muatan elektrostatis yang
berasal dari awan.
Sistem deteksi petir yang digunakan di Stasiun Klimatologi Palembang adalah sistem deteksi
dan analisa petir secara real-time menggunakan software Lightning/2000 yang dirangkai
dengan sensor Boltek Lightning Detection System. Sistem ini bekerja dengan mendeteksi
sinyal radio yang dihasilkan oleh petir. Dengan kata lain, antena sensor dapat memberikan
informasi arah dan jarak kejadian petir yang dikalkulasikan dengan kekuatan sinyal yang
diterima.
Informasi berikut adalah hasil proses lanjutan dari data sambaran petir yang disajikan dalam
bentuk Grafik Total Sambaran Petir Harian (Gambar 23) dan Peta Kerapatan Petir Bulan
Januari 2018 (Gambar 24) dengan radius 0.5⁰ dari lokasi sensor alat Lightning Detector yang
terdapat di Stasiun Klimatologi Palembang dengan koordinat 104⁰ 46’ 21” BT dan 2⁰ 55’
40,69” LS.
Gambar 23. Grafik Total Sambaran Petir Harian Bulan Januari 2018
Berdasarkan grafik tersebut, rata-rata sambaran petir di Palembang dan sekitarnya yaitu
1562 sambaran dengan puncak sambaran petir terjadi pada tanggal 28 Januari 2018 dimana
total sambaran sebanyak 7436 sambaran dan terendah terjadi pada tanggal 13 dan 14
Januari 2018 dengan total 1 sambaran.
Berdasarkan gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa secara umum kerapatan petir di Kota
Palembang dan sekitarnya pada bulan Januari 2018 kurang dari 24 sambaran/km2.
Kerapatan petir lebih dari 30 sambaran/km2 terjadi di sebagian wilayah timur Kota
Palembang.