Anda di halaman 1dari 37

BAB I

KONSEP DASAR

A. Definisi
Typhoid adalah penyakit infeksi mengenai saluran pencernaan dengan gejala
demam yang lebih dari satu minggu, gangguan pada pencernaan dan gangguan
kesadaran. ( Ngastiyah, 1997).

Typoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman
salmonella thypii. (Arif Mansjoer, 2000).

Typoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman
salmonella thypii dan salmonella thypii A,B,C, sinonim dari penyakit ini adalah typoid
dan paratyphoid abdominalis. (Syaifullah Noer, 1996).

Typoid adalah penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan infeksi salmonella
thypii. Organisme ini masuk melalui makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi
oleh feses dan urine dari orang yang terinfeksi kuman salmonella. (Bruner and Sudart,
1994).

B. Etiologi
Etiologi typoid adalah salmonella thypii. Salmonella para typi A, B, dan C. ada dua
sumber penularan salmonella thypi yaitu pasien dengan demam typoid dan pasien dengan
carier. Carier adalah orang sembuh dari demam typoid dan masih terus mengekresi
salmonella thypii dalam tinja dan air kemih selama lebih dari 1 tahun.

C. Patofisiologi
Penularan salmonella thypii dapat ditularkan memalui berbagai cara, yang dikenal
dengan 5 F yaitu food(makanan), fingers(jari tangan, kuku), fomitus(muntah), fly(lalat),
dan melalui feses. Feses dan muntah pada penderita typoid dapat menularkan kuman

6
salmonella typi pda orang lain. Kuman tersebut dapat ditulakan melalui perantara lalat,
dimana lalat akan hinggapdimakanan yang dikonsumsioleh orang yang sehat.apabila
orang tersebut kurang memperhatikankebersihan dirinya seperti mencuci tangan dan
makanan yang tercemar kuman salmonella thypiimasuk ketubuh orang yang seha
tmelalui mulut.
Salmonella thyposa masuk melalui saluran pencernaan kemudian masuk ke lambung.
Basil akan masuk ke dalam lambung, sebagian kuman akan dimusnahkan oleh asam
lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus bagian distal dan mencapai jaringan
limfoid. Didalam jaringan limfoid ini kuman berkembang biak, lalu masuk ke aliran
darah dan mencapai sel-sel retikuloendotelial. Sel-sel retikuloendotelial kemudian
melepaskan kuman ke dalam sirkulasi darah dan menimbulkan bekterimia, kuman
selanjutnya masuk limfa, usus halus dan kandung empeduke organ utama hatidan limfa
serta berkembang biak sehingga organ-organ tersebut membesar. (Ngastiyah, 2005).

7
D. Pathway
Salmonella thypii

Mulut

Lambung

Usus halus

Bakterimia (salmonella thypi) Hipertermi

Peradangan / nekrosis

Iritasi tukak mukosa usus halus Sekresi enzim cerna meningkat

Gangguan rasa nyaman nyeri Asam lambung meningkat

Mual/muntah/anoreksia

Gangguan nutrisi kurang dari


kebutuhan tubuh

8
E. Manifestasi Klinis
Gejala klinis demam tifoid pada anak biasanya lebih ringan jika dibandingkan
dengan penderita dewasa. Masa tunas rata-rata 10-20 hari. Yang tersingkat 4 hari jika
infeksi terjadi melalui makanan, sedangkan yang terlama 30 hari jika infeksi melalui
minuman. Selama masa inkubasi mungkin ditemukan gejala prodomal yaitu perasaan
tidak enak badan, lesu, nyeri kepala, pusing dan tidak bersamangat kemudian menyusul
gejala klinis sbb:
a. Demam
Berlangsung selama 3 minggu, bersifat febris remiten dan suhu tidak terlalu
tinggi. Selama minggu pertama duhu berangsur-angsur meningkat, biasanya turun
pada pagi hari dan meningkat lagi pada sore dan malam hari. Pada minggu ke-2
penderita terus demam dan minggu ke-3 penderita demamnya berangsur-angsur
normal.
b. Gangguan pada saluran pencernaan
Nafas berbau tidak sedap, bibir kering dan pecah-pecah, lidah putih kotor (coated
tongue) ujung dan tepi kemerahan, perut kembung, hati dan limpa membesar. disertai
nyeri pada perabaan
c. Gangguan kesadaran
Kesadaran menurun walaupun tidak berapa dalam yaitu apatis sampai samnolen.
Disamping gejala-gejala tersebut ditemukan juga pada pungggung dan anggota gerak
dapat ditemukan roseola yaitu bintik-bintik kemerahan karena emboli basil dalam
kapiler kulit.

F. Komplikasi
Komplikasi serius yang mungkuin terjadi akibat thypoid adalah perdarahan yang
biasanya muncul pada minggu ketiga. Selain itu, terjadi pula perdarahan usus yang
ditandai dengan penurunan tekanan darah, yang diikuti dengan munculnya darah pada
feses atau tinja. Kematian akibat thypoid dapat terjadi akibat infeksi berat, pneumonia,
perdarahan usus atau perforasi usus.

9
G. Tindakan Medis
a. Pemeriksaan Penunjang
Untuk memastikan diagnosis perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium antara lain
sebagai berikut:
a) Pemeriksaan darah tepi
b) Pemeriksaan sumsum tulang
c) Biakan empedu untuk menemukan salmonella thyposa
d) Pemeriksaan widal digunakan untuk membuat diagnosis tifus abdominalis yang
pasti
b. Penatalaksanaan
Pengobatan/penatalaksaan pada penderita typus abdominalis adalah sebagai berikut:
a) Isolasi penderita dan desinfeksi pakaian
b) Perawatan yang baik untuk menghindari komplikasi
c) Istirahat selama demam sampai dengan 2 minggu
d) Diet makanan harus mengandung cukup cairan dan tinggi protein
e) Obat Kloramfenikol

H. Proses Keperawatan
a. Pengkajian
a) Keperawatan kesehatan masa lalu
 Leukemia, karsinoma lanjut
 Vaksinasi sebelumnya
 Infeksi oleh salmonella sebelumnya
b) Pengobatan
 Anti mikroba, penggunaan dini AB sebelum pemeriksaan
b. Diagnosa Keperawatan
a) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d arbsorpsi nutrisi
b) Hipertermi b/d efek langsung dari sirkulasi endotoksin pada hipotalamus
c) Resiko tinggi kurang volume cairan b/d kehilangan cairan sekunder terhadap
diare

10
d) Intoleransi aktivitas b/d peningkatan kebutuhan metabolisme sekunder terhadap
infeksi akut
e) Kurang pengetahuan mengenai kondisi b/d kesalahan interpretasi informasi,
kurang mengingat
c. Intervensi
a) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d arbsorpsi nutrisi
Tujuan: Kebutuhan nutrisi terpenuhi
Intervensi:
i. Dorong tirah baring
Rasional:
Menurunkan kebutuhan metabolic untuk meningkatkan penurunan kalori
dan simpanan energi
ii. Anjurkan istirahat sebelum makan
Rasional:
Menenangkan peristaltic dan meningkatkan energi makan
iii. Berikan kebersihan oral
Rasional :
Mulut bersih dapat meningkatkan nafsu makan
iv. Sediakan makanan dalam ventilasi yang baik, lingkungan menyenangkan
Rasional:
Lingkungan menyenangkan menurunkan stress dan konduktif untuk makan
v. Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
Rasional:
Nutrisi yang adekuat akan membantu proses
vi. Kolaborasi pemberian nutrisi, terapi IV sesuai indikasi
Rasional:
Program ini mengistirahatkan saluran gastrointestinal, sementara
memberikan nutrisi penting.
b) Hipertermi b/d efek langsung dari sirkulasi endotoksin pada hipotalamus
Tujuan: Mendemonstrasikan suhu dalam batas normal

11
Intervensi:
i. Pantau suhu klien
Rasional:
Suhu 380 C sampai 41,10 C menunjukkan proses peningkatan infeksius akut
ii. pantau suhu lingkungan, batasi atau tambahkan linen tempat tidur sesuai
dengan indikasi
Rasional:
Suhu ruangan atau jumlah selimut harus dirubah, mempertahankan suhu
mendekati normal
iii. Berikan kompres mandi hangat
Rasional :
Dapat membantu mengurangi demam
iv. Kolaborasi pemberian antipiretik
Rasional:
Untuk mengurangi demam dengan aksi sentralnya hipotalamus
c) Resiko tinggi kurang volume cairan b/d kehilangan cairan sekunder terhadap
diare
Tujuan:
Mempertahankan volume cairan adekuat dengan membran mukosa, turgor kulit
baik, kapiler baik, tanda vital stabil, keseimbangan dan kebutuhan urin normal
Intervensi:
i. Awasi masukan dan keluaran perkiraan kehilangan cairan yang tidak terlihat
Rasional:
Memberikan informasi tentang keseimbangan cairan dan elektrolit penyakit
usus yang merupakan pedoman untuk penggantian cairan
ii. Observasi kulit kering berlebihan dan membran mukosa turgor kulit dan
pengisian kapiler
Rasional:
Menunjukkan kehilangan cairan berlebih atau dehidrasi
iii. Kaji tanda vital

12
Rasional :
Dengan menunjukkan respon terhadap efek kehilangan cairan
iv. Pertahankan pembatasan peroral, tirah baring
Rasional:
Kalau diistirahkan utnuk penyembuhan dan untuk penurunan kehilangan
cairan usus
v. Kolaborasi utnuk pemberian cairan parenteral
Rasional:
vi. Mempertahankan istirahat usus akan memerlukan cairan untuk
mempertahankan kehilangan
d) Intoleransi aktivitas b/d peningkatan kebutuhan metabolisme sekunder terhadap
infeksi akut
Tujuan: Melaporkan kemampuan melakukan peningkatan toleransi aktivitas
Intervensi:
i. Tingkatkan tirah baring dan berikan lingkungan tenang dan batasi
pengunjung
Rasional:
Menyediakan energi yang digunakan untuk penyembuhan
ii. Ubah posisi dengan sering, berikan perawatan kulit yang baik
Rasional:
Meningkatkan fungsi pernafasan dan meminimalkan tekanan pada area
tertentu untuk menurunkan resiko kerusakan jaringan
iii. Tingkatkan aktifitas sesuai toleransi
Rasional :
Tirah baring lama dapat menurunkan kemampuan karena keterbatasan
aktifitas yang menganggu periode istirahat
iv. Berikan aktifitas hiburan yang tepat (nonton TV, radio)
Rasional:
Meningkatkan relaksasi dan hambatan energi

13
e) Kurang pengetahuan mengenai kondisi b/d kesalahan interpretasi informasi,
kurang mengingat
Tujuan: Dapat menyatakan pemahaman proses penyakit
Intervensi:
i. berikan nformasi tentang cara mempertahankan pemasukan makanan yang
memuaskan dilingkungan yang jauh dari rumah
Rasional:
Membantu individu untuk mengatur berat badan
ii. Tentukan persepsi tentang proses penyakit
Rasional:
Membuat pengetahuan dasar dan memberikan kesadaran kebutuhan belajar
individu
iii. Kaji ulang proses penyakit, penyebab/efek hubungan faktor yang
menimbulkan gejala dan mengidentifikasi cara menurunkan faktor
pendukung
Rasional :
Faktor pencetus/pemberat individu, sehingga kebutuhan pasien untuk
waspada terhadap makanan, cairan dan faktor pola hidup dapat mencetuskan
gejala

14
TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN
Hari/tanggal/jam : Senin, 16 Mei 2016-05-2016
Oleh : Susianah
Metode : Anamnesa, Observasi
Sumber informasi : Pasien dan Keluarga
Tempat pengkajian : Ruang Meranti RS Bhakti Asih Brebes

B. BIODATA
a. Biodata Klien
Nama : Nn. E
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 14 th
Status : Belum kawin
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan : SMP
Alamat : Slatri 02/08 larangan
b. Biodata penanggung jawab
Nama : Ny. M
Umur : 45 th
Alamat : Slatri 02/08 larangan
Hubungan dengan klien : Ibu

C. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Klien mengatakan badannya demam sejak 2 hari.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang

15
Klien mengatakan sebelum dibawa ke RS Bhakti Asih Brebes pernah periksa ke
dokter umum tapi belum sembuh juga dan oleh keluarganya Nn. E dibawa ke IGD RS
Bhakti Asih Brebes dengan keluhan demam sejak 2 hari yang lalu, naik turun, batuk,
nyeri perut bagian ulu hati, mual, lemas, nafsu makan turun. Dan Nn. E dirawat di
ruang meranti RS Bhakti Asih Brebes.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit yang seperti ini. Jika
klien sakit oleh keluarganya klien selalu periksa ke dokter umum terdekat. Klien
sebelumnya tidak pernah dirawat dirumah sakit.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang mengalami penyakit seperti
yang di alaminya sekarang ini.
e. Genogram

Keterangan :

: Perempuan

: Laki-laki

: Tinggal serumah

: Pasien

16
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Cukup
b. Kesadaran : Composmetis
Tanda – tanda vital
 TD : 100/70 mmhg
 Nadi : 82 x/mnt
 RR : 20 x/mnt
 Suhu : 38,8 oC
c. Berat badan dan tinggi badan
 BB Sebelum sakit :47 kg
 BB Selama sakit :45 kg
 Tinggi badan : 149 cm
2. Pengkajian
a. Kepala
a) Kepala
Bentuk mesocepal, tidak ada luka, kulit kepala bersih, rambut hitam bersih
b) Mata
konjuntiva tidak anemis, seklera tidak ikterk dan tidak menggunakan alat
bantu penglihatan.
c) Hidung
Bersih, tidak ada polip
d) Mulut
Mukosa lembab, gigi bersih, tidak ada karies gigi.
b. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
c. Thorak dan paru
Betuk simetris, irama pernafasan teratur, irama paru vesikuler.
d. Abomen
Tak tampak adanya luka, terdengar peristaltic usus, terdapat nyeri tekan.

17
e. Genetalia
Tidak terpasang kateter.
f. Ekstremitas
Atas : Tangan kiri terpasang infus RL 20 tpm, akral hangat, kuku bersih.
Bawah : Akral hangat, tidak ada luka, bentuk simetris.
g. Kulit
Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik.

E. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL


a. Pola istirahat-tidur
Sebelum sakit : klien biasa tidur ± 8 jam, tidur siang 1-2 jam
Selama sakit : klien sering terbangun dan hanya beristirahat ± 4-5 jam
b. Pola persepsi – pemeliharaan kesehatan
Keluarga klien mengatakan kesehatan itu penting karena kalau klien sakit aktifitasnya
akan terganggu, klien selalu berobat apabila sakit ke tempat pelayanan terdekat.
c. Pola nutrisi dan metabolik
Sebelum sakit : Klien biasanya makan 3x sehari dengan porsi satu piring habis
dan minum 7 – 8 gelas sehari.
Selama sakit : Klien mengatakan nafsu makan menurun, porsi makan yang di
sajikan hanya dimakan ¼ porsi dan minum 5 – 6 gelas sehari.
d. Pola eliminasi
Sebelum sakit : Klien biasa BAB 1 x sehari, BAK ± 4 – 5 x sehari dengan warna
kuning.
Selama sakit : Klien mengatakan tidak ada gangguan dalam BAB dan BAK.
e. Pola aktivitas – latihan
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 

18
Mobilisasi tempat tidur 
Berpindah 
Ambulasi/ ROM 
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Dibantu alat
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : Tergantung total
d. Pola kognitif – perseptual
Keadaan umum tampak sakit,pendengaran dan penglihatan pasien tidak mengalami
gangguan.
e. Pola konsep diri
Klien mengatakan sudah tenang karena tahu tentang penyakitnya.
f. Pola peran hubungan
Klien adalah seorang anak dari tiga bersaudara dan klien dalam hubungan dengan
tetangga dan orang lain baik.
g. Pola seksual
Klien berjenis kelamin perempuan dank lien belum mengetahui tentang seksualitas.
h. Pola nilai – keyakinan
Klien beragama islam sebelum sakit klien selalu menjalankan shalat lima waktu tetapi
selama sakit klien hanya berdoa untuk kesembuhan penyakitnya.

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
Tanggal pemeriksaan : 16-05-2016
Jam : 21.00 WIB
Nama pemeriksaan Hasil Angka normal Satuan
Hematologi
Hemoglobin 12,5 11,0-14,0 g/dl

19
Eritrosit 4,4 4,0-5,5 Jt/ol
Leukosit 5.890 4.000-11.000 /ul
Trombosit 248.000 150.000-450,000 /ul
Hematokrit 37,2 36-47 %
MCV 84,2 79-99 FL
MCH 28,3 26,5-33,5 Pg
MCHC 33,6 31,5-35,0 g/dl
Hitung jenis leukosit
Eosinofil 0,3 1-4 %
Basofil 0,0 0-1 %
Segmen 69,5 50-70 %
Limfosit 18,7 20-40 %
Monosit 11,5 2-6 %
Golongan darah -A-
Tubex +6 Negatif

2. Radiologi
Rontgen Thorax
Tanggal : 18-05-2016
 Hasil : Bronchitis

G. THERAPI
 Tanggal 16-05-2016 (IGD)
Infus : RL 20 tpm
Injeksi : Lapixim 2 x 1 gr
Ottozol 1 x 40 mg
Per Oral : Mucin syr 3x1C
Sanmol 4 x 1 tab
 Tanggal 17-05-2016 (dr. Bambang Sp, pd)
Infus : Ring As 20 tpm

20
Injeksi : Zidifec 2 x 1 gr
Lanabal 3 x 1 amp
Per Oral : Imesco 2 x ½ tab
Galfux 3 x 1 tab
 Tanggal 18-05-2016 (dr. Bambang Sp, pd)
Infus : Ring As 20 tpm
Injeksi : Zidifec 2 x 1 gr
Lanabal 3 x 1 amp
Per Oral : Imesco 2 x ½ tab
Galflux 3 x 1 tab
Kalmetason & Edopec 3 x 1 kaps
 Tanggal 19-05-2016 (dr. Bambang Sp, pd)
Infus : Ring As 20 tpm
Injeksi : Zidifec 2 x 1 gr
Lanabal 3 x 1 amp
Per Oral : Galflux 3 x 1 tab
Kalmetason & edopec 3 x 1 kaps
Ketricin & Codein 10 mg 3 x 1 kaps
 Tanggal 20-05-2016 (dr. Bambang Sp, pd)
Pasien pulang
Therapi pulang : Tariflox 3 x 400 mg tab
Galflux 3 x 1 tab
Mefinal 3 x 250 mg
Pumpitor 1 x 1 tab

21
H. ANALISA DATA
NO Tanggal Data Etiologi Problem
1. 16 -05 -2016 DS : Klien mengatakan Proses penyakit Hipertermi
badannya demam sejak 2 (salmonella thypii)
hari, demam naik turun.
DO : Suhu : 38, 80C
TD : 100/70 mmhg
Nadi : 82 x/mnt
RR : 20 x/mnt
Tubex +6
2. 16-05-2016 DS : Iritasi pada mukosa Gangguan rasa
P: Klien mengatakan perut usus halus nyaman nyeri
terasa sakit di bagian ulu
hati
Q: Nyeri seperti diremas-
remas
R: Nyeri pada perut
S: Skala nyeri 7
T: Nyeri hilang timbul
DO : Klien tampak merintih
kesakitan
3. 16-05-2016 DS : Klien mengatakan Anoreksia Gangguan nutrisi
tidak nafsu makan, perut kurang dari
mual, kebutuhan tubuh
DO : Porsi makan yang di
sajikan hanya habis ¼ porsi
BB Sebelum sakit : 47 kg
BB Selama sakit : 45 kg

22
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermi b.d Proses penyakit (salmonella thypii)
2. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d Iritasi pada mukosa usus halus
3. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia

23
J. RENCANA KEPERAWATAN

Tanggal NO Tujuan dan Intervensi Rasional Paraf


DX
kriteria hasil

16-05-2016 I Setelah 1. Kaji KU klien 1. Mengetahui Susi


dilakukan keadaan klien
2. Pantau tanda-
tindakan 2. Suhu 38 – 41,1 0C
tanda vital
keperawatan menunjukan proses
selama 3 x 24 peningkatan
jam diharapkan infeksius akut
suhu tubuh 3. Berikan kompres 3. Dapat membantu
turun/normal hangat mengurangi
KH : Suhu demam
tubuh dalam 4. Anjurkan 4. Mempertahankan
batas normal menggunakan suhu tubuh normal
pakaian yang tipis
S : 36 - 370C
dan menyerap
keringat
5. Lakukan
5. Untuk mengurangi
kolaborasi sesuai
demam dengan aksi
advis dokter sentralnya
dalam pemberian hipotalamus
obat antipiretik
dan antibiotik

1. Kaji tingkat 1. Untuk mengetahui Susi


16-05-2016 II Setelah
nyeri, intensitas, tingkat dan lokasi
dilakukan
lokasi, durasi, nyeri
tindakan
dan frekuensi
keperawatan
2. Berikan kompres 2. Untuk mengurangi
selama 3 x 24

24
jam diharapkan hangat nyeri
nyeri dapat 3. Berikan posisi 3. Untuk mengurangi
teratasi yang nyaman nyeri
KH : Klien 4. Lakukan 4. Untuk mengurangi
tampak tenang kolaborasi nyeri
dan rileks, skala dengan dokter
nyeri 1 dalam pemberian
obat analgetik

16-05-2016 III Setelah 1. Kaji KU pasien 1. Mengetahui Susi


dilakukan keadaan pasien
tindakan 2. Anjurkan klien 2. Untuk
keperawatan untuk makan meningkatkan
selama 3 x 24 sedikit tapi sering nafsu makan klien
jam diharapkan 3. Jelaskan 3. Nutrisi yang
nutrisi klien pentingnya adekuat akan
terpenuhi nutrisi yang membantu proses
KH : Porsi adekuat penyembuhan
makan yang 4. Berikan makanan 4. Makanan yang
disajikan habis selagi hangat hangat dapat
mengurangi rasa
mual
5. Ukur/timbang BB 5. Untuk mengetahui
tiap hari peningkatan
/penurunan BB
pasien

25
K. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tanggal/ jam NO DX Implementasi Respon Paraf


16-05-2016
20.45 WIB  Pasien masuk ruang DS : - Susi
meranti DO : -
20.50 WIB I,II,III  Mengkaji ku klien DS : Klien mengatakan
badannya demam dan perutnya
terasa nyeri dan mual. Rochdiyati
DO : Klien tampak gelisah
20.55 WIB I,II  Memberikan terapi DS : Klien mau minum obat
sesuai advis dokter, DO : Klien tampak minum
po. Sanmol 4 x 1 tab obat
21.00 WIB I,II,III  Operan dinas DS : -
DO : -
21.30 WIB I  Memberikan DS : Klien mau dikompres Umi
kompres hangat DO : Klien kooperatif
22.00 WIB I,II  Menganjurkan klien DS : Klien mau mendengarkan
untuk banyak DO : Klien tampak lagi Umi
istirahat istirahat
23.30 WIB I,II,III  Memonitor TTV DS : Klien mau diperiksa
DO :
Suhu : 37,8 0C
Nadi : 86 x/mnt
RR : 22 x/mnt Rochdiyati
TD : 100/70 mmhg
24.00 WIB I,II,III  Memberikan terapi DS : Klien mau disuntik
sesuai advis dokter, DO : Klien kooperatif
injeksi : lapixim 2x1 Umi
gr, ottozol 1x40 mg

26
02.00  Melakukan DS :klien mengatakan Ema
11.00 WIB I,II pengukuran tanda- badannya masih demam
tanda vital DO : Taufik
Suhu : 37,8 0C
I Nadi : 80 x/mnt
RR : 20 x/mnt
TD : 110/60 mmhg
 Memberikan DS : Kien mengatakan mau
11.15 WIB kompres hangat dikompres
DO : klien tampak kooperatif
I,II,III  Memberikan terapi DS : Klien memgatakan
11.45 WIB sesuai advis dokter: bersedia untuk diberikan obat
injeksi zidifec DO : Klien tampak kooperatif Wawan
2x1gr, lanabal 3x1
I amp, PO : Sanmol
4x1 tab.
I,II,III  Mengganti cairan DS : Klien mengatakan Ida
12.30 WIB infus Ring As 20 bersedia diganti cairan
II tpm infusnya.
DO : Klien kooperatif
 Menganjurkan untuk DS : Klien mau mendengarkan
13.30 WIB minum yang banyak DO : Klien kooperatif
 Operan dines siang DS : -
14.00 WIB DO : - Ida
 Mengkaji tingkat DS :
16.30 WIB nyeri PQRST P : Klien mengatakan nyeri
perut Taufik
Q : Nyeri seperti di remas-
II remas
R : Nyeri pada perut

27
S : Skala nyeri 7
T : Nyeri hilang timbul Wawan
I,II,III DO : Klien tampak meringis
kesakitan
DS : Klien mengatakan mau
 Mengajarkan teknik
17.00 WIB mengikuti saran perawat Taufik
relaksasi nafas
DO : Klien melakukan saran
dalam
perawat Susi
DS : Klien bersedia untuk
 Memonitor TTV
17.30 WIB I,II,III diperiksa Tuchanah
DO :
Suhu : 38 ºC
I Nadi : 88 x/mnt Susi
RR : 22 x/mnt
TD : 110/70 mmhg
DS : - Aji
 Mengganti cairan
18.30 WIB DO : Klien kooperatif
infus Ring As 20
I,II,III
tpm
DS : Klien mau mendengarkan
 Menganjurkan klien
19.30 WIB DO :Klien kooperatif dan mau
untuk memakai
melaksanakan
pakaian yang tipis
I,II,III
dan dapat menyerap
Susi
keringat
I,II DS : Klien mengatakan mau
 Memberikan terapi
20.00 WIB untuk disuntik
sesuai advis dokter
III DO : Klien kooperatif
injeksi : lanabal 3x1
amp
DS : -
 Operan dinas
21.00 WIB III DO : - Susi
DS : Klien mau mendengarkan
 Menganjurkan klien
28
21.30 WIB untuk istirahat DO : Klien kooperatif Aji
I,II,III  Mengobservasi DS : Klien mengatakan setiap
22.30 WIB adanya mual dan makan mual
muntah DO : Klien tampak mual Aji
 Menganjurkan klien DS : -
23.00 WIB untuk makan sedikit DO : Klien tampak susah Susi
tapi sering dibujuk untuk makan
 Memonitor TTV DS : Klien mau untuk
23.30 WIB I,II,III diperiksa
DO :
Suhu : 38 ºC
Nadi : 86 x/mnt
RR : 20 x/mnt
TD : 100/70 mmhg
I,II,III  Memberikan terapi DS : -
24.00 WIB sesuai advis dokter, DO : Klien kooperatif
I,II,III injeksi : Zidifec 2x1 Susi
gr. Po : Sanmol 4x1
tab
I,II,III Susi
18-05-2016  Memonitor tetesan DS : -
01.00 WIB I,II,III infus DO : tetesan infus lancer
 Mengganti cairan DS : -
02.30 WIB infuse Ring As 20 DO : Klien tampak tidur
tpm
 Memberikan terapi DS : -
04.00 WIB sesuai advis dokter DO : Klien kooperatif
 Memonitor TTV DS : Klien mau untuk
05.00 WIB III diperiksa Tuchanah
DO :

29
Suhu : 37,7 ºC Taufik
Nadi : 86 x/mnt
III RR : 20 x/mnt
TD : 100/70 mmhg Rochdiyati
 Menghidangkan DS : Klien mengatakan mau
05.30 WIB makanan selagi makan
hangat DO : Porsi makan yang Rochdiyati
disajikan hanya habis ¼ porsi
 Menimbang BB DS : Klien mengatakan mau Umi
06.00 WIB klien ditimbang BB
DO : BB 45 kg
 Mendampingi visit DS : -
06.30 WIB dokter. Terapi infus: DO : -
Ring As 20 tpm,
I,II,III injeksi : Zidifec
2x1gr, lanabal 3x1 Taufik
III amp. Po : Imesco
2x½ tab, Galfux 3x1
tab, Kalmetason &
III edopect (3x1 kaps).
 Operan dinas DS : -
07.00 WIB DO : -
I,II  Menganjurkan DS : - Rochdiyati
08.00 WIB makan sedikit tapi DO : Klien sudah mau makan
I,II,III sering
 Mengobservasi DS : Klien mengatakan Taufik
09.00 WIB adanya mual mualnya sudah berkurang
DO : Klien kooperatif Ema
 Menganjurkan untuk DS : -
10.00 WIB banyak istirahat DO : Klien tampak istitirahat

30
 Memonitor TTV DS : Klien mengatatakan mau
11.30 WIB I,II,III diperiksa
DO :
Suhu : 36,7 ºC
Nadi : 86 x/mnt
RR : 22 x/mnt Wawan
TD : 110/80 mmhg
 Memberikan terapi DS : Klien mau suntik
12.00 WIB III sesuai advis dokter, DO : Klien tampak kooperatif Wawan
injeksi : Zidifec 2x1
gr, lanabal 3x1 amp.
I,II,III Po : Galfux 3x1 tab,
Kalmetason &
II edopect (3x1 kaps).
 Menganjurkan klien DS : Klien mau mendengarkan Ida
13.30 WIB makan-makanan DO : Klien kooperatif
yang lunak Ema
 Operan dinas DS : -
14.00 WIB DO : -
 Mengkaji tingkat DS : Ida
15.00 WIB nyeri PQRST P : Klien mengatakan nyeri
II sudah berkurang
Q : Nyeri seperti di remas-
remas Ema
I,II,III R : nyeri pada perut
S : Skala nyeri 5
T : Nyeri hilang timbul Ema
 Mengajarkan teknik DS : Klien mau mengikuti apa
16.00 WIB relaksasi nafas yang diajari Susi
dalam DO : Klien kooperatif

31
I  Memonitor TTV DS : Klien mau diperiksa
16.30 WIB DO : Aji
I,II,III Suhu : 37,4 ºC
Nadi : 82 x/mnt
RR : 20 x/mnt
I,II,III TD : 110/70 mmhg
 Memberikan DS : Klien mau dikompres
17.00 WIB kompres hangat DO : Klien tampak kooperatif Susi
 Mengganti cairan DS : Klien mau diganti cairan
18.00 WIB I,II infus Ring As 20 infus
tpm DO : Klien kooperatif
 Memberikan terapi DS : Klien mau suntik
20.00 WIB I,II,III sesuai advis dokter, DO : Klien tampak kooperatif Susi
injeksi : lanabal 3x1
II amp.
 Menganjurkan klien DS : - Aji
20.30 WIB untuk banyak DO : Klien tampak istirahat
I,II,III istirahat Aji
 Operan dinas DS : -
21.00 WIB DO : -
 Mengantur posisi DS : Klien mengatakan posisi
22.00 WIB yang nyaman tidurnya sudah nyaman
DO : Klien tampak nyaman
I,II,III  Memonitor TTV DS : Klien mau diperiksa Susi
23.30 WIB DO :
Suhu : 36,5 ºC
Nadi : 84 x/mnt
RR : 20 x/mnt
I,II,III TD : 110/70 mmhg
 Memberikan terapi DS : - Susi

32
24.00 WIB sesuai advis dokter, DO : Klien kooperatif
I,II,III injeksi : Zidifec 2x1
gr, Susi
I,II,III
19-05-2016  Mengganti cairan DS : -
01.00 WIB infus Ring As 20 DO : Klien kooperatif
tpm
 Memonitor tetesan DS : -
01.30 WIB infus DO : tetesan infus lancer
I,II,III  Memberikan terapi DS : -
04.00 WIB sesuai advis dokter, DO : Klien kooperatif
injeksi : lanabal 3x1
amp. Po. Galfux 3x1
tab, Kalmetason & Tuchanah
edopect (3x1 kaps).
III  Memonitor TTV DS : Klien mau diperiksa Kresna
05.00 WIB DO :
Suhu : 36,5 ºC
Nadi : 84 x/mnt
RR : 20 x/mnt
TD : 110/70 mmhg
 Menimbang BB DS : Klien mengatakan mau
06.00 WIB ditimbang BB
DO : BB 45 kg Rochdiyati
 Mendampingi visit DS : -
06.30 WIB dokter. Terapi infus: DO : - Rochdiyati
Ring As 20 tpm,
injeksi : Zidifec
2x1gr, lanabal 3x1 Kresna
I,II,III amp. Po : Galfux

33
3x1 tab, Kalmetason
II & edopect (3x1 Utami
kaps), Ketricin &
Codein 10 mg (3x1
kaps)
 Operan dinas DS : -
07.00 WIIB DO : -
 Mengkaji tingkat DS : Utami
08.00 WIB nyeri PQRST P : Klien mengatakan nyeri
I,II,III perutnya sudah berkurang
Q : Nyeri seperti diremas-
I,II remas
R : Nyeri pada perut
S : Skaa nyeri 3
III T : Nyeri hilang saat istirahat
 Mengganti cairan DS : -
09.00 WIB infuse DO : Klien kooperatif
I,II,III  Menganjurkan klien DS : - Rochdiyati
10.00 WIB untuk banyak DO : Klien kooperatif
istirahat
 Mengobservasi DS : Klien mengatakan Kresna
10.30 WIB adanya mual perutnya sudah tidak mual
DO : Klien kooperatif Wulan
I,II,III  Memonitor TTV DS : Klien mau diperiksa
11.00 WIB DO :
Suhu : 36,3 ºC
Nadi : 84 x/mnt
RR : 20 x/mnt
TD : 110/70 mmhg
 Memberikan terapi DS : Klien mau disuntik Wulan

34
12.00 WIB sesuai advis dokter DO : Klien kooperatif
injeksi : Zidifec
2x1gr, lanabal 3x1
III amp. Po : Galfux
3x1 tab, Kalmetason
& edopect (3x1 Ida
I,II,III kaps), Ketricin &
Codein 10 mg (3x1 Ida
III kaps)
 Menganjurkan klien DS : Klien mau mendengarkan Wulan
13.00 WIB untuk makan- DO : Klien kooperatif
III makanan yang lunak
 Operan jaga DS : -
14.00 WIB DO : - Taufik
 Menganjurkan klien DS : Klien mau mendengarkan
15.30 WIB I,II,III makan sedikit tapi DO : Klien kooperatif Wawan
sering
 Menghidangkan DS : Klien mengatakan sudah
16.30 WIB makanan selagi mau makan Umi
hangat DO : Klien makan habis ¾
porsi
I,II,III  Memonitor TTV DS : -
17.30 WIB DO :
I,II,III Suhu : 36,6 ºC
Nadi : 84 x/mnt Ema
I,II,III RR : 20 x/mnt
TD : 110/70 mmhg
 Mengganti cairan DS : -
18.00 WIB infus Ring As 20tpm DO : Klien kooperatif
I,II,III  Memonitor tetesan DS : - Wawan

35
18.30 WIB infus DO : tetesan infus lancar
I,II  Memberikan terapi DS : -
20.00 WIB sesuai advis dokter, DO : Klien kooperatif Wawan
injeksi : lanabal 3x1
I,II,III amp Umi
 Operan dinas DS : -
21.00 WIB DO : -
 Menganjurkan klien DS : -
22.00 WIB untuk banyak DO : Klien tampak lg tidur Ema
istirahat.
I,II,III  Memonitor TTV DS : -
23.30 WIB DO :
Suhu : 36 ºC
Nadi : 84 x/mnt
RR : 20 x/mnt
I,II,III TD : 110/70 mmhg
 Memberikan terapi DS : Klien mau disuntik
24.00 WIB sesuai advis dokter, DO : Klien kooperatif Wawan
I,II,III injeksi : Zidifec 2x1
gr
I,II,III
20-05-2016  Mengganti cairan DS : -
01.30 WIB infus Ring As 20 DO : Klien kooperatif
tpm Umi
II  Memonitor tetesan DS : -
02.00 WIB infus DO : tetesan infus lancar
 Memberikan terapi DS : Klien mau disuntik Umi
04.00 WIB sesuai advis dokter, DO : Klien kooperatif
injeksi : lanabal 3x1
amp Wawan

36
 Mengkaji tingkat DS :
04.30 WIB nyeri PQRST P : Klien mengatakan nyeri
perutnya sudah berkurang Ema
I,II,III Q : Nyeri seperti diremas-
remas Rochdiyati
R : Nyeri pada perut
S : Skala nyeri 1
T : Nyeri hilang saat istirahat
DO : Klien kooperatif
III  Memonitor TTV DS : Klien mau diperiksa
05.00 WIB DO :
Suhu : 36 ºC
III Nadi : 82 x/mnt
RR : 20 x/mnt
TD : 110/80 mmhg
 Mengkaji makan DS : Klien mengatakan sudah
05.30 WIB klien mau makan
DO : makan habis ¾ porsi
 Menimbang BB DS : Klien mengatakan mau
06.00 WIB ditimbang BB
DO : 45 kg
 Mendampingi visit DS : Klien mengatakan boleh
06.30 WIB dokter : klien boleh pulang
pulang DO : Klien tampak senang
 Operan dinas DS : -
07.00 WIB DO : -
 Mengantarkan klien DS : -
11.00 WIB pulang DO : Klien tampak senang

37
38
L. EVALUASI

NO Tanggal/jam NO EVALUASI Paraf


DX
1 17–0 5–2016 I S : Klien mengatakan badannya masih demam Taufik
20.30 WIB O:
Suhu : 38 ºC
Nadi : 88 x/mnt
RR : 22 x/mnt
TD : 110/70 mmhg
A : Masalah belum teratasi
P : Pertahankan intervensi

20.30 WIB II S: Taufik


P : Klien mengatakan nyeri perut
Q : Nyeri seperti di remas-remas
R : Nyeri pada perut
S : Skala nyeri 7
T : Nyeri hilang timbul
O : Klien tampak merintih kesakitan
A : Masalah belum teratasi
P : Pertahankan intervensi

20.30 WIB III S : Klien mengatakan tidak nafsu makan dan Taufik
mual
O : Porsi makan yang dihabiskan hanya ¼ porsi
A : Masalah belum teratasi
P : Pertahankan intervensi
2 18–05–2016
06.45 WIB I S : Klien mengatakan demam sudah berkurang Susi
O:
39
Suhu : 37,7 ºC
Nadi : 86 x/mnt
RR : 20 x/mnt
TD : 100/70 mmhg
A : Masalah belum teratasi
P : Pertahankan intervensi

06.45 WIB II S: Susi


P : Klien mengatakan nyeri sudah berkurang
Q : Nyeri seperti di remas-remas
R : nyeri pada perut
S : Skala nyeri 5
T : Nyeri hilang timbul
O : Klien tampak merintih kesakitan
A : Masalah belum teratasi
P : Pertahankan intervensi

06.45 WIB III S : Klien mengatakan sudah mau makan dan Susi
mual sudah berkurang
O : Porsi makan yang disajikan hanya ½ porsi
A : Masalah belum teratasi
P : Pertahankan intervensi
3. 19 –05–2016
06.45 WIB I S : Klien mengatakan badannya sudah tidak Susi
demam
O:
Suhu : 36,5 ºC
Nadi : 84 x/mnt
RR : 20 x/mnt
TD : 110/70 mmhg

40
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi

06.45 WIB II S: Susi


P : Klien mengatakan nyeri sudah berkurang
Q : Nyeri seperti diremas - remas
R : Nyeri pada perut
S : Skala nyeri 3
T : Nyeri hilang timbul
O : Pasien tampak tenang
A : Masalah belum teratasi
P : Pertahankan intervensi

06.45 WIB III S : Klien mengatakan sudah mau makan Susi


O : Porsi makan yang disajikan habis ¾ porsi
A : Masalah belum teratasi
P : Pertahankan intervensi

4. 20-05-2016
09.00 WIB I S : Klien mengatakan badannya sudah tidak Kresna
demam
O:
Suhu : 36 ºC
Nadi : 82 x/mnt
RR : 20 x/mnt
TD : 110/80 mmhg
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi

41
09.00 WIB II S: Kresna
P : Klien mengatakan nyeri sudah berkurang
Q : Nyeri seperti diremas - remas
R : Nyeri pada perut
S : Skala nyeri 1
T : Nyeri hilang timbul
O : Pasien tampak tenang
A : Masalah belum teratasi
P : Pertahankan intervensi

09.00 WIB III S : Klien mengatakan sudah mau makan Kresna


O : Porsi makan yang disajikan habis
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi

11.00 WIB Persiapan klien pulang


Therapi obat pulang:
 Tariflox 3 x 400 mg tab
 Galflux 3 x 1 tab
 Mefinal 3 x 250 mg
 Pumpitor 1 x 1 cap
Kontrol Kamis, 26-05-2016 jam 11.00 WIB di
RS bhakti Asih Brebes

KLIEN PULANG

42

Anda mungkin juga menyukai