Pengujian reliabilitas nilai cronbach alpha (∝) dibandingkan dengan rtabel = 0,600,
jika ∝≥ 0,600 maka instrumen penelitian dikatakan reliabel atau dapat
dipercaya, instrumen dapat digunakan dalam penelitian.
B. Metode Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dua tahap, pertama, kedua; analisis data
pengujian pengaruh antar variabel dalam penelitian ini
1. Analisis statistik deskriptif
Statistik deskriptif menjelaskan karakteristik data, penyajian data berupa tabel
ataupun grafik. Untuk mengetahui deskriptif data yang sering digunakan dalam
pengambilan keputusan adalah mean, median, modus, standar deviasi, distribusi
frekuensi, histogram dan varian kurtosis.
2. Analisis statistik inferensi
Analisis statistik inferensi digunakan dengan tujuan agar penelitian dapat dibuat
kesimpulan dari pengujian dipotesis dengan generalilasi. Analisis yang digunakan
adalah :
a. Analisis prasyarat
1) Analisis normalitas data
Penggunaan statis parametris dalam menganalisis data mensyaratkan
bahwa data setiap variabel harus berdistribusi normal. Oleh karena itu
sebelum pengujian hipotesis dilakukan maka terlebih dahulu dilakukan
pengujian normalitas data. Teknik yang digunakan dengan teknik X2 (chi
kuadrat).
(𝑓0 −𝑓ℎ )2
X2hitung =∑ 𝑓ℎ
Keterangan :
𝑓0 = frekuensi interval data
𝑓ℎ = frekuensi harapan
Pengujian normalitas data dengan membandingkan X2hitung dengan harga
X2tabel dengan taraf signifikan 5%, jika harga X2hitung > X2tabel data
berdistribusi normal dan sebaliknya.
2) Analisis linieritas
Linieritas adalah hubungan liniier variabel bebas X dengan variabel terikat
Y. Dalam mengetahui hubungan antara variabel X dan Y dapat
digambarkan pada sistem koordinat cartesius dengan variabel X sebagai
absis dan variabel Y sebagai ordinat, sehingga akan diperoleh diagram
pencar (scatter diagram). Jika ditarik garis lurus yang berjarak jumlah
kuadrat jarak vertikal dari setiap titik maka apabila sebaran data
mendekati garis lurus itu hal ini menunjukkan adanya hubungan linier
antara variabel X dan variabel Y.
Garis lurus yang terbentuk itu merupakan garis lurus dengan persamaan
linier ⏞
𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋, a dan b merupakan koefisien regresi linier yang dapat
dihitung sebagai berikut :
(∑ 𝑌𝑖 )(∑ 𝑋𝑖2 )−(∑ 𝑋𝑖 (∑ 𝑋𝑖 𝑌𝑖 )
𝑎= 𝑛 ∑ 𝑋𝑖2 −(∑ 𝑋𝑖 )2
𝑛 ∑ 𝑋𝑖 𝑌𝑖 −(∑ 𝑋𝑖 )(∑ 𝑌𝑖 )
b= 𝑛 ∑ 𝑋𝑖2 −(∑ 𝑋𝑖 )2
b. Analisis korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing
variabel bebas dengan variabel terikat, yakni pengaruuh perilaku pemimpin
(X1) terhadap motivasi kerja (X2), pengaruh perilaku pemimpin terhadap
disiplin kerja guru (Y) dan pengaruh motivasi kerja (X2) terhadap disiplin kerja
guru (Y). Adapun rumus yang digunakan adalah rumus r product moment,
yaitu :
𝑛 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟=
√(𝑛.∑ 𝑋 2 −∑ 𝑋)2 )(𝑛.∑ 𝑌 2 −∑ 𝑌)2 )
Keterangan :
r = koefisien korelasi
n = jumlah data
X = skor variabel X
Y = skor variabel Y
Harga r dikonsultasikan dengan tabel interpretasi koefisien korelasi nilai r
sebagai berikut :
Tabel 3.4
intepretasi nilai r
Interval koefisien Tingkat korelasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup
Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendah
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Renda
Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat rendah (tidak berkorelasi)
Sedangkan untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap
variabel Y dapat digunakan rumus koefisien diterminan sebagai berikut :
KP =r2 x 100%
Dimana :
KP = besarnya koefisien penentu
R = koefisien korelasi
b) analisis korelasi berganda
untuk mengetahui pengaruh perilaku pemimpin (X1) dan motivasi kerja (X2)
secara bersama-sama terhadap disiplin kerja guru (Y) digunakan analisis
korelasi berganda yang dirumuskan sebagai berikut :
𝑟𝑋2 +𝑟𝑋2 −2𝑟𝑋1,𝑌. 𝑟𝑋2,𝑌 . 𝑟𝑋1,𝑋2
1,𝑌 2,𝑌
𝑅𝑋1 ,𝑋2 ,𝑌 = √ 1−𝑟𝑋21 ,𝑋2
Grafik 4.1
Histogram kepemimpinan kepala madrasah
15
10 Series 1
5 Column1
Column2
0
27-31 32-36 37-41 42-46 47-51
Persentase rata-rata kepemimpinan kepala madrasah tsanawiyah se-kota
pagaralam jika dibandingkan dengan rata-rata maksimum kepemimpinan
adalah 69,00% hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala
madrasah tsanawiyah di kota pagaralam termasuk kategori cukup baik
3. Variabel motivasi kerja guru
Dalam mengetahui diskripsi data dari variabel motivasi kerja guru (X2) dari 30
responden atau sampel yang diambil data, diperoleh rata-rata hitung (mean)
38,33; titik tengah (median) sebesar 38,00 kemudian nilai yang sering muncul
(mode) adalah 38,00, simpangan baku (standart deviasi) = 4,11 dan tingkat
penyebaran data (variance) = 16,91 kemudian rentangan (range) = 17; skor
minimum dari data (min) = 30; dan skor maksimum dari data (max) = 47
Tabel 4.11
Distribusi frekuensi motivasi kerja guru
NO Data Frekuensi Frekuensi Frekuensi
Relatif (%) kumulatif
1 30-33 4 10,33 4
2 34-37 7 20,33 11
3 38-41 10 30,33 21
4 42-45 6 20,00 27
5 46-49 3 10,00 30
Jumlah 30 100
Grafik 4.2
Histogram motivasi kerja guru
20
Series 1
10
Column1
0 Column2
30-33 34-37 38-41 42-45 46-49
Tabel 4.12
Distribusi frekuensi disiplin kerja guru
NO Data Frekuensi Frekuensi Frekuensi
Relatif (%) kumulatif
1 30-33 2 6,66 2
2 34-37 8 20,66 10
3 38-41 12 40,00 22
4 42-45 5 18,66 27
5 46-49 3 10,00 30
Jumlah 30 100
Grafik 4.3
Histogram displin kerja guru
15
10
Series 1
5 Column1
0 Column2
Tabel 4.14
Uji normalitas data disiplin kerja guru
NO Batas kelas Z Luas tiap Fh F0
kelas (𝑓𝑜 − 𝑓ℎ )2
interval 𝑓ℎ
1 29.5 -1.95 0.1236 3.71 2 0.79
2 33.5 -1.04 0.303 9.09 8 0.13
3 37.5 -0.12 0.333 9.99 12 0.40
4 41.5 0.79 0.1712 5.14 5 0.00
5 45.5 1.17 0.0354 1.06 3 3.54
2
X hitung
Sebaran data terletak di daerah garis linier Y = 16,387 + 0,752X hal ini
menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan kepala madrasah (X1) dan
variabel disiplin kerja guru (Y) mempunyai hubungan yang linier dengan
harga konstan 16,387 hal ini berarti 32,77% disiplin kerja guru tidak ada
hubungannya dengan kepemimpinan kepala madrasah.
2) Uji linieritas variabel motivasi kerja (X2) dan variabel Y
Grafik 4.5
Diagram pencar variabel X2 dan variabel Y
Sebaran data terletak didaerah garis linier Y = 4,261 + 0,881X hal ini
menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja guru (X2) dan variabel disiplin
kerja guru (Y) mempunyai hubungan yang linier dengan harga konstan
4,261 hal ini berarti 8,52% disiplin kerja guru tidak ada hubungannya
dengan motivasi kerja guru.
Dari uji linieritas tersebut diatas dapat disimpulkan masing-masing
variabel bebas bersifat linier dan mempunyai hubungan yang positif
artinya peningkatan nilai variabel bebas akan diikuti oleh peningkatan
variabel terikat. Analisis data untuk mencari pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat dapat dilanjutkan
2. Analisis statistik infrensial
Analisis statistik infrensial diperlukan untuk mengetahui besarnya korelasi yang
menunjukkan besarnya pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y.
Langkah-langkah yang diperlukan untuk sampai pada kesimpulan berkaitan
dengan amsalah yang dihadapi adalah sebagai berikut :
a. Analisis korelasi variabel X1 terhadap variabel Y
𝑛−∑ 𝑋1 𝑌−(∑ 𝑋1 )(∑ 𝑌)
𝑟𝑋1 𝑌 =
√𝑛.∑ 𝑋12 −(𝑋1 )2 )(𝑛.∑ 𝑌 2 −(∑ 𝑌)2 )
30.43684−(1135)(1141)
𝑟𝑋1 𝑌 =
√(30.43843−(1135)2 (30.43952−(1141)2 )
15485
𝑟𝑋1 𝑌 = 21227,463
𝑟𝑋1 𝑌 = 0,729
Harga r diperoleh sebagai berikut :
Harga r tersebut jika dikonfirmasi dengan tabel kategori korelasi termasuk
pada kategori cukup. Dan untuk mengetahui besarnya sumbangan variabel X 1
terhadap variabel Y digunakan rumus sebagai berikut :
KP = r2 x 100%
KP +(0,729)2x100%
KP = 53,21%
Jadi besarnya pengaruh kepemimpinan kepala madrasah terhadap disiplin
kerja guru adalah sebesar 53,21%.
b. Analisis korelasi X2 terhadap Y
𝑛−∑ 𝑋2 𝑌−(∑ 𝑋2 )(∑ 𝑌)
𝑟𝑋1 𝑌 =
√𝑛.∑ 𝑋22 −(𝑋2 )2 )(𝑛.∑ 𝑌 2 −(∑ 𝑌)2 )
30.44264−(1150)(1141)
𝑟𝑋1 𝑌 =
√(30.44680−(1150)2 (30.43952−(1141)2 )
155770
𝑟𝑋1 𝑌 = 17623,172
𝑟𝑋1 𝑌 = 0,913
Harga r tersebut jiak dikonfirmasi dengan tabel kategori korelasi termasuk
pada kategori tinggi. Dan untuk mengetahui besarnya sumbangan variabel X 1
terhadap variabel Y digunakan rumus sebagai berikut :
KP = r2 x 100%
KP = (0,913)2 x100%
KP= 83,45%
Jadi besarnya pengaruh motivasi kerja terhadap disiplin kerja guru adalah
sebesar 83,45%.
c. Analisis korelasi X1 terhadap X2
Harga r diperoleh sebagai berikut
𝑛−∑ 𝑋1 𝑋2 −(∑ 𝑋2 )(∑ 𝑋2 )
𝑟𝑋1 𝑌 =
√𝑛.∑ 𝑋12 −(𝑋1 )2 )(𝑛.∑ 𝑋2 2 −(∑ 𝑋2 )2 )
30.44091−(1135)(1150)
𝑟𝑋1 𝑌 =
√(30.43843−(1135)2 (30.44680−(1150)2
17480
𝑟𝑋1 𝑌 = 22010,532
𝑟𝑋1 𝑌 = 0,794
Harga r tersebut jika dikonfirmasi dengan tabel kategori korelasi termasuk
pada kategori cukup. Dan untuk mengetahui besarnya sumbangan variabel X1
terhadap variabel X2 digunakan rumus sebagai berikut :
KP = r2 x 100%
KP = (0,794)2x 100%
KP = 63,07%
Jadi besarnya berpengaruh kepemimpinan kepala madrasah terhadap
motivasi kerja guru adalah sebesar 63,07%.
d. Analisis korelasi berganda
Analisis korelasi berganda adalah mencari korelasi dua variabel bebas X
terhadap satu variabel terikat Y sekaligus, untuk medapatkan koefisien
korelasi berganda R. Proses untuk menentukan harga R dengan rumus R
product moment berganda sebagai berikut :
Pada analisis korelasi r product moment dua variabel telah diketahui masing-
masing harga r yaitu :
𝑟𝑋1 𝑌 = 0,729, 𝑟𝑋2 𝑌 = 0,913 𝑑𝑎𝑛 𝑟𝑋1 𝑋2 = 0,794
𝑟𝑋21 ,𝑌 +𝑟𝑋22 𝑌 −2𝑟𝑋1 ,𝑌 .𝑟𝑋2 ,𝑌. 𝑟𝑋1 .𝑋2
𝑟𝑋1 ,𝑋2 ,𝑌 = √ 1−𝑟𝑋21 𝑋2
0,532+0,834−1,058
𝑟𝑋1 ,𝑋2 ,𝑌 = √ 1−0,532
1,366−1,058
𝑟𝑋1 ,𝑋2 ,𝑌 = √ 0,468
0,308
𝑟𝑋1 ,𝑋2 ,𝑌 = √0,468