Anda di halaman 1dari 4

POKJA ULP KONSULTANSI- PERENCANAAN PEMBANGUNAN

GEDUNG LABORATORIUM BALAI BESAR POM DI SAMARINDA


BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
TAHUN ANGGARAN 2018
Jalan Percetakan Negara No 23 Jakarta Pusat

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN (BAPP)


Nomor : JK.05.100.03.18.12.010.BAPP

Pada hari ini SENIN tanggal DUA BELAS bulan MARET tahun DUA RIBU DELAPAN
BELAS, kami yang bertandatangan di bawah ini, Pokja ULP Konsultansi- Perencanaan
Pembangunan Gedung Laboratorium untuk Balai Besar POM di SAMARINDA Tahun Anggaran
2018 telah mengadakan pemberian penjelasan dokumen pemilihan Perencanaan Pembangunan
Gedung Laboratorium Nomor JK. 05.100.03.18.09.010.DOPP tanggal 09 Maret 2018 secara
elektronik melalui website http://lpse.pom.go.id sebagai berikut :

Kode Lelang : 2630191


Paket : Pengadaan Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Laboratorium
Balai Besar POM di Samarinda TA 2018
Nilai Pagu Paket : Rp 587.388.000,00
Nilai HPS : Rp 557.260.000,00
Lokasi Pekerjaan : Balai Besar POM di Samarinda, Jl. Let. Jend. Soeprapto No. 3 – Samarinda
75123

Dengan hasil :
 Penjelasan lelang dilakukan melalui aplikasi SPSE dimulai pada pukul 10.00 s.d 11.00 WIB
 Dari 3 (tiga) penyedia yang masuk daftar pendek, terdapat 1 (satu) penyedia yang bertanya
dengan 10 pertanyaan sebagaima terlampir
 Perubahan dokumen KAK,dan BoQ akan dimuat pada addendum dokumen pemilihan

Demikian Berita Acara Pemberian Penjelasan Pengadaan Konsultansi Perencanaan Pembangunan


Gedung Laboratorium Balai Besar POM di Samarinda ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya

Jakarta, 13 Maret 2018

TTD

Pokja ULP Konsultansi


Perencanaan Pembangunan Gedung Laboratorium
Balai Besar POM di SAMARINDA TA 2018
Lampiran BAPP Nomor : JK.05.100.03.18.12.010.BAPP

Jawaban Pertanyaan anweijzing dari CV IKBATEK pada paket pengadaan Jasa Konsultan-Perencana
Pembangunan Gedung Laboratorium BBPOM di Samarinda

1. Pada Kerangka Acuan Kerja Sub Bab 9 point B personil, disebutkan bahwa dipersyaratkan tenaga
Ahli Tenaga Listrik dengan kualifikasi pendidikan S1 Teknik Mesin/Teknik Sipil. Sepertinya salah
pengetikan karna seharusnya kualifikasi yang benar adalah S1 Elektro/Listrik sebagaimana
panduan Peraturan LPJK No.1 Tahun 2014.
Jawab : Baik terima kasih untuk koreksinya, akan kami lakukan addendum dan perbaikan di KAK

Untuk hal tsb di atas

2. Apakah tidak berlebihan mensyaratkan 1 tenaga ahli dengan 2 SKA, sebab tidak ada satupun
petunjuk teknis pengadaan konsultan yang memperbolehkan 1 orang merangkap 2 fungsi
keahlian

dan jika dipersyaratkan 2 SKA berarti terjadi overlap tugas dan menyalahi Permen PUPR no. 31

Tahun 2015.Jika memang ada aturan regulasi yang memperbolehkan mohon dijelaskan.

Jawab : digunakan hanya 1 SKA : SKA Ahli Madya Manajemen Konstruksi (kode 601), akan kami
lakukan addendum KAK

3. Mohon penjelasan pokja mengapa mensyaratkan tim leader ber-SKA ahli manajemen konstruksi,
sementara pekerjaan ini adalah perencanaan (idealnya SKA manajemen konstruksi digunakan
pada pekerjaan supervisi/MK), dan sepengatahuan kami pekerjaan ini nantinya akan didampingi
oleh konsultan manajemen konstruksi yang telah terkontrak sebelumnya oleh perusahaan
dengan nomor NPWP 71.938.923.1-722.000. Didalam KAK juga diuraikan tugas tim leader dan
tidak terjabarkan fungsi tupoksi sebagai ahli manajemen konstruksi. Saran kami : Tim Leader
cukup disyaratkan S1 Arsitek ber-SKA Ahli Arsitek Madya atau S1 Teknik SIpil Ber-SKA Ahli Teknik
Bangunan Gedung Madya yang umum digunakan untuk digunakan untuk perencanaan bangunan
gedung.
Jawab : Dipersyaratkan ahli MK karena diharapkan team leader juga dapat memperkirakan dapat
menyusun jadwal pekerjaan secara detail dan tepat mengingat waktu yang terbatas, sesuai
desain yang direncanakan. Dalam peraturan Asosiasi LPJK Inkindo, diperlukan MK dalam
perencanaan Gedung.

4. Apakah bangunan yang akan direncanakan nantinya akan menggunakan system


penghawaan/tata udara system sentral (AC sentral) sehingga harus mensyaratkan ahli teknik
sistem tata udara dan refrigasi ? Jika desain bangunan POM Samarinda hanya menggunakan AC
Split atau Cassete atau mengandalkan penghawaan alami, rencana teknis tata udara tersebut
masih dalam cakupan oleh ahli mekanikal sehingga tenaga ahli teknik sistem tata udara dan
refirigasi tidak diperlukan.
Jawab : iya, menggunakan system AC sentral. Karena gedung Lab perlu sirkulasi untuk aliran
udara termasuk, pengaliran udara keluar dan juga system udara darurat apabila terjadi incident
seperti kebakaran dll, mengingat lab. Memiliki banyak bahan kimia berbahaya dan mudah
meledak.

5. Mohon penjelasan teknis seperti apa gambaran sistem elektronika dan telekomunikasi yang
akan direncanakan hingga harus mensyaratkan ahli elektronika dan telekomunikasi dalam
gedung ? Tenaga ahli tersebut biasanya digunakan untuk perencanaan Bioskop, gedung
pertunjukan, studio music, gedung diorama, dan bangunan lainnya yang berhubungan dengan
multimedia. Jika bangunan POM Samarinda hanya menggunakan desain sistem elektrikal (arus
menengah dan arus lemah) untuk keperluan peralatan-peralatan laboratorium, rencana
penanganannya masih dalam ruang lingkup kerja tenaga ahli teknik tenaga listrik sehingga
tenaga ahli elektronika dan telekomunikasi dalam gedung tidak diperlukan.
Jawab : Dalam hal ini diperlukan tenaga elektronika dan telekomunikasi untuk kebutuhan
instalasi PABX, internet, CCTV, dan ceilling speaker.

6. Apakah pengadaan ini dalam menyusun HPS mengikuti standar billing rate yang diterbitkan oleh
KEPMEN PUPR Nomor 897 Tahun 2017, karna jumlah dan kualifikasi tenaga ahli yang disyaratkan
cukup banyak (14 orang) dan jika diakumulasi menggunakan billing rate PU dapat melampaui
nilai HPS. Contoh sesuai biling rate PU dan setelah dikali koefisien indeks remunerasi untuk
wilayah Kalimantan Timur (0.998), jika tim leader S2 pengalaman 5 tahun dengan 2 (SKA) jenis
keahlian berarti gaji personilnya adalah Rp.33.500.000 x 0.998 x 2 = Rp.66.866.000 / bulan (Gaji
fantastis). Saran kami : a. Tim Leader cukup disyaratkan S1 Arsitek ber-SKA Ahli Arsitek Madya
atau S1 Teknik SIpil BerSKA Ahli Teknik Bangunan Gedung Madya, b. Tenaga Ahli elektronika dan
telekomunikasi dalam gedung dihilangkan karna skop kerjanya dapat dihandel oleh ahli teknik
tenga listrik agar cost tenaga ahli sesuai billing rate. c. Tenaga ahli teknik sistem tata udara dan
refrigasi dihilangkan karna skop kerjanya dapat dihandel oleh ahli mekanikal agar cost tenaga
ahli sesuai billing rate.
Jawab : Standar dalam perhitungan HPS menggunakan Pedoman Standarisasi Biaya Umum untuk
Keperluan Pemerintah Kota Samarinda Tahun 2017

7. Apa dasar regulasi pokja mensyaratkan tenaga pendukung drafter harus ber-SKT ??? karna
penggunaan SKT hanya digunakan untuk pekerjaan Fisik. Dan pada umumnya tenaga pendukung
tidak mendapatkan skor penilaian sehingga SKT tidak mendapat penilaian (dalam dokumen
pemilihan ini juga tidak dinilai).
Jawab : SKT tidak dipersyaratakan pada tenaga pendukung Drafter ( Addendum terlampir ).
8. Terhadap penilaian referensi tenaga ahli apakah pengalaman/referensi pada perencanaan
bangunan selain gedung laboratorium atau bangunan kesehatan masuk kategori sesuai atau
terkait/menunjang…???
Jawab : pengalaman/referensi perencanaan selain gedung lab atau bangunan kesehatan masuk
katagori terkait/menunjang

9. Dalam dokumen pemilihan disebutkan bahwa penilaian sub unsur kualifikasi tenaga ahli terbagi
menjadi 3 unsur penilaian yakni penilaian kualifikasi pendidikan bobot 10%, penilaian
pengalaman kerja bobot 20% dan penilaian sub unsur kesesuain keahlian 20%, Dalam dokumen
pemilihan tidak disebutkan jika salah satu dari persyaratan kualifikasi tenaga ahli tidak terpenuhi
dapat menggugurkan karna pengadaan ini berdasarkan sistem nilai yang mengacu pada final
perhitungan bobot teknis hingga mencapai batas passing grade. Yang berarti jika salah satu
tenaga ahli yang diusulkan dibawah atau kurang dari syarat kualifikasi tidak menggugurkan dan
tetap dilanjutkan evaluasi dan penilaian terhadap unsur lainnya yang sesuai hingga mencapai
batas nilai pasing grade. Jika tidak memenuhi Passing Grade Otomatis Gugur. (sesuai tata cara
evaluasi konsultan badan usaha berdasarkan Perka LKPP no. 14 Tahun 2014). Pertanyaannya :
contoh kasus berdasarkan metode penilaian pokja pada dokumen pemilihan apakah benar
seperti berikut penilaiannya : Misal dipersyaratkan tenaga ahli dengan kualiikasi S1 Arsitek
memiliki SKA Arsitek Madya pengalaman 5 tahun namun yang diusulkan D3 Arsitek memiliki SKA
arsitek Muda pengalaman 5 tahun, berarti terhadap penilaian kualifikasi pendidikan mendapat
nilai 0, penilaian pengalaman 100 dan penilaian kesesuaian keahlian mendapat nilai 25. (pokja
hanya cukup menjawab YA atau Tidak)
Jawab : YA

10. Mohon pokja untuk memberikan informasi bobot nilai masing-masing tenaga ahli, karna tidak
disebutkan didokumen pemilihan. Mohon maaf jika pertanyaan kami panjang, niatan semata
untuk menghindari multitafsir proses evalusai pengadaan ini dan untuk menciptakan persaingan
usaha yang sehat. Semoga Pokja dapat memberikan respon positif.
Jawab : Setelah dilakukan Addendum KAK, akan kami lakukan bobot penilaian di dokumen
pemilihan (addendum)

TTD

POKJA ULP KONSULTASI-PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG

LABORATORIUM BBPOM DI SAMARINDA TA 2018

Anda mungkin juga menyukai