Naskah Publikasi PDF
Naskah Publikasi PDF
S DENGAN CONGESTIVE
HEART FAILURE (CHF) DIRUANG INTENSIVE CORONARY
CARE UNIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Dr. SOEHADIPRIJONEGORO SRAGEN
NASKAH PUBLIKASI
Oleh :
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PERSETUJUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S CONGESTIVE
DENGAN
HEART FAILURE (CHF)
CONGESTIVE DIRUANG
HEART INTENSIVE
FAILURE CORONARY
(CHF) CARE
DI RUANG
INTENSIVE CORONARY
UNIT DI RUMAH CAREDAERAH
SAKIT UMUM UNIT DIDr.
RUMAH SAKIT
SOEHADI
UMUM DAERAHPRIJONEGORO
Dr. SOEHADISRAGEN
PRIJONEGORO SRAGEN
KaryaTulis Ilmiah
Di SusunOleh :
NASKAH PUBLIKASI
INTAN NUTRISIANA DEWI
J 230 113 006
KTI ini telah diterima dan disetujui oleh pembimbing prodi Keperawatan UMS
untu
INTANdiajukan dalam sidingDEWI
NUTRISIANA ujian
J 230 113 006
Telah Disetujui Oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetaui
Ketua Jurusan Keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI RUANG
INTENSIVE CORONARY CARE UNIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. PRIJONEGORO
SRAGEN – Intan Nutrisiana Dewi
2
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN CONGESTIVE
NASKAH PUBLIKASI
HEART FAILURE (CHF) DI RUANG INTENSIVE CORONARY CARE
UNIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
DR. PRIJONEGORO SRAGEN
Surakarta, 2012
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Dekan,
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI RUANG
INTENSIVE CORONARY CARE UNIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. PRIJONEGORO
SRAGEN – Intan Nutrisiana Dewi
3
NASKAH PUBLIKASI
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Ny. S. DENGAN DIAGNOSA MEDIS CONGESIVE HEART
FAILURE (CHF)
DI RUANG ICCU RSUD DR. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN
xix + 82 halaman+ 1 skema+ 2 lampiran
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI RUANG
INTENSIVE CORONARY CARE UNIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. PRIJONEGORO
SRAGEN – Intan Nutrisiana Dewi
4
PENDAHULUAN
Latar Belakang LANDASAN TEORI
Penyakit jantung dan pembuluh Tinjauan Teoritik
darah diperkirakan akan menjadi Menurut Stillwell (2011),
penyebab utama kematian secara Congestive Heart Failure/ Gagal
menyeluruh dalam waktu lima belas Jantung adalah ketiadakmampuan
tahun mendatang, meliputi Amerika, jantung untuk mempertahankan curah
Eropa, dan sebagian besar Asia. Hal jantung yang adekuat guna memenuhi
tersebut dimungkinkan dengan adanya kebutuhan metabolic dan kebutuhan
peningkatan prevalensi penyakit oksigen pada jaringan meskipun aliran
kardiovaskuler secara cepat di negara- balik vena adekuat. Sedangkan
negara berkembang dan Negara Eropa menurut Udjianti (2010) Congestive
Timur. Selain itu, gagal jantung heart failure (CHF) adalah suatu
merupakan penyakit yang paling kondisi dimana jantung mengalami
sering memerlukan perawatan ulang di kegagalan dalam memompa darah
rumah sakit (Redmission) meskipun guna mencukupi kebutuhan sel-sel
pengetahuan rawat jalan telah tubuh akan nutrient dan oksigen secara
diberikan secara optimal Ardiansyah adekuat. Sebagai akibatnya, ginjal
(2012). sering merespon dengan menahan air
Gagal jantung adalah suatu dan garam. Hal ini akan
keadaan ketika jantung tidak mampu mengakibatkan bendungan cairan
mempertahankan sirkulasi yang cukup dalam beberapa organ tubuh seperti
bagi kebutuhan tubuh, meskipun tangan, kaki, paru, atau organ lainnya
tekanan pengisian darah pada vena sehingga tubuh klien menjadi bengkak
normal Gagal jantung menjadi (congestive).
penyakit yang terus meningkat
kejadiannya terutama pada lansia. Klasifikasi
Congestive Heart Failure/ Gagal 1. Timbul gejala sesak pada aktifitas
Jantung adalah ketiadakmampuan fisik berat
jantung untuk mempertahankan curah 2. Timbul gejala sesak pada aktifitas
jantung yang adekuat guna memenuhi fisik sedang
kebutuhan metabolic dan kebutuhan 3. Timbul gejala sesak pada aktifitas
oksigen pada jaringan meskipun aliran ringan
balik vena adekuat Stillwell (2011). 4. Timbul gejala sesak pada aktifitas
Risiko CHF akan meningkat pada sangat ringan/ istirahat
lansia karena penurunan fungsi
ventrikel akibat penuaan. CHF ini Patofisiologi
dapat menjadi kronik apabila disertai Menurut Price and Wilson
dengan penyakit-penyakit lain seperti (2005) Kongesti paru menonjol pada
hipertensi, penyakit jantung katup, gagal ventrikel kiri, karena ventrikel
kardiomiopati, penyakit jantung kiri tidak mampu memompa darah
koroner, dan lain-lain (Ardiansyah, yang datang dari paru. Peningkatan
2012). tekanan dalam sirkulasi paru
menyebabkan cairan terdorong ke
jaringan paru. Dispnu dapat terjadi
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI RUANG
INTENSIVE CORONARY CARE UNIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. PRIJONEGORO
SRAGEN – Intan Nutrisiana Dewi
5
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI RUANG
INTENSIVE CORONARY CARE UNIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. PRIJONEGORO
SRAGEN – Intan Nutrisiana Dewi
6
Juli 2012 pukul 11.00 WIB ke bangsal 3. Kelebihan volume cairan b.d
umum untuk menjalani perawatan. menurunya laju filtrasi glomerolus
(menurunya curah jantung).
Pembahasan Data yang didapat saat
Diagnosa Keperawatan pengkajian pada Ny. S adalah
1. Pola nafas tidak efektif b.d keluarga klien mengatakan kedua
hiperventilasi. kaki klien edema sudah sejak 3
Merupakan suatu kondisi bulan yang lalu, terdapat edema
dimana pertukaran inspirasi dan pada kedua ekstermitas bawah,
atau ekspirasi tidak adekuat terjadi peningkatan BB, terdengar
(NANDA, 2005). Data yang bunyi jantung S3,capillary refill >
didapat saat pengkajian adalah 2 detik, RR=36 x/menit, hasil
pasien mengatakan sesak balance cairan 24 jam: - 180 cc.
nafas,adanya otot bantu 4. Intoleransi aktivitas b.d
pernafasan, nafas cepat dengan ketidakseimbangan antara suplai
frekuensi RR 36x/menit, TTV= O2 dengan kebutuhan.
TD: 143 mmHg; N: 106 x/menit; Data yang didapat saat
S: 36°C. pengkajian adalah klien
2. Penurunan cardiac output b.d mengatakan lelah, klien
penurunan kontraktilitas mengatakan sesak nafas jika
miokardial. beraktivitas walaupun sedang tidur,
Penurunan cardiac output keadaan umum klien lemah diatas
merupakan suatu keadaan dimana tempat tidur, klien pucat, terjadi
jantung tidak dapat memompa perubahan TTV saat bergerak TD=
secara adekuat yang diperlukan 123/75 mmHg, RR= 30x/menit,
untuk dimanifestasikan secara luas N= 84x/menit, S= 36,5°C.
karena darah tidak dapat mencapai
jaringan dan organ (perfusi rendah) Intervensi
untuk menyampaikan oksigen yang Secara garis besar intervensi
dibutuhkan (NANDA, 2005). Data yang dilakukan pada klien dengan
yang didapat saat pengkajian gagal jantung ada 2 yaitu
adalah klien mengatakan sesak penatalaksanaan secara farmakologis
nafas dan mengalami kelelahan dan non-farmokologis.
juga nyeri dada, terjadi perubahan Intervensi yang dilakukan oleh
EKG sinus takhikardi 106x/menit penulis sudah sesuai dengan sumber
dan adanya LVH (Left Ventrikel yang ada. Dalam hal ini setiap
Hipertropi), TD = 143/84 mmHg, diagnosa memiliki beberapa intervensi
RR=36x/menit, terjadi peningkatan yang bisa dilakukan dan setiap rencana
BB, terdapat oedema pada tindakan memiliki rasional untuk
ekstermitas bawah, terdengar suara dilakukan yang telah disesuaikan.
jantung tambahan S3.
Implementasi
1. Diagnosa I : Pola nafas tidak
efektif b.d hiperventilasi.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI RUANG
INTENSIVE CORONARY CARE UNIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. PRIJONEGORO
SRAGEN – Intan Nutrisiana Dewi
7
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI RUANG
INTENSIVE CORONARY CARE UNIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. PRIJONEGORO
SRAGEN – Intan Nutrisiana Dewi
8
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI RUANG
INTENSIVE CORONARY CARE UNIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. PRIJONEGORO
SRAGEN – Intan Nutrisiana Dewi
9
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI RUANG
INTENSIVE CORONARY CARE UNIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. PRIJONEGORO
SRAGEN – Intan Nutrisiana Dewi