Laporan Pendahuluan Hernia 123
Laporan Pendahuluan Hernia 123
Hernia adalah prostrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau
bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Pada hernia abdomen,isi perut
menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo-aponeurotik dinding
perut. Hernia terdiri atas cincin,kantong dan isi hernia. Berdasarkan terjadinya hernia
dibagi atas hernia bawaan atau congential dan hernia dapatan atau akuisita.
Hernia merupakan kelemahan atau defek di dinding rongga peritoneum dapat
menyebabkan
peritoneum menonjol membentuk kantung yang di lapisi oleh serosa dan disebut
kantung hernia (Robbins & Cotran : 2010 )
Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau
bagian lemah dari dinding rongga yang bersangkutan (R. Sjamsuhidayat & Wim de
Jong : 2005)
Hernia inguinalis adalah hernia yang melalui anulus inguinalis internus yang
terletak disebelah lateral vasa epigastrika inferior, menyusuri kanalis inguinalis dan
keluar ke rongga perut melalui anulus inguinalis eksternus (Arif Mansjoer : 2000)
Hernia inguinal adalah menonjolnya isi suatu rongga yang melalui anulus inguinalis
yang terletak di sebela lateral vaso epigastika inferior menyusuri kanal inguinal dan
keluar ke rongga perut melalui anulus inguinalis eksternus (Mansjoer, 2000).
2. Penyebab/faktor predisposisi
Hernia dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Congenital
b. Obesitas
c. Ibu hamil
d. Mengejan
e. Pengangkatan beban berat
g. Kelemahan Abdomen
Pada usia kehamilan 8 bulan terjadi penurunan testis melalui kanalis inguinal
menarik peritonius dan disebut plekus vaginalis, peritoneal hernia karena canalis
inguinal akan tetap menutup pada usia 2 bulan.
j. Hernia dapat terjadi karena lubang embrional yang tidak menutup atau melebar,
atau akibat tekanan rongga perut yang meninggi.
3. Pohon Masalah ( dalam bentuk bagan berdasarkan patofisiologi )
Faktor pencetus
Pembedahan
Nyeri Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
Hernia insisional Kantung hernia memasuki kebutuhan tubuh
celah bekas insisi
5. Gejala klinis
1. Berupa benjolan keluar masuk/keras dan yang tersering tampak benjolan
di lipat paha.
2. Adanya rasa nyeri pada daerah benjolan bila isinya terjepit disertai
perasaan mual.
3. Terdapat gejala mual dan muntah atau distensi bila telah ada komplikasi.
4. Bila terjadi hernia inguinalis stragulata perasaan sakit akan bertambah
hebat serta kulit di atasnya menjadi merah dan panas.
5. Hernia fermonalis kecil mungkin berisi dinding kandung kencing sehingga
menimbulkan gejala sakit kencing (disuria) disertai hematuria (kencing
darah0 disamping benjolan disamping benjolan dibawah sela paha.
6. Hernia diagfragmatika menimbulkan perasaan sakit didaerah perut disertai
sesak nafas.
7. Bila pasien mengejan atas batuk maka benjolan hernia akan bertambah
besar.
6. Pemeriksaan diagnostic/penunjang
a. Sinar X abdomen menunjukkan abnormalnya kadar gas dalam usus.
b. Hitung darah lengkap dan serum elektrolit dapat menunjukkan hemokonsentrasi
(peningkatan hematokrit).peningkatan sel darah putih dan ketidakseimbangan
elektrolit.
7. Penatalaksanaan Medis
Operasi hernia pada anak dilakukan tanpa hernioplasty, dibagi menjadi 2 yaitu
a. Anak berumur kurang dari 1 tahun : Menggunakan teknik Michele Benc
b. Anak berumur lebih dari 1 tahun : Menggunakan teknik POTT.
8. Komplikasi
1. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas Pasien
Nama,umur,jenis kelamin,pekerjaan ,agama,pendidikan,atau perkawinan
b. Keluhan Utama
Cemas,lemah,anoreksia,mua,muntah,nyeri abdomen,nafas pasien mungkin
berbau aseton pernafasan kussmaul,poliuri,polidipsi,penglihatan yang
kabur,kelemahan dan sakit kepala.
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
Berisi tentang kapan terjadinya penyakit penyebab terjadinya penyakit,serta
upaya yang telah dilakukan oleh penderita untuk mengatasinya.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Riwayat atau adanya faktor resiko,riwayat keluarga tentang
penyakit,obesitas,riwayat pankreatitis kronik, riwayat melahirkan anak lebih
dari 4 kg,riwayat glukosuria selama stress (kehamilan,pembedahan
trauma,infeksi,penyakit).
e. Riwayat Kesehatan Terdahulu
Adanya riwayat penyakit DM atau penyakit-penyakit lain yang ada kaitannya
dengan defisiensi insulin misalnya penyakit pancreas.Adanya riwayat penyakit
jantung,obesitas maupun anterosklerosis.tindakan medis yang ernah didapat
maupun obat-obatan yag biasa digunakan oleh penderita.Berapa lama klien
menderita DM bagaimana penanganannya, mendapat terapi insulin jenis apa,
bagaimana cara minum obatnya apakah teratur atau tidak apa saja yang
dilakukan klien untuk menanggulangi penyakitnya.
Pengkajian Pola Gordon
1. Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Klien biasanya tidak mengetahui penyakitnya,Klien hanya beranggapan bahwa
gejala yang dideritanya merupakan gejala biasa saja dan hanya kelelahan
biasa, Klien mulanya hanya beristirahat,mengurangi aktivitas dan
mengkonsumsi obat bebas yang ada di warung.
2. Pola Nutrisi Metabolik
Terjadinya ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan gangguan keseimbangan inslin,makanan,dan aktifitas
jasmani,Selain itu biasanya juga timbul gejala
mual,muntah,dispnea,aoreksia,penurunan berat badan
3. Pola Eliminasi
Pada pola ini biasanya bisa terjadi retensi urine
4. Pola Aktifitas dan Latihan
Klien biasanya mengalami kelemahan,keletihan,sehingga menyebabkan
terganggunya aktifitas klien terjadi penurunan semangat untuk bekerja serta
toleransi untuk latihan rendah.
5. Pola Istirahat dan Tidur
Klien biasanya mengalami gangguan tidur karena biasanya klien akan
terbangun di malam hari karena disebabkan oleh poliuri.
6. Pola Kognitif Perseptual
Pengkajian yang dilakukan yaitu sehubungan dengan fungsi alat indera
klien,karena terjadi penurunan fungsi penglihatan dan neuropati
7. Pola persepsi diri dan konsep diri
Persepsi klien terhadap dirinya bisa berubah sehubungan dengan penyakit
yang diderita,Klien merasa lemah karena tidak bisa bekerja dan beraktifitas
seperti orang lain.
8. Pola Peran Hubungan
Pada pola ini dikaji pekerjaan klien peran klien dalam keluargadan
masyarakat.Selain itu berisikan bagaimana hubungan klien dengan orang
terdekatnya,bagaimana pengambilan keputusan dan hubungan klien dengan
masyarakat atau lingkungan sosial klien.
9. Pola Reproduksi dan Seksualitas
Pada reproduksi seksualitas bisa terjadi perubahan aliran menstruasi misalnya
menoragia atau amenore hilang libido dn impoten.Serviks dan dinding vagina
pucat.
10. Pola Koping dan Toleransi Stress
Metode koping yang digunakan klien dalam mengatasi stress bisa saja dengan
mengungkapkan perasaan gelisahnya kepada orang terdekat atau perawat atau
meminum obat yang dapat menghilangkan stress
11. Pola Nilai dan Keyakinan
Setelah pengkajian didapatkan kepercayaan klien,kepatuhan klien dalam
melaksanakan ibadah dan keyakinan-keyakinan pribadi yang bisa
mempengaruhi pilihan pengobatan.
2. Diagnose keperawatan yang sering muncul
a. Nyeri akut b.d diskontunitas jaringan akibat tindakan operasi
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual muntah
c. Gangguan rasa nyaman
d. Resiko pendarahan
e. Resiko infeksi b.d luka insisi bedah/operasi
3. Rencana Asuhan Keperawatan
5. Istirahat dapat
menurunkan
ketegangan otot,
menurunkan
frekuensi pernafasan,
frekuensi jantung dan
ketegangan otot yang
menghentikan siklus
nyeri
Setelah dilakukan 1. Awasi tanda-tanda vital. 1. Dugaan adanya
Resiko infeksi
b.d luka insisi tindakan Perhatikan demam, infeksi/terjadinya
bedah/operasi menggigil, berkeringat,
keperawatan 3x24 sepsis, abses pada
jam, klien perubahan mental, daerah luka.
memenuhi: meningkatnya nyeri
- Immune status
2. Cuci tangan setiap 2. Menurunkan risiko
- Knowledge: penularan bakteri.
Infection Control sebelum dan sesudah
tindakan keperawatan
- Risk Control
dan perawatan luka
Dengan Kriteria
yang aseptic.
Hasil:
3. Memberikan deteksi
- Bebas dari tanda- dini terjadinya proses
3. Observasi keadaan luka infeksi
tanda infeksi
dan insisi bedah.
- Menunjukan
4. Diberikan untuk
kemampuan
4. Kolaborasi pemberian menurunkan
untuk mencegah
timbulnya antibiotik sesuai indikasi. penyebaran bakteri
infeksi. dan mempercepat
- Menunjukan penyembuhan luka
perilaku hidup
sehat.
EGC