Anda di halaman 1dari 5

Analisis S.W.O.

EKSTERNA

MASALAH INTERNA PELUANG ANCAMAN


KEKUATAN KELEMAHAN

Pengurangan 1. Tersedianya fasilitas di 1. Poster/media 1. Cuci tangan dan kohorting 1. Adanya isu
dan ruang lavender baru belum tersedia di merupakan salah satu bagian dari mengenai
pencegahan seperti wastafel, air setiap wastafel sasaran keselamatan pasien ketidaktahuan
risiko infeksi mengalir dan panduan 2. Sabun cuci tangan terkait pencegahan risiko infeksi. keluarga/pasien
cuci tangan sesuai standar (handwash) belum tentang cuci
di beberapa sudut ruang tersedia tangan.
dalam bentuk poster. 3. Belum adanya 2. Kurangnya
2. Tersedianya ruang rawat pemisahan ruangan keasadaran pasien
inap kelas I, II, dan III airbon dan dengan penyakit
3. Adanya standarisasi dan nonairbon (pasien gangguan sistem
ketetapan dari RS tentang dengan gangguan pernafasan terkait
pengaturan jarak bed sistem pernapasan penggunaan
antar pasien. dan non masker.
4. Terdapat ketetapan 6 pernapasan). 3. Patient safety
sasaran patient safety 4. Jarak antarbed di menurun
ruang kelas III 4. Adanya isu terkait
pasien
sangat berdekatan nonpernapasan
terinfeksi
penyakit
pernapasan di
ruang lavender
baru.
5. Banyaknya
jumlah pasien

Sarana dan 1. Visi dan misi rumah 1. K Keamanan dan kenyamanan pasien 1. Banyaknya
prasarana sakit memuat urang optimalnya menjadi visi dan misi rumah sakit rumah sakit yang
belum pelayanan kesehatan peran dan fungsi yang harus terpenuhi. memberikan
optimal yang mampu bidang sarana dan pelayanan
memberikan prasarana dalam kesehatan yang
keamanan dan memperhatikan disertai sarana
kenyamanan melalui keamanan dan dan prasarana
peningkatan fungsi kenyamanan pasien, yang memadai.
sarana dan prasarana. seperti beberapa 2. Tempat sampah
2. Tersedianya yang masih
pembagian tempat pegangan di kamar terlihat oleh
sampah non medis mandi pasien yang pasien dan
dan sampah medis rusak. pengunjung
2. K dikhawatirkan
urang optimalnya pengunjung
dalam penempatan membuang
tempat sampah sampah dengan
medis (infeksi, sembarangan
noninfeksi), tempah tanpa melihat
sampah untuk vial, perbedaan
dan sisa plapot infus sampah medis
yang masih berada dan non medis.
di ruangan yang
terbuka dan terlihat
oleh pengunjung
pasien.
Peningkatan 1. Tersedianya loker 1. Adanya pelabelan 1. Fasilitas penyimpanan obat Kurangnya
keselamatan penyimpanan obat obat pada loker sudah tersedia di ruangan. kesadaran perawat
obat pasien. pasien namun 2. Terpasangnya label nama pasien dalam memerhatikan
2. Terdapat daftar nama hanya berupa pada box obat dapat keamanan
obat-obatan high alert. nomor kamar. memaksimalkan ketepatan penyimpanan obat.
2. Tidak ada pemberian obat pada pasien
pelabelan obat
mudah terbakar
dan mudah iritasi.
Standar Tersedianya lembar Kurangnya 1. Tingkat pendidikan Pendokumentasian
Asuhan pendokumentasian pada kelengkapan perawat yang memadai. yang optimal sangat
Keperawatan Rekam Medik yang memuat pendokumentasian pada 2. Tersedianya format penting dalam
belum berbagai catatan pasien, format pengkajian, yang dapat menunjang mengetahui kondisi
optimal diantaranya pengkajian, diagnosa keperawatan, pengisian pendokumentasian pasien dan tindakan
terutama di diagnose keperawatan, perencanaan dan sesuai dengan kondisi pasien. yang dilakukan
evaluasi. terhadap pasien
diagnose rencana keperawatan, dan
karena jika tidak
keperawatan catatan perkembangan pasien
lengkap maka dapat
(85%) selama dirawat.
pengkajian,
evaluasi, dan
dokumentasi

Injeksi 1. Tersedianya SPO yang Kurangnya kesadaran Pelaksanaan tindakan injeksi Kurangnya
intravena per sudah berlaku. perawat untuk intravena per selang yang benar kesadaran perawat
selang belum 2. Tersedianya peralatan menjalakan tindakan termasuk dalam indicator patient dalam melaksanakan
sesuai SPO yang dapat menunjang sesuai SPO. safety. tindakan injeksi
(81,8%) pelaksanaan injeksi intravena per selang
intravena per selang sesuai dengan SPO
sesuai SPO seperti seperti perawat
pengalas, disinfektan, masih memakai
obat sudah diletakkan di sarung tangan saat
troly yang mudah injeksi, tidak
didekatkan ke pasien. memakai perlak dan
tidak mencuci tangan
sebelum dan setelah
kontak dengan
pasien yang dapat
mengakibatkan
dampak terjadinya
infeksi pada pasien
Pelaksanaan Tersedianya SOP yang 1. Kurangnya 1.Kurangnya kesadaran perawat Banyaknya rumah
(MPKP) menunjang pelaksanaan sakit yang sudah
kesadaran perawat dalam menerapkan pelaksanaan
belum MPKP. menerapkan SOP
dalam menerapkan MPKP. MPKP secara
optimal (82,8
2.Terbatasnya tenaga perawat dalam optimal.
%) pelaksanaan MPKP.
2. Terbatasnya tenaga memaksimalkan pelaksanaan MPKP.
perawat dalam
memaksimalkan
pelaksanaan MPKP.

Anda mungkin juga menyukai