Anda di halaman 1dari 23

Muhammad rudi sanjaya

08053111028

TUGAS AKHIR MATA KULIAH


KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER

KEAMANAN DATA DENGAN


KONSEP AUTHETICITY

Oleh
Muhammad Rudi Sanjaya (08053111028)

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2008

1
Muhammad rudi sanjaya
08053111028
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL….. ................................................................................1

BAB 1 PENDAHULUAN ….. .......................................................................3


I.I .Latar Belakang ….. .............................................................................3
I.2. Tujuan….. ...........................................................................................4
BAB II.LANDASAN TEORI….. ...................................................................5
2.1.Serangan Keamanan Data.....................................................................5
2.2.Aksi Serangan Keamanan Data............................................................6
BAB III.PEMBAHASAN.................................................................................8
3.1 Authenticity dengan Menggunakan enkripsi Konvesional...................8
3.1.1.Istilah Yang di gunakan................................................................8
3.1.2. Proses Enkripsi Konvesional......................................................9
3.2. Enkripsi dengan Menggunakan kunci publik (asimetris) ...................10
3.3. Authenticity tanpa menggunakan kunci public....................................11
3.4. Kode pesan otentik...............................................................................12
3.5. Non Repudiation..................................................................................12
3.6. Authenticity Sumberdaya Digital ........................................................15
3.6.1. Authenticity Penilaian dengan Pernyataan..................................16
3.6.2. Menemukan kembali Informasi..................................................17
3.6.3. Authenticity Menjadi Isu Pemalsuan..........................................18
3.6.4. Menggunakan Informasi.............................................................19
3.6.5. Pilihan,sistem,dan Authenticity..................................................20
BAB IV KESIMPULAN..................................................................................22
4.1 Kesimpulan.....................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................23

2
Muhammad rudi sanjaya
08053111028
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keamanan dan kerahasian data pada jaringan Komputer saat ini menjadi isu
yang sangat penting dan terus berkembang yang sudah pasti membutuhkan keseriusan
dan dana tidak sedikit.Pastilah suatu perusahaan yang menjadikan TI sebagai strategi
untuk bersaing di dunia global ini membutuhkan solusi system keamanan ini.
Ada cara jitu untuk menghilangkan masalah kemanan namun pasti tidak di
pilih oleh seorang admin,yaitu memisahkan atau mencabut kabel UTP suatu computer
dan di kunci dalam suatu lemari sehingga computer tersebut terbebas dari masalah
keamanan,namun ini merupakan solusi yang buruk.untuk menjaga keamanan dan
kerahasian data dalam suatu jaringan computer,di perlukan beberapa jenis enkripsi
agar data tidak dapat di baca atau di menegrti oleh sembarang orang,kecuali oleh user
yang berhak.
Untuk menyimpan sesuatu secara pribadi,kita harus menyembunyikan agar
orang tidak lain tidak tahu,misalnya kita mengirimkan surat kepada
seseorang,pastilah surat tersebut kita bungkus dengan amplop dan kita beri alamat
tertentu agar surat tersebut sampai ke tujuan yang kita inginkan.
Ketika sebuah pesan, file, dokumen berupa informasi dirasa sensitive atau
nilai dari informasi tersebut menjadi sangat penting bagi user yaitu orang yang paling
berhak menggunakan informasi tersebut. Informasi itu harus dirahasiakan dan perlu
mendapat perlindungan. Keamanan data harus terjamin sehingga tidak sembarang
orang yang bisa membukanya.
Sebagai contoh ; pengumpulan data-data prakerin Si meliputi data-data
pribadi antara lain ; nama, alamat, alamat e-mail, jenis kelamin, program keahlian,
tingka/kelas, tempat lokasi prakerin, dan nomor telepon. Data-data tersebut diolah
menjadi basis data sebagai bahan informasi praktek kerja industri luar negeri. Data-
data tersebut sangat riskan bagi terjadinya pelanggaran hak privasi atas data pribadi,
terutama apabila diluar sepengetahuan dan persetujuan subyek data maupun penguna
data atas data-data pribadi yang dikumpulkan tersebut.
Authenticity adalah metode yang dipakai untuk menjaga data yang dikirim
agar tetap utuh dan asli. Authenticity dipakai untuk membuktikan asli atau tidaknya
sebuah dokumen atau pesan yang dipakai oleh user (orang yang berhak atas data
tersebut). Pembuktian sebuah dokumen atau data ini asli atau tidak juga merupakan
dasar untuk pelayanan keamanan pada kepentingan tertentu.

3
Muhammad rudi sanjaya
08053111028
Sebuah pesan, file , dokumen atau kumpulan data yang lainnya dikatakan
otentik jika asli dan berasal dari sumber yang terpercaya atau resmi. Otentik sebuah
pesan merupakan suatu prosedur yang mengizinkan partisipan untuk memverifikasi
bahwa pesan yang diterima otentik atau asli. Ada aspek penting dalam mensertifikasi
sebuah pesan yaitu : apakah pesan tersebut belum diubah , apakah pesan tersebut
otentik , apakah pesan tersebut sesuai batas waktu yang telah ditentukan ( belum
ditunda dan digunakan )
Pada umumnya ada 3 pendekatan dalam penelitian suatu pesan atau data itu
otentik atau asli dengan kelebihan dan keterbatasan yaitu : Pertama , partisipan
menyediakan informasi yang hanya di ketahui , seperti password , pin atau identitas
lainnya . Kedua , penggunaan peralatan yang dipakai oleh partisipan seperti printer ,
scanner dan lain – lain . Ketiga, menguji segala sesuatu yang mewakili partisipan
seperti sidik jari atau bentuk lainnya, untuk pembuktian yang lebih kuat bisa
menggabungkan beberapa pendekatan .
Autenticity memberikan dua layanan . pertama mengidentifikasi keaslian
suatu pesan dalam memberikan jaminan ketertibannya . Kedua untuk menguji
identitas seseorang apabila ia akan memasuki sebuah system .

1.2 Tujuan
Tujuan :
Untuk menjaga Keaslian suatu pesan atau data dari penyerang,kemudian di
enkripsi dan deskripsi,sehingga data atau pesan tersebut tidak dapat di acak.
Untuk menjaga data yang dikirim agar tetap utuh dan asli. Authenticity
dipakai untuk membuktikan asli atau tidaknya sebuah dokumen atau pesan
yang dipakai oleh user (orang yang berhak atas data tersebut)

4
Muhammad rudi sanjaya
08053111028
BAB 1I
LANDASAN TEORI

Sistem kamanan data, merupakan satu kebutuhan pokok hampir di semua bidang. Di
bidang IT, banyak instansi dan perusahaan berani membayar harga mahal untuk sistem
keamanan data. Ada kekhawatiran pada kejahatan penyusupan dan penyadapan
informasi.komunikasi yang aman adalah tidak ada orang lain di luar kelompok tersebut yang
mengetahui isi dari informasi yang dikirimkan atau dipertukarkan.
Tiga aspek yang dipertimbangkan dalam pengamanan data :
Serangan keamanan (security attack)
Mekanisme keamanan (security mechanism)
Pelayanan keamanan (security service)
Serangan keamanan (security attack)
Adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk mengetahui informasi dari organisasi yang
dilakukan oleh pihak yang tidak berhak.
Mekanisme keamanan (security mechanism)
Adalah mekanisme yang didisain untuk melakukan pendeteksian, pencegahan, atau
pemulihan dari suatu serangan keamanan.
Pelayanan keamanan (security service)
Adalah mekanisme yang didisain untuk melakukan pendeteksian, pencegahan, atau
pemulihan dari suatu serangan keamanan.
Pelayanan keamanan (security service)
Adalah suatu pelayanan yang mampu meningkatkan keamanan dari sistem pemrosesan data
dan transfer informasi dalam suatu organisasi

2.1 Serangan Keamanan Data


Jenis serangan berdasarkan keterlibatan penyerang dalam komunikasi data:
1. Serangan pasif (passive attack) :Penyerang tidak terlibat aktif dalam pertukaran
informasi. Penyerang melakukan aktifitas menguping atau memonitor transmisi
Tujuan : untuk mendapatkan informasi yang sedang dikirim
2. Serangan aktif (active attack) Penyerang tidak terlibat aktif dalam pertukaran
informasi. Penyerang melakukan aktifitas menguping atau memonitor transmisi
Tujuan : untuk mendapatkan informasi yang sedang dikirim.

5
Muhammad rudi sanjaya
08053111028
2.2 Aksi Serangan Keamanan Data

1. Interuption : berakibat aset sistem rusak atau tidak dapat diguanakan. Ini merupakan
serangan terhadap ketersediaan (availability), contohnya adalah pemutusan jalur
komunikasi.
2. Interception : berakibat aset dalam sistem diakses pihak yang tidak berhak. Ini
merupakan serangan terhadap privasi (privacy/confidentially), contohnya adalah
penyadapan untuk menangkap data dalam jaringan.
3. Modification : pihak yang tidak memiliki hak tidak hanya mampu mengakses tetapi
merubah asset. Ini merupakan serangan terhadap keutuhan/integritas (integrity).
Contohnya merubah isi pesan yang ditransmisikan dalam jaringan.
4. Fabrication : pihak yang tidak memiliki hak memalsukan suatu obyek tertentu di
dalam sistem. Ini merupakan serangan terhadap otentikasi (authenticity). Contohnya
memasukkan pesan palsu kedalam jaringan.

Skema Serangan Keamanan Data

Cara Umum Penyerangan Pesan Dalam Jaringan


1. Sniffing: secara harafiah berarti mengendus, tentunya dalam hal ini yang diendus
adalah pesan (baik yang belum ataupun sudah dienkripsi) dalam suatu saluran
komunikasi. Hal ini umum terjadi pada saluran publik yang tidak aman. Sang

6
Muhammad rudi sanjaya
08053111028
pengendus dapat merekam pembicaraan yang terjadi. Serangan ini tergolong sebagai
serangan interception.
2. Replay attack : Jika seseorang bisa merekam pesan-pesan handshake (persiapan
komunikasi), ia mungkin dapat mengulang pesan-pesan yang telah direkamnya untuk
menipu salah satu pihak. Serangan ini termasuk jenis fabrication.
3. Spoofing: Penyerang bisa menyamar sebagai seseorang yang dipercaya dalam suatu
komunikasi. Penyerang berusaha meyakinkan pihak-pihak lain bahwa tak ada yang
salah dengan komunikasi yang dilakukan, padahal komunikasi itu dilakukan dengan
sang penipu/penyerang. Contohnya jika orang memasukkan PIN ke dalam mesin
ATM palsu – yang benar-benar dibuat seperti ATM asli – tentu sang penipu bisa
mendapatkan PIN-nya dan copy pita magentik kartu ATM milik sang nasabah. Pihak
bank tidak tahu bahwa telah terjadi kejahatan. Serangan ini termasuk serangan
fabrication.
4. Man-in-the-middle: Jika spoofing terkadang hanya menipu satu pihak, maka dalam
skenario ini, saat dua pihak hendak berkomunikasi, penyerang di mata pihak pertama
seolah-olah adalah pihak kedua, dan penyerang dapat pula menipu pihak kedua
sehingga penyerang seolah-olah adalah pihak pertama. Penyerang dapat berkuasa
penuh atas jalur komunikas ini, dan bisa membuat berita fitnah ataupun manipulasi
data. Serangan ini termasuk serangan modification.

7
Muhammad rudi sanjaya
08053111028
BAB III
PEMBAHASAN

Authenticity adalah metode yang dipakai untuk menjaga data yang dikirim agar tetap utuh
dan asli. Authenticity dipakai untuk membuktikan asli atau tidaknya sebuah dokumen atau
pesan yang dipakai oleh user (orang yang berhak atas data tersebut).

3.1 AUTHENTICITY DENGAN MENGGUNAKAN ENKRIPSI KONVENSIONAL


Metode enkripsi konvesional adalah salah satu cara untuk melakukan suatu proses
data yang otentik sederhana . jika kita mengasumsikan bahwa pengirim dan penerima saling
berbagi kunci, maka hanya pengirim yang asli akan dapat dengan sukses mengekripsi pesan
yang diterima dari penerima yang lain . lebih jauh lagi jika pesan menyertakan deteksi
kesalahan , urutan nomor , penerima dijamin bahwa tidak ada perubahan dan urutan itu juga
betul . jika pesan menyertakan time stamp , tanda waktu , penerima juga dijamin bahwa pesan
tidak ditunda diluar harapan yang normal untuk transmisi jaringan .

3.1.1 Istilah Yang Sering Digunakan


Kita perlu mengenal istilah - istilah dalam enkripsi konvensional, terutama yang
berkaitan dengan authenticity. Hal ini memudahkan bagi kita untuk mengetahui bagaimana
teknik enkripsi konvensional maupun kunci publik ini digunakan dalam system keamanan
data (keaslian data) pada jaringan komputer yaitu :
conventional cryptography
suatu metode enkripsi dimana suatu kunci digunakan untuk melakukan enkripsi dan dekripsi
suatu plain text .
cryptography
ilmu pengetahuan yang mempelajari pengacakan text sehingga tidak seorangpun yang
dapat mengetahuinnya kecuali bila ia tahu kode yang digunakan untuk mendechifernya .
enchipher/encrypt
pengacakan dari suatu informasi .
deciphe.
mengembalikan informasi yang telah diacak menjadi bentuk informasi yang semula
plain text
text yang akan dienkripsi
key / kunci
kode yang digunakan untuk melakukan enchiper dan atau dechiper suatu text . Dalam
kriptografi konvensional , kunci yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi adalah sama .
Dalam publik – key cryptografi, konvensional kunci yang digunakan untuk eukripsi dan

8
Muhammad rudi sanjaya
08053111028
dekripsi adalah sama . Dalam publik – key cryptografi , kunci untuk enkspresi dan dekripsi
berbeda
publik – key cripto
suatu system yang menggunkan dua kunci , yaitu kunci publik dan kunci rahasia yang lebih
baik dan lebih praktis dibandingkan dengan conventional cripto
algorithm/algoritma
algorithm adalah program cripto apa yang digunakan untuk melakukan enkripsi ia bukanlah
sutu kunci , tetapi menghasilkan kunci . suatu algoritma yang kuat / bagus akan menghasilkan
cripto yang kuat.
passphrase
suatu word atau phrase , atau bahkan hanya karakter acak yang digunakan PGP untuk
mengindentifikasi seseorang sebagai person diinginkan oleh orang tersebut.
suatu passphrase sebaiknya lebih dari satu word dan jangan pernah membuat passphrase yang
dapat disebut orang lain , seperti nama , nama tengak , binatang kesayangan , nama anak ,
alamat dsb . suatu passphrase yang ideal adalah setengah dari baris teks atau lebih dari tiga
word dan mengandung hal-hal berikut : proper name , suatu slang atau vulgar word dan
irreguler capitalization , contoh : the , benny dll . sifat lain dari passphrase adalah ia harus
mudah diteliti secara cepat , tanpa error , dan tanpa perlu melihatnya pada layar .
kunci publik
suatu kunci yang memiliki sifat sebagai berikut : mempunyai suatu lionelisa , berbeda dari
yang lain , didistribusikan dalam jumlah besar , melalui banyak chanat , secure atau insecure .
kunci rahasia
suatu kunci yang hanya dimiliki oleh satu orang saja dan tidak pernah diperlihatkan kepada
publik .
3.1.2 Proses enkripsi konvensional.
Keamanan dari enkripsi konvensional bergantung pada beberapa factor yaitu
1. algoritma enkripsi harus cukup kuat sehingga menjadikan sangat sulit untuk
mendekripsi cipher text dengan dasar eipher text tersebut .
2. keamanan dari algoritma enkripsi konvensional bergantung pada kerahasiaan
kuncinya bukan algoritinanya dengan asumsi bahwa sangat tidak praktis untuk
mendekripsikan informasi dengan dasar cipher text dan pengetahuan tentang
algoritina dekripsi / enkripsi . Dengan kata lain kita tidak perlu menjaga
kerahasiaan dari algoritma tetapi cukup dengan kerahasiaan kuncinnya .
Manfaat dari algoritma enkripsi konvensional adalah kemudahan dalam penggunaan secara
luas. Kenyataan bahwa algoritma ini tidak perlu dijaga kerahasiaanya dengan maksud bahwa
pembuat dapat dan mampu membuat suatu implementasi dalam bentuk chip dengan harga
yang murah. Chips ini dapat tersedia secara luas dan disediakan pula untuk beberapa jenis

9
Muhammad rudi sanjaya
08053111028
produk . Dengan penggunaan dari enkripsi konvensional , prinsip keamanan adalah menjaga
keamanan dari kunci .

proses enkripsi konvensional dapat digambarkan sebagai berikut :

Data asli yang memiliki pengertian (makna)di namakan plaintext,Sedangkan hasil


penyamaran / pengacakan di sebut chipertext
Enkripsi proses transformasi dari plaintext ke chipertext
Deskripsi : Proses untuk Mendapatkan kembali plaintext dari chipertext
Kedua Proses tersebut di lakukan dalam suatu algoritma tertentu dan memerlukan
kunci.
3.2. Enkripsi dengan menggunakan kunci publik (Asimetris)
Metode yang di gunakan menggunakan kunci yang perlu di ketahui oleh umum,atau
kunci publik yang kita miliki dapat di sebarkan ke orang lain.Jika teknik kriptografi
menggunakan kunci simetris dan memakai kunci yang sama untuk melakukan proses enkripsi
dan deskripsi,teknik kriptografi ini menggunakan kuni asimetris yang memerlukan sepasang
kunci untuk enkripsi dan dekripsi.
Pesan yang dienkripsi menggunakan sebuah kunci hanya bisa di buka menggunakan
kunci pasangannya.Pesan tersebut tidak bisa di buka menggunakan kunci yang bukan
pasangan harus mengunakan pasangannya.Kunci yang pertama di sebut kunci publik dan
kunci pasangannya di sebut kunci private.Jadi sebuah pesan yang di enkripsi menngunakan
kunci publik hanya bisa di buka menggunakan kunci private,demikianlah pula
sebaliknya.Proses enkripsi atau dekripsi tersebut hnya bisa di lakukan menggunakan pasangan
kunci yang salah,proses enkripsi atau deskripsi akan gagal.kunci publik dapat di ketahui oleh
semua orang,sedangkan kunci private hanya boleh di ketahui oleh satu orang saja,yaitu orang
yang berhak memilikinya.

10
Muhammad rudi sanjaya
08053111028

( enkripsi kunci publik )

Cara enkripsi ini mempunyai banyak kelebihan,salah satunya adalah tiap orang hanya perlu
memiliki satu set kunci tanpa peduli berapa banyak orang yang akan di ajak
berkomunikasi.Setiap orang yang menggunakan enkripsi ini harus mempunyai dua buah
kunci.Jika si A hendak mengirimkan pesan kepada si B,si A perlu mengenkripsi pesan tersebut
dengan kunci publik si B.Pesan yang telah di Enkripsi tersebut hanya di buka dan di baca
dengan menggunakan kunci privaate si B,maka si B wajib menjaga kunci private-Nya.
Kelebihan karena kunci private tidak perlu di ketahui pihak lain maka tidak akan pernah di
kirim lewat jalur umum,hal ini menjadi lebih aman
3.3. Authenticity Pesan Tanpa Menggunakan Enkripsi
Dalam pendekatan authenticity pesan tanpa menggunakan enkripsi adalah sebuah
label dibuat dan ditambahkan pada setiap pesan yang ditransmisikan. Pesan ini sendiri juga
tidak dienkripsi dan dapat dibaca pada tujuan yang independen terhadap fungsi authenticity
tersebut.
Mengingat pendekatan ini tidak dienkripsi maka kerahasiaan data tidak terjamin. Karena
enkripsi konvensional akan menyediakan keotentikan, dan telah digunakan secara luas dengan
produk yang tersedia. Ada tiga kondisi dimana sebuah pesan yang otentik tanpa kerahasiaan
lebih disukai yaitu :
ada beberapa macam aplikasi, dimana pesan yang sama disebarkan kepada sejumlah
tujuan yang sama, sebagai contoh pemberitahuan bahwa pada jaringan tentang sinyal
alarm dari pusat kendali (control center). Ini lebih murah dan lebih handal untuk
mempunyai satu buah tujuan yang bertanggung jawab untuk memantau pesan yang
otentik. Pesan tersebut tersebar dalam teks biasa dengan label yang telah otentik.
scenario lain yang dapat terjadi dalam pertukaran pesan tanpa enkripsi adalah jika
salah satu partisipan mempunyai beban aplikasi yang berat sehingga akan
menghabiskan banyak waktu untuk mendekripsi pesan yang diterima.
authenticity dari program komputer adalah hal yang menarik. Program dapat
dieksekusi tanpa perlu untuk mendekripsikan terlebih dahulu. Dengan label yang

11
Muhammad rudi sanjaya
08053111028
otentik kemudian ditambahkan pada program, maka dapat dilakukan pengecekan
apakah program ini masih asli atau telah diubah integritasnya.
3.4. Kode Pesan Yang Otentik
Salah satu teknik authenticity dengan menggunakan suatu kunci rahasia untuk
menghasilkan blok data yang kecil, dikenal dengan kode pesan yang otentik. Teknik ini
mengharuskan partisipan berbagi kunci rahasia. Message Authentication Code (MAC) =
F(Kab,M). Pesan ditambah dengan kode akan dikirimkan kepada penerima yang diinginkan.
Penerima juga melakukan perhitungan yang sama pada pesan yang diterima, dengan kunci
yang sama akan menghasilkan sebuah kode otentifikasi yang baru.
Jika kita asumsikan hanya pengirim dan penerima yang berbagi kode maka jika kode
yang diterima cocok dapat dijamin keasliannya dengan ketentuan :
Penerima dijamin bahwa pesan belum diubah. Jika penyerang mengubah pesan ini
tapi tidak mengubah kode maka kode yang diterima akan berbeda dengan kode yang
dihitung.
Penerima dijamin bahwa pengirim berasal dari sumber yang sah karena tidak ada
orang lain yang tahu tentang kode yang dibagi.
Jika pesan menyertakan nomor urut seperti yang digunakan pada x.25, HDLC, TCP
dan ISO transport protocol maka penerima dijamin akan menerima urutan yang betul
karena penyerang tidak akan dapat mengubah urutan dari nomor tersebut.
3.5 Non-Repudiation
Dalam suatu jaringan baik itu jaringan komputer maupun internet , seseorang yang
bertindak sebagai user harus bisa memberikan laporan atau fakta-fakta mengenai penggunaan
layanan yang dipakai, sehingga dia tidak bisa menyangkal fakta bahwa dia telah benar-benar
menggunakan atau melakukan akses terhadap jaringan tersebut.
Jika seseorang telah terlibat dengan orang lain dalam berkomunikasi,bertransaksi,
baik itu mengirimkan dokumen ataupun kegiatan yang lain, maka kondisi seperti ini sangat
diperlukan bukti autentik, sebab bilamana terjadi kekeliruan maka bisa
dipertanggungjawabkan.
Berbicara tentang pembuktian tak tersangkal, kita akan menyoroti pada penyangkalan
yang pelanggarannya ingin kita lindungi. Dalam sebuah komunikasi dan terjadi suatu
transsaksi, ada kemungkinan bahwa salah satu pengguna akan menyangkal isi transaksi atau
mengemukakan bahwa transaksi tidak pernah terjadi.
Ada 4 buah kategori penyangkalan adalah :
penyangkalan waktu
Sebagai contoh, Si A mengirim data kepada Si B yang berisi pesanan tentang jumlah
kuota siswa yang diterima mengikuti praktek kerja industri (prakerin) pada dunia
usaha dan industri diluar negeri dalam waktu yang telah ditentukan. Si B memberi

12
Muhammad rudi sanjaya
08053111028
respon kepada Si A tentang hal yang dimaksud. Namun kenyataannya Si A tidak
pernah mengirim data pesanan tersebut pada waktu yang telah ditentukan itu.
penyangkalan ketepatan
Sebagai contoh, Si A mengirim pesan kepada Si B. Si A menunggu balasan dari pesan
tersebut dari Si B. Dalam hal ini, apakah jawaban atas pesan yang dikirim tepat
waktu atau tidak atau apakah Si B sudah membalasnya atau belum atau bahkan Si B
tidak membalas pesan tapi seolah-olah sudah membalas.
penyangkalan pesanan
Sebagai contoh, Si B menyangkal bahwa ia telah menerima pesanan dari SiA.
Padahal SiB selama ini , memesan kepada Si A tentang jadwal dan kuota peserta
praktek kerja industri (prakerin) diluar negeri.
penyangkalan penerimaan
Penyangkalan ini hampir sama dengan penyangkalan pesanan, tapi yang berbeda
adalah penerimaan dari pesanan itu yang sebenarnya tidak pernah terjadi. Sebagai
contoh, SiA tidak pernah melakukan pengiriman pesan kepada Si B, namun demikian
Si A menyatakan pernah mengirim pesan kepada Si B.

Kondisi tersebut diatas menyebabkan timbulnya layanan pembuktian dari


penyangkalan atau pembuktian tak tersangkal yang meliputi :
1. pembuktian tak tersangkal atas waktu, Si A mendapat bukti bahwa Si B dalam
periode waktu tertentu memesan jumlah kuota praktek kerja industri (prakerin) luar
negeri
2. pembuktian tak tersangkal atas ketepatan, Si B mendapat bukti bahwa SiA telah
memberikan pesan jawaban atas pesan yang dikirim dan tepat waktu.
3. pembuktian tak tersangkal atas pesanan, Si A mendapat bukti bahwa mereka telah
menerima pesanan dari Si B
4. pembuktian tak tersangkal atas penerimaan, Si A mendapat bukti bahwa mereka telah
menerima pesanan dari Si B

Untuk semua pelayanan diatas adalah penting apabila dalam transaksi diperlukan pihak
ketiga untuk menjadi saksi atau penengah dalam hal ini Dinas Pendidikan Nasional atau
lembaga terkait apabila terjadi kekeliruan dan kesalahan dalam berinteraksi. Pihak ketiga ini
menjadi bukti yang kuat apabila ada satu diantaranya berbuat curang.
Pembuktian tak tersangkal ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
permintaan layanan, sejak kedua belah pihak sudah aktif dalam suatu transaksi dan
mereka setuju untuk menerapkan pembuktian tak tersangkal sebelum mulai
berkomunikasi dalam transaksi,maka hal ini menjadi dasar yang baik bagi transaksi

13
Muhammad rudi sanjaya
08053111028
itu. Biasanya pembuktian ini muncul karena permintaan dari salah satu pihak.
Sebagai contoh penggunaan tanda tangan digital pada sebuah dokumen atau file
transaksi. Tanda tangan digital akan dibahas secara ringkas sebagai berikut.
Tanda tangan digital didasarkan pada algoritma kriptograf kunci publik. dimana kunci
enkripsi dan kunci deskripsi berbeda. Bagaimanapun tanda tangan digital menggunakan
metode yang berlawanan dari yang digunakan oleh algoritma kriprografi kunci publik . Ini
berarti bahwa tanda – tanda pengguna dengan menggunakan kunci pribadinya , dan penerima
dapat melakukan verifikasi dengan menggunakan kunci publik dari pembuat tanda .
Ketika menggunakan algoritma kriptografi kunci publik , teks dienkrip dengan algoritma
kriptografi kunci rahasia dengan menciptakan kunci terpisah untuk mempercepat proses dan
mengenkrip hanya dengan kunci yang menggunakan algoritma kriptografi kunci publik .
Tanda tangan digital juga tidak membuat tanda tangan pada seluruh text dengan
kecepatan proses yang tinggi. Namun demikian dengan melakukan seleksi fungsi hash yang
cukup serta menentukan nilai hash dengan menggunakan fungsi hash dan menandai nilai hash
Fungsi hash satu arah , juga dikenal sebagai rangkuman pesan atau fungsi kompresi adalah
fungsi matematik yang mengambil input panjang variable dan mengubahnya kedalam urutan
biner dengan panjang yang tetap . Fungsi hash satu arah dirancang dengan cara yang sulit
untuk membalik proses yaitu untuk menemukan rangkaian pada nilai tertentu (karena itu
dinamai satu arah). Fungsi hash yang baik juga membuatnnya sulit untuk menemukan 2 string
yang akan menghasilkan nilai hash yang sama .
Semua algoritma hash modern menghasilkan 128 bit atau lebih . Perubahan dalam input
string juga bisa menyebabkan nilai hash berubah secara drastis . Fungsi hash satu arah
digunakan paling banyak untuk menghasilkan tanda tangan digital , tetapi masih banyak
penerapan lain yaitu seperti menyimpan password dalam database program atau menciptakan
system identifikasi.
ada pihak ketiga, langkah ini merupakan sebuah solusi dalam menyelesaikan suatu
persoalan bilamana terjadi kecurangan atau kesalahan dalam bertransaksi. Pihak
ketiga akan menjadi saksi dan bukti yang dapat melancarkan transaksi. Seperti
dicontohkan sebelumnya, SiA mengirim pesan kepada Si B tentang pelaksanaan
praktek kerja industri seperti jumlah kuota siswa yang diterima menguikti praktek
kerja industri luar negeri pada periode waktu yang telah ditentukan. Si B memberi
respon atas pesan yang dikirim oleh A. Namun kenyataannya Si A tidak pernah
mengirim pesan kepada Si B pada waktu yang telah ditentukan itu. Untuk
menyelesaikan kasus ini maka pihak ketiga yang paling berwenang adalah Dinas
Pendidikan Nasional atau sebuah lembaga yang telah ditunjuk.
pemindahan dan penyimpanan bukti, setelah transaksi dilakukan maka bukti dan
kesepakatan telah dihasilkan. Sebagai contoh, Si A melakukan perjanjian kerjasama

14
Muhammad rudi sanjaya
08053111028
( memorandum of understanding ) dengan Si B atau dunia usaha dan industri
tentang jumlah peserta praktek kerja industri luar negeri pada periode waktu yang
telah ditentukan. Dalam perjanjian kerjasama itu berisi pasal-pasal yang memuat
aturan-aturan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Untuk menghindari
terjadinya penyangkalan transaksi maka bukti-bukti kesepakatan itu harus disimpan
atau dipindahkan kepada pihak ketiga.
pemecahan perselisihan, langkah ini diperlukan apabila ada pihak yang mencoba
menyangkal isi dari transaksi yang telah disepakati. Dalam hal ini bukti atau hasil
yang sudah ada harus diuji kembali dan perselisihan dipecahkan dan dicari jalan
keluar antara pihak pertama dan pihak kedua. Bilamana belum ditemukan
pemecahan masalah oleh kedua belah pihak yang bertransaksi dan bukti – bukti yang
ditunjukkan belum memuaskan maka perlu melibatkan pihak ketiga dalam rangka
melakukan verfikasi bukti yaitu untuk membuktikan bukti itu benar atau tidak.

3.6. AUTHENTICITY SUMBERDAYA DIGITAL ( Authenticity of Digital Resources )


Interpretasi dan re-interpretasi dari sumber-sumber informasi primer dan sekunder adalah
dasar ilmu pengetahuan manusia. Konstruksi suatu alasan yang meyakinkan tergantung pada
evaluasi authenticity bahan-bahan sumber informasi. Kebenaran tentang authenticity
didasarkan pada penilaian keaslian, kesempurnaan dan integritas internal dari sebuah
dokumen. Mereka juga menggambarkan konsistensi dan pertalian (consistency and
coherence) yang terdapat antara sumber utama dan yang lain pada tipe dan konteks yang
sama.
Secara tradisional, ketika ilmu pengetahuan menemukan sumber-sumber informasi yang
asli ( benda-benda hasil kecerdasan manusia seperti fotodigital, dokumen-dokumen atau
pekerjaan seni) secara fisik membantu dalam menentukan authenticity mereka. Jika sumber-
sumber informasi yang telah dipelajari terwakili ( photograph, microfilm atau bentuk
reprographic yang lain), semua pertanyaan mengenai authenticity yang original dibebankan
dengan sejumlah pertanyaan mengenai metode representasi. Ketika sumber-sumber
informasi itu sendiri jauh dari original, seperti transkripsi pemilihan dari sebuah sensus atau
sebuah perkumpulan statistik, pilihan dan metode karyawan dalam membuat kreasinya
diterima oleh ilmu pengetahuan sepanjang hasil-hasilnya dapat dinterpretasikan. Metode ini
tergantung pada urutan kegunaan untuk interpretasi dan jenis analisis yang lain.
Mengenai authenticity dalam sumber – sumber informasi bukanlah hal yang baru..
Dengan kehadiran representasi digital dan perkembangan sumber-sumber informasi pada
internet, issu-issu ini jauh lebih rumit. Tidak biasanya menemukan sumberdaya mewakili hal
yang sama pada beberapa letak yang berbeda. Kita tidak mengerti secara luas dan metode
penilaian dalam menentukan authenticity sumber-sumber informasi digital. Adalah krusial

15
Muhammad rudi sanjaya
08053111028
untuk menjalankan perkembangan ilmu pengetahuan dalam beberapa bidang yang
memungkinkan menentukan authenticity secara relatif dari sejumlah perbedaan representasi,
melalui suatu analisis dari metode yang telah dipilih untuk mengubah keaslian dalam bentuk
sebuah digital, atau melalui suatu penilaian dari metode yang digunakan untuk menangkap
data digital yang asli. Adalah esensial bahwa kemungkinan untuk menentukan integritas
sebuah keterangan – keterangan copy digital .
Masyarakat pengguna dan pencipta dokumentasi digital ilmu pengetahuan mengusulkan
solusi terhadap masalah ini. Banyak perusahaan menawarkan teknologi dan berbagai institusi
yang telah menentukan atau mengusulkan mekanisme social kontrol yang mengizinkan untuk
memenuhi beberapa bagian persyaratan untuk authenticity digital. Kita merasa pendekatan
dari solusi ini tidak dapat diakui hingga kita lebih jelas tentang kebutuhannya dalam ruang
lingkup ini. Artikulasi persyaratan adalah suatu keperluan pendahuluan terhadap penilaian
sistematik dari tingkat dengan tipe teknik yang berbeda dan penawaran social memenuhi
ilmu pengetahuan. Catatan ini menyebutkan baik definisi persyaratan maupun gabungan
penilaian mekanisme yang ditawarkan dalam rangka mempercepat perkembangan kebenaran
dan cara pemecahan masalah lebih luas.
3.6.1 Authenticity Penilaian dan Pernyataan (Asserting and Assesing Authenticity)
Secara ekstrim, authenticity melibatkan semua persoalan philosophi kebenaran, tatapi
disini kita akan mencoba membatasi pernyataan bahwa sesuatu itu adalah “ authentic”
terhadap sejumlah atau lebih “ pembuktian “ mengklaim bahwa tidak dapat diubah dari
keaslian itu, apa yang menjadi tujuannya atau representasinya transparan (peraturan yang
telah ditetapkan).Penentuan tuntutan social untuk authenticity akan membutuhkan baik
penelitian melalui literature maupun keterlibatan spesialis dalam berbagai disiplin ilmu
pengetahuan. Sebuah proses parallel dengan tujuan yang sama mengikuti tuntutan social
untuk “evidence” sebagai bagian dari NHPRC yang mendirikan proyek penelitian pada
pembuktian elektronik di Universitas Pittsburgh. Berkaitan dengan pertanyaan yang diminta
tentang bagaimana membuat transformasi authoritative yang dipelajari oleh Anney Kenney
dan lain-lain dari criteria kualitas preservasi digital.
Pembahasan authenticity dan integritas sumber-sumber informasi tidak membingungkan
dengan pembahasan authentication , sama pentingnya dengan issu dalam akses jaringan
informasi. Authetication (atau akses kontrol) mengalamatkan perizinan untuk bekerja
bagaimana sumberdaya informasi dan apakah dasar metode identifikasi dari user. Authenticity
( berisi kepastian) address yang merupakan tujuan sumber-sumber informai dan bagaimana
diciptakan, dan apakah dasar dalam metode identifikasi dan verifikasi sumber-sumber
informasi.
Banyak perwakilan yang sedang membuat investasi substansial dalam pembentukan
informasi dalam bentuk digital. Bagi ilmu pengetahuan yang mempelajari pekerjaan ini,

16
Muhammad rudi sanjaya
08053111028
kemampuan membedakan “authoritative” representasi digital, dibuat oleh seseorang yang
kurang mendapat perhatian terhadap persyaratan atau pengaruh yang kuat dari transformasi
digital yaitu kepentingan. Penilaian ini adalah bertentangan, sebagai pengetahuan representasi
digital dan metode pemodelan dan akses terhadap pendekatan penangkapan teknologi yang
tidak diperlukan dengan memiliki akses dokumen asli mereka sendiri. Sementara sebuah
perkumpulan institusi selalu memunculkan keuntungan dalam kepemilikan akses terhadap
sesuatu yang nyata “The real thing “, ilmu pengetahuan menjelaskan pengertian lebih jauh
dari isi dan konteks suatu alat-alat hasil karya manusia (artifact) atau pengalaman yang lebih
besar tentang impilkasi dari pendekatan yang spesifik terhadap re-presentasi. Ketepatan dalam
representasi, kesadaran sendiri dari issu konversi digital, dan jaminan keaslian sumber-
sumber informasi yang tersedia akan mempengaruhi keputusan seorang ahli untuk
menggunakan sebuah dokumen digital atau dataset.
Kita tertarik pada authenticity, adalah bagian yang berkaitan dengan percobaan untuk
memenuhi persyaratan museum seni yang sedang dibangun sebuah perpustakaan digital seni
untuk ilmu pengetahuan dan pengajaran. Bagaimana penelitian mengalokasikan representasi
digital kerja seni pada internet yang mampu membedakan antara reproduksi mereka temukan
dan menentukan authenticity dan fidelity terhadap kerja seni yang asli ? Kemanakah mereka
menemukan dokumentasi kesadaran itu sendiri dengan pencipta representasi yang
menggunakan metode secara detail dalam pembuatan representasi ? Bagaimana penelitian
yang akan datang mengembangkan “ digital literacy “ ,membutuhkan akses dokumentasi
digital, identifikasi mengetahui hasil karya manusia (artfact) diperkenalkan oleh proses
utama, dan membenarkan identifikasi yang tidak diketahui sumber-sumber informasi distorsi
sebelumnya.
3.6.2 Menemukan Kembali Informasi (Information retrieval)
Pada saat suatu sumberdaya ditemukan, dan menarik, peneliti membuat suatu pilihan
untuk menemukan kembali informasi itu, dengan kesadaran memindahkan sebuah copy
sumber-sumber informasi digital kepada sebuah workstation lkal untuk digunakan masa yang
akan datang. Pengguna masih meninggalkan pertanyaan “ how do I know that it is, in fact,
what it purports to be ?”. Disini authenticity dari copy sumber informasi diketahui yang
mungkin menjadi jaminan dengan metode verifikasi digital seperti (public) hashing
algorithms, (hidden) watermarks, atau (functionally dependent) tidak mengunci enkripsi.
Perbandingan copy yang spesifik untuk mengetahui versi integritas dapat menilai atau
menegaskan integritas copy, Urutan menemukan kembali informasi dari sumber local harus
sama dengan yang diverifikasi.
Proses retrieval itu sendiri adalah software yang dizinkan. Jika kita membenarkan
system retrieval untuk memeriksa copy yang diterima bertentangan apa yang ditransmisikan.
Setelah ini , perbandingan fakta yang kelihatan tidak diperlukan. Tetapi kita telah

17
Muhammad rudi sanjaya
08053111028
membangun kenyamanan metode, menggunakan data yang dibangun dalam satu lingkungan
dengan alat yang ada pada lingkungan kita sendiri, melibatkan transformasi antara
representasi. End-user tidak seperti sadar dari jenis perkiraan yang terbuat secara otomatis.
Dalam lingkungan software mereka sendiri sempurna dengan suatu perubahan yang telah
dikenal (yang mana termasuk modifikasi pengertian yang signifikan, disebabkan oleh titik
ambag (floating point) yang mengeluarkan tempat tiga desimal atau perubahan berjuta -juta
warna menjadi ribuan).

3.6. 3 Authenticity Menjadi Suatu Isu Pemalsuan


Pemalsuan dan penipuan telah lama menimbulkan rasa keprihatinan mahasiswa
budaya dan kemanusiaan, akan tetapi penipuan bukanlah suatu issu mayoritas bagi
kebanyakan peneliti pada waktu lampau. Karena teknik rintangan dengan pembuatan
pemalsuan yang masuk akal, dan sulitnya bagi penipu memasuki suatu authority aliran
informasi. Perubahan ini memperluas sejumlah sumber-sumber informasi, mendorong
informasi digital dapat diubah dan kemungkinan eksistensi beberapa digital adalah “copy”
dari cara kerja yang sama dengan perbedaan sedikit. Alasan pokok yang mendasari teknologi
telah membuat penipuan lebih mudah dan lebih berupaya. Kurangnya pemahaman distorsi
mempengaruhi mmetode digitzasi yang membuat kreasi dan distribusi copy dirancang
menjadi lebih tepat. Dalam kenyataannya peletakkan beberapa cara yang sangat umum,
digital baru kerjanya juga meragukan konsep representasi authentic , keistimewaan yang
nyata seperti photography, manipulasi digital yang memperluas praktek perubahan cetak
photography setelah dilakukan penghalusan.
Beberapa karakteristik objek digital yaitu mengungkapakan persoalan authenticity
lebih besar. Sebagai contoh, objek berhubungan dengan metode yang diprogramkan dengan
cara yang istimewa. Kinerjanya menghasilkan suatu literature yang terpenting pada sifat
authenticity. Kita tidak menilai secara parallel ketika dan bagaimana kinerja digital
ditetapkan secara tepat. Automatis “Performance” suatu kerja berdasarkan pada representasi
secara simbolik dimungkinkan dengan presentasi digital dan dapat memberikan keuntungan
tatapi batasannya harus dimengerti. Sebagai contoh, sebuah pidato pada abad ke XVI nilai
politiknya dapat dibaca dengan sebuah komputer atau quartet yang dapat dimainkan oleh
simulasi instrument komputer, tatapi keduanya akan meragukan dalam beberapa hal..
Peristiwa lebih kompleks re-enactments atau re-creations dapat divisualisasikan secara nyata
bahwa masyarakat mengerti tetapi kepentingan ini yang memberi pengalaman seperti
manifestasi peraturan oleh mereka yang menciptakannya.
Hal yang menarik dicatat bahwa pada waktu lampau sesuatu shift signifikan yang
terjadi pada teknologi fotocopy, dengan penemuan mesin cetak, sesuatu yang sama mengenai
authenticity melahirkan disiplin diplomatics. Diplomatists kembali aktif meneliti metode

18
Muhammad rudi sanjaya
08053111028
penentuan authenticity digital. Pada akhirnya masyarakat tanggap menciptakan mekanisme
yang cukup menjamin authenticity secara umum sebagai dasar mengadopsi secara luas
teknologi baru.

3.6.4 Menggunakan Informasi : Pemeriksaan, Analisis dan Representasi


(Information use: Collation, Analisys, and Representation )
Pada tahap analisis dan penggunaan sumber-sumber informasi yang ditemukan
kembali, cendekiawan berhadapan dengan pertanyaan authenticity yang sama dengan dan
perbedaan dari penilaian tradisional dari materi sumber informasi primer atau sekunder .
Dunia analog memberikan kita beberapa model untuk analisis perbandingan. Mencetak
kembali, mengubah skala, dan menghilangkan warna putih dan hitam dalam photography
yang menegaskan atau mengaburkan karakteristik utama pada sumber informasi yang asli.
Cendekiawan menyebarkan sejarah metadata yang tersedia melalui museum untuk
menentukan pengertian document ambiguous, lebih atau kurang berhasil. Sebuah artikel
dalam The Record, journal penyimpanan arsip nasional Amerika Serikat (The journal of the
US National Archives), menggambarkan persoalan memory ingatan yang hidup (vividy).
Author telah menemukan bahwa sebuah document dalam perpustakaan Kennedy yang
digunakan untuk mendukung claim bahwa Kennedy memerintahkan menarik pasukan
Amerika Serikat dari Vietnam pada bulan itu sebelum kematiannya . Hal ini sesungguhnya
berkaitan dengan penarikan pasukan Amerika Serikat krisis integrasi sekolah Mississipi pada
bulan Oktober 1962. Metadata untuk kesalahan catatan ini telah ditunjukkan pada jam 11:16
am October 1, 1963, tetapi pembuktian lain menyimpulkan gambaran bahwa sesungguhnya
terjadi pada jam 11:16 October 1, 1962. Latihan terjemahan Mr.Stern’s sleuthing kedalam
digital murni menemukan beberapa syarat-syarat definisi yang pasti.
Representasi juga secara mutlak memberikan titik pandang yang istimewa “point of
view” baik consciously atau sub – consciously. Sejak sumber informasi digital sering
dipakai merepresentasikan informasi yang telah diciptakan dalam format analog,
verisimilitude dari representasi ini adalah masalah perbandingan ilmu pengetahuan yang
dapat dipertimbangkan. Perbedaaan representasi memperkuat aspek yang nyata, contoh,
menandai sebuah teks yang boleh atau tidak boleh mengidentifikasi elemen-elemen bahasa
utama, image diambil dengan perbedaan panjang gelombang cahaya yang akan menunjukkan
perbedaan yang akan datang suatu objek, dan image digital dengan perbedaan tingkat
pewarnaan akan menunjukkan tingkat perbedaan akurasi/keabsahan. Issue authenticity dalam
transformasi digital adalah bagaimana memastikan representasi menyediakan suatu tujuan
yang diiginkan.
Ketika kita sedang menggunakan sebuah representasi dan semua sumberdaya digital
adalah representasi, beberapa issue yang dinilai menyolok dilapangan dari translasi menjadi

19
Muhammad rudi sanjaya
08053111028
kritik. Kita tidak mempunyai cukup kesadaran sendiri tentang peraturan transformasi dan
formal seperti diungkapkan Douglas Hofstader dalam karyanya Le Ton Beau de Marot
menyatakan bahwa teks ASCII mengusahakan seni konkrit berorientasi cetak
(typhograpically), atau sebuah kata dengan transkripsi kata yang jelas dari sebuah soneta
Shakespearean tanpa garis yang tepat, akan secara significant salah dalam menggambarkan
karya aslinya. Kita tidak mempunyai pengalaman yang luas dengan web dunia luas (world
wide web) untuk mengetahui bahwa web yang tersimpan adalah copy dan lebih serius salah
dalam representasi, tidak mudah mengidentifikasi juga bersifat umum. Pengalaman
Hofstadter membahas issue ini menunjukkan bahwa semua representasi diikuti dengan
keputusan semakin besar keabsahannya tau semakin kurang keabsahannya untuk memastikan
susunan yang asli. Dalam hal yang sama , setiap re-representasi lebih disesuaikan untuk
memastikan tujuan dari pada yang lain. Tingkat spesifik terhadap semua transformasi
pengembangan formal keaslian dan tanggung jawab pencipta mereka guna melaporkan
metode mereka yang akan menentukan perluasan kegunaannya untuk jenis analisis spesifik
yang lebih jauh.
Issue authenticity yang selalu dikritik dalam lingkup ilmu pengetahuan dalam sebuah
sumberdaya yang sedang digunakan dalam suatu cara yang baru. Sebagai contoh, jika kita
mengharapkan bahwa dengan pengalokasian data asli dari studi lebih awal. Kita akan mampu
mengumpulkan beberapa penemuannya dengan data baru yang kita kumpulkan, terdapat
banyak pertanyaan tentang keaslian data dan representasinya (analisis menengah) yang harus
dijawab sebelum kita dapat menggabungkan dua sumber informasi dengan aman. Manipulasi
data digital membuat strategi penelitian ini lebih atraktif.

3.6.5 Pilihan, Sistem , Dan Authenticity


Authenticity menyangkut baik penyedia informansi maupun pengguna informasi
seluruhnya dalam proses penelitian. Peneliti membahas tentang identifikasi dan penilaian
integritas sumber – sumber informasi yang menarik Perwakilan (agencies) ingin
mengidentifikasi copy transformasi digiotal yang telah mereka buat. Hal ini untuk
menegaskan keaslian tetap terjaga dalam penciptaan representasi, atau mereka secara fisik
tidak lama mengotrol copy tersebut, mampu mengidentifikasi mereka pada waktu yang akan
datang, kemungkinan mengganti metode berikutnya dari perubahan representasi, atau
memastikan kelanjutan integritas mereka melalui asosiasi dengan suatu sumber informasi
yang sah. Pencipta representasi digital autentik juga merasa bahwa investasi mereka
berkualitas tinggi dalam merepresentasikan keabsahan pengetahuan yang membutuhkan
konpensasi, kebutuhan kemampuan mentrack copy yang asli sebagai bagian dari perizinan
dan mekanisme proteksi.

20
Muhammad rudi sanjaya
08053111028
Banyak metode teknik yang sedang dikembangkan atau ditawarkan yang bertujuan
mengalamatkan issue authenticity dan integritas sumberdaya informasi. Untuk menentukan
metode mana yang cocok untuk tujuan tersebut, kita lebih baik mengerti syarat-syarat fungsi
bagi authenticity pada bagian pencipta dan pengguna potensial sumberdaya digital, dan
menilai dimana meneliti proses syarat-syarat yang telah dimainkan.
Jawaban pendahuluan untuk semua pertanyaan ini menunujukkan bahwa kita baru
mulai mengerti masalah social, ekonomi dan philosophi yang berjalan bersama perasaan kita
mengenai authentic. Pencarian solusi tunggal, kita telah mengembangkan pemahaman kita
dari berbagai persyaratan authenticity. Perluasan definisi ini dengan mencari hubungan antara
metode penelitian humanistic (humanistic research methodologies) dan aspek authenticity,
seperti keabsahan (validity), keaslian (originality) dan kredibilitas (credibility), akan
membantu kita mengerti penilaian kita dari sebuah sumberdaya sebagai genuine, certified,
accurate, trustworthy atau reliable. Kemudian kita mampu mengadili bagaimana menyatakan
kecocokan dari sumberdaya digital utama untuk tujuan penelitian yang telah didefinisikan.

BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulan

21
Muhammad rudi sanjaya
08053111028
Authenticity merupakan salah satu issue yang berkaitan dengan kerahasiaan dan
keamanan data dan masih dalam proses penelitian terutama dalam penggunaan sumberdaya
digital.
Authenticity adalah metode yang dipakai untuk menjaga data yang dikirim agar tetap
utuh dan asli. Authenticity dipakai untuk membuktikan asli atau tidaknya sebuah dokumen
atau pesan yang dipakai oleh user (orang yang berhak atas data tersebut). Pembuktian
sebuah dokumen atau data ini asli atau tidak juga merupakan dasar untuk pelayanan
keamanan pada kepentingan tertentu.
Sebuah pesan, file , dokumen atau kumpulan data yang lainnya dikatakan otentik jika
asli dan berasal dari sumber yang terpercaya atau resmi. Otentik sebuah pesan merupakan
suatu prosedur yang mengizinkan partisipan untuk memverifikasi bahwa pesan yang diterima
otentik atau asli. Ada aspek penting dalam mensertifikasi sebuah pesan yaitu : apakah pesan
tersebut belum diubah , apakah pesan tersebut otentik , apakah pesan tersebut sesuai batas
waktu yang telah ditentukan ( belum ditunda dan digunakan )
Pada umumnya ada 3 pendekatan dalam penelitian suatu pesan atau data itu otentik
atau asli dengan kelebihan dan keterbatasan yaitu : Pertama , partisipan menyediakan
informasi yang hanya di ketahui , seperti password , pin atau identitas lainnya . Kedua ,
penggunaan peralatan yang dipakai oleh partisipan seperti printer , scanner dan lain – lain .
Ketiga, menguji segala sesuatu yang mewakili partisipan seperti sidik jari atau bentuk
lainnya, untuk pembuktian yang lebih kuat bisa menggabungkan beberapa pendekatan .
Autenticity memberikan dua layanan . pertama mengidentifikasi keaslian suatu pesan
dalam memberikan jaminan ketertibannya . Kedua untuk menguji identitas seseorang apabila
ia akan memasuki sebuah system

DAFATAR PUSTAKA

Shcneier,Bruce,Applied Cryptography : protocol algorithms,and source code in C,2t


Edition,John Wiley & Sons,Inc,1996.

22
Muhammad rudi sanjaya
08053111028
Setiawan,Deris (2005),Sistem Keamanan Komputer .Penerbit : Pt Elex Media Komputindo
Kelompok Gramedia,Jakarta
Mulya, Megah, 2005, Penerapan Sistem Keamanan untuk Menjamin Privasi dan Otentikasi
pada Sistem POS Remittance : Suatu Pemodelan Protokol Kriptografi, Megister Tenik
Informatika ITB, Bandung.
ahana,(1995),memahami model-model enkripsi dan security data,Penerbit andi.yogyakarta.

23

Anda mungkin juga menyukai