Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

Kista ovarium merupakan penyakit yang ditakuti banyak wanita, selain kejadiannya
yang cukup banyak dan sering tanpa disadari atau tanpa gejala, kista juga dikhawatirkan
dapat mengganggu kesuburan. Namun, bukan berarti seorang wanita yang menderita kista
ovarium tidak bisa hamil. Selama pertumbuhan kista tersebut tidak menghambat proses
pembuahan, maka kehamilan bisa tetap terjadi.1
Di Asia Tenggara di mana Indonesia termasuk didalamnya, insiden kista ovarium
mencapai 6,6%, kanker endometrium mencapai 4,8% dari 670.587 kasus kanker pada
perempuan, sementara kanker payudara sebanyak 30,9%, dan serviks 19,8%. Sebagian besar
wanita tidak menyadari dirinya menderita kista. Jika menimbulkan gejala maka keluhan
yang paling sering dirasakan adalah rasa nyeri pada perut bagian bawah dan pinggul.1
Kista ovarium tidak berbahaya selama kondisi jinak dan biasanya dapat hilang
dengan sendirinya, namun juga dapat terus berkembang dan semakin besar.1 Kista ovarium
dapat menjadi komplikasi serius selama kehamilan. Kehamilan dengan kista ovarium jarang
dijumpai.2 Jika kista dijumpai pada kehamilan, maka kehamilan dan kista ini saling dapat
mempengaruhi karena kista sangat mungkin terus berkembang selama kehamilan, di mana
hormon-hormon pada masa kehamilan dapat menjadi pemicu bertambah besarnya kista.
Gangguan terhadap kehamilan tersebut antara lain dapat menyebabkan abortus dan
persalinan prematur, terjadi kelainan letak janin, gangguan terhadap proses persalinan, dan
menimbulkan gejala sesak napas karena dorongan pada diafragma.1
Pengangkatan kista bergantung dari besarnya kista dan usia kehamilan. Jika
ukurannya kurang dari 5 cm maka dapat dilakukan pengangkatan kista saat kehamilan sudah
memasuki usia 16-18 minggu. Operasi kista yang dilakukan sekitar umur kehamilan 16-18
minggu ini perlu adanya perlindungan hormon progesteron.1 Pada laporan kasus kali ini
akan dibahas mengenai kasus Ny. E dengan diagnosis kista ovarium pada G1P0A0 UK 37
minggu + CPD yang dirawat di bangsal Cempaka RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.

Anda mungkin juga menyukai