Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PENETAPAN HARGA TRANSFER DAN PERPAJAKAN


INTERNASIONAL

Disusun Oleh :
Kelompok 10
1. Rika Efiana N (13030005)
2. Alvina Priehtin P (13030042)

STIE ‘YPPI’ REMBANG


TAHUN AKADEMIK 2014/2015

1
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami menyampaikan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena, atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga tugas makalah kelompok kami dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.

Adapun makalah kami yang berjudul “Penetapan Harga Transfer Dan Perpajakan
Internasional” disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Akuntansi Internasional,
dan mencapai kompetensi yang diharapkan yaitu mampu mengetahui informasi yang mana
dengan informasi ini managemen dapat mengambil keputusan-keputusan dalam hal
memimpin serta mengendalikan kegiatan-kegiatan perusahaan.

Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kami tujukan untuk semua pihak yang telah
mendukung dan memberi bantuan dalam kegiatan penulisan makalah ini.
Akhir kata, dengan harapan semoga makalah ini dapat bermanfaat kepada kita semua.
Amin…

Rembang, 18 Maret 2015

PENDAHULUAN

2
1. Latar Belakang

Dari seluruh variable lingkungan yang harus diperhatikan oleh menajer keuangan,

hanya variable mata uang asing yang memiliki pengaruh sama besarnya dengan

variable perpajakan. Factor pajak sangat mempengaruhi keputusan mengenai dimana

perusahaan melaukukan investasi, bentuk organisasi usaha apa yang digunakan,

bagaimana cara mendanainya, kapan dan dimana untuk mengakui elemen-elemen

pendapatan, serta beban dan berapa harga transfer yang dikenakan.

Kemungkinan disamping harga pokok penjualan, perpajakan merupakan beban

terbesar bagi kebanyakan usaha. Oleh karenanya, merupakan hal wajar bagi

manajemen untuk meminimalkan pajak internasional bila dimungkinkan, akan tetapi

berbeda dengan biaya operasi langsung seperti tenaga kerja dan bahan mentah,

manajemen memiliki pengendalian terbatas terhadap beban pajak. Sistem pajak

nasional berbeda-beda dan rumit. Anggota Uni Eropa dilaporkan mengenakan lebih

dari 200 tarif yang berbeda terhadap pajak pertambahan nilai saja. Manajer keuangan

harus berurusan dengan aturan-aturan khusu yang menyangkut perpajakan sumber

pendapatan dari luar negeri. Akhirnya, perjanjian pajak internasional, undang-undang,

dan aturan senatiasa berubah. Perubahan dalam provisi pajak disatu Negara

menimbulkan pengaruh yang rumit yang sangat luas terhadap sistem perencanaan

pajak multinasional dan sistem simulasi berbasis komputer merupakan alat bantu yang

esensial bagi manajemen.

PEMBAHASAN

3
1. KONSEP DASAR PAJAK INTERNASIONAL

Pajak bagi perusahaan asing sebenarnya berasal dari beberapa konsep dasar. Yaitu

mencakup pada istilah netralisasi pajak dan ekuitas pajak. Netralisasi pajak berarti

bahwa pajak bersifat netral atau tidak memliki pengaruh terhadap alokasi sumber daya.

Sedangkan Ekuitas pajak berarti wajib pajak yang menghadapi situasi yang semestinya

membayar pajak yang sama, tetapi terdapat ketidak setujuan bagaimana

menginterpretasikan konsep ini.

2. KEANEKARAGAMAN SISTEM PAJAK NASIONAL

Suatu perusahaan dapat melakukan bisnis internasional dengna mengekspor barang

dan jasa atau dengan melakukan investasi asing langsung atau tidak langsung. Ekspor

jarang sekali memicu potensi pajak di negara yang melakukan impor, karena sulit

sekali bagi negara pengimpor untuk menetapkan pajak yang dikenakan atas eksportir

luar negeri. Di sisi lain, suatu perusahaan yang beroperasi di negaralain melalui cabang

atau perusahaan afiliasi terkena pajak dinegara itu. Pengelolaan yang efektif atas

potensi pajak ini memerlukan pemahaman atas sistem pajak nasional, yang sangat

berbeda dari satu negara ke negara lain.

1. Macam - Macam Pajak

Ada 5 macam pajak yaitu:

a. Pajak penghasilan perusahaan

Pajak penghasilan perusahaan mungkin digunakan secara lebih luas untuk

menghasilkan pendapatan bagi pemerintah dibandingkan dengan pajak utama

lainnya, dengan kemungkinan pengecualian untuk bea dan cukai.

b. Pajak pungutan

4
Yaitu pajak yang dikenakan oleh pmerintah terhadap dividen, bunga, dan

pembayaran royalti yang diterima masyarakat oleh investor asing. Pajak

pungutan dapat menghambat arus modal investasi jangka panjang secara

internasional, sering kali pajak ini dimodifikasi melalui perjanjian pajak

bilateral.

c. Pajak pertambahan nilai

Merupakan pajak konsumsi yang ditemukan di Eropa dan Kanada.

Umumnya pajak inidikenakan terhadap nilai tambah dari setiap tahap produksi

atau distribusi. Pajak ini berlaku untuk total penjualan dikurangi pembelian dari

unit penjualan perantara

d. Pajak perbatasan

Pajak ini umumnya ditujukan untuk menjaga agar barang domestik dapat

bersaing dalam harga dengan barang impor.

e. Pajak transfer

Pajak ini dikenakan terhadap pengalihan (transfer) objek antar pembayar

pajak. Pajak ini dapat menimbulkan pengaruh yang penting terhadap keputusan

bisnis seperti struktur akuisisi.

2. Beban Pajak

Perbedaan dalam beban pajak secara keseluruhan merupakan sesuatu yang

penting dalam bisnis internasional. Berbagai tarif wajib pajak penghasilan

merupakan sebuah sumber penting perbedaan ini. Misalkan depresiasi, dalam teori,

depresiasi adalah penurunan dalam nilai fisik properti seiring dengan watu dan

penggunaanya. Biaya yang kadaluwarsa ini diakui sebagai beban dan dikurangkan

5
dari pendapatan yang terkait. Di Amerika Serikat terdapat perbedaan yang

umumnya dibuat antara depresiasi untuk pelaporan eksternal dan depresiasi untuk

keperluan pajak. Perusahaan - perusahaan di Amerika Serikat diperbolehkan untuk

menggunakan metode depresiasi dipercepat. Di Jerman, hukum pajak menentukan

tarif depresiasi dan gedung didepresiasikan dengan cara garis lurus. Di negara -

negara Amerika Latin seperti Meksiko dan Uruguay, perusahaan - perusahaan

diharuskan untuk menyesuaikan aktiva mereka atas perubahan tingkat harga dan

beban depresiasi yang lebih tinggi dapat dikurangkan untuk keperluan pajak.

Sedangkan di Jepang, perusahaan dapat melakukan kelebihan depresiasi atas aktiva

aktiva yang dianggap penting untuk kepentingan nasional. Secara internasional,

beban pajak harus selalu ditentukan dengan mengamati tarif pajak efektif.

3. Sistem Administrasi Pajak.

Sistem penentuan pajak nasional juga mempengaruhi beban pajak relatif.

Beberapa sistem utama saat ini digunakan antara lain sistem klasik dan terintegrasi.

Berdasarkan sistem klasik, pajak penghasilan perusahaan atas penghasilan kena

pajak dikenakan pada tingkat perusahaan dan tingkat pemegang saham. Pemegang

saham dikenakan pajak pada saat laba perusahaan dibayarkan sebagai dividen.

Negara - negara yang terkait dengan sistem ini adalah Belgia, Luksemburg,

Belanda, dan Swedia. Berdasarkan sistem terintegrasi, pajak perusahaan dan

pemegang saham terintegrasi sedemikian rupa sehingga mengurangi atau

mengeliminasi pengenaan pajak berganda atas pendapatan perusahaan. Berdasarkan

sistem ini, pajak dikenakan terhadap pendapatan perusahaan tetapi sebagian dari

pajak yang dibayarkan dapat diperlakukan sebagai kredi terhadap pajak penghasilan

6
pribadi jika dividen dibagikan kepada para pemegang saham. Sistem pajak ini

didukung oleh Uni Eropa dan ditemukan di Australia, Kanada, Meksiko, dan banyak

negara - negara Eropa, seperti Perancis, Italia, dan Inggris.

4. Insentif Pajak Luar Negeri

Banyak negara menawarkan insentif pajak untuk menarik investasi luar

negeri, seperti pengurangan tarif pajak perusahaan di Irlandia bagi operasi

manufaktur (10%) hingga tahun 2010. Beberapa negara, khususnya yang memiliki

sedikit sumber daya alam, menawarkan pengurangan pajak permanen. Negara yang

disebut surga pajak ini meliputi :

1. Bahama, Bermuda, dan Cayman Islands, yang tidak memiliki pajak sama sekali

2. Barbados, yang memiliki tarif pajak yang sangat rendah

3. Gibraltar, Hong Kong, dan Panama, yang mengenakan pajak terhadap laba yang

dihasilkan secara lokal, namun mengecualikan laba dari sumber - sumber luar

negeri.

5. Kompetisi Pajak Yang Membahayakan

Tren di seluruh dunia yang mengarah pada penurunan tarif pajak penghasilan

perusahaan merupakan dampak langsung kompetisi pajak. OECD mencoba untuk

menghentikan kompetisi pajak yang dilakukan oleh beberapa negara surga pajak.

Kompetisi ini mempunyai dampak yang berbahaya jika mengalihkan pendapatan

pajak dari pemerintah yang sebenarnya memerlukan pendapatan tersebut untuk

menyediakan jasa yang dibutuhkan oleh kalangan usaha. Namun selain itu

kompetisi pajak akan bermanfaat jika dapat membuat pemerintah menjadi lebih

efisien.

7
3. PEMAJAKAN TERHADAP SUMBER LABA DARI LUAR NEGERI DAN

PEMAJAKAN GANDA.

Setiap negara mengklaim hak untuk mengenakan pajak terhadap laba yang

dihasilkan dalam wilayahnya. Beberapa negara, seperti Prancis, Kosta Rika, Hong

Kong, Panama, Afrika Selatan, Swiss, dan Venezuela menerapkan prinsip pemajakan

teritorial dan tidak mengenakan pajak terhadap perusahaan yang berdomisili di dalam

negeri yang labanya dihasilkan di luar wilayah negara tersebut. Kebanyakan negara

seperti Australia, Brazil, Cina, Republik Ceko, Jerman, Jepang, Meksiko, Belanda,

Inggris, dan Amerika Serikat menerapkan prinsip seluruh dunia dan mengenakan pajak

terhadap laba atau pendapatan perusahaan dan warga negara di dalamnya, tanpa lihat

wilayah negara.

1. Kredit pajak luar negeri.

Laba luar negeri yang diperoleh sebuah perusahaan domestik terkena pajak yang

dikenakan secara penuh baik di negara tuan rumah maupun negara asal. Untuk

menghindari keengganan kalangan usaha untuk berekspansi ke luar negeri dan untuk

mempertahankan konsep netralitas luar negeri, tempat domisili induk perusahaan dapat

memilih untuk memperlakukan pajak luar negeri yang dibayarkan sebagai kredit

terhadap kewajiban pajak domestik induk perusahaan atau deduksi pengurangan atas

penghasilan kena pajak. Perusahaan pada umumnya memilih sebagai kredit pajak,

karena akan menghasilkan pengurangan satu persatu atas kewajiban pajak domestik,

sedangkan pengurangan laba kena pajak hanya sebesar bagian beban pajak luar negeri

yang kemudian dikalikan dengan tarif pajak marginal domestik.

Kredit pajak luar negeri dapat dihitung sebagai kredit langsung atas pajak

8
penghasilan yang dibayarkan atas laba cabang atau anak perusahaan dan setiap pajak

yang dipungut pada sumbernya, seperti dividen, bunga, royalti yang diriminkan

kembali kepada investor domestik. Kredit pajak juga dapat diperkirakan jika jumlah

pajak penghasilan luar negeri yang dibayarkan tidak terlampau jelas.

2. Pembatasan Kredit Pajak

Negara asal dapat mengenakan sumber pajak luar negeri dengan berbagai cara.

Untuk mencegah agar kredit pajak luar negeri dapat menghapuskan pajak atas sumber

penghasilan domestik, banyak negara menetapkan batasan umum atas jumlah pajak

luar negeri yang dapat dikreditkan setiap tahunnya. Di Amerika Serikat Pembatasan

kredit pajak luar negeri dapat dihitung dengan rumus berikut ini :

Batasan Kredit Penghasilan kena pajak

Pajak Luar Negeri = sumber luar negeri Pajak AS

X Sebelum kredit

Pajak penghasilan di

Seluruh dunia

Pembatasan kredit pajak luar negeri tersendiri berlaku untuk pajak AS atas sumber

pajak penghasilan luar negeri untuk masing - masing jenis penghasilan berikut ini :

A. Pendapatan pasif

B. Pendapatan jasa keuangan

C. Pendapatan pajak pungutan yang tinggi

D. Pendapatan Transportasi

E. Dividen dari masing - masing perusahaan luar negeri dengan porsi kepemilikan

sebesar 10 hingga 50 %.

3. Perjanjian Pajak

9
Para penandatangan perjanjian pajak umumnya menyetujui bagaimana pajak dan

insentif pajak akan dikenakan, dihormati, dibagi, atau yang lain dihapuskan terhadap

pendapatan usaha yang dihasilkan oleh warga negara dari negara lain di satu wilayah

yuridiksi pajak. Kebanyakan perjanjian pajak antara negara asal dan negara tuan rumah

memungkinkan laba yang dihasilkan oleh perusahaan domestik di negara tuan rumah

akan terkena pajak negara asal jika perusahaan itu tetap berdiri permanen di sana.

4. Pertimbangan Mata Uang Asing

Menurut SFAS Nomor 52, seluruh penentuan pajak harus dibuat berdasarkan mata

uang fungsional pembayar pajak. Mata uang fungsional diasumsikan adalah dolar AS

kecuali jika operasi luar negeri merupakan sebuah unit otonomi atau unit usaha yang

memenuhi syarat. Laba kena pajak untuk cabang - cabang luar negeri pada awalnya

didasarkan pada mata uang fungsionalnya masing - masing. Mata uang fungsional ini

kemudian dikonversikan ke dalam dolar AS dengan menggunakan kurs nilai tukar rata

- rata tertimbang selama periode kena pajak. Pajak penghasilan luar negeri yang

dibayarkan kemudian ditranslasikan berdasarkan kurs nilai tukar yang berlaku selama

periode kena pajak. Pajak penghasilan luar negeri yang dibayarkan kemudian

ditranslasikan berdasarkan kurs nilai tukar yang berlaku pada saat pajak dibayarkan

dan kemudian ditambahkan pada laba kena pajak luar negeri atau dihitung kotor. Pajak

luar negeri yang dibayarkan dikemudian diklaim sebagai kredit pajak luar negeri untuk

keperluan pajak AS.

4. DIMENSI PERENCANAAN PAJAK

Perusahaan multinasional memiliki keunggulan tertentu atas perusahaan yang

murni domestik karena memiliki fleksibilitas geografis lebih besar dalam menentukan

10
lokasi produksi dan sistem distribusi. Fleksibilitas ini memberikan peluang tersendiri

untuk memanfaatkan perbedaan antar yuridiksi pajak nasional sehingga dapat

menurunkan beban pajak perusahaan secara keseluruhan. Pengamatan atas masalah

perencanaan pajak ini dimulai dengan dua hal dasar :

 Pertimbangan pajak seharusnya tidak pernah mengendalikan strategi usaha

 Perubahan hukum pajak secara konstan membatasi manfaat perencanaan pajak

dalam jangka panjang.

1. Pertimbangan Organisasi

Dalam mengenakan sumber pajak luar negeri, banyak pihak berwenang pajak

yang memusatkan perhatian pada bentuk organisasi operasi luar negeri. Sebuah

cabang umumnya dianggap sebagai perluasan induk perusahaan. Dengan demikian,

labanya segera dikonsolidasikan dengan laba induk perusahaan dan dikenakan pajak

secara penuh pada tahun saat laba dihasilkan, terlepas apakah dikirimkan kembali

kepada induk perusahaan atau tidak. Laba anak perusahaan luar negeri umumnya

tidak dikenakan pajak hingga dilakukan repatriasi.

2. Perusahaan Luar Negeri yang Dikendalikan dan Laba Subbagian F

Laba subbagian F mencakup beberapa pendapatan penjualan dan jasa dengan

pihak berhubungan istimewa. Laba subbagian F juga mencakup laba pasif seperti

dividen, bunga, sewa, royalti, dan keuntungan bersih dari transaksi komoditas atau

dalam mata uang asing yaitu keuntungan dari penjualan property investasi tertentu

seperti surat berharga dan pendapatan pengiriman yang diperoleh dari penggunaan

kapal atau pesawat kargo dalam perdagangan luar negeri dan beberapa jenis

pendapatan asuransi.

3. Induk Perusahaan di Luar Negeri

11
Keuntungan dari bentuk organisasi induk perusahaan yang menyangkut pajak antara

lain :

 Mempertahankan manfaat tingkat pajak pungutan atas dividen, bunga, royalti,

dan pembayaran serupa lainnya.

 Menunda pajak AS atas laba luar negeri hingga laba tersebut direpatriasikan ke

induk perusahaan AS

 Menunda pajak AS atas keuntungan dari penjualan saham anak perusahaan

operasi luar negeri.

Untuk merealisasikan keuntungan ini akan bergantung terutama pada perencanaan

yang memadai menurut aturan pajak AS yang rumit dan menghindari aturan

pemanfaatan anti - perjanjian yang banyak ditemukan pada sejumlah perjanjian

pajak.

4. Perusahaan Penjualan Luar Negeri

Pilihan bentuk organisasi yang menjalankan operasi luar negeri juga

dipengaruhi oleh insentif negara yang dirancang untuk mendorong beberapa jenis

aktivitas tertentu yang dianggap bermanfaat bagi perekonomian nasional. Sebagai

contoh, Amerika Serikat menciptakan Perusahaan Penjualan Luar Negeri untuk

mendorong ekspor dan memperbaiki posisi neraca pembayaran AS yang makin

memburuk. Berdasarkan provisi FSC, sebagian laba dari ekspor AS yang dilakuakn

oleh FASC dikecualikan dari pajak penghasilan AS. Pada tahun 2000, Organisasi

Perdagangan Dunia menetapkan bahwa FSC merupakan bentuk subsidi illegal dan

memerintahkan AS untuk mengubah provisi FSC. Sebagai jawabannya, Amerika

Serikat mengubah FSC, tetapi menggantinya dengan perkecualian laba yang

diperoleh dari luar teritorial.

12
5. Keputusan Pendanaan.

Cara yang digunakan untuk mendanai operasi luar negeri dapat dipengaruhi

oleh faktor pajak. Apabila pinjaman dalam mata uang lokal dibatasi oleh pemerintah

lokal yang mengharuskan tingkat minimum penyetoran ekuitas oleh induk

perusahaan asing, maka peminjaman yang dilakukan oleh induk perusahaan untuk

mendanai penyetoran modal ini akan mengahasilkan akhir yang sama, dengan

catatan otoritas pajak di negara induk perusahaan memperbolehkan pengurangan

bunga atas pajak. Perusahaan afiliasi pendanaan luar negeri juga dapat digunakan

untuk mengalihkan laba dari negara dengan pajak tinggi yang menjadi lokasi induk

perusahaan atau perusahaan afiliasi ke negara dengan yuridiksi pajak rendah tempat

perusahaan afiliasi yang memberikan pendanaan.

6. Penggabungan Kredit Pajak

Laba yang digabungkan dari banyak sumber memungkinkan kelebihan kredit

dihasilkan dari negara dengan tarif pajak tinggi untuk mengurangi laba yang

diterima dari wilayah dengan tarif pajak rendah. Kelebihan kredit pajak sebagai

contoh dapat diperluas untuk pajak - pajak yang dibayarkan berkaitan dengan

dividen yang dibagikan oleh perusahaan luar negeri lapis kedua dan ketiga dalam

suatu jaringan perusahaan multinasional. Amerika Serikat memperbolehkan

perlakuan ini asalkan kepemilikan tidak langsung oleh induk perusahaan AS di

perusahaan seperti itu lebih dari 5 %. Perencanaan ke depan untuk memanfaatkan

kredit seperti itu akan menghasilkan manfaat pajak yang cukup besar.

7. Alokasi Akuntansi Biaya

Merupakan sarana lain untuk menggeser laba dari negara dengan pajak tinggi

ke negara dengan pajak rendah. Yang paling umum adalah alokasi beban overhead

13
perusahaan kepada perusahaan afiliasi di negara - negara dengan pajak tinggi.

8. Lokasi dan Penentuan Harga Transfer

Lokasi sistem produksi dan distribusi juga menawarkan keuntungan pajak.

Penjualan akhir barang atau jasa dapat disalurkan melalui perusahaan afiliasi yang

berlokasi di wilayah yuridiksi yang menawarkan kekebalan atau penangguhan

pajak. Suatu perusahaan manufaktur di negara dengan pajak tinggi dapat

memperoleh komponen dari perusahaan afiliasi yang berlokasi di negara - negara

dengan pajak rendah untuk meminimalkan pajak perusahaan untuk kelompok usaha

keseluruhan. Elemen yang diperlukan adalah harga yang digunakan untuk

mengalihkan barang dan jasa antarperusahaan dalam kelompok. Laba bagi sistem

perusahaan secara keseluruhan dapat ditingkatkan dengan menentukan harga

transfer yang tinggi atas komponen yang dikirimkan dari anak perusahaan di negara

- negara dengan tingkat pajak yang relatif rendah dan harga transfer atas komponen

- komponen yang dikirim. Pengaruh penentuan harga transfer antar perusahaan atas

beban pajak internasional tidak dapat diamati secara terpisah, penentuan harga

transfer dapat mendistorsikan beberapa bagian sistem perencanaan dan kontrol

perusahaan multinasional.

5. PENENTUAN HARGA TRANSFER INTERNASIONAL : VARIABEL YANG

RUMIT

Penentuan haraga transfer muncul ketika barang dan jasa dipertukarkan di anatar

unit - unit organisasi dalam perusahaan yang sama. Pada umumnya , harga transfer

dicatat sebagai pendapatan oleh satu unit dan biaya oleh unit laiannya.Di Amerika

Serikat, penentuan harga transfer berkembang bersamaan dengan pergerakan

desentralisasi yang mempengaruhi banyak usaha Amerika selama paruh pertama abad

14
ke - 20.

1. Faktor Pajak

Kecuali jika dibatalkan oleh undang - undang, laba perusahaan dapat ditingkatkan

dengan menentukan harga transfer untuk mengalihkan laba dari anak perusahaan yang

terdapat di negara - negara dengan tarif pajak tinggi ke anak perusahaan yang

berdomisili di negara - negara dengan tarif pajak rendah. Pasal 482 pada dasarnya

menentukan bahwa transfer antar perusahaan didasarkan pada harga transaksi wajar.

Harga transaksi yang wajar merupakan harga yang akan diterima oleh pihak - pihak

tidak berhubungan istimewa untuk barang - barang yang sama atau serupa dalam

keadaan yang sama persis atau serupa. Metode penentuan harga transaksi wajar yang

dapat diterima adalah metode penentuan harga tidak terkontrol yang sebanding, metode

penentuan harga jual kembali, metode penentuan harga biaya plus, dan metode

penilaian lainnya.

2. Faktor Tarif

Suatu perusahaan yang melakukan ekspor kepada anak perusahaan yang

berdomisili di negara dengan tarif yang tinggi dapat mengurangi penetapan tarif

dengan merendahkan harga barang dagangan yang dikirimkan.Perusahaan

multinasional harus mempertimbangkan biaya dan manfaat tambahan, baik eksternal

maupun internal.

3. Faktor Daya Saing

Penentuan haraga transfer yang rendah untuk masukan bahan bakunya dan harga

transfer yang tinggi untuk keluarannya dapat meningkatkan laba yang dilaporkan dan

posisi keuangannya. Terkadang, harga transfer dapat digunakan untuk memperlemah

para pesaing perusahaan. Pertimbangan daya saing seperti itu harus diseimbangkan

15
terhadap banyak kerugian yang berakibat sebaliknya.

4. Rasio Lingkungan

Apabila faktor daya saing luar negeri dapat menjamin harga transfer yang rendah

dan dibebenkan kepada anak perusahaan luar negeri, risikoatas harga inflasi yang

sangat tinggi dapat mengakibatkan hal yang sebaliknya. Inflasi mengurangi daya beli

uang tunai yang dimiliki perusahaan. Harga transfer yang tinggi terhadap barang atau

jasa yang diberikan kepada anak perusahaan yang menghadapi inflasi tinggi dapat

mengalihkan kas dalam jumlah yang sangat besar dari anak perusahaan tersebut.

5. Faktor Evaluasi Kinerja

Kebijakan harga transfer juga dipengaruhi oleh pengaruh mereka terhadap perilaku

manajemen dan sering kali merupakan penentu kinerja perusahaan yang utama. Misi

dari perusahaan afiliasi luar negeri adalah untuk menyediakan perlengakapan bagi

keselurahan sistem perusahaan, maka harga transfer yang tepat akan memungkinkan

manajemen perusahaan untuk memberikan aliran laba yang stabil kepada perusahaan

afiliasi yang dapat digunakan dalam perbandingan kinerja. Jika anak perusahaan bebas

melakukan negosiasi harga transfer, para menejernya mungkin tidak akan mampu

menyelesaikan konfik yang timbul antar apa yang terbaik untuk anak perusahaan dan

apa yang terbaik untuk perusahaan secara keselurahan. Karenanya, pengaruh terhadap

manajemen anak perusahaan akan menjadi semakin buruk jika kantor pusat perusahaan

memaksakan harga transfer dan alternatif pengadaan yang terlibat dilakukan secara

arbitrer atau tidak masuk akal.

6. Kontribusi Akuntansi

Para akuntan manajemen dapat memainkan peranan yang signifikan dalam

menghitung keseimbangan dalam strategi penentuan harga transfer. Tantangan yang

16
dihadapi adalah mempertahankan perspektif global pada saat melakukan pemetaan

manfaat dan biaya yang berkaitan dengan keputusan penentuan harga. Pengaruh dari

keputusan ini terhadap sistem perusahaan secara keseluruhan harus dilihat terlebih

dahulu.

6. METODOLOGI PENENTUAN HARGA TRANSFER

Penentuan harga transfer berorientasi pasar memiliki beerapa keuntungan. Harga

pasar menunjukan biaya peluang yang ditanggung oleh entitas yang melakukan transfer

karena tidak melakukan penjualan kepada pasar eksternal, dan penggunaan metode ini

akan mendorong penggunaan sumber daya perusahaan yang langka secraa efisien.

Keuntungan harga transfer berbasis pasar harus benar - benar dipertimbangkan

dengan melihat kekurangannya. Salah satunya adalah penggunaan harga pasar tidak

memberikan ruang yang cukup bagi perusahaan untuk melakukan penyesuaian harga

dengan tujuan kompetitif atau strategi. Sedangkan sistem harga transfer berbasis biaya

dapat menanggulangi kebanyakan kekurangan ini, antara lain : sederhana untuk

digunakan, didasarkan pada data yang langsung tersedia, mudah untuk dijelaskan

kepada otoritas pajak, dan merupakan hal yang rutin dilakukan, sehingga dapat

menghindarkan terjadinya friksi internal yang sering terjadi apabila sistem arbitrer

digunakan.

Otoritas pajak diseluruh dunia telah mengembangkan aturan alokasi harga transfer

dan laba yang cukup rumit sebagai bagian dari sistem pajak penghasilan nasional

masing - masing negara. Kebanyakan didasarkan pada prinsip wajar yaitu harga

transfer antar perusahaan dengan mengandaikan transaksi itu terjadi antara pihak -

pihak yang tidak berhubungan istimewa di pasar kompetitif. OECD

mengidentifikasikan beberapa metode yang lebih luas untuk memastikan harga wajar

17
ini. Mirip dengan yang ditentukan dalam bagian 482 Undang - Undang Pajak

Penghasilan di AS, metode itu adalah metode harga tidak terkontrol yang setara,

metode transaksi tidak terkontrol yang setara, metode harga jual kembali, metode biaya

plus, metode laba sebanding, metode pemisahan laba, dan metode lainnya.

1. Metode Harga Tidak Terkontrol Yang Setara

Harga transfer ditentukan dengan memacu pada harga yang digunakan dalam

transaksi setara antara perusahaan yang independen atau antara perusahaan dengan

pihak ketiga yang tidak berkaitan. Metode ini digunakan jika barang tersedia dalam

jumlah cukup sehingga penjualan yang dikontrol pada dasarnya sebanding dengan

penjualan pada pasar terbuka. Produk berjenis komoditas biasanya menggunakan

metode ini untuk transaksi internal.

2. Metode Transaksi Tidak Terkontrol Yang Setara

Diterapkan untuk pengalihan aktiva tidak berwujud. Mengidentifikasikan tingkat

royalti acuan dengan mengacu pada transaksi yang tidak terkontrol dimana aktiva

tidak berwujud yang sama atau serupa dialihkan. Sebagaimana metode harga tidak

terkontrol yang setara, metode ini bergantung pada perbandingan pasar.

3. Metode Harga Jual Kembali

Menghitung harga transaksi yang wajar yang diawali dengan harga yang

dikenakan atas penjualan barang yang dimaksud kepada pembeli yang independen.

Tujuan yang dicapai adalah menghitung harga transfer di antara dua unit seperti unit

distribusi menutup seluruh biaya dan menghasilkan laba normal. Metode harga jual

kembali merupakan pendekatan kerja mundur. Dengan mengasumsikan perusahaan

menentukan margin tambahan sebesar 5 % untuk menetupi risiko bisnis dan

menyediakan laba yang memadai.

18
4. Metode Penentuan Biaya Plus

Merupakan pendekatan kerja dari depan dimana suatu peningkatan nilai

ditambahkan pada biaya perusahaan afiliasi yang melakukan transfer dalam mata

uang lokal. Peningkatan nilai ini umumnya mencakup anggapan biaya pendanaan

yang terkait dengan persediaan ekspor, piutang, dan aktiva yang digunakan dan

persentase biaya yang menutupi biaya manufaktur, distribusi, gudang pengiriman

internal dan biaya - biaya lain yang terkait dengan operasi ekspor. Metode

penentuan harga transfer ini secara khusus berguna apabila barang semi jadi

dialihkan antar perusahaan afiliasi luar negeri, atau jika satu entitas merupakan sub

kontraktor bagi perusahaan lain.

5. Metode Laba Sebanding

Metode ini mendukung pandangan umumyang menyatakan bahwa pembayar

pajak yang menghadapi situasi yang mirip harusnya memperoleh imbalan yang

mirip pula selama beberapa periode waktu tertentu.Imbalan atas modal yang

digunakan merupakan indikator tingkat laba yang utama. Berdasarakan pendekatan

ini, rasio laba operasi terhadap rata - rata modal yang digunakan oleh suatu entitas

acuan dibandingkan dengan ROCE entitas yang dibahas.

Penerapan metode ini umumnya memerlukan penyesuaian atas perbedaan -

perbedaan yang ada antara pihak yang dibandingkan. Faktor - faktor yang

memerlukan penyesuaian tersebut adalah kondisi penjualan yang berbeda,

perbedaan biaya modal, risiko nilai tukar valuta asing, dan risiko lainnya dan

perbedaan dalam praktik pengukuran akuntansi.

6. Metode Pemisahan Laba

Digunakan jika acuan produk atau pasar tidak tersedia. Pada dasarnya metode ini

19
mencakup pembagian laba yang dihasilakan melalui transaksi dengan pihak

berhubungan istimewa yaitu antara perusahaan afiliasi berdasarkan cara yang

wajar.Salah satu jenis pendekatan ini, metode pemisahan laba sebanding, membagi

laba yang dihasilkan dari transaksi dengan pihak berhubungan istimewa melalui

penggunaan alokasi persentase terhadap total laba yang dihasilkan dari jenis

transaksi dan aktivitas sejenis yang dilakukan dengan perusahaan yang tidak

dikendalikan. Selain itu ada yang lebih rumit yaitu metode pemisahan laba residual,

metode ini menggunakan dua tahappendekatan

7. Metode Penentuan Harga Lainnya

Metode tambahan dapat digunakan jika menghasilkan ukuran harga wajar yang

lebih akurat. Bagian 482 Undang - undang Pajak Penghasilan Amerika Serikat

menentukan auran metode terbaik yang mengharuskan para pembayar pajak untuk

memilih metode penentuan harga transfer yang terbaik berdasarkan fakta dan

keadaan per kasus. Berikut ini adalah langkah - langkah yang membantu penentuan

harga transfer :

 Analisislah risiko yang dihadapi, fungsi yang dijalankan oleh perusahaan

afiliasi dan faktor - faktor penentu ekonomi dan legal yang mempengaruhi

penentuan harga.

 Identifikasikanlah dan analisisl ah perusahaan dan transaksi yang dijadikan

sebagai acuan. Dokumentasikanlah alasan - alasan dibuatnya penyesuaian.

 Bandingkanlah hasil keuangan perusahaan yang sebanding dengan pihak

pembayar pajak.

 Jika transaksi yang sebanding ada, perhatikan kemiripan dan perbedaannya

dengan transaksi yang dilakukan oloeh pembayar pajak

20
 Dokumentasikanlah mengapa metode penentuan harga terpilih adalah yang

paling dapat memadai dan mengapa metode yang lain tidak demikian.

 Perbaharuilah informasi sebelum melakukan pelaporan surat pajak.

21

Anda mungkin juga menyukai