Anda di halaman 1dari 41

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Sekolah : SMA Manba’ul Ulum Asshiddiqiyah

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI/Ganjil

Materi Pokok : Dinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda


Tegar

Waktu : 6 x 2 JP

A. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan konsep momen gaya, momen inersia, titik berat, dan
momentum sudut pada benda tegar (statis dan dinamis).
2. Menjelaskan konsep titik berat dan keseimbangan benda tegar.
3. Menerapkan konsep momen gaya, momen inersia, titik berat, dan
momentum sudut pada benda tegar (statis dan dinamis) dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Merumuskan hubungan konsep torsi, momen inersia, dan momentum
sudut berdasarkan hukum II Newton serta menerapkan dalam masalah
benda tegar.
5. Menyebabkan penyebab gerak rotasi pada suatu benda.
6. Menganalisis masalah dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
untuk berbagai keadaan.

1
B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator


3.1 Menerapkan konsep torsi, momen 3.1.1 Memahami dan dapat
inersia, titik berat, dan menjelaskan pengertian momen
momentum sudut pada benda gaya (torsi) dan momen inersia.
tegar (statis dan dinamis) dalam 3.1.2 Menghitung besar resultan
kehidupan sehari-hari. momen gaya dan momen inersia
yang bekerja pada suatu sistem.
3.1.3 Menghitung besar percepatan dan
kecepatan gerak benda yang
menggelinding dan bergerak
translasi dengan menerapkan
konsep energi gerak rotasi.
3.1.4 Menjelaskan pengertian
momentum sudut dan hukum
kekekalan momentum sudut.
3.1.5 Menerapkan konsep momen
gaya dan momen inersia pada
masalah dinamika rotasi.
3.1.6 Menjelaskan syarat-syarat
kesetimbangan benda partikel
dan keseimbangan benda tegar.
3.1.7 Menerapkan konsep
keseimbangan benda partikel
dan benda tegar pada berbagai
keadaan.
3.1.8 Menentukan letak titik berat
benda homogen (1 dimensi, 2
dimensi, 3 dimensi)

2
4.1 Membuat karya yang menerapkan 4.1.1 Merancang suatu percobaan
konsep titik berat dan dalam menentukan titik berat
keseimbangan benda tegar. benda homogen.

C. Materi Pembelajaran
1. Momen Gaya
2. Momen Inersia
3. Momentum sudut
4. Hukum kekekalan momentum sudut
5. Titik berat
D. Model, Media dan Sumber Pembelajaran
Model : Discovery Learning
Media : LCD Proyektor, Papan Tulis, Spidol, Laptop
Sumber : Silabus Fisika Kelas XI dan Fisika Kelas XI, Piranti

3
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Indikator yang dicapai :
• Menjelaskan pengertian momen gaya dan momen inersia
• Menghitung besar resultan momen gaya dan momen inersia yang
bekerja pada suatu sistem.
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan Alokasi
Model Waktu
Pembelajaran
Pendahuluan Discovery A. Pengelolaan Kelas 10
Learning 1. Mempersiapkan menit
Kondisi kelas
(Menyapa, memberi
salam, berdoa dan
kehadiran siswa)
B. Apersepsi
2. Guru mengulas sedikit
materi tentang
dinamika gerak yang
telah dipelajari di kelas
X.
C. Motivasi
3. Memotivasi siswa
mengenai pentingnya
memahami konsep
momen gaya dan
momen inersia untuk
kehidupan sehari-hari.

4
D. Mekanisme
Pelaksanaan
Pembelajaran
4. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
5. Guru menjelaskan
langkah-langkah
pembelajaran model
Discovery Learning.

Kegiatan Inti Stimulation ( Pemberian 5 menit


Rangsangan)
1. Guru melakukan
apersepsi dengan
membuka atau
menutup pintu,
menanyakan kepada
siswa mengenai
penyebab terbuka atau
tertutupnya pintu.
Problem Statement 5 menit
(Pertanyaan/Identifikasi
Masalah)
1. Peserta didik diminta
mengajukan
pertanyaan tentang
penyebab terbuka dan
tertutupnya pintu.

5
Data Collection 20
(Pengumpulan Data) menit
1. Peserta didik
menyimak informasi
kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan
mengenai momen
gaya dan momen
inersia, dan hubungan
momen gaya, momen
inersia dengan
percepatan sudut.
2. Siswa mencatat
informasi yang
dijelaskan guru.
Data Processing 20
(Pengolahan Data) menit
1. Menyelesaikan soal-
soal mengenai momen
gaya, momen inersia
dan hubungan momen
gaya, momen inersia
dengan percepatan
sudut.
Verification (Pembuktian) 10
1. Mendiskusikan hasil menit
dari penyelesaian soal
mengenai momen
gaya, momen inersia
dan hubungan momen
gaya, momen inersia

6
dengan percepatan
sudut.
Generalization (Menarik 10
Kesimpulan) menit
1. Peserta didik
menyimpulkan
persamaan momen
gaya, momen inersia,
dan hubungan momen
gaya, momen inersia
dan percepatan sudut.

Kegiatan 1. Peserta didik dan guru 10


Penutup mereview hasil menit
pembelajaran
dinamika rotasi.
2. Guru memberikan
apresiasi kepada siswa
yang telah menyimak
selama proses
pembelajaran.
3. Guru
mengonfirmasikan
bahan ajar untuk
pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri
kegiatan belajar
dengan pesan untuk
tetap semangat dalam
belajar.

7
Pertemuan ke 2
Indikator yang dicapai :
• Menghitung besar percepatan dan kecepatan gerak benda yang
menggelinding dan bergerak translasi dengan menerapkan konsep
energi gerak rotasi
• Menjelaskan pengertian momentum sudut dan hukum kekekalan
momentum sudut
• Menerapkan konsep momen gaya dan momen inersia pada masalah
dinamika rotasi
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan Alokasi
Model Waktu
Pembelajaran
Pendahuluan Discovery A. Pengelolaan Kelas 10 menit
Learning 1. Mempersiapkan
Kondisi kelas
(Menyapa, memberi
salam, berdoa dan
kehadiran siswa)
B. Apersepsi
2. Guru mengulas
sedikit materi tentang
usaha dan energi yang
telah dipelajari di
kelas X.
C. Motivasi
3. Memotivasi siswa
mengenai pentingnya
memahami konsep
energi gerak rotasi,
momentum sudut,

8
hukum kekekalan
momentum sudut
untuk kehidupan
sehari-hari.
D. Mekanisme
Pelaksanaan
Pembelajaran
4. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
5. Guru menjelaskan
langkah-langkah
pembelajaran model
Discovery Learning.

Kegiatan Inti Stimulation ( Pemberian 5 menit


Rangsangan)
1. Guru menayangkan
video/gambar penari
balet.
2. Guru mengajak
peserta didik
melakukan
pengamatan terhadap
video/gambar.

Problem Statement
(Pertanyaan/Identifikasi 5 menit
Masalah)

9
1. Peserta didik diminta
mengemukakan
pertanyaan yang
berkaitan dengan
video/gambar
tersebut.
2. Pertanyaan yang
diharapkan :
“Mengapa ketika
penari es berputar
dengan merentangkan
tangannya kecepatan
putar penari lebih
lambat dibandingkan
ketika tangannya
didekapkan ke dada
penari?”

Data Collection 25 menit


(Pengumpulan Data)
1. Peserta didik
menyimak informasi
kegiatan
pembelajaran yang
akan dilakukan
mengenai energi
gerak rotasi,
momentum sudut,
dan hukum kekekalan
momentum sudut.

10
2. Siswa mencatat
informasi yang
dijelaskan guru. 15 menit
Data Processing
(Pengolahan Data)
1. Menyelesaikan soal-
soal mengenai energi
gerak rotasi,
momentum sudut,
dan hukum kekekalan
momentum sudut. 10 menit
Verification (Pembuktian)
1. Mendiskusikan hasil
dari penyelesaian soal
mengenai energi
gerak rotasi,
momentum sudut,
dan hukum kekekalan
momentum sudut. 10 menit
Generalization (Menarik
Kesimpulan)
1. Peserta didik
menyimpulkan
persamaan energi
gerak rotasi,
momentum sudut,
dan hukum kekekalan
momentum sudut.

Kegiatan 1. Peserta didik dan 10 menit


Penutup guru mereview hasil

11
pembelajaran
dinamika rotasi.
2. Guru memberikan
apresiasi kepada
siswa yang telah
menyimak selama
proses pembelajaran.
3. Guru
mengonfirmasikan
bahan ajar untuk
pertemuan
berikutnya.
4. Guru mengakhiri
kegiatan belajar
dengan pesan untuk
tetap semangat dalam
belajar.

Pertemuan ke 3
Indikator yang dicapai :
• Menjelaskan syarat-syarat keseimbangan benda partikel dan
keseimbangan benda tegar.
• Menerapkan konsep keseimbangan benda partikel dan benda tegar
untuk berbagai keadaan.
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan Alokasi
Model Waktu
Pembelajaran
Pendahuluan Discovery A. Pengelolaan Kelas 10
Learning 1. Mempersiapkan menit
Kondisi kelas

12
(Menyapa, memberi
salam, berdoa dan
kehadiran siswa)
B. Apersepsi
2. Guru mengulas sedikit
materi tentang
dinamika rotasi yang
telah dijelaskan
minggu lalu.
C. Motivasi
3. Memotivasi siswa
mengenai pentingnya
memahami konsep
Kesetimbangan benda
tegar.
D. Mekanisme
Pelaksanaan
Pembelajaran
4. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
5. Guru menjelaskan
langkah-langkah
pembelajaran model
Discovery Learning.

Kegiatan Inti Stimulation ( Pemberian 5 menit


Rangsangan)
1. Peserta didik
mengamati ilustrasi
gerak pemain akrobat

13
saling menumpukkan
diri di atas sebuah
sepeda yang sedang
bergerak, dan tampak
tidak ada satu pun
yang terjatuh.

Problem Statement 5 menit


(Pertanyaan/Identifikasi
Masalah)
1. Peserta didik diminta
mengemukakan
pertanyaan yang
berkaitan dengan hasil
pengamatannya.
2. Pertanyaan yang
diharapkan :
“Mengapa pemain
akrobat yang saling
bertumpukkan tidak
jatuh?”

Data Collection
(Pengumpulan Data) 25
1. Peserta didik menit
menyimak video
pembelajaran
mengenai
kesetimbangan benda
tegar.

14
2. Peserta didik
menyimak informasi
kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan
mengenai
kesetimbangan benda
tegar.
3. Siswa mencatat
informasi yang
dijelaskan guru.
Data Processing 15
(Pengolahan Data) menit
1. Menyelesaikan soal-
soal mengenai
kesetimbangan benda
tegar.
Verification (Pembuktian) 10
1. Mendiskusikan hasil menit
dari penyelesaian soal
mengenai
kesetimbangan benda
tegar.
Generalization (Menarik 10
Kesimpulan) menit
1. Peserta didik
menyimpulkan
persamaan dari
kesetimbangan benda
tegar.
Kegiatan 1. Peserta didik dan guru 10
Penutup mereview hasil menit

15
pembelajaran
kesetimbangan benda
tegar.
2. Guru memberikan
apresiasi kepada siswa
yang telah menyimak
selama proses
pembelajaran.
3. Guru
mengonfirmasikan
bahan ajar untuk
pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri
kegiatan belajar
dengan pesan untuk
tetap semangat dalam
belajar.

Pertemuan ke 4
Indikator yang dicapai :
• Menentukan letak titik berat benda homogen (bidang 1 dimensi, 2
dimensi, dan 3 dimensi)
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan Alokasi
Model Waktu
Pembelajaran
Pendahuluan Discovery A. Pengelolaan Kelas 10
Learning 1. Mempersiapkan menit
Kondisi kelas
(Menyapa, memberi

16
salam, berdoa dan
kehadiran siswa)
B. Apersepsi
2. Guru mengulas sedikit
materi tentang
kesetimbangan benda
tegar.
C. Motivasi
3. Memotivasi siswa
mengenai pentingnya
memahami konsep
titik berat.
D. Mekanisme
Pelaksanaan
Pembelajaran
4. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
5. Guru menjelaskan
langkah-langkah
pembelajaran model
Discovery Learning.

Kegiatan Inti Stimulation ( Pemberian 10


Rangsangan) menit
1. Guru
mendemonstrasikan
mengenai titik berat
benda dengan
menggunakan mistar
dan botol.

17
2. Peserta didik
mengamati
demonstrasi tersebut.
Problem Statement 5 menit
(Pertanyaan/Identifikasi
Masalah)
1. Guru memberikan
beberapa pertanyaan
yang berkaitan dengan
demonstrasi.
2. Pertanyaan yang
diajukan :
• Mengapa mistar
tidak jatuh?
• Dimanakah kira-
kira letak titik
berat?
• Bagaimanakah cara
menentukan letak
titik berat mistar
dan benda lainnya?
Data Collection 20
(Pengumpulan Data) menit
1. Peserta didik
menyimak informasi
kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan
mengenai titik berat
benda.

18
2. Siswa mencatat
informasi yang 15
dijelaskan guru. menit
Data Processing
(Pengolahan Data)
1. Menyelesaikan soal-
soal mengenai titik 10
berat benda. menit
Verification (Pembuktian)
2. Mendiskusikan hasil
dari penyelesaian soal
mengenai titik berat 10
benda. menit
Generalization (Menarik
Kesimpulan)
1. Peserta didik
menyimpulkan
persamaan dari titik
berat benda.
Kegiatan 1. Peserta didik dan guru 10
Penutup mereview hasil menit
pembelajaran titik
berat benda.
2. Guru memberikan
apresiasi kepada siswa
yang telah menyimak
selama proses
pembelajaran.
3. Guru
mengonfirmasikan

19
bahan ajar untuk
pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri
kegiatan belajar
dengan pesan untuk
tetap semangat dalam
belajar.

Pertemuan ke 5
Indikator yang dicapai :
• Merancang suatu percobaan dalam menentukan titik berat benda
homogen.
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan Alokasi
Model Waktu
Pembelajaran
Pendahuluan Discovery A. Pengelolaan Kelas 10 menit
Learning 1. Mempersiapkan
Kondisi kelas
(Menyapa,
memberi salam,
berdoa dan
kehadiran siswa)
B. Apersepsi
2. Guru mengulas
sedikit materi
tentang
kesetimbangan
benda tegar.
C. Motivasi

20
3. Memotivasi siswa
mengenai
pentingnya
memahami konsep
titik berat.
D. Mekanisme
Pelaksanaan
Pembelajaran
4. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran yang
ingin dicapai.
5. Guru menjelaskan
langkah-langkah
pembelajaran
model Discovery
Learning.

Kegiatan Inti Stimulation ( Pemberian 5 menit


Rangsangan)
1. Guru
mendemonstrasikan
mengenai hasil
karya yang
menerapkan konsep
kesetimbangan
benda tegar dan
titik berat benda.
2. Peserta didik
mengamati

21
demonstrasi
tersebut.
Problem Statement 5 menit
(Pertanyaan/Identifikasi
Masalah)
1. Guru memberikan
beberapa
pertanyaan yang
berkaitan dengan
demonstrasi dan
bagaimana hal
tersebut bisa terjadi.
Data Collection 30 menit
(Pengumpulan Data)
1. Peserta didik dibagi
dalam 6 kelompok
(masing-masing
kelompok 6 orang)
2. Peserta didik
menerima
informasi kegiatan
yang harus
dilakukan yaitu
“merancang
percobaan dalam
menentukan titik
berat benda
homogen”
Data Processing
(Pengolahan Data) 10 menit

22
1. Peserta didik
bersama kelompok
kerjanya
melakukan
percobaan dan
dibawah bimbingan
guru.
2. Peserta didik
mendiskusikan
hasil percobaannya.
Verification 20 menit
(Pembuktian)
1. Peserta didik
mempersentasikan
hasil percobaannya
kepada kelompok
lain.
Generalization (Menarik 5 menit
Kesimpulan)
1. Peserta didik
menyimpulkan
hasil percobaan.
Kegiatan 1. Peserta didik dan 5 menit
Penutup guru mereview
hasil percobaan.
2. Guru memberikan
apresiasi kepada
siswa yang telah
bekerja dalam
kelompoknya
secara baik.

23
3. Guru
mengonfirmasikan
bahan ajar untuk
pertemuan
berikutnya.
4. Guru mengakhiri
kegiatan belajar
dengan pesan untuk
tetap semangat
dalam belajar.

Pertemuan ke 6
Ulangan Harian ke 1.

F. Penilaian, pembelajaran, remedial, dan pengayaan


1. Teknik Penilaian

No. Aspek Teknik Penilaian Bentuk Instrumen

Format jurnal guru mata


1 Sikap Lembar Observasi
pelajaran secara individu

Format penilaian tes


2 Pengetahuan Tes Tertulis tertulis pada akhir
pertemuan secara individu

Format penilaian lembar


3 Keterampilan Lembar Pengamatan pengamatan secara
individu

2. Instrumen Penilaian

Penilaian Penilaian Penilaian


No. Aspek
Sikap Pengetahuan Keterampilan

24
Lembar Tugas
observasi mengerjakan
Pertemuan
1 sikap pada saat soal-soal momen
Pertama
kegiatan gaya dan momen
pembelajaran inersia.

Lembar Tugas
observasi mengerjakan
sikap pada saat soal-soal energi
kegiatan gerak rotasi,
Pertemuan pembelajaran momentum
2
Kedua sudut dan
hukum
kekekalan
momentum
sudut.

Lembar Tugas
observasi mengerjakan
Pertemuan
3 sikap pada saat soal-soal
Ketiga
kegiatan kesetimbangan
pembelajaran benda tegar.

Lembar Tugas
observasi mengerjakan
Pertemuan
4 sikap pada saat soal-soal titik
keempat
kegiatan berat benda.
pembelajaran

Lembar Lembar
penilaiain pengamatan
Pertemuan
5 sikap teman keterampilan
kelima
sebaya pada saat praktik
“titik berat”

25
Ulangan harian
tentang
Pertemuan dinamika rotasi
6
keenam dan
kesetimbangan
benda tegar.

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Pembelajaran remedial dilaksanakan segera setelah diadakan
penilaian bagi peserta didik yang mendapat nilai di bawah KKM
b. Pengayaan dilaksanakan dengan memberikan tugas mengkaji materi
bagi siswa yang mendapat nilai di atas KKM

G. Lampiran
1. Materi pelajaran pertemuan pertama
2. Materi pelajaran pertemuan kedua
3. Materi pelajaran pertemuan ketiga
4. Materi pelajaran pertemuan keempat
5. Materi pelajaran pertemuan kelima
6. Penilaian

Tangerang, 22 April 2018

Guru Fisika

Kartika, Zeta. S.Pd

26
LAMPIRAN 1. MATERI PERTEMUAN PERTAMA

DINAMIKA ROTASI

A. Momen Gaya
Momen gaya adalah sesuatu yang menyebabkan benda bisa berputar

Rumus momen gaya adalah :

𝜏=𝐹𝑥𝑟

Dimana :

𝜏 : Momen Gaya (Nm)

F : Besar Gaya

r : lengan gaya (m)

Rumus momen gaya jika mempunyai sudut

𝜏 = 𝐹 𝑟 sin 𝜃

Dimana :

𝜃 : sudut antara F dan r (derajat)

Lengan momen adalah panjang garis yang ditarik dari titik poros O
sampai memotong tegak lurus garis kerja gaya F. Jika arah putaran searah
jarum jam maka torsi bertanda (+), sedangkan jika arah putaran berlawanan
arah jarum jam maka torsi bertanda negatif (-). Jika gaya yang bekerja pada
suatu benda lebih dari satu buah, maka resultan momen gaya adalah :

Σ𝜏 = 𝜏1 + 𝜏2

= + 𝑙1 𝐹1 − 𝑙2 𝐹2
27
Contoh penerapan momen gaya adalah kunci inggris yang digunakan untuk
memuat baut, daun pintu yang dibuka atau ditutup.

B. MOMEN INERSIA
Momen inersia adalah ukuran kelembaman suatu benda yang bergerak
berotasi. Semakin sulit benda dihentikan putarannya dikatakan semakin besar
momen inersianya.
Momen inersia dari suatu partikel didefinisikan sebagai hasil kali
antara massa partikel dengan kuadrat jarak tegak lurus partikel ke poros
putar.

𝐼 = 𝑚 𝑟2

Dimana :
I : Momen inersia (kg m2)
m : massa partikel (kg)
r : jari-jari putaran (m)

Secara umum benda dikategorikan menjadi 2 jenis :

1. Benda titik/sistem partikel


m1
r1

r2 m2

untuk sistem partikel, momen inersia nya :

𝐼 = 𝐼1 + 𝐼2 + 𝐼3 + ⋯

𝐼 = 𝑚1 𝑟1 2 + 𝑚2 𝑟2 2 + 𝑚3 𝑟3 2 + ⋯

𝐼 = Σ𝑚 𝑟2

2. Benda nyata/benda tegar


Contoh dari benda tegar, misal : batang, silinder pejal, bola rongga, bola
pejal, dll. Momen inersia nya dapat dihitung dengan teknik integral.

28
𝐼 = ∫ 𝑟 2 𝑑𝑚

Berikut ini beberapa momen inersia benda nyata dari hasil integral :

29
C. Hubungan momen gaya, momen inersia dengan percepatan sudut

Dari hukum 2 newton percepatan tangesial:

al :
𝐹
ma 𝑎𝑡 = atau 𝐹 = 𝑚 𝑎𝑡
𝑚

maka besar momen gaya dapat ditulis :


𝜏=𝐹𝑥𝑟
𝜏 = 𝑚 𝑎𝑡 𝑟, 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑎𝑡 = 𝛼𝑟
𝜏 = 𝑚 (𝛼𝑟)𝑟
𝜏 = 𝑚 𝛼 𝑟 2 , 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑚𝑟 2 = 𝐼
Sehingga bentuk hubungan antara momen gaya dan percepatan
sudut dapat ditulis menjadi seperti berikut :

𝜏=𝐼 𝛼

Dimana :

30
I : Momen insersia (kgm2)
𝛼 : Percepatan sudut (rad/s2)

𝜏 : Momen gaya (Nm)

31
LAMPIRAN 2 : MATERI PERTEMUAN KEDUA

D. Energi gerak Rotas

1. Energi kinetik translasi


1
𝐸𝑘 = 𝑚 𝑣2
2
2. Energi kinetik rotasi
𝑣= 𝜔𝑟
1
𝐸𝑘 = 𝑚 𝑣2
2
1
𝐸𝑘 = 𝑚 ( 𝜔 𝑟)2
2
1
𝐸𝑘 = 𝑚 𝜔2 𝑟 2
2
1
𝐸𝑘 = 𝐼 𝜔2
2

Dimana :

𝜔 : Kecepatan sudut (rad/s)

𝐼 : Momen inersia (𝑘𝑔 𝑚2 )

𝑣 : Kecepatan linear (m/s)

𝐸𝑘 : Energi Kinetik Rotasi (J)

3. Energi kinetik benda menggelinding (rotasi dan translasi)

𝐸𝑘 = 𝐸𝑘𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑙𝑎𝑠𝑖 + 𝐸𝑘𝑟𝑜𝑡𝑎𝑠𝑖
1 1
𝐸𝑘 = 𝑚 𝑣 2 + 𝑚 𝜔2
2 2
4. Hukum Kekekalan Energi Mekanik
𝐸𝑀 = 𝐸𝑘 + 𝐸𝑝
𝐸𝑘1 + 𝐸𝑝1 = 𝐸𝑘2 + 𝐸𝑝2

32
Dimana :

𝐸𝑘1 : Energi Kinetik awal (J)

𝐸𝑝1 : Energi Potensial awal (J)

𝐸𝑘2 : Energi Kinetik akhir (J)

𝐸𝑝2 : Energi Potensial akhir (J)

Untuk gerak menggelinding, maka hukum kekekalan energi mekanik nya :

𝐸𝑚1 = 𝐸𝑚2

𝐸𝑝1 + 𝐸𝑘1 𝑟𝑜𝑡𝑎𝑠𝑖 + 𝐸𝑘1 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑙𝑎𝑠𝑖 = 𝐸𝑝2 + 𝐸𝑘2 𝑟𝑜𝑡𝑎𝑠𝑖 + 𝐸𝑘2 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑙𝑎𝑠𝑖

Atau

∆𝐸𝑝1 = ∆𝐸𝑘𝑟𝑜𝑡𝑎𝑠𝑖 + ∆𝐸𝑘𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑙𝑎𝑠𝑖

E. Momentum Sudut

• Gerak translasi
𝑝=𝑚𝑥𝑣
• Gerak rotasi
𝐿=𝑝𝑥𝑟

𝐿 = 𝑚 𝑥 𝑣 𝑥 𝑟 sin 𝜃
𝐿= 𝑚𝑥𝜔𝑟𝑥𝑟
𝐿 = 𝑚𝑟 2 𝜔
𝐿=𝐼𝜔
Dimana :
𝑚2
𝐿 : Momentum sudut (𝑘𝑔 )
𝑠

𝐼 : Momen Inersia (𝑘𝑔𝑚2 )

33
𝜔 : Kecepatan sudut (𝑟𝑎𝑑/𝑠)

Jika searah jarum jam maka positif, dan jika berlawanan arah jarum jam
maka negatif.
F. Hukum Kekekalan momentum sudut
“jika tidak ada resultan momen gaya luar yang bekerja pada sistem, maka
momentum sudut sistem adalah kekal (tetap besarnya)
𝐿1 = 𝐿2
𝐼1 𝜔1 = 𝐼2 𝜔2

Hukum kekekalan momentum sudut dapat dikembangkan untuk 2 benda :

1. Dua benda yang mula-mula bergerak searah kemudian bergabung

𝐼1 𝜔1 + 𝐼2 𝜔2
(𝐼1 + 𝐼2 )𝜔
2. Dua benda yang mula-mula bergerak berlawanan arah kemudian
bergabung
𝐼1 𝜔1 + 𝐼2 𝜔2

34
LAMPIRAN 3. MATERI PERTEMUAN KETIGA

KESETIMBANGAN PARTIKEL DAN BENDA TEGAR

KESETIMBANGAN BENDA
Benda tegar adalah benda titik yang tidak mengalami perubahan bentuk (volume)
karena pengaruh gaya luar. Kesetimbangan benda tegar secara umum dibedakan
menjadi dua yaitu kesetimbangan dinamis yang diperoleh bila benda dalam keadaan
bergerak dengan kecepatan tetap dan kesetimbangan statis yang diperoleh ketika
benda dalam keadaan diam.

1. Kesetimbangan titik/partikel
Dalam sistem parikel, benda dianggap sebagai suatu titik materi. Semua gaya
yang bekerja pada benda dianggap bekerja pada titik materi tersebut sehingga
gaya yang bekerja pada partikel hanya menyebabkan gerak rotasi dan tidak
menyebabkan gerak rotasi. Syarat kesetimbangan partikel :
Σ𝐹 = 0
Σ𝐹𝑋 = 0 𝑑𝑎𝑛 Σ𝐹𝑦 = 0

Ada beberapa cara untuk menyelesaikan masalah kesetimbangan partikel :

a. Menggunakan syarat Σ𝐹𝑋 = 0 𝑑𝑎𝑛 Σ𝐹𝑦 = 0


b. Menggunakan aturan sinus
𝐹1 𝐹2 𝐹3
= =
sin 𝛼 sin 𝛾 sin 𝛽
c. Menggunakan aturan cosinus

𝐹1 = √𝐹2 2 + 𝐹3 2 + 2 𝐹2 𝐹3 cos 𝛼

2. Kesetimbangan benda tegar


Suatu benda tegar disebut setimbang jika resultan gaya yang bekerja pada
benda dan resultan momen gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol.
Σ𝐹 = 0

35
Σ𝐹𝑋 = 0 𝑑𝑎𝑛 Σ𝐹𝑦 = 0
Σ𝜏 = 0
3. Momen Koppel
Momen koppel adalah pasangan dua gaya yang sama besar tetapi berlawanan.
Besar momen koppel adalah hasil perkalian antara salah satu gayanya dengan
jarak antara kedua gaya tersebut.
𝑀=𝐹𝑑
Dimana :
𝐹 : Gaya (N)
𝑑 : Jarak antara dua gaya (m)
𝑀 : Momen Koppel (Nm)

Nilai momen koppel akan bernilai positif jika searah jarum jam dan akan
bernilai negatif jika berlawanan jarum jam.

36
LAMPIRAN 4. MATERI PERTEMUAN KEEMPAT

TITIK BERAT

A. TITIK TANGKAP GAYA


Sejumlah gaya yang terletak pada bidang dapat dijumlahkan secara analitis.
Hasil penjumlahnnya dinamakan resultan gaya. Titik pangkal vektor resultan
gaya dinamakan titik tangkap resultan gaya. Momen gaya terhadap titik
tangkap resultan sama dengan nol.
Resultan gaya sejajar sumbu x :
𝑅𝑥 = 𝐹1𝑥 + 𝐹2𝑥 + 𝐹3𝑥 + ⋯
Resultan gaya sejajar sumbu y :
𝑅𝑦 = 𝐹1𝑦 + 𝐹2𝑦 + 𝐹3𝑦 + ⋯
Resultan gaya total :

𝑅 = √𝑅𝑥 2 + 𝑅𝑦 2
𝑅𝑦
Arah resultan gaya : tan 𝛼 = 𝑅𝑥

Andaikan titik tangkap resultan gaya adalah Z (Xo, Yo) maka


Σ𝐹𝑦 . 𝑋
𝑋𝑜 =
Σ𝐹𝑦
𝐹1𝑦 . 𝑥1 + 𝐹2𝑦 . 𝑥2 + ⋯
𝑋𝑜 =
𝐹1𝑦 + 𝐹2𝑦 + ⋯
Σ𝐹𝑥 . 𝑌
𝑌𝑜 =
Σ𝐹𝑥
𝐹1𝑋 . 𝑌1 + 𝐹2𝑋 . 𝑌2 + ⋯
𝑌𝑜 =
𝐹1𝑋 + 𝐹2𝑋 + ⋯

B. TITIK BERAT
1. Titik berat adalah titik tangkap resultan gaya berat. Setiap partikel dalam
suatu benda tegar memiliki berat. Berat keseluruhan adalah resultan dari
semua gaya gravitasi berarah vertikal ke bawah dari semua partikel ini
dan resultan ini bekerja melalui suatu titik tunggal yang disebut titik berat.
Persamaan untuk koordinat titik berat benda adalah :

37
Σ𝑊𝑋 𝑊1 𝑋1 + 𝑊2 𝑋2 + ⋯
𝑋𝑜 = =
Σ𝑊 𝑊1 + 𝑊2
Σ𝑊𝑌 𝑊1 𝑌1 + 𝑊2 𝑌2 + ⋯
𝑌𝑜 = =
Σ𝑊 𝑊1 + 𝑊2
Letak titik berat benda tidak selalu berada di dalam benda, tetapi bisa saja
diluar benda seperti halnya cincin.
2. Titik berat benda untuk benda satu dimensi (benda garis/busur)
Σ ℓ .X
𝑋𝑜 =
Σℓ
Σ ℓ .Y
𝑌𝑜 =
Σℓ
Dimana :
ℓ = panjang garis/busur
3. Titik berat benda untuk benda dua dimensi (benda bidang/selimut)
ΣAX
𝑋𝑜 =
ΣA
ΣAY
𝑌𝑜 =
ΣA
Dimana :
A = luas bidang/selimut
4. Titik berat benda untuk benda tiga dimensi (benda pejal/padat/masif)
ΣVX
𝑋𝑜 =
ΣV
ΣVY
𝑌𝑜 =
ΣV
Dimana :
V = volum benda pejal

C. JENIS-JENIS KESETIMBANGAN
1. Kesetimbangan stabil
Adalah kesetimbangan yang dialami benda dimana sesaat setelah
gangguan kecil dihilangkan benda akan kembali ke posisi semula.
2. Kesetimbangan labil

38
Adalah kesetimbangan yang dialami benda dimana sesaat setelah
gangguan kecil dihilangkan, benda tidak akan kembali ke posisi semula.
3. Kesetimbangan netral atau indeferen
Adalah kesetimbangan dimana gangguan kecil yang diberikan tidak akan
mempengaruhi kesetimbangan benda.

39
LAMPIRAN 5. MATERI PERTEMUAN KELIMA

RANCANGAN PERCOBAAN MENENTUKAN TITIK BERAT BENDA

TITIK BERAT BENDA

1. Tujuan percobaan
Menentukan letak titik berat bangun data
2. Alat dan Bahan
a. Kertas bufalo
b. Gunting
c. Lem
d. Benang
e. Beban gantung
f. Penggaris
g. Kertas grafik
h. Jarum pentul
3. Langkah Kerja
a. Buatlah benda dengan bentuk seperti yang ditentukan, kemudian
gunting.
b. Gantungkan benda pada lubang A dan beban pemandu vertikal seperti
pada gambar.

c. Tarik garis dengan menggunakan pensil sesuai dengan letaknya benang


d. Lakukan langkah seperti pada b dengan menggunakan lubang B.
Kemudian tarik garis sesuai dengan yang dilewati garis vertikal.
e. Kemudian tandai titik potong kedua garis dengan titik Z. Titik Z adalah
titik berat benda tersebut.
f. Tempelkan benda tersebut pada kertas grafik, kemudian ukurlah letak
titik Z tersebut dari sumbu X dan sumbu Y.

40
g. Gambarlah benda yang sama ukuran dan bentuknya dengan langkah a
pada kertas grafik.
h. Tentukan letak titik berat Z (Xo, Yo) benda tersebut berdasarkan rumus
:
𝐴1 𝑋1 + 𝐴2 𝑋1 + ⋯
𝑋=
𝐴1 + 𝐴2 + ⋯
𝐴1 𝑌1 + 𝐴2 𝑌1 + ⋯
𝑌=
𝐴1 + 𝐴2 + ⋯
i. Apakah letak titik berat antara f dan h hasilnya sama? Jika tidak sama
berikan penjelasan berdasarkan hasil diskusi kelompkmu
j. Lakukan langkah a sampai i untuk bangun yang berbeda.
k. Buatlah laporan hasil percobaan tersebut dan kumpulkan seminggu
kemudian.

41

Anda mungkin juga menyukai