Anda di halaman 1dari 1

Faktor intelektual dalam Agama

Agama sebagai mana pula yang kita yakini, dipandang dengan fungsi apapun adalah
ajaran yang datang dari tuhan dan sangat membantu danmenyatukan manusia dalam menyatukan
manusia dalam menyatukan kedamaian. Agama bukanlah hasil produk pemikiran manusia dari
berbagai proses intelektualnya, namun justru agamadengan kekuatan bahasa, symbol atau ritual-
ritual yang ada dipergunakan untuk membedakan mana yang benar dan mengetahui mana yang
salah. Serta kekuatan magisnya telah mampu membuat manusia mengakuinya. Ini membuktikan
bahwa sesungguhnya ada keintelektualan yang ada dalam agama. Dan dalam realisasinya
fungsisalah satu sistem pemikiran keagamaan adalah untuk memenuhi keingin tahuan orang
mngenai masalah-masalah yang tidak mudah dapat dijawab dan yang mungkin jauh dari
jangkauan kehidupan praktis sehari-hari, contohnya bagaimana seseorang sesudah mati.

Dengan menemukan dan meyakini jawaban-jawaban yang di dapat dari agama,


merupakan fungsi psikologik dalam menghilangkan kecemasan dengan memperkecil
ketidakpastian dan menjadi sandaran dalam bertingkah laku.walaupun jawaban yang diperoleh
setiap agama berbeda satu dengan lainya, namun keyakinannya terhadap (jawaban yang
diberikan) agamanya mampu memberikan rasa kenyamanan dan kedamaian, versi masing-
masing. Perlunya sikap keagamaan yang mampu memadukan kepastian dan keyakinan dengan
menjunjung tinggi sikap toleransi menjadi salah satu alasan bahwa sikapkeagamaan harus
mencakup faktorintelektual. Walaupun mungkin faktor intelektual tidakdapat membentuk
landasan keagamaan secara utuh. Namun keyakinan intelektual murni terutama mengenai realitas
dunia spiritual dengan memadukan nilai-nilai yang berkaitan dengan emosi-emosi agama dan
sistem motivasi akan mampu menjadikan jargon agama bisa berdampingan “rukun” satu dengan
yang lainya, karena intelektual murni yang menggunggulkan emosional belaka, maka yang
muncul adalah fanatisme yang radikal terhadap salah satu agama. Jihad-nya Amrozi yang
menanti kematian karena bom Bali dapat dicontohkan dalam kelompok terakhir.

Anda mungkin juga menyukai