Disusun oleh :
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan Makalah Compounding dan Dispensing tentang “Compounding
Sediaan Topikal Kombinasi Hidrokortison 2.5% dan Asam Salisilat 2%”
dengan tepat waktu dan tanpa ada kendala suatu apapun. Sholawat serta salam
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita
dari zaman jahiliyah hingga zaman yang terang benderang seperti sekarang ini.
Kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Seperti halnya manusia yang tidak sempurna di mata manusia lain ataupun
di mata Allah SWT, penyusunan makalah ini tidak terlepas dari kesalahan penulisan
dan penyajiannya mengingat akan keterbatasan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu kami selalu mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca demi penyempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberi manfaat untuk kita semua. Amin
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR……………………...……………………………….. i
DAFTAR ISI…………………...…………………………………………..... ii
PENDAHULUAN…………………...…………………………………….… 1
PEMBAHASAN……………………………………………….…………..... 2
a. Hidrokortison…..………….……………………...…………..... 2
b. Asam Salisilat…..………….………...………………...……..... 2
a. Hidrokortison…..………….……………………...…………...... 3
b. Asam Salisilat…..………….………...………………...……..... 4
4. Pelabelan……………………….…………………………………… 5
DAFTAR PUSTAKA…………….………………………..…………...…… 11
ii
PENDAHULUAN
1
PEMBAHASAN
(Pubchem)
Pemerian Serbuk hablur; putih sampai praktis putih, tidak berbau.
Melebur pada suhu lebih kurang 215° disertai penguraian
Kelarutan Sangat sukar larut dalam air dan eter, agak sukar larut
dalam aseton dan etanol; sukar larut dalam kloroform
Rumus Molekul C21H30O5
Bobot Molekul 362,466 g/moL
Titik leleh 220° C
Log P 1,61
Stabilitas Sensitif terhadap cahaya
Penyimpanan Simpan pada suhu 25° C, jika dalam perjalanan diizinkan
antara 15-30° C
(Pubchem)
Pemerian Hablur, biasanya berbentuk jarum halus atau serbuk
halus; putih; rasa agak manis, tajam dan stabil di udara.
Bentuk sintetis warna putih dan tidak berbau. Jika dibuat
2
dari metil salisilat alami dapat berwarna kekuningan atau
merah muda dan berbau lemah mirip mentol
Kelarutan Sukar larut dalam air dan dalam benzen, mudah larut
dalam etanol dan dalam eter; larut dalam air mendidih;
agak sukar larut dalam kloroform
Rumus Molekul C7H6O3
Bobot Molekul 138,122 g/moL
Titik leleh 158 ºC- 161 ºC
Log P 2,26
Stabilitas Warna dapat berubah karena cahaya
Penyimpanan Wadah tertutup baik
b. Asam Salisilat
3
Sediaan dipasaran biasanya dalam bentuk kombinasi. Bentuk sediaan: gel,
lotion, bedak tabur, salep, cairan.
Afi salep (Afi Farma) salep asam salisilat 3%, sulfur praecipitatum
6% (B)
Salep 2-4 Afiat (Afiat) salep asam salisilat 2%, sulfur 4% (B)
4
Jika diinginkan sediaan yang akan dibuat adalah kombinasi hidrokortison
2,5% dan asam salisilat 2% dengan bobot sediaan 5 gram, maka perhitungan
kebutuhan bahannya sebagai berikut:
Asam salisilat = 2,0% x 5 gram
= 0,1 gram (100 mg)
Etanol secukupnya hingga asam salisilat larut
Krim hidrokortison 2,5% = 5 gram – 0,1 gram
= 4,9 gram
Tahapan Compounding
1) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Bersihkan alat yang akan digunakan.
3) Mencuci tangan.
4) Memakai sarung tangan dan masker.
5) Timbang serbuk asam salisilat sebanyak 100 mg dan hidrokortisone 2,5%
sebanyak 4,9 gram.
6) Masukkan serbuk asam salisilat ke dalam mortir, kemudian teteskan etanol
secukupnya hingga asam salisilat larut.
7) Memasukkan krim hidrokortison 2,5% sedikit demi sedikit, diaduk hingga
homogen.
8) Masukkan krim yang telah jadi ke dalam wadah, kemudian tempelkan
etiket biru yang telah dituliskan aturan pakai sediaan krim tersebut.
4. Pelabelan Sediaan
5
Parameter Hidrokortison Asam Salisilat
Mekanisme Sebagai anti-inflamasi dengan Melembutkan dan menghancurkan
aksi penekanan migrasi leukosit lapisan stratum corneum dengan
polimorfonuklear dan cara meningkatkan hidrasi
menurunkan permeabilitas endogen yang mengakibatkan
kapiler lapisan tanduk pada kulit
membengkak, melembutkan, dan
kemudian mengelupas. Memiliki
aktivitas antibakteri dan antijamur
yang lemah.
A Diabsorpsi melalui kulit Diabsorpsi melalui kulit
Melewati placenta. Protein- Plasma protein binding 50-80%
D
binding: >90%
Hepatik (dimetabolisme -
M menjadi bentuk terhidrogenasi
dan terdegradasi)
Melalui urin (sebagai konjugat Via urin [salicyluric acid (52%),
dan glukuronida, dengan salicylate glucuronides (42%) dan
E
sebagian kecil sebagai obat tidak salicylic acid (6%)]
berubah)
Sumber mims.com
Kontra Indikasi: infeksi jamur atau virus, lesi tuberkular atau sifilis,
infeksi bakteri kecuali digunakan bersamaan dengan kemoterapi yang sesuai
(Hydrocortisone/mims.com, 2018); sediaan penghilang kutil/kalus:
Diabetes atau gangguan sirkulasi darah. Penggunaan pada tahi lalat, tanda
6
lahir dan kutil yang tidak biasa dengan pertumbuhan rambut atau kutil pada
wajah (Salicylic acid/mims.com, 2018)
Efek samping: Blister (melepuh), rasa terbakar pada kulit, iritasi, terjadinya
pengerasan pada kulit, gatal, bersisik, kemerahan pada kulit. (Drugs.com,
2018)
Penyimpanan:
Simpan pada suhu kamar (15-30C) dan pada tempat yang aman (kotak
obat), jangan disimpan dalam freezer
Jauhkan dari jangkauan anak-anak
Buang obat jika telah tidak digunakan/ telah kadaluwarsa (MIMS,
2014/2015)
Etiket
7
Apotek Sido Waras
JL. Pabelan No. 34 Telp: 089991010
Apoteker: Sari, S.Farm, Apt.
SIPA: 120/per/XIV/2017
Tn. Pino
Oleskan tipis-tipis pada bagian yang gatal 3-4 kali sehari
Komposisi:
Hidrokortison 2.5%
Asam Salisilat 2 %
Jumlah Obat : 1 Tube (5gram)
OBAT LUAR
8
Bila data di atas belum cukup memadai untuk menetapakan BUD, maka
gunakan petunjuk penetapan BUD untuk sediaan non steril seperti yang
dijelaskan berikut ini:
Tabel 1. Beyond use date (BUD) berdasarkan tipe formulasi untuk sediaan non
steril (FDA, 2011)
Tipe formulasi Beyond use date
Non aqueous (ointment, Untuk bahan aktif obat yang berasal dari
suppositoria, dsb) produk yang beredar dipasaran: BUD
tidak lebih dari 25 % dari waktu yang
tersisa sampai tanggal kedaluwarsa atau 6
bulan (tergantung yang mana yang lebih
awal)
Untuk bahan aktif murni yang memenuhi
kriteria: BUD tidak lebih dari 6 bulan
Aqueous (sediaan oral yang Sediaan cairan: BUD tidak lebih dari 14
mengandung air) hari bila disimpan pada suhu dingin
terkendali (2-8o C)
Lainnya: sediaan topikal yang BUD tidak lebih lama dari durasi terapi
mengandung air/ liquid dermal dan yang diinginkan atau tidak lebih dari 30
mucosal, serta semisolid (krim, gel, hari (tergantung yang mana yang lebih
salep, dsb) awal)
(Allen, 2012)
9
DAFTAR PUSTAKA
Allen, L.V., 2012. Beyond-Use Dates and Stability Indicating Assay Methods in
Pharmaceutical Compounding. Paddock Laboratories: Inc.
10
Asmara, A., dkk., 2012. Vehikulum Dalam Dermatoterapi Topikal. Vol.39. No.1.
Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RS. dr. Cipto
Mangunkusumo/FK Universitas Indonesia: Jakarta.
Badan Pengawas Obat dan Makanan [BPOM]. 2017. Informatorium Obat Nasional
Indonesia [IONI]. Sagung Seto: Jakarta.
FDA. 2011. United States Pharmacopeia National Formulary. USP 34/NF 29,
795. Twinbrook Parkway: United States.
Herawati, F., 2012. Beyond Use Date (BUD). ISSN 1411 – 8742. Volume 10 (3).
Buletin Rasional, Media Informasi Peresepan Rasional Bagi Tenaga
Kesehatan Indonesia.
ISO, 2017. Informasi Spesialite Obat Indonesia. Volume 51 tahun 2017-2018. PT.
ISFI Penerbitan: Jakarta.
11
Pubchem, 2018. Hydrocortisone. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/
hydrocortisone#section=Chemical-and-Physical-Properties. Diakses pada
tanggal 22 Maret 2018.
12