FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2018
PROGRAM
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK
I. PENDAHULUAN
Penuaan adalah konsekuensi yang tidak dapat dihindari. Proses menua merupakan
proses yang terus menerus secara alamiah, dimulai sejak lahir dan umumnya dialami oleh
semua mahluk hidup. Klien lansia mengalami kemunduran kerja fisik, berkurangnya kelenturan
badan, melambatnya waktu untuk bereaksi, penurunan respons tubuh terhadap perubahan atau
stress baik yang datang dari luar tubuh maupun yang berasal dari dalam tubuh sendiri sehingga
mempunyai kecenderungan kejadian gangguan kesehatan.
Tahun 2005 jumlah lansia meningkat mencapai 18,3 juta jiwa atau 8,2 % dari total
penduduk, angka harapan hidup juga meningkat dari rata – rata 45,7 pada 1971 menjadi 66,9
pada tahun 2005 dan diperkirakan pada tahun 2020 umur harapan hidup orang Indonesia rata –
rata menjadi menjadi 70 tahun (Depkes 2006). Mengingat jumlah lansia yang semakin tinggi
jika tidak diberikan intervensi kesehatan yang tepat maka angka kesakitan pada lansia akan
tinggi. Oleh karena itu perawat harus berpartisipasi dalam meningkatkan kesehatan lansia
dengan memberikan asuhan keperawatan khususnya pada lansia yang tinggal di panti.
II. MAKSUD DAN MANFAAT
2.1 MAKSUD
Pencapaian peningkatan kualitas tenaga keperawatan yang profesional, berorientasi
pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta terpenuhinya kebutuhan
dasar manusia kelompok usia lanjut melalui pemberian asuhan keperawatan yang
bersifat humanistic dengan pendekatan proses keperawatan.
2.2 MANFAAT
1. Lanjut usia mendapatkan pelayanan keperawatan sesuai kebutuhannya.
2. Lanjut usia mendapatkan penjelasan tentang kesehatannya.
3. Lanjut usia mengetahui masalah kesehatan yang dideritanya.
4. Lanjut usia merasa aman, nyaman dan bahagia di usianya.
5. Panti mendapatkan masukan dalam pelayanan keperawatan lansia
III. TUJUAN PRAKTIK
3.2 TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti praktik mahasiswa akan dapat memberikan asuhan keperawatan
terhadap lansia secara profesional dengan pendekatan proses keperawatan.
3.3 TUJUAN KHUSUS
1. Melaksanakan asuhan keperawatan pada lansia dengan demensia.
2. Melaksanakan asuhan keperawatan pada lansia dengan inkontinensia
3. Melaksanakan asuhan keperawatan pada lansia dengan imobilisasi
4. Melaksanakan asuhan keperawatan pada lansia dengan sakaratul maut
5. Melaksanakan asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan tidur
6. Mempertahankan kebugaran pada lansia
7. Memberikan pengobatan tradisional pada lansia
8. Melaksanakan bimbingan rekreatif, bimbingan sosial, bimbingan rohani dan
ketrampilan pada lansia
IV. STRATEGI
4.1 PERENCANAAN
1. Menentukan lahan praktik dan kelompok mahasiswa
2. Penjajakan ke Poli Graha Yuswa Griya Werdha Surabaya dan konfirmasi izin
penggunaan fasilitas, sarana dan prasarana bimbingan.
3. Rapat koordinasi pembimbing lahan praktik dan pembimbing dari FKp Unair.
4. Persiapan mahasiswa untuk praktek klinik di Griya Werdha Surabaya.
a. Fase Orientasi :
1) Orientasi di poli Geriatri
2) Setiap mahasiswa mendapat tugas menyusun LP dan asuhan keperawatan.
3) Kelompok mahasiswa mendapat tugas intervensi keperawatan kelompok lansia
4) Mahasiswa koordinasi dengan pembimbing klinik di poli.
b. Fase Identifikasi dan intervensi :
1) Mahasiswa mendapatkan lansia untuk dilakukan asuhan keperawatan.
2) Mahasiswa koordinasi dengan Pembimbing dan Pendamping tentang data yang
telah diambil.
3) Mahasiswa menentukan masalah dan intervensi yang akan dilakukan
c. Fase Implementasi :
1) Mahasiswa melaksanakan tindakan keperawatan pada kelompok lansia dan lansia
kelolaan.
2) Mahasiswa memberikan pendidikan kesehatan, home care, latihan fisik, bimbingan
ketrampilan, bimbingan rekreatif, dan bimbingan rohani, dll.
d. Fase Evaluasi :
1) Mahasiswa mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan.
2) Mahasiswa melakukan terminasi terhadap lansia yang diasuhnya dan kelompok
lansia.
3) mahasiswa menyusun pelaporan
4.7 PENUGASAN
1. Poli Geriatri
- Setiap kelompok kecil melaksanakan Home Care lansia dan membuat laporan Home Care
- Setiap kelompok kecil melaksanakan PKRS dengan menyusun SAP, Materi, Media,
penyuluhan, dan resume PKRS
- Setiap individu membuat resume askep sebanyak 2 klien
- Pada saat pre conference mahasiswa sudah menyiapkan LP tentang proses menua dan 1
kasus (14 geriatrik sindrom atau kasus degeneratif )
- Melaksanakan pendampingan pada lansia dan dilaporkan dalam bentuk agenda
pendampingan (Form terlampir )
- Melaksanakana diskusi kasus
2. Panti Werdha
- Setiap individu membuat LP dan 1 askep lansia kelolaan
- Kelompok besar membuat askep kelompok lansia di panti werdha
- Melakukan desiminasi awal dan desiminasi akhir
- Ujian profesi Gerontik
- Menyusun laporan kelompok besar
DAFTAR ROTASI KELOMPOK PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK
MAHASISWA PROGRAM B 19
TGL PERIODE 1 PERIODE 2 PERIODE 3 PERIODE 4
16 - 23 - 28 25-30 7 - 12 14 -19 21-26 28mei- 4-9 18 – 25-30 2-7 9-14 16-21 23-28 30Jul 6-11
21 April April Mei Mei Jan 2juni Juni 23 Juni Juli Juli Juli Juli 4Ags Ags
April 2018 2018 2018 2018 2018 2018 2018 Juni 2018 2018 2018 2018 2018 2018 2018
2018 2018
POLI B4 a B4 b B3 a B3 b B2a B2b B1a B1b
GERIATRI
Pembimbing RF SW RI RF, RI RF JH RI
RI JH EM SH EU MF FE EU
UPT B4 B4 B3 B3 B2 B2 B1 B1
GRIYA
WERDHA
Pembimbing RF, RI RI, EM RI, EU JH, FE
SW, JH RF, SH RF, MF RI, EU
1. IDENTITAS KLIEN :
Nama : ...................................................................................................................................
Umur : ...................................................................................................................................
Agama : ...................................................................................................................................
Alamat asal : ...................................................................................................................................
Tanggal datang : .......................................... Lama Tinggal di Panti ...................................................
2. DATA KELUARGA :
Nama : ..................................................................................................................................
Hubungan : ..................................................................................................................................
Pekerjaan : ..................................................................................................................................
Alamat : ...................................................................Telp : ...................................................
3. STATUS KESEHATAN SEKARANG :
Keluhan utama:
Obat-obatan:
FUNGSI FISIOLOGIS
1. Kondisi Umum
Ya Tidak
Kelelahan :
Perubahan BB :
Perubahan nafsu makan :
Masalah tidur :
Kemampuan ADL :
KETERANGAN : ......................................................................................................
......................................................................................................
2. Integumen
Ya Tidak
Lesi / luka :
Pruritus :
Perubahan pigmen :
Memar :
Pola penyembuhan lesi :
KETERANGAN : ..........................................................................................................
..........................................................................................................
3. Hematopoetic
Ya Tidak
Perdarahan abnormal :
Pembengkakankellimfe :
Anemia :
KETERANGAN : .....................................................................................................
4. Kepala
Ya Tidak
Sakit kepala :
Pusing :
Gatal pada kulit kepala :
KETERANGAN : ...................................................................................................
...................................................................................................
5. Mata
Ya Tidak
Perubahan penglihatan :
Pakai kacamata :
Kekeringan mata :
Nyeri :
Gatal :
Photobobia :
Diplopia :
Riwayat infeksi :
KETERANGAN : ...................................................................................................
...................................................................................................
6. Telinga
Ya Tidak
Penurunan pendengaran :
Discharge :
Tinitus :
Vertigo :
Alat bantu dengar :
Riwayat infeksi :
Kebiasaan membersihkan telinga :
Dampak pada ADL : ..........................................................................................
KETERANGAN : ..........................................................................................
..........................................................................................
7. Hidung sinus
Ya Tidak
Rhinorrhea :
Discharge :
Epistaksis :
Obstruksi :
Snoring :
Alergi :
Riwayat infeksi :
KETERANGAN : ..................................................................................................................
..................................................................................................................
8. Mulut, tenggorokan
Ya Tidak
Nyeri telan :
Kesulitan menelan :
Lesi :
Perdarahan gusi :
Caries :
Perubahan rasa :
Gigi palsu :
Riwayat Infeksi :
Pola sikat gigi : ........................................................................................................
KETERANGAN : ........................................................................................................
........................................................................................................
9. Leher
Ya Tidak
Kekakuan :
Nyeri tekan :
Massa :
KETERANGAN : ..................................................................................................................
..................................................................................................................
10. Pernafasan
Ya Tidak
Batuk :
Nafas pendek :
Hemoptisis :
Wheezing :
Asma :
KETERANGAN : .................................................................................................................
.................................................................................................................
11. Kardiovaskuler
Ya Tidak
Chest pain :
Palpitasi :
Dipsnoe :
Paroximal nocturnal :
Orthopnea :
Murmur :
Edema :
KETERANGAN : ...............................................................................................................
...............................................................................................................
12. Gastrointestinal
Ya Tidak
Disphagia :
Nausea / vomiting :
Hemateemesis :
Perubahan nafsu makan :
Massa :
Jaundice :
Perubahan pola BAB :
Melena :
Hemorrhoid :
Pola BAB : ...........................................................................................................
KETERANGAN : ...........................................................................................................
...........................................................................................................
13. Perkemihan
Ya Tidak
Dysuria :
Frekuensi : .......................................................................................................
Hesitancy :
Urgency :
Hematuria :
Poliuria :
Oliguria :
Nocturia :
Inkontinensia :
Nyeri berkemih :
Pola BAK : ...........................................................................................................
KETERANGAN : ...........................................................................................................
...........................................................................................................
Reproduksi (perempuan)
Lesi :
Discharge :
Postcoital bleeding :
Nyeri pelvis :
Prolap :
Riwayat menstruasi : ..............................................................................................
Aktifitas seksual :
Pap smear :
KETERANGAN : ...........................................................................................................
...........................................................................................................
15. Muskuloskeletal
Ya Tidak
Nyeri Sendi :
Bengkak :
Kaku sendi :
Deformitas :
Spasme :
Kram :
Kelemahan otot :
Masalah gaya berjalan :
Nyeri punggung :
Pola latihan : ............................................................................................
Dampak ADL : ..................................................................................................
KETERANGAN : ...........................................................................................................
...........................................................................................................
16. Persyarafan
Ya Tidak
Headache :
Seizures :
Syncope :
Tic/tremor :
Paralysis :
Paresis :
Masalah memori :
KETERANGAN : ...........................................................................................................
...........................................................................................................
6. LINGKUNGAN :
1. Kemampuan ADL :
2. AspekKognitif :
3. TesKeseimbangan :
4. GDS :
5. Status Nutrisi :
6. Fungsi social lansia :
7. Hasil pemeriksaan Diagnostik :
1. Kemampuan ADL
Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari (Indeks Barthel)
No Kriteria Skor Skor
yang
didapat
1 Makan 0 = tidak mampu
5 = dengan bantuan (memotong makanan, mengoleskan
selai, dll atau membutuhkan menu makanan tertentu,
misal makanan cair, bubur)
10 = mandiri
2 Mandi 0 = dependen
5 = mandiri
3 Berpakaian 0 = dependen
5 = butuh bantuan
10 = mandiri (mengancingkan, memakai resleting,
menalikan renda/tali)
4 Berhias 0 = butuh bantuan dalam perawatan pribadi
5 = mandiri (mencuci wajah. Keramas, gosok gigi,
bercukur)
5 Kontrol Bowel (BAB) 0 = inkontiensia/ membutuhkan bantuan enema untuk BAB
5 = sesekali BAB tidak sadar (occasional accident)
10 = Kontrol BAB baik
6 Kotrol Bladder (BAK) 0 = inkontiensia atau memakia kateter dan tidak mampu
merawat kateter dan baik
5 = sesekali BAK tidak sadar (occasional accident)
10 = Kontrol BAK baik
7 Penggunaan toilet 0 = Tidak mampu
(mencuci, menyeka, 5 = butuh bantuan, tetapi bisa melakukan sesuatu dengan
menyiram) mandiri
10 = mandiri
8 Naik turun tangga 0 = Tidak mampu
5 = dengan bantuan
10 = mandiri
9 Mobilisasi di permukaan 0 = tidak mampu mobilisasi atau berjalan/kursi roda < 45,72
datar m (50 yard)
5 = mandiri dengan kursi roda > 45,72 m (50 yard), mampu
memosisikan kursi roda di pojok ruangan
10 = berjalan dengan bantuan 1 orang > 45,72 m (50 yard)
15 = berjalan mandiri (mungkin dengan bantuan alat,
pegangan) sejauh > 45,72 m (50 yard)
10 Berpindah ( dari kursi ke 0 = tidak mampu berpindah, tidak dapat duduk dengan
tempat tidur dan seimbang
sebaliknya 5 = dengan bantuan lebih banyak (1 aau 2 orang yang
membantu)
10 = dengan bantuan lebih sedikit
15 = mandiri
TOTAL SKOR
Interpretasi:
0-20 = ketergantungan total
21-60 = Ketergantungan berat
61-90 = ketergantungan sedang
91-99 = ketergantungan ringan
100 = mandiri
(Lewis, Carole & Shaw, Keiba, 2006)
2. Aspek Kognitif
MMSE (Mini Mental Status Exam)
Nama :
Tgl/Jam:
No Aspek Nilai Nilai Kriteria
Kognitif maksimal Klien
1 Orientasi 5 Menyebutkan dengan benar :
Tahun : .............................
Hari :.............................
Musim : ............................
Bulan : .............................
Tanggal :..............................
2 Orientasi 5 Dimanasekarangkitaberada ?
Negara: ……………………
Panti : …………………......
Propinsi: …………………..
Wisma/Kamar : …………....
Kabupaten/kota :………………………
3 Registrasi 3 Sebutkan 3 nama obyek (misal : kursi, piring,
kertas), kemudian ditanyakan kepada klien,
menjawab :
1) Kursi 2). piring 3). Kertas
4 Perhatian dan 5 Meminta klien berhitung mulai dari 100 kemudia
kalkulasi kurangi 7 sampai 5 tingkat.
Jawaban :
1). 93 2). 86 3). 79 4). 72 5). 65
5 Mengingat 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek pada
poin ke- 2 (tiap poin nilai = 1)
1)……….. 2)…………… 3)…………..
6 Bahasa 9 Menanyakan pada klien tentang benda (sambil
menunjukan benda tersebut).
1). ...................................
2). ...................................
3). Minta klien untuk mengulangi kata berikut :
“ tidak ada, dan, jika, atau tetapi )
Klien menjawab :
Minta klien untuk mengikuti perintah berikut
yang terdiri 3 langkah.
4). Ambil kertas ditangan anda
5). Lipat dua
6). Taruh dilantai.
Perintahkan pada klien untuk hal berikut (bila
aktifitas sesuai perintah yang dituliskan di
kertas nilai satu poin.
7). “Tutup mata anda”
8). Perintahkan kepada klien untuk menulis
kalimat dan
9). Menyalin gambar 2 segi lima yang saling
bertumpuk
Total nilai 30
Interpretasi hasil :
24 – 30 : tidakadagangguankognitif
18 – 23 : gangguankognitifsedang
0 - 17 : gangguankognitifberat
Kesimpulan :…………………………………………………………………………………..
3. Tes Keseimbangan
Time Up Go Test
No Tanggal Pemeriksaan Hasil TUG (detik)
1
2
3
Rata-rata Waktu TUG
Interpretasi hasil
Interpretasi hasil:
Apabila hasil pemeriksaan TUG menunjukan hasil berikut:
>13,5 detik Resiko tinggi jatuh
>24 detik Diperkirakan jatuh dalam kurun waktu 6
bulan
>30 detik Diperkirakan membutuhkan bantuan dalam
mobilisasi dan melakukan ADL
(Bohannon: 2006; Shumway-Cook,Brauer & Woolacott: 2000; Kristensen, Foss & Kehlet:
2007: Podsiadlo & Richardson:1991)
4. GDS
Pengkajian Depresi
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tdk Hasil
1. Anda puas dengan kehidupan anda saat ini 0 1
2. Anda merasa bosan dengan berbagai aktifitas dan kesenangan 1 0
3. Anda merasa bahwa hidup anda hampa / kosong 1 0
4. Anda sering merasa bosan 1 0
5. Anda memiliki motivasi yang baik sepanjang waktu 0 1
8. Anda takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada anda 1 0
7. Anda lebih merasa bahagia di sepanjang waktu 0 1
8. Anda sering merasakan butuh bantuan 1 0
9. Anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar melakukan 1 0
sesuatu hal
10. Anda merasa memiliki banyak masalah dengan ingatan anda 1 0
11. Anda menemukan bahwa hidup ini sangat luar biasa 0 1
12. Anda tidak tertarik dengan jalan hidup anda 1 0
13. Anda merasa diri anda sangat energik / bersemangat 0 1
14. Anda merasa tidak punya harapan 1 0
15. Anda berfikir bahwa orang lain lebih baik dari diri anda 1 0
Jumlah
(Geriatric Depressoion Scale (Short Form) dari Yesafage (1983) dalam Gerontological Nursing, 2006)
Interpretasi : Jika Diperoleh skore 5 atau lebih, maka diindikasikan depresi
Kesimpulan :...................................................................................................
5. Status Nutrisi
Pengkajian determinan nutrisi pada lansia:
Interpretasi:
0 – 2 : Good
3 – 5 : Moderate nutritional risk
6≥ : High nutritional risk
Kesimpulan:.........................................................................
6. Fungsi sosial lansia
APGAR KELUARGA DENGAN LANSIA
Alat Skrining yang dapat digunakan untuk mengkaji fungsi sosial lansia
.................................,..............................2017
(Ners Muda)
ANALISA DATA
PrioritasMasalah :
2
FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NamaKlien :
Wisma/ Ruang :
NamaKlien :
Wisma/ Kamar :
Hari/ Diagnosa
SOAPIE Ttd
Tanggal Keperawatan
(Untuk di Poli Geriatri) FORMAT IMPLEMENTASI & EVALUASI
Nama Klien :
1. Identitas : berisi nama, umur, dan alamat pasien sesuai kartu identitas. Tanggal datang di panti dan
lama tinggal. Dapat dilihat dari rekam medik milik panti.
2. Data Keluarga : berisi identitas anggota keluarga klien yang bertanggung jawab terhadap diri klien
dalam pengambilan keputusan terkait pembiayaan, tindakan medis dan perawatan.
3. Status kesehatan sekarang:
- Keluhan utama : keluhan yang dirasakan paling mengganggu oleh klien
- Pengetahuan, usaha yang dilakukan untuk mengatasi keluhan: informasi mengeni
pengobatan, aktifitas dan terapi dalam mengatasi keluhan yang telah diketahui atau dilakukan
oleh klien
- Obat-obatan : obat-obatan, herbal dan jamu yang dikonsumsi oleh klien dalam kurun waktu
2 minggu terakhir dan pada saat pengkajian dilakukan
4. Age Related Changes: perubahan terkait proses penuaan. Perubahan yang terjadi meliputi aspek
fisik, psikososial dan psipiritual. Pengisian pada aspek fisik menggunakan 2 pilihan yatiu “YA”
dan “TIDAK”, perawat dapat memilih pilihan yang sesuai dengan kondisi klien dengan
menggunakan tanda “centang” (√). Berikut ini adalah penjelasan terhadap aspek fisik, yaitu:
A. Kondisi Umum
Kelelahan :kondisi yang ditandai oleh kapasitas berkurang untuk beraktifitas, biasanya disertai
dengan perasaan letih dan lemah. Kelelahan dapat akut dan datang mendadak atau kronis.
Perubahan BB : kenaikan atau penurunan berat badan klien dibandingkan berat badan sekarang
dengan berat badan sebelum pengkajian
Perubahan nafsu makan : perubahan preferensi sesorang terhadap jenis makanan tertentu yang
ingin dikonsumsi.
Gangguan tidur :suatu kumpulan kondisi yang dicirikan dengan adanya gangguan dalam jumlah,
kualitas, waktu tidur pada seorang individu sesuai dengan kebutuhan tidur lansia yaitu 6-7 jam per
hari
Kemampuan ADL : diisi dengan uraian efek kelelahan, perubahan BB, perubahan nafsu makan
dan gangguan tidur terhadap kegiatan sehari-hari klien.
B. Integumen
Lesi / luka : kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh yang lain
(Kozier, 1995).
Pruritus : rasa gatal merupakan keluhan yang paling sering terdapat pada penderita dengan penyakit
kulit, dapat didefinisikan sebagai sensasi yang menyebabkan keinginan untuk
menggaruk(Djajakusumah, 2011).
Perubahan pigmen :
Memar : Memar adalah suatu perdarahan dalam jaringan bawah kulit/kutis akibat pecahnya kapiler
dan vena, yang disebabkan oleh kekerasan benda tumpul ( (Budiyanto, 1997).
Pola penyembuhan lesi :
C. Hematopic
Perdarahan abnormal : apabila klien mengalami perdarahan abnormal dalam hal jumlah, frekuensi
dan lama maka data keterangan diisi dengan jumlah, frekuensi dan lama perdarahan
Pembengkakan kel. Limfe : pembengkakan yang terjadi pada kelenjar limfe,pada palpasi temuan
normal kelenjar limfe adalah tidak teraba
Anemia : penurunan jumlah massa eritrosit (red cell mass ) sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya
untuk membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer
(penurunan oxygen carrying capacity). Anemia ditunjukkan oleh penurunan kadar hemoglobin,
hematokrit atau hitung eritrosit ( red cell count )(Bakta, 2006).
D. Kepala
Sakit kepala: rasa tidak mengenakkan pada seluruh daerah kepala dengan batas bawah dari dagu
sampai kedaerah belakang kepala (daerah oksipital dan sebahagian daerah tengkuk)(Sjahrir, 2008).
Pusing: sensasi rasa berat, berputar (“nggliyeng) pada kepala.
Gatal pada kulit kepala: sudah jelas
E. Mata
Perubahan penglihatan : apabila klien mengalami penurunan ketajaman penglihatan, dapat dikaitkan
dengan penyakit katarak, presbiopi, miopi, rabun senja, astigmatisma, kebutaan.
Pakai kacamata :pada kolom keterangan diisi dengan tipe lensa kacamata dan kekuatan lensa apabila
klien menggunakan kacamata
Kekeringan mata :kondisi ini terjadi karena produksi air mata yang tidak normal dan tidak dapat
melubrikasi permukaan bagian depan kornea. Disertai gejala: mata pedih, penglihatan buram, tidak
bisa mengeluarkan air mata saat menangis, ‘beleken’, mata merah(Silaen, 2014).
Nyeri : Nyeri pada area mata, dapat dikaitkan dengan adanya infeksi pada mata dan peningkatan
tekanan intra okuler. Pada kolom keterangan ditambahkan pengkajian nyeri PQRST.
Gatal : Gatal pada area mata apat dikaitkan ada benda asing dan infeksi
Photobobia :rasa tidak nyaman, takut, bahkan nyeri pada saat cahaya terang. Kondisi ini dapat
disebabkan karena gangguan, trauma, infeksi pada mata, gangguan pada saraf, ataupun gangguan
kejiwaan(Digre, 2006). Pada kolom keterangan apabila terdapat photopobia perawat dapat mengisi
keterangan lebih lanjut mengenai kapan, dimana, dan perasaan yang muncul pada saat melihat
cahaya.
Diplopia : apabila klien mengalami penglihatan ganda
Riwayat infeksi : Diisi apabila klien pernah mengalami infeksi pada area mata dalam kurun waktu 3
bulan terakhir.
Dampak ADL : Uraian yang berisi efek dari perubahan penglihatan dan gangguan mata pada
aktivitas setiap hari, misal: klien mengalami kesulitan mencari benda, klien menjadi sering jatuh,
tidak bisa membaca lama, buram melihat jalan, dll.
F. Telinga
Penurunan pendengaran : terjadi penurunan pada ketajaman pendengaran lansia, dapat diketahui
dengan tes bisik, tes detik jarum jam, atau menggunakan garpu tala.
Discharge : ditemukan cairan (darah, pus, kotoran telinga) yang berasal dari telinga tengah dan atau
dalam
Tinitus :klien merasa mendengar suara dari telinga atau kepala, namun sumber suara tidak
jelas(American Tinnitus Association, 2010). Klien sering mengeluh telinga berdenging.
Vertigo : Perasaan seolah-olah bergerak atau berputar, atau seolah-olah benda disekitarnya bergerak
atau berputar, yang biasanya disertai dengan mual dan kehilangan keseimbangan.
Alat bantu dengar : apabila klien menggunakan alat bantu dengar pada kolom keterangan diuraikan
lama pemakaian alat pendengaran
Riwayat infeksi :infeksi pada area telinga yang pernah dialami oleh klien dalam kurun waktu 3 bulan
terakhir.
Kebiasaan membersihkan telinga : Apabila ada kebiasaan memebersihkan telinga, pada klom
keterangan dapat dijelaskan alat yang digunakan dan frekuensi membersihkan telinga
Dampak pada ADL : Uraian yang berisi efek dari penurunan pendengaran dan gangguan telinga pada
aktifitas setiap hari, misal: klien mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, klien mengalami
gangguan keseimbangan.
G. Hidung Sinus
Rhinorrhea: Keluarnya cairan dari hidung, cairan yang seringkali keluar adalah cairan serebrospinal.
Discharge : Sekret yang keluar dari hidung, pada kolom keterangan tambahkan uraian mengenai
warna sekret. Discharge ini dapat mengindikasikan adanya sinusitis, rhinitis alergi.
Epistaksis :atau dikenal dengan mimisan, keluarnya darah akibat pecahnya pembuluh darah hidung.
Kondisi ini dapat mengidikasikan trauma/benturan pada hidung dan hipertensi.
Obstruksi : sumbatan pada hidung karena benda asiang, polip, sinusitis, atau influenza. Pemeriksaan
dilakukan dengan uji kepatenan lubang hidung.
Snoring : terdengar bunyi mengorok, snoring muncul akibat jalan nafas tersumbat pangkal lidah yang
jatuh ke belakang.
Alergi : Adalah reaksi imunologik yang disebabkan karena interaksi antara antibodi/sel limfosit yang
spesifik terhadap alergen yang masuk (SMF Ilmu Penyakit Dalam FK Unair RSU Dr. Soetomo,
1999). Pada kolom keterangan disebutkan klien alergi terhadap jenis makana, debu atau benda lain,
serta reaksi alergi yang muncul pada pernafasan (hidung tersumbat, discharge, bersin, sesak nafas)
Riwayat infeksi : infeksi pada area hidung yang pernah dialami oleh klien dalam kurun waktu 3 bulan
terakhir
H. Mulut, Tenggorakan
Nyeri telan : sudah jelas
Kesulitan menelan : sudah jelas
Lesi : lesi pada daerah mulut dan tenggorokan.
Perdarahan gusi : perdarahn gusi yang terjadi baik karena trauma, kondisi metabolik, kekurangan
vitamin C ataupun karena proses penuaan. Pada kolom keterangan tuliskan letak perdarahn, jumlah
dan waktu terjadi perdarahan.
Caries : gigi berlubang
Perubahan rasa: rasa hilang total / tidak dapat merasakan (ageusia), rasa yang hilang sebagian
(hypogeusia), rasa yang terdistorsi (dysgeusia) seperti merasakan logam, atau rasa yang tidak
menyenangkan atau memuakkan (cacogeusia).
Gigi palsu : sudah jelas
Riwayat Infeksi: infeksi pada area hidung yang pernah dialami oleh klien dalam kurun waktu 3 bulan
terakhir
Pola sikat gigi: diisi penjelasan kebiasaan menyikat gigi lansia, frekuensi menyikat gigi, alat, dan
jenis pasta gigi yang digunakan.
Keterangan: Pada kolom keterangan dapat ditambahkan kebiasaan klien yang dapat mempengaruhi
kesehatan mulut dan tenggorokan, misal merokok, atau mengunyah daun sirih.
I. Leher
Kekakuan : sudah jelas
Nyeri tekan : nyeri tekan pada kelenjar limfe di area leher.
Massa : sudah jelas
J. Pernafasan
Batuk : sudah jelas, pada kolom keterangan kaji lebih lanjut mengenai lama dan jenis batuk, serta
usaha (pengobatan) yang telah dilakukan oleh lansia
Nafas pendek :merupakan salah satu tanda adanya gangguan pada pernafasan
Hemoptisis : batuk berdarah, pada kolom keterangan kaji lebih lanjut mengenai warna darah, lama
batuk, serta waktu terjadi hemoptisis
Wheezing : bunyi “ngik” nyaring pada saat ekspirasi, karena penyempitan salauran nafas atas.
Asma : penyakit inflamasi kronik saluran napas yang menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan
nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi (nafas berbunyi ngik-ngik), sesak
nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam menjelang dini hari.
K. Kardiovaskuler
Chest pain: nyeri dada yang khas pada pasien PJK. Kaji lebih kanjut pada kolom keterangan
mengenai PQRST nyeri dada
Palpitasi : perasaan berdebar. Peningkatan denyut jantung atau kehilangan iramanya atau juga
iramanya bertambah cepat tanpa sebab dapat mengakibatkan pingsan atau perasaan pingsan, tetapi
biasanya pa lpitasi hanya menimbulkan rasa tidak enak dan rasa takut (Petch, 1995).
Dipsnoe : keluhan susahbernafas dengan disertai salah satu tanda peningkatan usaha nafas (Nafas
cuping hidung, peningkatan frekuensi nafas, dan tarikan otot bantu nafas). Pada kolom keterangan
jika didapatkan klien mengalami dispnoe lengkapi dengan tanda/gejala peningkatan usaha nafas,
serta suara nafas klien.
Paroximal nocturnal : Pada malam hari klien mengeluh sesak nafas.
Orthopnea : keluhan sesak nafas pada saat berbaring, berkurang dengan duduk dan berdiri. Seringkali
muncul pada pasien dengan gagal jantung.
Murmur : suara jantung tambahan atau abnormal yang terdengar pada saat auskultasi. Murmur dapat
menjadi indikasi penyakit katup jantung(National Heart Lung and Blood Isntitute, 2012).
Edema: bengkak, diakibatkan penumpukan cairan ekstraseluler. Pada klien gagal jantung kanan
sering ditemui manifestasi edema tungkai. Pada klien gagal jantung kiri manifestasi yang muncul
adalah edema paru dg keluahan sesak nafas. Pada kolom keterangan tuliskan letak edema yang
dialami lansia
L. Gastrointestinal
Disphagia:
Nausea / vomiting:
Hemateemesis: muntah darah, pada kolom keterangan tambahkan uraian mengenai, jumlah,
frekuensi, warna dan jenis muntahan.
Perubahan nafsu makan : perubahan preferensi sesorang terhadap jenis makanan tertentu yang ingin
dikonsumsi.
Massa : apabila ditemukan benjolan pada daerah abdominal baik melelu observasi maupun palpasi.
Apabila ada temuan ini pada kolom keterangan perawat menjelaskan lebih lanjut mengenai letak dan
karakteristik benjolan.
Jaundice : warna kekuningan yang terlihat pada sklera, kulit dan membran mukosa karena
peningkatan bilirubin indirect diatas 3 mg per dL(Roche, 2004).
Perubahan pola BAB : diisi apabila ada perubahan frekuensi, waktu, cara (jongkok, duduk, diatas
tempat tidur, dll) BAB dan konsistensi feses
Melena : Buang air besar berwarna hitam seperti ter atau aspal
Hemorrhoid : merupakan dilatasi varises pleksus vena submukosa anus dan perianus. Dilatasi ini
sering terjadi setelah usia 50 tahun yang berkaitan dengan peningkatan tekanan vena di dalam pleksus
hemoroidalis(Robbins, 2007).
Pola BAB : Penjelasan mengenai waktu, cara (jongkok, duduk, diatas tempat tidur, dll) BAB dan
konsistensi feses
M. Perkemihan
Dysuria: rasa nyeri, terbakar dan tidak nyaman selama berkemih. Dysuria dapat mengindikasikan
gangguan pada perkemihan, tersering adalah infeksi saluran kencing (ISK) (Ballentine, 2014).
Frekuensi: diisi berapa kali dalam 1 hari klien berkemih.
Hesitancy: kesulitan memulai berkemih atau pancaran kencing tidak stabil. Kondisi ini sering terjadi
pada lansia laki-laki dengan pembesaran prostat (Dugdale, 2011).
Urgency: rasa ingin berkemih secara tiba-tiba dan tidak tertahankan untuk menhan kencing, kondisi
ini berkaitan dengan ketidakmampuan otot dinnding kandung kemih berkontraksi.
Hematuria : kencing berwana merah darah. Kondisi ini dapat diindikasikan dengan trauma
uretra/ginjal, batu pada salauran kencing.
Poliuria : peningkatan pengeluaran urine ± 2,5-3 L/hari atau 40 ml/Kg/hari. Poliuri dapat disebabkan
oleh stres, ansietas, hipertiroid, demam, hipermetabolic, hiperparatiroid, Diabetes Mellitus (Sarma,
2014)
Oliguria :penurunan pengeluaran urine hingga <500 ml/hari. Oliguria dapat menjado indikasi awal
adanya gangguan fungsi ginjal (Klahr dan Miller, 1998).
NocturiaPoliuria: peningkatan pengeluaran urine terutama terjadi pada malam hari karena gangguan
pengeluaran arginin vasopresin (Sarma, 2014).
Inkontinensia :pengeluaran urine yang tidak terkendali,karena gangguan urologi, neurologis,
psikologis, dan lingkungan. Serin terjadai pada lansia terutama karena kelemahan sfingter uretra
internal (Fernandes, 2010)
Nyeri berkemih : sudah jelas
Pola BAK : Penjelasan mengenai waktu, cara (jongkok, duduk, berdiri, dengan menggunakan kateter,
diatas tempat tidur, dll) BAK dan warna urine.
N. Reproduksi
Laki-laki
Lesi : lesi pada daerah perianal, penis dan scrotum
Disharge: sekresi cairan abnormal pada penis, misal: darah, nanah, cairan yang berbau
Testiculer pain: nyeri pada testis, baik nyeri tekan ataupun spontan
Testiculer massa: benjolan pada testis
Perubahan gairah sex : sudah jelas
Impotensi : ketidakmampuan yang persisten dalam mencapai atau mempertahankan fungsi ereksi
untuk aktivitas seksual yang memuaskan.
Perempuan
Lesi : lesi pada daerah perianal dan vagina
Discharge : sekresi cairan abnormal pada vagina, misal: darah, nanah, cairan keputihan yang berbau
Postcoital bleeding : perdarahan yang keluar setelah coitus, dapat mengindikasikan cancer cervix.
Nyeri pelvis : Nyeri pada panggul, disebabkan karena gangguan pada tulang pelvis (fraktur,
osteoporosis, dislokasi sendi panggul, dll)
Prolaps organ panggul : Kondisi ini menunjukkan penonjolan atau penurunan satu atau lebih organ
panggul ke dalam atau keluar dari vagina. Organ panggul terdiri atas rahim, vagina, usus, dan kand-
ung kemih. Prolaps organ panggul muncul karena kelemahan otot dan fascia.
Riwayat menstruasi : dijelaskan apabila klien masih menstruasi (lama menstruasi, teratur atau tidak),
apabila sudah menopouse dikaji sejak kapan menopouse terjadi.
Aktifitas seksual : diisi “ya” apabila klien masih melakukan hubungn seksual
Pap smear : sudah jelas. Apabila sudah pernah dilakukan pada olom keterangan ditambahkan hasil
pap smear terakhir.
O. Muskuloskeletal
Nyeri Sendi : sudah jelas, pada kolom keterangan ditambahkan pengkajian nyeri PQRST
Bengkak : sudah jelas, pada kolom keterangan dijelaskan letak dan karakteristik bengkak
Kaku sendi : sudah jelas, pada kolom keterangan dijelaskan letak dan waktu kaku sendi
Deformitas : Kelaina bentuk pada tulang, dapat mengindikasikan adanya fraktur, dekompresi,
osteoporosis
Spasme: merupakan kontraksiotot yang tidak disadari, sehingga otot tidak dapat berelaksasi.
Kram : Spasme otot yang terjadi terus menerus, seringkali menimbulkan nyeri. Kram otot dapat
diketahui melalui meraba atau melihat ada pengerasan otot.
Kelemahan otot : sudah jelas, ukur kekuatan otot dengan Manual Muscle Testing, pada kolom
keterangan tambahkan skor yang didapatkan
Masalah gaya berjalan : lihat postur tubuh, kelainan pada saat klien berjalan.
Nyeri punggung : sudah jelas, pada kolom keterangan ditambahkan pengkajian nyeri PQRST
Pola latihan : Jelaskan kapan dan lama aktifitas fisik yang selama ini dilakuakn oleh lansia (olahraga,
rehab mediak, senam)
Dampak ADL : Jelaskan dampak gangguan muskuloskeletal pada aktivitas lansia, misal berjalan
menjadi terseok, dll
P. Persyarafan
Headache
Seizures: kejang, pada kolom keterangan jelaskan karakteristik kejang (lama, kapan, gambaran
kejang).
Syncope : kehilangan kesadaran sementara dan disertai kehilangan/ketidakmapuan untuk mengontrol
postural tone (postur tubuh), dapat mengindikasikan kondisi hipoglikemia, hipotensi, penurunan
curah jantung dan ketdakseimbangan cairan dan elektroli.
Tic/tremor :gerakan berayun/bergerak secara tidak sadar pada ekstremitas atau seluruh tubuh, kondisi
ini mengindikasikan penyakit parkinson.
Paralysis : kelumpuhan, fungsi otot dan sarafmotorik/sensoris menghilang pada bagian tubuh/seluruh
tubuh. Pada kolom keterangan jelaskan bagian tubuh yang mengalami paralysis
Paresis : kelemahan, fungsi otot dan saraf motorik menurun pada bagian tubuh/seluruh tubuh. Pada
kolom keterangan jelaskan bagian tubuh yang mengalami paresis.
Masalah memori : tidak dapat mengingat kejadian masa lampau, benda kecil, atau peristiwa yang bru
saja terjadi
5. POTENSI PERTUMBUHAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL
Psikososial
Cemas : kondisi emosi yang tidak menyenangkan, individu merasa tidak nyaman, tegang, gelisah dan
bingung. Objek kecemasan tidak jelas dan tidak dapat dijelaskan.
Depresi : gangguan suasana hati yang disebabkan perasaan sedih yang menetap dan kehilangan
ketertarikan terhadap aktivitas dan stimulus dari luar(Mayo Clinic Staff, 2014). Ditandai dengan lansia
menarik diri dari kegiatan sehari-hari dan kehilangan minat terhadap aktivitas, pemeriksaan lebih anjut
menggunakan instrumen Geriatric Depression Scale.
Ketakutan :
Insomnia
Kesulitan dalam mengambil keputusan :
Kesulitan konsentrasi :
Mekanisme koping : jelaskan mekanisme oping klien dalam menghadapi masalah
Persepsi tentang kematian : jelaskan mengenai kemampuan lansia untuk menerima,
mengorganisasikan, menginterpretasikan stimulus berupa kematian
Dampak pada ADL : Jelaskan mengenai dampak kondisi psikososial pada kegiatan sehari
Spiritual
Aktivitas ibadah : isi dengan penjelasan mengenai aktivitas ibadah klien, dimana dan kapan
dilakukan, serta apakah klien dapat melakukan aktivitas sesuai dengan ketentuan agama.
Hambatan :isi dengan penjelasan mengenai kondisi yang menghalangi klien untuk
melakukan ibadah, meliputi hambatan ketiadaan tempat, alat, ataupun dari diri klien sendiri,
misal klien tidak mengetahui/lupa cara untuk beribadah
6. LINGKUNGAN
Kamar : isi dengan penjelasan mengenai penataan, lantai, pencahayaan siang/malam,
ventilasi, jarak kamar dan kamar mandi, pegangan dinding
Kamar mandi : Jenis wc, bak mandi, pegangan, lantai, keset, pencahayaan.
Dalam rumah wisma : Pemanfaatan ruang, jenis perabot/fasilitas lansia, pencahayaan, lantai.
Luar rumah : Tangga apabila ada, pegangan lansia, dataran/menanjak, pagar.
A. Pendahuluaan
1. Latar Belakang
2. Tujuan
B. Masalah Keperawatan
C. Plan Of Action
1. Sasaran
2. Persiapan klien
3. Alat dan Bahan
4. Prosedur Pelaksanaan
Orientasi:
...............................................
2 FaseKerja
ProsedurTindakan
.............................................................
3 Terminasi
Evaluasi Tindakan:
..............................................................
D. Evaluasi TindakanKeperawatan
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
Surabaya,......................................
Hari/Tanggal :.................................................................................................................
Tempat :.................................................................................................................
Waktu :.................................................................................................................
Kegiatan :.................................................................................................................
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Plan Of Action
1. Rencana Strategis
2. Tindakan
3. Pengorganisasian Kelompok
4. Sasaran
5. Media
6. Metode
7. Susunan Acara
No. Waktu Kegiatan Kegiatan PJ
Peserta Pelaksanaan
8. Susunan Tempat
D. Evaluasi Kegiatan
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
Surabaya,......................................
Hari/Tanggal :.................................................................................................................
Tempat :.................................................................................................................
Waktu :.................................................................................................................
Kegiatan :.................................................................................................................
B. PelaksanaanKegiatan
C. Evaluasi Kegiatan
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
Surabaya,......................................
Mengetahui,
Pembimbing (Klinik/Akademik) Ketua Kelompok,
I. Halaman Judul
- Sampul
- Lembar Pengesahan
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
II. Proposal
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan (Tujuan Umum & Khusus)
1.3 Manfaat Kegiatan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
(Proses Penuaan, Masalah pada lansia, Kebutuhan Lansia, Perawatan dan
Pelayanan untuk lansia, Peran & Tanggung Jawab Perawat Gerontik, Batasan
Lansia, Profil Panti, dan sebagainya)
BAB 3 HASIL PENGKAJIAN
a. Pengkajian kelompok lansia ( Biopsikososiospiritual, sindrom geriatric) dan
observasi
b. Analisa Data
BAB 4 PLANNING OF ACTION (POA)
DAFTAR PUSTAKA
BAB 6 PENUTUP
6.1 Simpulan
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
FORMAT PENILAIAN UJIAN (35%)
Nama Mahasiswa :
NIM :
KETERANGAN:
1. 5 = Baik sekali
2. 4 = Baik
3. 3 = Cukup
4. 2 = Kurang
5. 1 = Kurang sekali
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Nilai Responsi : × 100%
50
FORMAT PENILAIAN TINDAKAN KEPERAWATAN (15%)
Nama Mahasiswa :
NIM :
KETERANGAN:
1. 5 = Baik sekali
2. 4 = Baik
3. 3 = Cukup
4. 2 = Kurang
5. 1 = Kurang sekali
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Nilai Tindakan : × 100%
30
FORMAT PENILAIAN LAPORAN (35%)
Nama Mahasiswa :
NIM :
KETERANGAN:
1. 5 = Baik sekali
2. 4 = Baik
3. 3 = Cukup
4. 2 = Kurang
5. 1 = Kurang sekali
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Nilai Portofolio : × 100%
35
FORMAT PENILAIAN SEMINAR (15%)
Point
NO Kriteria penilaian NILAI
5 4 3 2 1
Laporan Kegiatan
1. Kesesuaian sistematika tulisan dengan format
2. Ketepatan dan relevansi materi dengan kondisi panti
3. Kelengkapan isi Laporan pendahuluan
4. Ketepatan waktu pengumpulan laporan akhir
Desiminasi Awal
1. Presentasi sesuai waktu
2. Kemampuan mengemukakan intisari laporan
3. Kelancaran dan kejelasan dalam penyajian
4. Pengorganisasian kelompok
5. Ketepatan menjawab dan memberikan argumen
6. Sikap Mahasiswa selama desiminasi Awal
Desiminasi Akhir
1. Presentasi sesuai waktu
2. Kemampuan mengemukakan intisari laporan
3. Kelancaran dan kejelasan dalam penyajian
4. Pengorganisasian kelompok
5. Ketepatan menjawab dan memberikan argumen
6. Sikap Mahasiswa selama desiminasi Akhir
NILAI TOTAL
KETERANGAN:
1. 5 = Baik sekali
2. 4 = Baik
3. 3 = Cukup
4. 2 = Kurang
5. 1 = Kurang sekali
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Nilai Seminar : × 100%
80