TIM PENGUSUL
i
ii
iii
RINGKASAN
Latar belakang masalah dalam penelitian ini antara lain berdasarkan wawancara
kepada salah satu kepala sekolah dasar di Bangkinang Kota, yang sering mendapatkan
laporan dari guru-guru yang menjelaskan bahwa murid-muridnya suka berbicara
dan berperilaku mengikuti salah satu pemeran sinetron “Anak Jalanan”. Sehingga
menunjukan adanya beberapa tentang pengaruh tayangan sinetron terhadap karakter
anak di kelas tinggi sekolah dasar misalnya meniru gaya berpakaian, berbahasa pada
temannya, berteman dengan teman sebayanya atau model rambut. Kategori
penonton yang mudah terpengaruh itu biasanya adalah anak-anak dan generasi
muda, meski kadang-kadang orang dewasa pun ada. Apabila hanya gaya berpakaian
yang ditiru, tentu tidak bermasalah. Tetapi, bila yang ditiru adalah cara berperilaku
negatif atau cara gaya hidup yang tidak sesuai dengan norma budaya, tentu akan
menimbulkan masalah.
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk menganalisis pengaruh sinetron
terhadap perubahan karakter negatif siswa kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 Sekolah
dasar di Bangkinang Kota, (2) Untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan
perubahan karakter negatif siswa kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 Sekolah Dasar di
Bangkinang Kota dan (3) Untuk memberikan kontribusi pada orang tua siswa
tentang pengaruh sinetron sehingga dapat mendampingi putraputrinya dalam
aktifitas menonton televisi terutama pada tayangan sitetron.
Subjek penelitian yang diambil yaitu anak sekolah dasar pada kelas tinggi
yaitu kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 Bangkinang Kota Tahun Ajaran 2016/2017.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi, metode
kuesioner, dan metode wawancara. Metode dokumentasi digunakan untuk
memperoleh data tentang daftar nama anak sekolah dasar yang dijadikan subjek
penelitian. Metode kuesioner digunakan untuk memperoleh data tentang pengaruh
tayangan televisi terhadap karakter anak siswa sekolah dasar. Metode wawancara
dilakukan untuk mengetahui secara jelas tentang pengaruh tayangan televisi
terhadap karakter siswa tersebut.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ ii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM...............................................................iii
RINGKASAN ........................................................................................................iv
DAFTAR ISI ..........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ........................................................................................1
B. RumusanMasalah.....................................................................................3
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................3
D. Manfaat Penelitian...................................................................................4
E. Luaran Penelitian ....................................................................................4
F. Target Pencapaian ……………………………………………………...4
v
BAB I PENDAHULUAN
Pengaruh tayangan televisi yang disaksikan tidak hanya sewaktu, tetapi terus
sampai waktu yang cukup lama, misalnya meniru gaya berpakaian, berbahasa pada
teman, berteman pada teman sebayanya atau model rambut. Kategori penonton
yang mudah terpengaruh itu biasanya adalah anak-anak dan generasi muda, meski
kadang-kadang orang dewasa pun ada. Apabila hanya gaya berpakaian yang ditiru,
tentu tidak bermasalah. Tetapi, bila yang ditiru adalah cara berperilaku negatif atau
cara gaya hidup yang tidak sesuai dengan norma budaya, tentu akan menimbulkan
masalah.
Namun tidak semuanya program yang ditayangkan memberi nilai negatif
bagi penonton. Seperti sinetron Para Pencari Tuhan garapan Demi Gisela Citra
Sinema ini mempunyai cerita yang menarik dan memiliki dampak positif yang
1
terbilang banyak. Memang sinetron ini hanya ditayangkan ketika Ramadhan tetapi
sinetron Para Pencari Tuhan memiliki jalan cerita yang unik tanpa harus ada adegan
yang tidak senonoh.
Rajawali Citra Tivi atau biasa di singkatan RCTI, merupakan salah satu
stasiun televisi yang mempunyai program sinetron yaitu Anak Jalan. Walaupun
sinetron ini terbilang baru tayang, Anak Jalan sudah masuk ke dalam daftar sinetron
terfavorit dan sedang banyak diminati oleh kalangan remaja, dewasa, ibu rumah
tangga bahkan anak-anak. Oleh karena itu, sinetron Anak Jalanan. Sinetron ini
ditayangkan oleh stasiun televisi RCTI setiap hari senin sampai minggu pada pukul
18:30-20:30 WIB tentunya dengan episode-episode percintaan dan perkelahian
antara geng motor yang membuat penonton penasaran untuk mengikuti jalan
ceritanya.
Sesuai penelitian yang dijalankan oleh Syafril Tahar dan Sadakita Br. Karo (2011)
dijelaskan bahwa tayang sinetron remaja di televisi dapat mempengaruhi tingkah
laku dan gaya bicara. Yang sangat menghawatirkan remaja di Indonesia sebagai
sasaran sinetron, masih belum kritis dalam menonton. Dilain pihak frekuensi
kekerasan psikologis yang diekspresikan secara verbal sangat tinggi serta
pengontrolan isi tayangan sinetron masih kurang. Berkaitan dengan temuan peneliti
sebaiknya industri televisi perlu mengurangi tayangan sinetron yang mengandung
2
kekerasan fisik maupun psikologis sampai batas remaja dapat lebih bersikap kritis
dalam menonton.
3
2. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada
orang tua agar lebih memperhatikan dan membimbing anak-anaknya dalam
pecarian jati dirinya dan mengajarkan dampak sinetron kekerasan tidak baik
untuk dipertontonkan karena akan memberikan dampak yang tidak baik akan
sikap dan perilaku anak. Dorongan dan motivasi serta perhatian yang baik
dapat menghantarkan anak-anaknya menuju disiplin dan pengembangan diri
yang baik.
E. Luaran Penelitian
Penelitian ini dikirim ke salah satu jurnal nasional, kedua buku panduan
pendampingan orang tua terhadap anak ketika menonton televisi.
F. Target Pencapaian
Tabel 14.1 Rencana Target Capaian
No. Jenis Luaran Indikator
Capaian
1. Publikasi ilmiah di jurnal nasional (ber ISSN) 1) Reviewed
2. Pemakalah dalam temu ilmiah Nasional Draft
2) Lokal
3. Bahan Ajar 3) Draft
4. Luaran lainnya jika ada (Teknologi Tepat Guna,
Model/Purwarupa/Desain/Karya seni/Rekayasa
Sosial) 4)
5. Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) 5) Skala 3
A. Pengertian Sinetron
Sinetron kependekan dari sinema elektronik. Berdasarkan makna dari kata sinema,
penggarapnnya tidak jauh berbeda dengan penggarapan film layar putih. Demikian
juga penulisan naskah, naskah sinetron disebut juga skenario, seperti skenario
dalam film layar lebar, demikian juga tahapan penulisan dan format naskah. Yang
berbeda hanyalah film layar lebar menggunakan optik, bahan flim seluloit dan
4
medium sajiannya memakai proyektor dan layar putih di gedung bioskop.
Sementara itu, pembuatan sinetron menggunakan kamera elektronik dengan video
recorder, bahannya pita dalam kaset, penyajiannya dipancarkan dari stasiun televise
dan diterima melalui layar kaca pesawat televise di rumah-rumah. Karena
perbedaan karakter dari mediumnya, cara penggarapan film layar putih
pengambilan gambarnya kebanyakan dengan angle lebar, sedangkan sinetron
diambil dengan angle close shoot (Wibowo, 2007:227).
Sinetron pada umumnya bercerita tentang kehidupan manusia sehari-hari yang
diwarnai konflik. Seperti layaknya drama atau sandirawa, sinetron diawali dengan
perkenalan tokoh-tokoh yang memiliki karakter masing-masing. Berbagai karakter
yang berbeda menimbulkan konflik yang makin lama makin besar sehingga
samapai pada titik klimaksnya. Akhir dari suatu sinetron dapat bahagia atau sedih,
tergantung dari jalan cerita yang ditentukan oleh penulis skenarionya. Pekatnya
adegan kekerasan melalui sinetron ini dapat dikatakan sudah menjadi cendrung
global tayangan media khususnya televisi. Dalam penelitian ini sinetron yang
diteliti adalah sinetron yang berjudul Anak Jalan di RCTI, setiap senin sampai
mingu pukul 18.30-20.30 WIB, dimana sinetron ini mengandung geng motor,
kekerasan dan cinta. Dimana setiap episode terdapatnya adegan-adegan yang
menayangkan perkelahian antara klub sepeda motor, dan episode-episode
selanjutnya selalu terdapat adegan seperti itu. Karena sinetron ini mengandung
banyak sekali unsur perkelahian antara klub motor sehingga sinetron ini dikritik
oleh Komisi Penyiaran Indonesia.
Pada sinetron Anak Jalanan, Komisi Penyiaran Indonesia memberikan kritik dan
teguran karena sinetron yang diproduksi SinemaArt ini menonjolkan adengan
perkelahian antar klub motor. Sinetron Anak Jalanan, minim unsur pendidikan.
B. Pengaruh Sinetron Terhadap Anak
Sesuai dengan tingkat pemahaman dan kebutuhan penonton terhadap isi
pesan sintron berkaitan dengan status sosial ekonomi serta situasi dan kondisi
penonton pada saat menonton sinetron. Kehadiran media televisi pada masyarakat
Negara berkembang mempunyai arti yang sangat penting, terlebih lagi bagi Negara
kepulauan Indonesia. Bersama dengan jalannya proses penyampaian isi pesan
5
media televise kepada penonton, maka isi pesan itu juga akan diinterprestasikan
secara berbeda-beda menurut visi pemirsa, serta dampak yang ditimbulkan juga
beraneka ragam.
Dampak yang ditimbulkan program acara sinetron terhadap penontonnya
ada tiga antara lain:
1. Dampak kognitif, yaitu kemampuan seseorang atau penonton untuk
menyerap dan memahami sinetron yang ditayangkan televisi yang
melahirkan pengetahuan bagi penonton.
2. Dampak peniruan yaitu pemirsa dihadapkan pada trend actual yang
ditayangkan televisi.
3. Dampak perilaku yaitu proses tertanamnya nilai-nilai sosial bahwa yang
telah ditayangkan acara televisi yang diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari (Kuswandi, 1996:100).
C. Ruang Lingkup Karakter
1. Pengertian Karakter
Karakter merupakan sebuah istilah yang semakin hari semakin
mendapatkan pengakuan dari masyarakat Indonesia saat ini. Banyak sekali
perbincangan mengenai karakter, terutama pada kalangan sekolah. Menurut
Suyanto (2011:1) karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang
menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam
lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Individu yang
berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap
mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat.
Pendidikan karakter itu sendiri merupakan upaya untuk membantu
perkembangan jiwa anak-anak baik lahir maupun batin, dari sifat kodratinya
menuju ke arah peradaban yang manusiawi dan lebih baik (Mulyasa
2011:1).
2. Tujuan Karakter
Karakter merupakan upaya baru yang pada saat ini mulai dikembangkan
agar mencapai tujuan yang optimal. Mulyasa (2011:9) menyatakan tujuan
6
pendidikan karakter yaitu untuk meningkatkan mutu proses dan hasil
pendidikan yang mengarah pada pembentukan karakter dan akhlak mulia
peserta didik secara utuh, terpadu dan seimbang, sesuai dengan standar
kompetensi lulusan pada setiap sayuan pendidikan. Melalui pendidikan
karakter peserta didik diharapkan mampu secara mandiri meningkatkan
dan menggunakan pengetahuanya, mengkaji dan meng internalisasikan
serta mempersonalisasikan nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga
terwujud dalam perilaku sehari-hari.
3. Penerapan Karakter
Karakter menekankan pada keteladanan dan pembiasaan melalui
berbagai aktifitas. sehingga keteladanan yang dilakukan secara biasa dalam
kehidupan sehari-hari akan dapat membentuk karakter. Menurut Lickona
dalam Taufik (2010:3) Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti
plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan
(feeling), dan tindakan (action). Tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan
karakter tidak akan efektif, dan pelaksanaannya pun harus dilakukan secara
sistematis dan berkelanjutan.
Ada beberapa hal yang harus di perhatikan dalam menyukseskan
pendidikan karakter di sekolah adalah memahami hakikat pendidikan
karakter dengan baik. Hal ini penting, karena karakter bergerak dari
kesadaran, pemahaman, kepedulian, komitmen dan manuju tindakan
demikian yang dinyatakan Mulyasa (2011:14). Oleh karena itu
keberhasilan pendidikan karakter di sekolah sangat bergantung pada ada
tidaknya kesadaran, pemahaman, kepedulian dan komitmen dari semua
warga sekolah terhadap semua penyelenggaraan pendidikan karakter
tersebut.
4. Nilai-nilai Karakter
Banyak nilai karakter yang dapat menjadi perilaku/karakter dari
berbagai pihak. Macam-macam nilai yang di perlukan dinilai semua
penting. Penerapan karakter di sekolah memiliki identifikasi nilai-nilai
yang akan di terapkan khususnya pada saat proses belajar mengajar
7
berlangsung. Peran guru sangat penting dalam penerapan pendidikan
karakter, banyak guru telah gagal dalam menumbuhkan karakter anak
didiknya, disebabkan seorang guru yang tidak mampu memperlihatkan dan
menunjukkan karakter sebagai seorang yang patut didengar dan diikuti.
Sebagai seorang guru tidak hanya sekedar menyampaikan materi ajar
kepada siswa. Namun, yang lebih mendasar dan mutlak adalah bagaimana
seorang guru dapat menjadi inspirasi dan suri tauladan yang dapat merubah
karakter anak didiknya menjadi manusia yang mengenal potensi dan
karakternya sebagai makhluk Tuhan dan sosial.
Pada saat di sekolah khususnya pada waktu proses belajar mengajar
berlangsung karakter yang diterapkan mencerminkan kegiatan yang
dilakukan. Nilai-nilai karakter perlu dijabarkan sehingga diperoleh
deskripsinya. Deskripsi berguna sebagai batasan atau tolok ukur
ketercapain pelaksanaan nilai-nilai karakter di sekolah.
D. Pengertian Anak
Anak adalah manusia yang masih kecil (Kamus besar bahasa Indonesia, 41).
Anak adalah makhluk sosial seperti juga orang dewasa. Anak membutuhkan orang
lain untuk dapat membantu mengembangkan kemampuannya, karena anak lahir
dengan segala kelemahan sehingga tanpa orang lain anak tidak mungkin dapat
mencapai taraf kemanusiaan yang normal. Dalam konsep ilmu psikolgi anak, yang
dimaksud dengan anak adalah mereka yang sedang berada dalam perkembangan
masa prenatal, lahir, bayi, atitama (anak tiga tahun pertama), alitama (anak lima
tahun pertama), dan anak tengah (usia 6-12 th).
Anak adalah keturunan yang kedua atau manusia masih kecil. Perilaku anak
pada dasarnya merupakan akumulasi dari proses pembelajaran dan pengalaaman
yang diperoleh dari keluarga maupun lingkungan pergaulannya. Anak mempunyai
hak didalam kehidupannya.
Menurut Jhon Locke (dalam Gunarsa, 1986) anak adalah pribadi yang masih
bersih dan peka terhadap rangsangan-rangsangan yang berasal dari lingkungan.
Haditono (dalam Damayanti, 1992), berpendapat anaka adalah makhluk yang
membutuhkan pemeliharaan, kasih sayang dan tempat bagi perkembangannya.
8
Selain itu anak merupakan bagian dari keluarga, dan memberi kesempatan bagi
anak untuk belajar tingkah laku yang penting untuk perkembangannya yang cukup
baik dalam kehidupan bersama.
E. Aspek-aspek yang mempengaruhi perkembangan karakter Anak
Makna perkembangan pada seseorang anak adalah terjadinya perubahan
yang bersifat terus menerus dari keadaan sederhana kekeadaan yang lebih lengkap,
lebih kompleks dan lebih berdeferensiasi (Berk, 2003). Perkembangan fisik yaitu
perubahan dalam ukuran tubuh, proposi anggota badan, tampang dan perubahan
dalam fungsi-fungsi dari system tubuh seperti perkembangan otak, persepsi dan
gerak (motorik), serta kesehatan.
Perkembangan kognitif yaitu perubahan yang bervariasi dalam proses
berpikir dalam kecerdasaan termasuk didalamnya rentang perhatian, daya ingat,
kemampuan belajar, pemecahan masalah, imajinasi, kreativitas, dan keunikan
dalam menyatakan sesuatu dengan menggunakan bahasa. Perkembangan social
emosional yaitu perkembangan komunikasi secara emosional, memahami diri
sendiri, kemampuan untuk memahami perasaan orang lain, pengetahuan tentang
orang lain keterampilan dalam berhungan dengan orang lain, menjalin
persahabatan, dan pengertian tentang moral.
Harus dipahami bahwa ketiga aspek perkembangan itu merupakan satu
kesatuan yang utuh, tidak terpiasahkan satu sama lain. Setiap aspek perkembangan
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh aspek lainnya. Sebagai contoh perkembangan
fisik seorang anak meraih, duduk, merangkak dan berjalan sangat mempengaruhi
terhadap perkembangan kognitif anak yaitu dalam memahami lingkungan sekitar di
mana ia berada. Ketika seorang anak mencapai tingkat perkembangan tertentu
berpikir (kognitif) dan lebih terampil dalam bertindak, maka akan mendapat respon
dan stimulasi lebih banyak dari orang dewasa, seperti dalam melakukan permainan,
peercakapan dan berkomunikasi sehingga anak dapat mencapai keterampilan baru
(aspek social-emosional). Hal seperti ini memperkaya pengalaman dan pada
gilirannya dapat mendorong berkembangnya secara menyeluruh. Dengan kata lain
perkembangan itu terjadi secara sendiri-sendiri.
9
Dalam perkembangannya jiwa anak sering meniru pada usia 5 tahun. Pada
dasarnya bersifat meniru (imitatif) dimana mereka mempunyai kecendurungan yang
kuat untuk meniru sesuatu terlepas dari persoalan apakah yang ditiru baik atau tidak.
F. Karakteristik siswa Sekolah Dasar
Siswa SD adalah sekelompok siswa yang berusia sekitar 6/7-12/13 tahun
yang sedang berada pada tahap perkembangan masa kanak-kanak akhir yang
merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak awal ke masa remaja awal. Pada
masa ini ada berbagai tugas berbagai tugas perkembangan yang harus dikuasai dan
dilaksanakan oleh siswa-siswa tersebut agar dapat memasuki masa perkembangan
selanjutnya dengan berhasil.
Tugas-tugas perkembangan dengan siswa SD adalah sebagai berikut:
1. Menanamkan dan membina kebiasaan dan sikap dalam beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengembangkan keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan
berhitung.
3. Mengembangkan konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan sehari-hari.
4. Belajar bergaul dan bekerja dengan kelompok sebaya.
5. Belajar menjadi pribadi yang mandiri.
6. Mempelajari keterampilan fisik sederhana yang diperlukan baik untuk
permainan maupun kehidupan.
7. Mengembangkan kata hati, moral, dan nilai-nilai sebagai pedoman perilaku.
8. Membina hidup sehat, untuk diri sendiri dan lingkungan.
9. Belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelaminnya.
10. Mengembangkan sikap terhadap kelompok dan lembaga-lembaga sosial.
11. Mengembangkan pemahaman dan sikap awal untuk perencanaan masa
depan. (Depdiknas, 2002)
10
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif,
yaitu penelitian yang berusaha untuk mendeskripsikan suatu gejala peristiwa atau
kejadian secara sistematis dan akurat mengenai sifat-sifat populasi atau daerah
tertentu (Nurul Zuriyah, 2007:47). Penelitian bersifat kualitatif yaitu penelitian
yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, secara holistic dengan
cara deskripsi dalam bentuk kata-kata atau bahasa pada suatu konteks khusus yang
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moloeng, 2010:6).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Bangkinang Kota pada kelas tinggi,
yaitu siswa-siswi kelas 4, kelas 5 dan kelas 6. Waktu penelitian akan dilakukan pada
semester ganjil tahun ajaran 2016/2017.
C. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu metode yang bersifat
memaparkan sejelas-jelasnya tentang objek yang diteliti, serta menggambarkan
data secara keseluruhan, sistematis, dan akurat. Oleh sebab itu, data yang dihasilkan
atau yang dicatat adalah data yang sifatnya potret seperti apa adanya. Hal ini sesuai
dengan pendapat Ratna (2006:53) yang menyatakan bahwa metode deskriptif
analitik dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul
dengan analisis. Analisis yang dilakukan menggunakan landasan teori yang dipakai,
kemudian dianalisis dan diinterpretasikan sesuai dengan kajian teori sehingga hasil
penelitian nantinya dapat menguraikan permasalahan yang diteliti secara
objektivitas, sistematis berdasarkan teori-teori yang penulis pergunakan.
D. Subjek Penelitian
Pengambilan subjek mengikuti ukuruan Suharsimi Arikunto (1998:121), yaitu bila
subjeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitian
11
merupakan penelitian populasi dan jika jumlahnya lebih dari 100, dapat diambil
antara 10-15%, 20-25% atau lebih.
Berdasarkan ukuran di atas maka penulis menetapkan besarnya subjek dalam
penelitian ini yaitu 25% dari 440 siswa. Dengan demikian maka besarnya subjek
penelitian adalah:
Berdasarkan pada ketentuan di atas subjek yang diambil dalam penelitian ini adalah
110 siswa dari 440 siswa di kelas tinggi Sekolah Dasar Bangkinang Kota Tahun
Ajaran 2016/2017.
E. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu persiapan penelitian dan
pengambilan data. Sehingga secara umum teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah: a. Kuesioner
Digunakan untuk mengumpulkan data primer dengan mengajukan pertanyaan
kepada anak yang gemar menonton sinetron tayangan televisi mengenai
permasalahnnya dalam penelitian berisikan indikator-indikator penelitian.
b. Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan metode yang digunakan dengan mencari data
melalui peninggalan tertulis seperti arsip dan termasuk juga buku-buku tentang
pendapat teori dan lain-lain yang yang berhubungan dengan masalah penelitian
(Margono,2000:181)
c. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengadakan tanya jawab baik secara langsung maupun tidak
langsung dengan sumber data (Nana Sujana, 2008:68). Metode wawancara
digunakan untuk melengkapi data tentang pengaruh tayangan televisi terhadap
perilaku siswa tersebut.
F. Analisis Data Penelitian
Dalam menganilisa hasil penelitian digunakan analisa kunatitatif yaitu
anlisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud angka, dengan cara
12
menjumlahkan, mengklafikasikan, mentabulasikan dan selanjutnya dilakukan
perhitungan dengan menggunakan data statistik.
Dalam pengelohan data, penulis menggunakan teknik sebagai berikut:
1. Editing, yaitu memeriksa kelengkapan dan pengisian angket atau kuesioner
yang berhasil dikumpulkan.
2. Skoring, yaitu memberikan nilai pada setiap jawaban angket.
3. Tabulating, yaitu mentabulasi data jawaban yang berhasil dikumpulkan ke
dalam tabel yang telah disediakan.
Setelah pengumpulan data dilakukan, maka tahap berikutnya data tersebut di
anlisa dengan anlisa kuantitatif secara deskriftif analisis yang sebelumnya telah
ditentukan prosentasenya dengan menggunakan rumus distribusi frekuensi:
Rumus :
Keterangan:
P = Presentase
F = Frekuensi
N = Banyaknya Responden
rxy
keterangan :
rxy : Angka Indeks korelasi “r” Product moment
N : Number of cases
∑XY : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y
∑X : Jumlah seluruh skor X
13
∑Y : Jumlah seluruh skor
14
- Menguji kebenaran dari hipotesa yang telah dirumuskan dengan
jalan membandingkan besarnya “r” product moment dengan “r”
yang tercantum dalam table (r1) baik pada taraf signifikansi 1%
maupun 5% nama terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db)
atau Degrees or Freedomnya (df).
Rumusnya : df = N- nr Keterangan
:
df : degree of freedom (derajat bebas)
N : Jumlah subjek penelitian (sampel)
nr : Jumlah variabel
Jika r hitung lebih besar dari table maka korelasi dianggap signifikan atau Ho
ditolak dan Ha diterima, namun jika hasilr penghitungan lebih kecil dari table nilai
maka korelasi tidak signifikan.
KD = r2 x 100%
Keterangan :
Table 14.2 Format Ringkasan Anggaran Biaya Penelirian Dosen Muda Diajukan
15
1 Gaji dan Upah 3.645.000
2 Bahan Habis Pakai dan Peralatan 13.455.000
3 Perjalanan 4.500.000
4 Sewa 1.750.000
Jumlah 23.350.000
DAFTAR PUSTAKA
16
Berkowitz, L.2003. Emotional Behavior: Mengenali Perilaku dan Tindakan
Kekerasan di lingkungan sekitar kita dan cara penanggulanggannya. Buku
kesatu. Alih bahasa: Hartini Woro, Jakarta.
Depdiknas, 2005. Kamus besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.
Depdiknas, 2002.Pengembangan Kecerdasaan Emosional Siswa, Jakarta.
Fahirah, Siti An-An. 2006. “Pengaruh Sinetron Religi Terhadap Sikap
Keberagaman Siswa”.
Margono. 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Mulyasa. 2011. Manajemen pendidikan Karakter. Jakarta : Bumi Aksara
Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.Soemanto, Wasty. 2006. Psikologi Pendidikan Landasan
Kerja Pemimpin Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Sudijono, Anas. 2001. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers.
Sudjana.1996. Metode Statistik, Bandung : Tarsito.
17
Honor Honor/Jam Waktu Minggu Honor
(Rp) pertahun
(jam/
minggu)
18
Publikasi Jurnal 1 paket 2.500.000 2.500.000
Jurnal
3. Perjalanan
Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Harga (Rp)
Pemakain
19
1. Mufarizuddin, STKIP Pend. Guru 3 Jam/ Perencanaan,
M.Pd Pahlawan Sekolah Minggu Identifikasi,
Tuanku Dasar Pengumpulan Data,
Tambusai Analisa data dan
Riau menyusun
penelitian
2. Moh. STKIP Pend. Anak 3 Jam/ Pengumpulan data,
Fauziddin, Pahlawan Usia Dini Minggu Identifikasi dan
M.Pd. menganalisis data
Tuanku
Tambusai
Riau
20
6 Tempat dan Tanggal Lahir Binjai, 27 Mei 1989
7 E-mail Zuddin.unimed@gmail.com
8 No Telepon/ Hp 082165028412
9 Alamat Kantor Jl.Tuanku Tambusai No.23 Bangkinang
Kampar- Riau
10 NoTelpon/ Fax (0762) 21677, Fax (0762) 21677
11 Lulusan yang telah dihasilkan SI = 6 orang, S2 = - orang
12 Mata Kuliah yang diampu 1. Pendidikan kewaganegaraan
2. Pendidikan PKn SD
3. Kurikulum dan Pembelajaran
B. Riwayat Pendidikan
S-I S-2 S-3
Riwayat Perguruan Tinggi Universitas Universitas Negri -
Negeri Medan Medan
Bidang Ilmu Pendidikan Guru Pendidikan Guru -
Sekolah Dasar Sekolah Dasar
Tahun Masuk - Lulus 2007-2011 2012-2014 -
Judul Meningkatkan Peningkatan Hasil -
Skripsi/Tesis/Disertasi Aktivitas Belajar Belajar PPKn dengan
Siswa dengan Menggunakan Strategi
Menggunakan Pembelajaran Index
Alat Peraga Pada Card Match (ICM) di
Pelajaran IPA di kelas IV MIS Ikhwanul
Kelas V SD Mukminin Binjai
Negeri 020259 Tahun Ajaran
Binjai Timur T.A. 2014/2015
2010/2011
Nama 1. Tamba 1. Dr. Denny -
Pembimbing/Promotor Ritongga, Setiawan, M.Si.
M.Pd. 2. Dr. Evi Eviyanti,
M.Pd.
21
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam Biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Usulan Dosen Muda.
22
8. No. Telepon/Hp 082285580676
9. Alamat Kantor Jl. Tuanku Tambusai No. 23 Bangkinang
Kampar-Riau
10. No. Telepon/Faks (0762) 21677, Fax (0762) 21677
11. Lulusan yang Telah S1 = - orang, S2 = - orang
Dihasilkan
12. Mata Kuliah yang Diampu 1. Bermain dan permainan PAUD
2. Psikologi perkembangan
3. Perkembangan anak usia dini
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan STAI Hasanuddin Pare Universitas
Tinggi Pendidikan
Indonesia
Bidang Ilmu PAI Pendidikan Dasar
Tahun Masuk-Lulus 1994-2001 2007-2009
Judul Skripsi / Tesis Perenaan Pendidikan Agama Pembelajaran
/ Disertasi terhadap minat belajar Agama Agama Islam
Islam di SLTP Islam Kepung melalui bermain
Kecamatan Kepung pada Anak Usia
Kabupaten Kediri Dini (Study Kasus
di TK IT Nurul
Islam Pare
kabupaten Kediri
Jawa Timur)
Nama Pembimbing 1. Drs. Halimi Syamsuri, 1. Prof. Dr.
M.Ag Udin
2. Drs. Harun Kusaijin, Syaefuddin
M.Fil.I Saud, Phd.
2. Prof. Dr. Sofian
Sauri
23
No Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Waktu dan
Seminar Ilmiah Tempat
1 - - -
Semua data yang sayaisikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Dosen Pemula.
24
25