Anda di halaman 1dari 6

46

BAB IV
HASIL PENGAMATAN

Kegiatan penambangan batugamping di kuari Nusakambangan meliputi kegiatan


pembongkaran batugamping dari batuan induk, pemuatan hasil pembongkaran
batugamping ke dalam truk yang kemudian diangkut menuju alat peremuk batuan
(crusher), lalu dari crusher dimuat ke dalam tongkang untuk selanjutnya diangkut
menuju pabrik pengolahan (telah diuraikan di dalam bab II). Pada bab ini akan
membahas hasil pengamatan dari kegiatan pembongkaran batugamping menggunakan
pemboran dan peledakan di kuari VIII Barat.

4.1. Pemboran
4.1.1. Alat Bor
Kegiatan pemboran untuk pembuatan lubang tembak digunakan untuk
membongkar batugamping yang bersifat relatif keras. Alat bor yang digunakan
adalah Atlas Copco ROC F 7-10 yang bekerja secara rotari – perkusif. Mata bor yang
digunakan adalah button bit berdiameter 3,5 inchi, dengan panjang batang bor 7,4
meter.

4.1.2. Arah dan Pola Pemboran


Arah pemboran yang diterapkan pada kuari Nusakambangan adalah arah
pemboran miring dengan sudut 70° terhadap bidang horizontal. Hal ini bertujuan
untuk mendapatkan jenjang yang lebih baik dan relatif stabil. Sedangkan pola
pemboran yang digunakan adalah pola pemboran selang – seling (staggered pattern).

4.1.3. Volume Setara


Volume setara adalah suatu nilai yang menyatakan ukuran volume batuan yang
berhasil diledakkan untuk setiap meter kedalaman lubang bor. Dinyatakan dalam
47

satuan m3/m. Dari hasil perhitungan didapat volume setara pemboran sebesar 7,92
m3/m (lampiran C).

4.2. Peledakan
4.2.1. Geometri Peledakan
Geometri peledakan meliputi ukuran burden, spasi, stemming, subdrilling,
tinggi jenjang, kedalaman lubang tembak, dan kolom isian lubang ledak. Lubang
ledak yang diterapkan pada kuari Nusakambangan adalah lubang ledak miring,
dengan sudut 70º terhadap bidang horizontal.
Geometri peledakan yang diterapkan pada kuari VIII Barat (gambar 4.1) adalah
sebagai berikut :
- Burden (B) = 2,50 meter
- Spasi (S) = 3,50 meter
- Stemming (T) = 3,15 meter
- Subdrlling (J) = 0,22 meter
- Tinggi jenjang (L) = 5,50 meter
- Kedalaman lubang ledak (H) = 6,08 meter
- Panjang kolom isian (PC) = 2,93 meter
Geometri peledakan di lapangan dapat dilihat pada tabel 4.1.

4.2.2. Pola Peledakan dan Waktu Tunda


Pola peledakan yang diterapkan di kuari Nusakambangan adalah pola
peledakan beruntun, yaitu peledakan secara serentak untuk tiap lubang yang sebaris
dan beruntun untuk baris selanjutnya (gambar 4.2)
Untuk mengatur urutan peledakan pada tiap baris digunakan millisecond
detonator (ms), detonator yang tersedia mulai nomor 1 sampai 9 dengan perbedaan
selang waktu (delay time) untuk tiap nomor detonator sebesar 25 ms.
48

Gambar 4.1
Geometri Peledakan di Kuari VIII Barat

Tabel 4.1.
Geometri Peledakan di Kuari VIII Barat

Tanggal Jumlah B S T PC J L H Tonase


Lubang (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (ton)
25/03/2004 40 2.38 3.27 3.23 2.86 0.22 5.5 6.09 4280.43
26/03/2004 25 2.40 3.45 2.92 3.03 0.09 5.5 5.95 2846.25
29/03/2004 20 2.39 3.67 3.31 2.76 0.21 5.5 6.07 2412.11
30/03/2004 20 2.53 3.40 2.95 2.96 0.06 5.5 5.91 2365.55
31/03/2004 30 2.65 3.61 3.31 2.82 0.26 5.5 6.13 3946.18
01/04/2004 30 2.34 3.55 3.12 2.85 0.11 5.5 5.97 3426.64
02/04/2004 25 2.46 3.50 3.35 2.79 0.27 5.5 6.14 2959.69
05/04/2004 40 2.58 3.41 3.23 3.12 0.47 5.5 6.35 4838.79
06/04/2004 40 2.68 3.41 3.12 2.98 0.23 5.5 6.10 5026.34
070/4/2004 40 2.54 3.53 3.19 2.93 0.25 5.5 6.12 4931.41
08/04/2004 30 2.43 3.46 3.11 2.89 0.14 5.5 6.00 3468.22
12/04/2004 40 2.50 3.40 3.10 2.98 0.22 5.5 6.08 4675.00
13/04/2004 25 2.34 3.37 3.28 3.11 0.51 5.5 6.39 2710.74
14/04/2004 30 2.43 3.43 3.10 2.83 0.07 5.5 5.93 3438.15
15/04/2004 25 2.61 3.67 3.30 2.79 0.22 5.5 6.09 3292.68
16/04/2004 25 2.47 3.57 2.85 3.19 0.18 5.5 6.04 3031.15
19/04/2004 25 2.58 3.61 3.15 2.90 0.19 5.5 6.05 3201.62
Jumlah 510 42.31 59.31 53.62 49.79 3.71 93.50 103.41 60850.94
Rata - rata 30 2.49 3.49 3.15 2.93 0.22 5.50 6.08 3579.47
49

Gambar 4.2
Pola Peledakan dan Waktu Tunda di Kuari VIII Barat

4.2.3. Pemakaian Bahan Peledak


Bahan peledak yang digunakan adalah ANFO (Ammonium Nitrat and Fuel Oil)
dengan perbandingan berat 94,5 % Ammonium Nitrat dan 5,5 % Fuel Oil. Untuk
penguat peledakan digunakan daya gel tipe Magnum 101.
Pengisian bahan peledak pada kegiatan peledakan di kuari Nusakambangan
dilakukan dengan menggunakan packing (kantong plastik ukuran 1 kg). Dalam
pengerjaannya, daya gel, detonator yang telah terhubung dengan kabel dimasukkan
dalam plastik ukuran 1 kg bersama ANFO sebagai primer. Primer tersebut lalu
ditimbun dengan ANFO dengan takaran tertentu sesuai dengan geometri peledakan.
Setelah itu ditimbun lagi dengan stemming yang berupa material hasil pemboran
sampai lubang tertutup.
Penggunaan bahan peledak pada kuari VIII Barat rata – rata adalah sebesar 15
kg untuk setiap lubangnya. Pemakaian bahan peledak di kuari VIII Barat dapat
dilihat pada tabel 4.2.
50

Tabel 4.2
Penggunaan Bahan Peledak Tiap Blok Peledakan di Kuari VIII Barat

Bahan Peledak (Kg) Powder


Jumlah B S L Volume Tonase
Tanggal Daya Factor
Lubang (m) (m) (m) ANFO Jumlah (m3) (ton)
Gel (kg/m3)
25/03/2004 40 2.38 3.27 5.5 600 16 616 1712.17 4280.43 0.36
26/03/2004 25 2.40 3.45 5.5 375 10 385 1138.50 2846.25 0.34
29/03/2004 20 2.39 3.67 5.5 300 8 308 964.84 2412.11 0.32
30/03/2004 20 2.53 3.40 5.5 300 8 308 946.22 2365.55 0.33
31/03/2004 30 2.65 3.61 5.5 450 12 462 1578.47 3946.18 0.29
01/04/2004 30 2.34 3.55 5.5 450 12 462 1370.66 3426.64 0.34
02/04/2004 25 2.46 3.50 5.5 375 10 385 1183.88 2959.69 0.33
05/04/2004 40 2.58 3.41 5.5 600 16 616 1935.52 4838.79 0.32
06/04/2004 40 2.68 3.41 5.5 600 16 616 2010.54 5026.34 0.31
070/4/2004 40 2.54 3.53 5.5 600 16 616 1972.56 4931.41 0.31
08/04/2004 30 2.43 3.46 5.5 450 12 462 1387.29 3468.22 0.33
12/04/2004 40 2.50 3.40 5.5 600 16 616 1870.00 4675.00 0.33
13/04/2004 25 2.34 3.37 5.5 375 10 385 1084.30 2710.74 0.36
14/04/2004 30 2.43 3.43 5.5 450 12 462 1375.26 3438.15 0.34
15/04/2004 25 2.61 3.67 5.5 375 10 385 1317.07 3292.68 0.29
16/04/2004 25 2.47 3.57 5.5 375 10 385 1212.46 3031.15 0.32
19/04/2004 25 2.58 3.61 5.5 375 10 385 1280.65 3201.62 0.30
Jumlah 510 42.31 59.31 93.50 7650 204 7854 24340.38 60850.94 5.50
Rata - rata 30.00 2.49 3.49 5.50 450 12 462 1431.79 3579.47 0.32

4.2.4. Arah Peledakan


Kegiatan peledakan pada kuari VIII Barat mempunyai arah N 52° E. Pemilihan
arah peledakan di lapangan tidak memperhatikan faktor struktur geologi, seperti arah
kekar. Data pengukuran kekar batuan di kuari VIII Barat dapat dilihat pada lampiran
H. Berdasarkan pengolahan data tersebut diperoleh arah umum kekar mayor sebesar
N 118° E / 58°, dan kekar minor sebesar N 58° E / 62°.

4.2.5. Hasil Peledakan


Tingkat fragmentasi batuan hasil peledakan diharapkan sesuai dengan ukuran
mulut alat peremuk batuan, yaitu berukuran ≤ 80 cm. Berdasarkan pengamatan di
51

lapangan mengenai fragmentasi batuan hasil peledakan diperoleh bahwa prosentase


batuan hasil peledakan berukuran ≤ 80 cm adalah sebesar 81,53 % (lampiran E)
Setelah dilakukan kegiatan peledakan, sering dijumpai adanya kenampakan
pada jenjang, seperti berikut ini :
a. Batuan yang pecah melebihi batas akhir dari jenjang yang seharusnya
(overbreak).
b. Adanya sisa batuan yang menonjol pada lantai jenjang (remnant toe).
c. Adanya retakan di belakang batas jenjang setelah dilakukan peledakan
(backbreak).

Anda mungkin juga menyukai