Anda di halaman 1dari 4

ADC Analog Digital Converter

ADC (Analog Digital Converter) adalah kepanjangan dari Analog To Digital Converter yang berfungsi untuk mengubah
input analog menjadi kode – kode digital. ADC banyak digunakan sebagai Pengatur proses industri, komunikasi digital dan
rangkaian pengukuran/atau pengujian.Umumnya ADC digunakan sebagai perantara antara sensor yang kebanyakan
analog dengan sistim komputer seperti sensor suhu, cahaya, tekanan atau berat, aliran dan sebagainya kemudian diukur
dengan menggunakan sistim digital (komputer).

ATmega16 dilengkapi dengan ADC yang berfungsi untuk mengubah sinyal analog kebentuk digital. ATmega16 memiliki 8
kanal ADC yang berada pada pinA.0 sampai PinA.7. masing-masing kanal merupakan ADC 10 bit. ADC 10 bit
memungkinkan mengubah sinyal analog dengan 1023 level nilai. Misalnya tegangan maksimum dari sinyal analog yang
akan diubah kebentuk digital adalah 5 v maka setiap perubahan 1 bit merupakan representasi perubahan tegangan
sebesar 5v/1023 atau sama dengan 0,00488 (4,88mV). Representasi tegangan setiap perubahan bit selain ditentukan
oleh lebar bit ADC yang dgunakan juga dipengaruhi oleh tegangan referensinya (Vref Pin 32 ATmega16). Secara
matematis persamaanya dapat dituliskan sebagai berikut:

nBit adalah lebar bit ADC yang digunakan, Uref adalah teganagn referensinya. Misalnya ATMega16 dioperasikan pada
ADC 10 bit dan tegangan referensinya adalah 5V sehingga perubahan tegangan setiap bitnya adalah:

Jadi setiap perubahan 1 bit yang terbaca oleh mikrokontroller maka tegangan input ADC berubah sekitar 4,8 mV.
Gambar Rangkaian

Mengubah tegangan dari keluaran rangkaian pembagi teganagn menjadi data digital 10 bit

Potensiometer atau resistor variable seperti pada gambar a dapat diilustrasikan seperti pada gambar b. Resistor pada
gambar ini berfungsi sebagai pembagi tegangan yang terukur dapat diatur dengan memutar potensiometer.secara
matematis dapat dituliskan perubahan tegangan yang terukur pada Vo.

Jika Vcc = 5V dan Ra = 50KΩ dan Rb = 50KΩ maka Vo = 2.5 V. Jika tegangan Vo dihubungkan dengan ADC (0) maka akan
terbaca 2.5V/4.8mV = 512. Percobaan ini akan menampilkan hasil pembacaan tegangan dari rangkaian pembagi
tegangan ke seven segmen.

Sumber : http://www.blognazcules.com/2013/04/AnalogDigitlConverter.html#ixzz3aIcv1WPe
Analog-to-Digital Converter

Analog-to-digital converter, biasanya ditulis sebagai ADC, A/D atau A to D, merupakan piranti yang mengubah sinyal
kontinyu ke angka digital diskret. ADC merupakan piranti elektronik yang mengubah tegangan (atau arus) masukan
analog ke angka digital dari magnitude tegangan (atau arus) tersebut. Beberapa piranti non-elektronik seperti rotary
encoder juga dapat disebut sebagai ADC.

Resolusi

Resolusi dari converter menandakan nilai angka diskret yang menghasilkan range nilai analog, biasanya ditulis dalam
biner dalam bit-bit. Contoh ADC dengan resolusi 8 bit dapat mengenkode masukan analog ke 256 (28=256), yang
merepresentasikan range dari 0 sampai 255 (unsigned integer) atau dari -128 ke 127 (signed integer) tergantung pada
aplikasi.

Resolusi juga dapat didefinisikan secara elektris dan diekspresikan dalam volt. Resolusi tegangan ADC sama dengan range
pengukuran tegangan dibagi dengan jumlah interval diskret, sebagaimana ditunjukkan berikut;

Dimana Q merupakan resolusi dalam volt per step (volt per kode keluaran), E FSR merupakan skala penuh range tegangan =
VRefHi – VrefLow, M merupakan resolusi ADC dalam bit dan N merupakan jumlah interval yang diberikan oleh kode keluaran
dimana N=2M.

Contoh 1;
Range skala pengukuran = 0 sampai 10 V
Resolusi ADC adalah 12-bit, sehingga 212 = 4096 kode
Resolusi tegangan ADC adalah (10V – 0V)/4096 kode = 10V/4096 kode menghasilkan 0,00244V/kode≈2,44mV/kode.

Contoh 2;
Range skala pengukuran = -10 sampai +10 V
Resolusi ADC adalah 14-bit, sehingga 214 = 16384 kode
Resolusi tegangan ADC adalah (10V – (-10V))/16384 kode = 20V/16384 kode menghasilkan
0,00122V/kode≈1,22mV/kode.

Contoh 3;
Range skala pengukuran = 0 sampai 8 V
Resolusi ADC adalah 3-bit, sehingga 23 = 8 kode
Resolusi tegangan ADC adalah (8V – 0V))/8 kode = 8V/8 kode menghasilkan 1V/kode≈1000mV/kode.

Pada prakteknya, kode keluaran terkecil (“0” dalam unsigned) mewakili range tegangan 0,5X dari resolusi tegangan ADC
(Q) sementara kode keluaran terbesar mewakili range tegangan 1,5X resolusi tegangan ADC (maksudnya 50% lebih lebar
dari resolusi tegangan ADC. Kode N-2 semua lebarnya sama dan mewakili resolusi tegangan ADC (Q)). Misal sebagaimana
pada contoh 3, dengan 3-bit ADC yang mempunyai range 8V, masing-masing bagian N akan diwakili 1V, kecuali yang
pertama (kode ke-0) yang mempunyai lebar 0,5V dan terakhir (kode ke-7) yang mempunyai lebar 1,5V. Sehingga kode ke-
1 mempunyai range tegangan dari 0,5-1,5V, kode ke-2 mempunyai range tegangan dari 1,5-2,5V dan seterusnya. Lalu jika
sinyal masukan berada pada 3/8 dari range tegangan maka keluaran ADC adalah kode ke-3 dan seterusnya akan demikian
dengan range tegangan 2,5/8 dan 3,5/8. Hal ini disebut dengan operasi “Mid-tread” dan dapat dimodelkan secara
matematis sebagai:

Pada prakteknya, resolusi dari converter dibatasi oleh signal-to-noise ratio terbaik yang dapat dicapai untuk digitized
signal. ADC dapat menghasilkan sinyal dengan resolusi bit angka tertentu yang disebut “effective number of bits” (ENOB).
Satu resolusi bit saja dapat merubah signal-to-noise ratio dari digitized signal oleh 6dB, jika resolusi dibatasi oleh ADC.
Jika preamplifier digunakan pada konversi A/D maka amplifier akan berkontribusi pada hasil SNR (Signal-to-Noise Ratio).

https://ferrywahyu.wordpress.com/2012/01/31/analog-to-digital-converter/

http://www.analog.com/en/products/analog-to-digital-converters/ad-converters/adas1128.html#product-overview

http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/dac-digital-to-analog-convertion/

http://www.ti.com/product/ddc316

http://bangunpane.blogspot.com/2012/04/analog-input-ai-dalam-dunia.html

http://maruzar.blogspot.com/2012/09/mengubah-tegangan-220-vac-ke-24-vdc.html

http://itb-sat.blogspot.com/2011/04/konsep-awal-eps-untuk-itb-sat.html

http://akhdanazizan.com/generator-listrik

http://www.bloggerlombok.com/2011/02/rangkaian-gerbang-logika-dan-fungsinya.html

http://www.elektronikabersama.web.id/2011/05/bagaimana-tegangan-listrik-3-fase-380-v.html

http://irfan-abet.blogspot.com/2013/02/analog-to-digital-converter-adc.html

Anda mungkin juga menyukai