Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS DATA

HARI/
NO DATA MASALAH ETIOLOGI
TANGGAL
1. Senin, 30 Mei DS : Pasien mengatakan bahwa mata sebelah kiri sudah tidak Gangguan persepsi sensori Gangguan penerimaan sensori/
2016 bisa melihat. (visual, auditorik) status organ indera.
DO : Kelopak mata sebelah kiri selalu mengatup, tidak bisa
terbuka. Mata sebelah kiri lebih kecil.
Bertanya kepada pasien harus keras dan sering harus
diulang 2x.

Senin, 30 Mei DS : Pasien mengeluh nyeri yang hilang timbul di bagian Nyeri akut Agen cedera biologis
2016 pinggang kanan.
DO : VAS 3

Senin, 30 Mei DS : Pasien mengeluh sakit ketika BAB dari + 1 bulan yang Konstipasi Kebiasaan makan yang buruk
2016 lalu. Ke toilet bisa sampai 6x sehari, belum tentu bisa Asupan serat tidak cukup
BAB. Keluar BAB hanya kecil, sedikit, dan keras. Rata-rata aktivitas fisik harian
Merasa tidak tuntas. kurang dari yang dianjurkan
DO : Bising usus hiperaktif menurut usia dan jenis kelamin.

Senin, 30 Mei DS : - Resiko Jatuh Gangguan visual


2016 DO : Pasien mengalami penurunan penglihatan. Mata sebelah Gangguan mendengar
kiri buta. Pasien mengalami penurunan fungsi
pendengaran.
PERENCANAAN KEPERAWATAN

DIAGNOSA/ MASALAH
NO TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC)
KOLABORASI
. Gangguan persepsi sensori Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam, Mempertahankan fungsi optimal indera
(spesifik: visual, auditori, diharapkan pasien dapat : Penglihatan
kinestetik, gustatori, taktil dan a. Mempertahankan fungsi optimal indera. a. Simpan kacamata dan kontak lensa bersih dan berfungsi
olfaktori) b.Membangun lingkungan yang aman. b.Gunakan alat bantu tambahan
Definisi karakteristik : c. Berkomunikasi efektif. c. Tulis label obat dengan huruf besar
- Konsentrasi rendah d.Mencapai perawatan diri. d.Ajarkan klien dengan pamflet tulisan besar dan kontras
- Distorsi auditori Pendengaran
- Perubahan respon terhadap a. Lakukan tes pendengaran
stimulus b.Irigasi telinga
- Irritabilitas c. Modifikasi lingkungan
- Disorientasi waktu, tempat dan d.Saat berkomunikasi matikan televisi atau tape
orang Perasa
- Perubahan dalam kemampuan a. Lakukan oral hygiene
memecahkan masalah b.Makanan berasa dan tekstur berbeda-beda
- Perubahan pola perilaku Sentuhan
- Gangguan pola komunikasi a. Terapi sentuhan: menyisir rambut, back rub, menyentuh
- Halusinasi lengan atau bahu
- Distorsi visual b.Reposisi
c. Tekanan lembut bila sensasi berkurang
d.Linen bersih
Pembau
a. Stimulasi bau menyenangkan
b.Membaui makanan sebelum makan
c. Lingkungan bersih
d.Membangun lingkungan yang aman
Kehilangan penglihatan
a. Ambulasi
b.Jangan tinggalkan klien sendiri di tempat asing
c. Sediakan bel
d.Objek penting letakkan dekat klien
e. Pasang side rail
f. Pindahkan barang berbahaya
Mencapai perawatan diri
a. Jelaskan letak susunan makanan yang disajikan
b.Bantu klien dengan gangguan penglihatan ke kamar
mandi
c. Beri kesempatan klien melakukan ADL sendiri
PERENCANAAN KEPERAWATAN

DIAGNOSA/ MASALAH
NO TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC)
KOLABORASI
. Risiko jatuh b.d. kesulitan Fall Prevention Behavior NIC: Fall Prevention
melihat Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam, Aktivitas:
Definisi: peningkatan diharapkan pasien dapat: a. Mengindentifikasi kognitif atau kelemahan fisik klien
kerentanan untuk jatuh yang a. Klien dapat menempatkan pelindung untuk yang mungkin meningkatkan potensi untuk jatuh.
dapat menyebabkan bahaya mencegah jatuh. b.Mengidentifikasi karakterisik lingkungan yang mungkin
fisik. b.Klien dapat mengatur tinggi tempat tidur jika meningkatkan risiko untuk jatuh (seperti: lantai yang licin
diperlukan. dan tangga yang curam).
c. Klien dapat mengontrol kegelisahan. c. Menempatkan benda-benda yang mudah dijangkau oleh
d.Klien dapat menyediakan bantuan ketika bergerak. klien.
Klien dapat menggunakan prosedur berpindah yang d.Menggunakan side rails pada tempat tidur untuk
aman. mencegah jatuh.
e. Menyediakan penerangan yang adekuat untuk
meningkatkan penglihatan.
f. Mengedukasi keluarga klien mengenai faktor risiko yang
dapat menyebabkan jatuh dan bagaimana untuk
mengurangi risiko tersebut.
g.Membantu klien yang tidak kokoh dalam berdiri dengan
ambulasi.
PERENCANAAN KEPERAWATAN

DIAGNOSA/ MASALAH
NO TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC)
KOLABORASI
. Nyeri akut b.d agen injury Kontrol nyeri Manajemen nyeri
(biologis, zat kimia, fisik, Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam, Aktivitas:
psikologis) diharapkan pasien dapat : a. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
Definisi: a. Klien dapat menggambarkan faktor penyebab. meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
Pengalaman sensori dan b.Klien mengenali onset nyeri. intensitas, dan faktor pencetus nyeri.
emosional yang tidak c. Klien dapat melakukan tindakan pencegahan nyeri b.Menggunakan komunikasi terapeutik untuk mengkaji
menyenangkan yang muncul pengalaman dan respon klien terhadap nyeri.
akibat kerusakan jaringan yang c. Mengeksplor pengetahuan dan kepercayaan klien tentang
aktual atau potensial atau nyeri.
digambarkan dalam hal d.Menentukan dampak pengalaman nyeri terhadap kualitas
kerusakan sedemikian rupa hidup (seperti tidur, aktivitas, pekerjaan dan tanggung
(Internasional Association for jawab).
the Study of Pain), awitan yang e. Mengkontrol faktor lingkungan yang mungkin dapat
tiba-tiba atau lambat dari memyebabkan ketidaknyaman klien (seperti suhu
intensitas ringan hingga berat ruangan, pencahayaan dan kebisingan).
yang dapat diantisipasi atau f. Mengurangi atau menghilangkan faktor pencetus atau
diprediksi dan berlangsung yang meningkatkan nyeri (seperti takut, lelah dan kurang
<6bulan. pengetahuan).
g.Mengajarkan teknik non farmakologi (seperti teknik
relaksasi, distraksi) sebelum, setelah, dan jika mungkin
selama nyeri, sebelum nyeri meningkat dan selama
tindakan lain untuk mengurangi nyeri.
h.Menganjurkan untuk tidur atau istirahat yang adekuat
untuk memfasilitasi pengurangan nyeri.
i. Mendorong klien untuk mendiskusikan pengalaman
nyerinya
PERENCANAAN KEPERAWATAN

DIAGNOSA/ MASALAH
NO TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC)
KOLABORASI
. Konstipasi Bowel elimination Constipation atau impaction management
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam, Aktivitas:
diharapkan pasien dapat : - Monitor tanda dan gejala konstipasi
a. Buang air besar / BAB dengan konsistensi lembek - Monitor pergerakan usus, frekuensi, konsistensi
b. Pasien menyatakan mampu mengontrol pola - Anjurkan pada pasien untuk makan buah-buahan dan
BAB serat tinggi
- Mobilisasi bertahap
- Evaluasi intake makanan dan minuman
- Kolaborasikan denga tenaga medis mengenai pemberian
laksatif, enema dan pengobatan
- Berikan pendidikan kesehatan tentang : personal
hygiene, kebiasaan diet, cairan dan makanan yang
mengandung gas, aktivitas dan kebiasaan BAB
CATATAN PERKEMBANGAN
DIAGNOSA/
MASALAH HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
KOLABORASI
Resiko Jatuh Senin, 30 Mei 2016 10.00 Mengukur TTV dan observasi KU S : Pasien mengeluh lemas
10.05 Memastikan siderails terpasang, memastikan bed O : Kesadaran CM
terkunci, dan memastikan alat bantu untuk turun Pasien tampak lemas
berada diposisinya. Pasien sering naik turun tempat tidur sendiri
10.10 Mengidentifikasi kognitif atau kelemahan fisik untuk ke toilet BAB.
pasien yang mungkin meningkatkan potensi jatuh. Terkadang pasien sendiri, tidak ada yang
Didapatkan bahwa mata sebelah kiri pasien menunggui.
mengalami kebutaan. Pasien mengalami Pasien terpasang DC
penurunan fungsi pendengaran. TTV :
10.25 Melakukan pengkajian resiko jatuh. Didapatkan S : 36,5 o C
Skor Morse 25 yang berarti resiko rendah. N : 88 x/menit
10.40 Meminta keluarga untuk tetap mengawasi pasien. TD : 133/60 mmHg
10.50 Mendekatkan minuman dan makanan ke pasien RR : 20 x/menit
agar mudah dijangkau. Belum mendapatkan terapi medikasi.
Sore mulai persiapan untuk BNO Selasa,
1/5/2016.
A : Masalah terelesaikan sebagian
P : Edukasi resiko jatuh pada pasien dan keluarga,
dan pencegahanya.
CATATAN PERKEMBANGAN

DIAGNOSA/
MASALAH HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
KOLABORASI
Resiko Jatuh Selasa, 31 Mei 10.00 Mengukur TTV dan observasi KU S : Pasien mengeluh tambah lemas karena puasa
2016 10.05 Memastikan siderails terpasang, memastikan bed untuk persiapan BNO IVP.
terkunci, dan memastikan alat bantu untuk turun O : Kesadaran CM
berada diposisinya. Pasien tampak lemas
10.10 Melakukan pengkajian resiko jatuh. Didapatkan Pasien sering naik turun tempat tidur sendiri
Skor Morse 25 yang berarti resiko rendah. untuk ke toilet BAB.
10.25 Monitor penglihatan pasien Keluarga tahu bahwa pasien memiliki resiko
10.30 Edukasi pasien dan keluarga tentang resiko jatuh jatuh, dan keluarga akan selalu menemani
dan pencegahan jatuh. pasien.
10.45 Mendekatkan minuman dan makanan ke pasien Pasien terpasang DC
agar mudah dijangkau. TTV :
S : 36,6 o C
N : 76 x/menit
TD : 124/65 mmHg
RR : 20 x/menit
Belum mendapatkan terapi medikasi.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Monitor keadaan umum pasien
CATATAN PERKEMBANGAN
DIAGNOSA/
MASALAH HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
KOLABORASI
Resiko Jatuh Rabu, 1 Juni 2016 10.00 Mengukur TTV dan observasi KU S : Pasien mengeluh lemas
10.05 Memastikan siderails terpasang, memastikan bed O : Kesadaran CM
terkunci, dan memastikan alat bantu untuk turun Pasien tampak lemas
berada diposisinya. Pasien sering naik turun tempat tidur sendiri
10.10 Melakukan pengkajian resiko jatuh. Didapatkan untuk ke toilet BAB.
Skor Morse 25 yang berarti resiko rendah. Keluarga mengawasi pasien dan menemani
10.25 Monitor penglihatan pasien pasien.
10.35 Mendekatkan minuman dan makanan ke pasien Pasien terpasang DC
agar mudah dijangkau. TTV :
S : 36,4 o C
N : 73 x/menit
TD : 108/42 mmHg
RR : 20 x/menit
Belum mendapatkan terapi medikasi.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Monitor keadaan umum pasien
CATATAN PERKEMBANGAN
DIAGNOSA/
MASALAH HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
KOLABORASI
Nyeri akut Senin, 30 Mei 2016 09.30 Mengkaji nyeri S : Pasien mengeluh nyeri pinggang kanan
Observasi ekspresi non verbal O : Kesadaran CM
Mengajarkan napas dalam Pasien tampak lemas
10.00 Mengukur TTV dan observasi KU Nyeri pada pingang kanan VAS 3, terutama
saat mau BAK dan BAB, nyeri ringan, nyeri
hilang timbul, ketikabergerak terasa nyeri.
Nyeri berkurang dengan napas dalam dan
istirahat VAS 2.
Pasien terpasang DC
TTV :
S : 36,5 o C
N : 88 x/menit
TD : 133/60 mmHg
RR : 20 x/menit
Belum mendapatkan terapi medikasi.
A : Nyeri akut. Masalah terelesaikan sebagian
P : Monitor tingkat nyeri dan manajemen nyeri
CATATAN PERKEMBANGAN
DIAGNOSA/
MASALAH HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
KOLABORASI
Nyeri akut Selasa, 31 Mei 09.30 Monitor tingkat nyeri S : Pasien mengatakan nyeri berkurang
2016 Observasi ekspresi non verbal O : Kesadaran CM
Evaluasi kemampuan pasien untuk melakukan Pasien tampak tenang
napas dalam. Pasien tampak lemas kurang bergairah.
10.00 Mengukur TTV dan observasi KU Nyeri pada pingang kanan VAS 2.
Pasien terpasang DC
TTV :
S : 36,6 o C
N : 76 x/menit
TD : 124/65 mmHg
RR : 20 x/menit
Belum mendapatkan terapi medikasi.
A : Nyeri akut. Masalah terelesaikan sebagian
P : Monitor tingkat nyeri dan manajemen nyeri
CATATAN PERKEMBANGAN
DIAGNOSA/
MASALAH HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
KOLABORASI
Nyeri akut Rabu, 1 Juni 2016 09.30 Monitor tingkat nyeri S : Pasien mengatakan nyeri berkurang
Observasi ekspresi non verbal O : Kesadaran CM
Evaluasi teknik non farmakologi Pasien tampak lebih tenang.
10.00 Mengukur TTV dan observasi KU Pasien tampak lesu kurang bergairah.
Nyeri pada pingang kanan VAS 1.
Pasien terpasang DC
TTV :
S : 36,4 o C
N : 73 x/menit
TD : 108/42 mmHg
RR : 20 x/menit
Belum mendapatkan terapi medikasi.
A : Nyeri akut. Masalah terelesaikan sebagian
P : Monitor tingkat nyeri dan manajemen nyeri
CATATAN PERKEMBANGAN
DIAGNOSA/
MASALAH HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
KOLABORASI
Konstipasi Senin, 30 Mei 2016 09.00 Mengobservasi pola BAB dan kesulitan BAB S : Pasien mengeluh sakit ketika BAB
Mengkaji intake cairan. BAB keras, kecil-kecil, tidak tuntas.
Mengkaji intake makanan. Ke toilet sampai 6x, tidak selalu bisa BAB
Mengkaji pola aktivitas O : Kesadaran CM
Menganjurkan agar pasien tidak mengejan keras Peristaltik usus hiperaktif
ketika BAB. Pasien tampak lemas
10.00 Mengukur TTV dan observasi KU Pasien terpasang DC
Kaji peristaltik usus TTV :
S : 36,5 o C
N : 88 x/menit
TD : 133/60 mmHg
RR : 20 x/menit
Belum mendapatkan terapi medikasi.
A : Masalah belum teratasi
P : Edukasi intake makanan dan intake cairan
CATATAN PERKEMBANGAN
DIAGNOSA/
MASALAH HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
KOLABORASI
Konstipasi Selasa, 31 Mei 09.00 Mengobservasi pola BAB dan kesulitan BAB S : Pasien bisa BAB lancar karena diberikan
2016 Monitor intake cairan dan intake makanan urus-urus untuk persiapan BNO IVP
(pasien puasa dan diberikan urus-urus untuk O : Kesadaran CM
persiapan BNO IVP). Peristaltik usus hiperaktif
Mengedukasi pasien dan keluarga untuk rutin Pasien tampak lemas
mengkonsumsi makanan berserat,seperti sayur Pasien terpasang DC
dan buah, serta meningkatkan intake cairan + 1,5 TTV :
sampai 2,5 lt setiap hari. S : 36,6 o C
Menganjurkan pasien untuk tidak mengejan keras N : 76 x/menit
ketika BAB. TD : 124/65 mmHg
10.00 Mengukur TTV dan observasi KU RR : 20 x/menit
Kaji peristaltik usus Belum mendapatkan terapi medikasi.
A : Masalah teratasi
P : Monitor intake cairan dan nutrisi.
CATATAN PERKEMBANGAN
DIAGNOSA/
MASALAH HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
KOLABORASI
Konstipasi Rabu, 1 Juni 2016 09.00 Mengobservasi pola BAB dan kesulitan BAB S : Pasien mengeluh BAB nya keras lagi dan
Monitor intake cairan dan intake makanan. kecil-kecil lagi.
Memotivasi pasien untuk rutin mengkonsumsi O : Kesadaran CM
makanan berserat,seperti sayur dan buah, serta Peristaltik usus hiperaktif
meningkatkan intake cairan + 1,5 sampai 2,5 lt Pasien terpasang DC
setiap hari. TTV :
Menganjurkan pasien untuk tidak mengejan keras S : 36,4 o C
ketika BAB. N : 73 x/menit
10.00 Mengukur TTV dan observasi KU TD : 108/42 mmHg
Kaji peristaltik usus RR : 20 x/menit
Belum mendapatkan terapi medikasi.
A : Masalah belum teratasi
P : Monitor intake cairan dan nutrisi.
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
obat pelancar BAB
CATATAN PERKEMBANGAN
DIAGNOSA/
MASALAH HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
KOLABORASI
Gangguan persepsi Senin, 30 Mei 2016 10.00 Mengukur TTV dan observasi KU S: Pasien mengatakan mata kiri nya tidak bisa
sensori (visual, Mengukur ketajaman penglihatan. melihat
auditori) 11.00 Mengobservasi penggunaan alat bantu untuk O : Kesadaran CM
melihat dan mendengar. Kelopak mata kiri selalu menutup, mata kiri
Mengorientasikan pasien terhadap lingkungan. tidak bisa digunakan untuk melihat.
Meletakkan barang-barang yang dibutuhkan Pasien tidak menggunakan alat bantu baca,
pasien di dekat pasien agar mudah terjangkau. kacamata hanya digunakan untuk
Meletakkan bel di dekat pasien. melindungan mata kiri dari debu.
Telinga tampak bersih
Pasien terpasang DC
TTV :
S : 36,5 o C
N : 88 x/menit
TD : 133/60 mmHg
RR : 20 x/menit
Belum mendapatkan terapi medikasi.
A : Masalah belum teratasi
P : Monitor kemampuan penglihatan dan
pendengaran
Monitor ADL pasien
CATATAN PERKEMBANGAN
DIAGNOSA/
MASALAH HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
KOLABORASI
Gangguan persepsi Selasa, 31 Mei 10.00 Mengukur TTV dan observasi KU S : Pasien mengatakan masih bisa melakukan
sensori (visual, 2016 Monitor ADL aktivitas sendiri.
auditori) 11.00 Menjaga kebersihan mata dan telinga O : Kesadaran CM
Memodifikasi lingkungan agar mudah dijangkau Mata tampak bersih
pasien : meletakkan barang-barang yang Telinga tampak bersih
dibutuhkan pasien di dekat pasien agar mudah Badan terlihat bersih
terjangkau dan meletakkan bel di dekat pasien. Pasien mampu makan sendiri
Pasien terpasang DC
TTV :
S : 36,6 o C
N : 76 x/menit
TD : 124/65 mmHg
RR : 20 x/menit
Belum mendapatkan terapi medikasi.
A : Masalah teratasi
P : Monitor kemampuan penglihatan dan
pendengaran
Monitor ADL
CATATAN PERKEMBANGAN
DIAGNOSA/
MASALAH HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
KOLABORASI
Gangguan persepsi Rabu, 1Juni 2016 10.00 Mengukur TTV dan observasi KU S : Pasien mengatakan masih bisa melakukan
sensori (visual, Monitor ADL aktivitas sendiri.
auditori) 11.00 Menjaga kebersihan mata dan telinga O : Kesadaran CM
Memodifikasi lingkungan agar mudah dijangkau Mata tampak bersih
pasien : meletakkan barang-barang yang Telinga tampak bersih
dibutuhkan pasien di dekat pasien agar mudah Badan terlihat bersih
terjangkau dan meletakkan bel di dekat pasien. Pasien mampu makan sendiri
Pasien terpasang DC
TTV :
S : 36,4 o C
N : 73 x/menit
TD : 108/42 mmHg
RR : 20 x/menit
Belum mendapatkan terapi medikasi.
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan monitor kemampuan penglihatan
dan pendengaran.

Anda mungkin juga menyukai