Anda di halaman 1dari 18

TUGAS SENI TARI

15 TARIAN JAWA TENGAH

Disusun Oleh :

Nama : Muhammad Rio Saputro


Nomer : 21
Kelas : IX E
Pembimbing : Herlina Sri Utami, S.Pd

SMP NEGERI I EROMOKO


TAHUN PELAJARAN 2017 / 2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat, sehingga saya
dapat menyelesaikan penyusunan Laporan ini dalam bentuk maupun isinya yang
mungkin sangat sederhana.

Laporan ini berisikan tentang pengertian seni budaya dan pengertian seni tari,
musik, teater dan seni rupa serta cabang seni rupa yaitu seni rupa murni dan
terapan. Semoga Laporan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi
para pembaca.

Laporan ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
Laporan ini.

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul …………………………………………………… i


Kata Pengantar …………………………………………………… ii
Daftar Isi …………………………………………………………. Iii

Tarian Tradisional Daerah Jawa Tengah

1. Tari Bedhaya Ketawang …………………………………. 1


2. Tari Gambyong …………………………………………… 2
3. Tari Bondan Payung ……………………………………… 3
4. Tari Serimpi ……………………………………………… 4
5. Tari Beksan Wireng ………………………………………. 5
6. Tari Ebeg ………………………………………………….. 6
7. Tari Kethek Ogleng ……………………………………….. 7
8. Tari Sintren ……………………………………………….. 8
9. Tari Jlantur ……………………………………………….. 9
10. Tari Prawiroguno ………………………………………… 10
11. Tari Ronggeng ……………………………………………. 11
12. Tari Angsa ………………………………………………… 12
13. Tari Bambang Cakil ……………………………………… 13
14. Tari Kukila ……………………………………………….. 14
15. Tari Topeng Ireng ………………………………………… 15

iii
TARIAN TRADISIONAL DAERAH JAWA TENGAH

1. Tari Bedhaya Ketawang

Tari Bedhayang Ketawang yaitu mengandung arti disetiap masing-masing kata,


yaitu “bedhaya” yang artinya penari wanita dan “ketawang” artinya langit.
Apabila disatukan Bedhaya Ketawang mengandung sebuah arti penari wanita
dari istana langit.

Tarian ini disajikan untuk acara resmi saja, yang tujuannya untuk menghibur.
Sejarahnya , tarian Bedhaya Ketawang ini menceritakan tentang hubungan Ratu
Kidul yang biasa kita kenal dengan Roro Kidul.

Menurut kepercayaan warga setempat, apabila ada yang menarikan tarian ini,
maka Kanjeng Ratu Kidul atau Nyi Roro Kidul akan menghadiri tarian tersebut
dan akan ikut menari juga.

Biasanya tarian Bedhaya Ketawang ini ditarikan oleh 9 orang wanita, dimana
jumlah sembilan ini melambangkan Wali Songo, ada juga yang bilang 9 ini
ialah sebagai arah mata angin.

Busana yang dipakai penari Bedhaya Ketawang biasanya mengenakan pakaian


(busana) pengantin adat Jawa, yakni dimana para penari mengenakan gelung
besar, serta aksesoris-aksesoris Jawa yang berupa centhung, sisir jeram saajar,
tiba dhadha, garudha mungkur, dan cundhuk mentul. Para penari juga
diusahakan saat menarikan tarian Bedhaya Ketawang tidak dalam keadaan haid.

Dan musik yang dimainkan untuk mengiringi tarian Bedhaya Ketawang ini
biasanya Gending Ketawang Gedge, atau dengan menggunakan musik gamelan.

1
2. Tari Gambyong

Tari Gambyong ini berasal dari daerah Surakarta. Pada awalnya, tarian ini
hanya sebuah tarian rakyak dan diadakan saat memasuki musim panen padi.
Sedangkan untuk saat ini tarian tersebut diadakan ketika acara sakral dan
sebagai penghormatan pada tamu.

Dan sejarah nama Gambyong ini diambil dari salah satu penari jaman dulu,
dimana penari tersebut mempunyai suara yang merdu dan tubuh yang lentur,
dengan kedua bakat tersebut Gambyong yang mempunyai nama lengkap Sri
Gambyong cepat terkenal dan bisa memikat banyak orang.

Hingga pada akhirnya nama penari tersebut terdengar ketelinga Sunan Paku
Buono IV, dan membuat Sri Gambyong diundang untuk menari didalam istana.
Sri Gambyong pun berhasil memikat orang-orang yang berada di dalam Istana,
hingga pada akhirnya tariannya pun dipelajari dan dikembangkan sampai
dinobatkan sbagai tarian khas Istana.

Sedangkan untuk jumlah penari tidak disyaratkan, akan tetapi untuk kostum
atau busana yang biasa digunakan ialah kostum kemben yang sebahu dilengkapi
dengan selendang. Pada dasarnya tarian Gambyong ini sangat identik dengan
warna kuning dan hijau. Akan tetapi seiring berkembangnya zaman, warna pun
tidak menjadi patokan.

Dan musik pengiring tarian ini biasanya gamelan yaitu seperti Gong, Kenong,
Gambang dan Kendang.

2
3. Tari Bondan Payung

Tari Bondan Payung berasal dari Surakarta. Tarian Bondan Payung ini
menceritakan tentang seorang ibu yang menyayangi anaknya. Sehingga
tariannya pun terbilang cukup simpel. Ciri khas tarian Bondan Payung ini ialah
para penari yang selalu membawa payung, boneka bayi serta kendi.

Pada zaman dulu tari Bondan Payung ini harus ditarikan oleh para kembang
desa, yang bertujuan untuk menunjukan jati dirinya. Dan gerakan tarian Bondan
Payung pun tidak rumit hingga datang pada sebuah sesi menegangkan saat
penari tersebut menaiki kendi dan yang paling sulit yaitu kendi tersebut tidak
boleh pecah.

Busana yang dikenakan untuk tarian ini ialah pakaian adat Jawa. Dan seiring
dengan zaman tari Bondan Payung pun dibagi menjadi tiga, yaitu tari Bondan
Mardisiwi, Bondan Tani dan Bondan Cindogo. Dan musik yang digunakan ialah
Gending.

3
4. Tari Serimpi

Tari Serimpi adalah tarian yang berasal dari Yogyakarta, konon katanya tari
Serimpi ini sedikit berbau Mistis. Pada awalnya tarian ini ditunjukan ketika
pengantin raja di beberapa Istana Jawa Tengah. Menurut cerita warga setempat
tarian ini bisa menghipnotis para penonton menuju kealam lain.

Meski bagaimanapun, tarian Serimpi ini bertujuan menunjukan wanita yang


sopan santun serta sangat lemah gemulai. Seiring dengan zaman tari Serimpi ini
mengalami perubahan dari segi durasi tarian dan busananya. Dan tari Serimpi
pun dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya Serimpi Genjung, Serimpi
Babul Layar, Serimpi Bondan, Serimpi Anglir Mendung, serta Serimpi
Dhempel.

Dan tarian ini biasanya ditarkan oleh 4 anggota penari wanita. Hal ini
menandakan unsur api, air, angin juga bumi. Akan tetapi seiring dengan zaman
jumlah penaripun terkadang menjadi 5 anggota penari.

Pakaian yang dikenakan untuk penari Serimpi ialah pakaian yang biasa
dikenakan pengantin putri keraton. Dan musik yang digunakan ialah Gamelan.

4
5. Tari Beksan Wireng

Tari Beksen Wireng merupakan tarian yang berasal dari Jawa Tengah dan
diciptakan oleh Prabu Amiluhur. Dan tujuan diciptakannya tarian ini untuk
menyemangati 4 prajurit perang yang ketika itu sedang berlatih. Hal tersebut
terlihat dari gerakan-gerakan para penari yang gagah perkasa sedang membawa
tombak serta tameng. Karena tarian Beksen Wireng ini memang mengandung
tema perang.

Dan seiring dengan berkembangnya zaman, tarian Beksen Wireng tersebut


terbagi menjadi 6 jenis yaitu Panji Sepuh, Panji Anem, Dhadap Kanoman,
Jemparing Ageng, Lhawung Ageng dan Dhadhap Kreta. Dan biasanya tarian ini
ditarikan oleh laki-laki dang menggunakan busana bak seorang prajurit.

5
6. Tari Ebeg atau Kuda Lumping

Tari Ebeg ialah tari yang biasa menggunakan boneka kuda. Tarian ini tidak
seperti tarian pada umumnya seperti tarian yang lemah gemulai. Tarian ini tidak
perlu belajar, karena hanya melenggak lenggok mengikuti alur musik saja.
Namun ada beberapa syarat yang harus disediakan selama pertunjukan ini,
seperti sesaji dan juga menyan. Hal ini diharuskan karena para penari Tari Ebeg
kemungkinan akan kerasukan makhluk halus dan memakan barang-barang yang
ada disekitar.

Dan musik yang melatar belakangi tarian ini ialah gamelan banyumasan, bendhe
dan gending.

6
7. Kethek Ogleng

Tarian tradisional yang selanjutnya ialah Tari Kethek Ogleng yang berasal dari
bahasa Jawa yang apabila diartikan “kethek” ialah kera. Sedang “ogleng”
diambil dari suara bunyi yang melatar belakangi tarian ini yang seperti berbunyi
Ogleeengg….. Ogleeengg…..

Dan Tari Kethek Ogleng berasal dari Wonogiri, Jawa Tengah. Asal usulnya
tarian ini menceritakan Raden Gunung Sari yang menjelma menjadi kethek atau
kera yang berusaha mengelabuhi musuhnya.

Oleh sebab itu, penarinya pun selalu bertopeng kera dan menirukan gerakan-
gerakan kera, dan tidak ada gerakan khusus untuk tarian Kethek Ogleng ini,
penarinya hanya menikmati aluran musik dan menari seperti layaknya seekor
kera. Biasanya penari Kethek Ogleng akan mengajak salah seorang penonton
untuk menari bersama.

7
8. Sintren

Sintren berasal dari Cirebon, dan menyebar keberbagai daerah sampai Jawa
Barat. Tarian ini juga berbau mistis yang menceritakan tentang kisah cinta
Sulasih dan Sulandro.

Asal muasalnya tarian ini dibuat saat Bupati Kendal menikah dengan Dewi
Rantamsari yang biasa dijuluki Dewi Lanjar. Akan tetapi pasangan itu tidak
direstui oleh Ki Bahureksi. Dan akhirnya mereka berdua berpisah, Sulandono
menjadi seorang petapa sedangkan Sulasih menjadi seorang penari. Meskipun
begitu, konon katanya mereka berdua masih bertemu dialam gaib.

Tarian Sintren ini sangat mistis sekali, bahkan sebelum pertunjukan, harus
diawali terlebih dahulu dengan Dupan atau ritual berdoa. Akan tetapi katanya,
tarian Sintren ini mulai tenggelam dan tidak lagi dipentaskan.

8
9. Tari Jlantur

Tari Jlantur ini berasal dari Boyolali dan biasanya dimainkan oleh 40 orang
penari laki-laki. Sejarahnya, ternyata tarian Jlantur ini menggambarkan
perjuangan kisah Pangeran Diponegoro yang melawan para penjajah. Dan
menurut beberapa sumber, penari Tari Jlantur ini selalu menggunakan ikat
kepala seperti gaya Tukri dengan membawa kuda tiruan.

9
10.Tari Prawiroguno

Tarian Prawiroguna ini mengandung kisah saat para penjajah yang hampir
mengalami kemunduran, dan situasai ini dijadikan ide untuk membuat sebuah
tarian yang sekarang disebut Tari Prawiroguna.

Tarian ini mempunyai tema peperangan, dan gerakan para penari seperti
seorang prajurit membawa pedang atau samurai dengan tameng berlenggok-
lenggok seakan-akan sedang bersiap-siap menyerang musuh.

10
11.Tari Ronggeng

Tari Ronggeng berasal dari Jawa, dan penciptanya ialah Endang Caturwati.
Sampai saat ini tari Ronggeng dibudayakan hingga turun temurun. Dan tema
tarian ini berbeda dengan tarian-tarian yang lainnya. Tari Ronggeng ditarikan
oleh wanita, dan gerakannya pun berkesan agresif lebih ke eksotis.

Tarian ini mempunyai ciri khas dalam gerakannya yang lebih sensual dan
pandai menarik libido para laki-laki. Dan asal muasal tari Ronggeng ini dibuat
untuk upacara meminta kesuburan tanah. Akan tetapi, karena terkait dengan
kesuburan, mengartikannya salah. Hingga akhirnya gerakan dalam tarian ini
mirip orang yang sedang bercinta. Akan tetapi seiring dengan zaman tarian
Ronggeng ini mulai dikurangi unsur eksotisnya. Dan alat musik yang melatar
belakangi tari Ronggeng ini ialah rebab dan gong.

11
12.Tari Angsa

Tari Angsa ini melambangkan keagungan seorang Dewi yang ditemani dengan
sekelompok penari angsa. Dan tari Angsa ini menjadi salah satu tarian
kebangsaan Jawa Tengah, dan sering dipertunjukan untuk acara-acara tertentu.
Dan dizaman sekarang, tarian ini sering ditarikan oleh siswa-siswa SD ketika
mereka mencapai kelulusan atau perpindahan sekolah ke SMP.

Akan tetapi ternyata Tari Angsa tidak hanya ada di Indonesia, ada beberapa
negara yang memiliki Tarian Tradisional seperti ini, hanya saja ceritanya yang
berbeda.

Tari Angsa biasanya ditarikan secara berpasangan, akan tetapi ada juga yang
sindiri sampai berlima. Dan alat musik pengiringnya yaitu gendang, gitar, dan
degung. Akan tetapi seiring dengan zaman, alat musik yang digunakan tidak
setradisional zaman dulu.

12
13.Tari Bambangan Cakil

Tarian ini diadobsi dari salah satu adegan didalam cerita pewayangan. Adegan
yang diadobsi yaitu adegan perang kembang, yang menceritakan peperangan
antara para kesatria dan raksasa. Tari Bambangan Cakil menceritakan sebuah
peperangan antara kebaikan dan kejahatan. Kedua sifat ini digambarkan dalam
gerakan tari tokoh dalam tarian ini. Dimana kebaikan yang ada pada tokoh
kesatria digambarkan dengan gerakan yang bersifat halus serta lemah lembut.
Sementara kejahatan pada tokoh raksasa digambarkan dengan gerakan yang
bersifat kasar serta beringas. Tokoh dalam pewayangan yang digunakan dalam
tarian ini ialah Arjuna sebagai Kesatria, dan Cakil sebagai raksasa. Tari
Bambangan Cakil ini mengandung nilai filosofi yang tinggi dimana kejahatan
dan juga keangkaramurkaan akan selalu kalah dengan kebaikan. Selengkapnya
tentang tari bambangan cakil dapat anda lihat pada artikel berjudul "Tari
Bambangan Cakil, Tarian Tradisional Dari Provinsi Jawa Tengah".

14.Tari Kukila

13
Tari Kukila merupakan tarian tradisional yang menggambarkan gerak-gerik
burung. Baik irama ataupun ragam gerak yang dinamis dan juga lincah disusun
untuk menggambarkan hinggap, kegesitannya dalam meluncur, dan kembali
terbang. Tari Kukila adalah salah satu dari sekian banyak tarian tradisonal yang
pada gerakannya diambil dari tingkah laku binatang. Selengkapnya tentang tari
kukila dapat anda lihat pada artikel berjudul "Tari Kukila, Tarian Tradisional
Gerak-Gerik Burung".

14
15.Tari Topeng Ireng

Tari Topeng Ireng merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari
Borobudur, Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Kesenian tradisional ini pada
awalnya berkembang di lereng Gunung Merapi Merbabu sejak zaman Belanda.
Di zaman itu Pemerintah Belanda sempat melarang masyarakat untuk berlatih
silat, sehingga munculah gerakan silat dalam bentuk sebuah tari-tarian yang
juga diiringi oleh gamelan.

Nama Topeng Ireng pada tarian ini sendiri berasal dari kata "Toto Lempeng
Irama Kenceng", dimana kata Toto artinya adalah menata, Lempeng adalah
lurus, Irama adalah nada, dan kenceng adalah keras. Tarian yang intinya
memberikan nasihat tentang kebaikan hidup, pada perkembangan di zaman itu
juga menjadi salah satu sarana untuk menyebarkan ajaran agama Islam.
Selengkapnya tentang tari topeng ireng dapat anda lihat pada artikel berjudul
"Tari Topeng Ireng, Tarian Tradisional Dari Magelang Jawa Tengah".

15

Anda mungkin juga menyukai