PENDAHULUAN
148
Syam’ani,dkk:Cadangan Karbon Di ....................(2):148-158
bahwa potensi sumber daya alam hayati melestarikan komunitas hayati secara utuh.
dan ekosistemnya tersebut perlu Bahkan para Ahli Biologi Konservasi
dikembangkan dan dimanfaatkan bagi mengatakan konservasi pada tingkat
sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat komunitas merupakan satu- satunya cara
melalui upaya konservasi sumberdaya alam yang efektif untuk melestarikan spesies.
hayati dan ekosistemnya, sehingga tercapai Hal ini terutama mengingat dalam situasi
keseimbangan antara perlindungan, penangkaran, dan sumber pengetahuan
pengawetan dan pemanfaatan secara yang kita miliki hanya dapat
lestari. menyelamatkan sebagian kecil saja spesies
yang ada di bumi (Widhiastuti, 2008).
Keanekaragaman spesies,
ekosistem dan sumberdaya genetik Untuk mengurangi dampak
semakin menurun pada tingkat yang perubahan iklim, upaya yang dapat
membahayakan akibat kerusakan dilakukan saat ini adalah meningkatkan
lingkungan.Perkiraan tingkat kepunahan penyerapan karbon (Sedjo and Salomon,
spesies di seluruh dunia berkisar antara 1988) dan/atau menurunkan emisi karbon
100.000 setiap tahun, atau beberapa ratus (Lasco, 2004). Penurunan emisi karbon
setiap hari.Kepunahan akibat beberapa dapat dilakukan dengan: (a)
jenis tekanan dan kegiatan, terutama mempertahankan cadangan karbon yang
kerusakan habitat pada lingkungan alam telah ada dengan: mengelola hutan lindung,
yang kaya dengan keanekaragam hayati, mengendalikan deforestasi, menerapkan
seperti hutan hujan tropik dataran rendah. praktek silvikultur yang baik, mencegah
Bahkan dalam kurun waktu dua setengah degradasi lahan gambut dan memperbaiki
abad yang akan datang diperkirakan pengelolaan cadangan bahan organik
sebanyak 25% kehidupan akan hilang dari tanah, (b) meningkatkan cadangan karbon
permukaan bumi. Hal tersebut disebabkan melalui penanaman tanaman berkayu dan
oleh aktivitas manusia yang mengarah (c) mengganti bahan bakar fosil dengan
pada kerusakan habitat maupun pengalihan bahan bakar yang dapat diperbarui secara
fungsi lahan. Kondisi tersebut sangat langsung maupun tidak langsung (angin,
mengkhawatirkan karena kita ketahui biomasa, aliran air), radiasi matahari, atau
keanekaragaman hayati mempunyai aktivitas panas bumi (Lasco et al., 2004).
peranan penting sebagai penyedia bahan
Peningkatan penyerapan cadangan
makanan, obat-obatan dan berbagai
karbon dapat dilakukan dengan (a)
komoditi lain penghasil devisa negara, juga
meningkatkan pertumbuhan biomasa hutan
berperan dalam melindungi sumber air,
secara alami, (b) menambah cadangan
tanah serta berperan sebagai paru-paru
kayu pada hutan yang ada dengan
dunia dan menjaga kestabilan lingkungan
penanaman pohon atau mengurangi
(Budiman, 2004).
pemanenan kayu, dan (c) mengembangkan
Kepunahan keanekaragaman hutan dengan jenis pohon yang cepat
hayati sebagian besar karena ulah tumbuh (Sedjo and Salomon, 1988).
manusia.Kepunahan oleh alam,
Karbon yang diserap oleh tanaman
berdasarkan catatan para ahli hanya sekitar
disimpan dalam bentuk biomasa kayu,
9% dari seluruh keanekaragaman hayati
sehingga cara yang paling mudah untuk
yang ada dalam kurun waktu sejuta
meningkatkan cadangan karbon adalah
tahun.Saat ini, kepunahan
dengan menanam dan memelihara pohon
keanekaragaman hayati di daerah tropis
(Lasco et al., 2004).
akibat ulah manusia mencapai 1.000
sampai 10.000 kali laju kepunahan yang Canadell (2002), mengatakan
terjadi secara alami (Alikodra dan bahwa untuk memperoleh potensial
Syaukani, 2004 dalam Widhiastuti, penyerapan karbon yang maksimum perlu
2008).Perubahan iklim global yang terjadi ditekankan pada kegiatan peningkatan
akhir-akhir ini disebabkan karena biomasa di atas permukaan tanah bukan
terganggunya keseimbangan energi antara karbon yang ada dalam tanah, karena
bumi dan atmosfir. Keseimbangan tersebut jumlah bahan organik tanah yang relatif
dipengaruhi antara lain oleh peningkatan lebih kecil dan masa keberadaannya
gas-gas asam arang atau karbondioksida singkat.Hal ini tidak berlaku pada tanah
(CO2). gambut (van Noordwijk et al., 1997;
Paustian et al., 1997).
Untuk melestarikan
keanekaragaman hayati di suatu ekosistem Tulisan ini memaparkan studi yang
cara yang paling efektif adalah dilakukan di Kabupaten Hulu Sungai
149
Jurnal Hutan Tropis Volume 13 No. 2, Edisi September 2012
METODE PENELITIAN
150
Syam’ani,dkk:Cadangan Karbon Di ....................(2):148-158
151
Ju
JuurnalHutan
urnal HutanTrropis
T Volume
Tropis Volum
me 13 No.
1 No.
13 2 si September
2, Edis Septembber
2 2012
2012 ISSN 14
412-4645
20 17
1
14
15
10
10
5
5
1 1
0 0 0 0 0 0 0 0
0
1552
Syam’ani,dkk:Cadangan Karbon Di ....................(2):148-158
153
Jurnal Hutan Tropis Volume 13 No. 2, Edisi September 2012
anum di desa Haratai memiliki jumlah karet untuk ladang yang telah ditinggalkan.
karbon yang paling tinggi jika dibandingkan Sedangkan untuk tingkat kebun campuran,
dengan desa Loklahung dan desa Haratai jumlah karbon di desa Hulu Banyu memiliki
yaitu sebesar 10, 49 ton/ha. Untuk jumlah nilai yang sangat rendah. Ini menunjukkan
karbon pada pengelolaan lahan secara bahwa telah banyaknya kebun campuran
jurungan atau bekas ladang yang telah beralih fungsi menjadi peruntukan lain
berumur 7 – 12 tahun relatif sama pada apalagi dengan ditunjang kebijaksanaan
ketiga desa. Hal ini dikarenakan jenis dari pemerintah daerah yang mengijinkan
tumbuhan yang menyusun pada lahan adanya program kebun sawit di wilayah
jurungan relatif sama seperti kayu manis tersebut. Untuk lebih jelasnya tingkat
dan karet. Masyarakat di ketiga desa jumlah karbon pada tingkat pohon dan tiang
tersebut memiliki kebiasaan untuk dapat di lihat pada Gambar 4 dan 5.
menanam jenis pohon kayu manis dan
Hutan Kabun
Campuran
> 12 tahun
Pahumaan
Jurungan
1 – 2 tahun
7 – 12 tahun
Balukar Anum
‐ 7 tahun
160
140
120
Total Karbon (ton/ha)
100
80 Belukar anum
60 Jurungan
Kebun campuran
40
20
0
Desa Haratai Desa Desa Hulu
Loklahung Banyu
154
Syam’ani,dkk:Cadangan Karbon Di ....................(2):148-158
155
Jurnal Hutan Tropis Volume 13 No. 2, Edisi September 2012
Keterangan ;
Mg = MegaGram, ha = hektar
156
Syam’ani,dkk:Cadanga
an Karbon Di .....................(2
2):148-158
30
25
Total Karbon (Ton/Ha)
20
Belukar anum
15
Jurungan
10 Kebun camp
puran
5
0
D
Desa Haratai Desa Desa Hu
ulu
Loklahungg Banyuu
157
Jurnal Hutan Tropis Volume 13 No. 2, Edisi September 2012
KESIMPULAN
DAFTAR FUSTAKA
158