PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut WHO, rumah sakit adalah suatu bagian menyeluruh dari organisasi
diperlukan peran dari profesi perekam medis. Unit rekam medis bertugas mulai
rumah sakit yang ada di Indonesia memiliki standar pelayanan dan kualitas yang
rumah sakit harus berupaya survive di tengah persaingan yang semakin ketat
sekaligus memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut. Hal itu menjadi salah satu dasar
rumah sakit untuk memberikan pelayanan prima pada setiap jenis pelayanan
1
yang diberikan baik untuk pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap maupun
Setiap pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit berpengaruh pada tingkat
suatu produk (Aritonang, 2005). Kepuasan pelanggan yang dalam hal ini adalah
pencapaian hasil yang optimal untuk setiap pasien, terhindarnya pasien dari
serta terekam dalam suatu dokumentasi yang masuk akal (Hatta, 2008).
Kepuasan pasien di rumah sakit berkaitan erat dengan mutu pelayanan yang
Tjiptono (1997) menyatakan bahwa mutu merupakan suatu kondisi dinamis yang
atas tingkat suatu pelayanan yang baik. Tempat pendaftaran pasien rawat jalan
sakit. Beberapa hal dapat mempengaruhi mutu pelayanan petugas rekam medis
2
mempengaruhi kenyamanan pasien ketika menerima pelayanan dari petugas
pendaftaran.
Pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit kepada setiap pasien akan
ketika menerima pelayanan dan pasien puas terhadap pelayanan yang diberikan
oleh pemberi pelayanan kesehatan sehingga pada akhirnya pasien akan kembali
lagi dan menggunakan jasa rumah sakit tersebut. Oleh karena itu kepuasan
pasien harus selalu diperhatikan karena dengan demikian dapat menjadi bahan
evaluasi terutama untuk petugas rekam medis yang melayani pasien di tempat
Rumah Sakit milik Polda DIY sebagai sarana pelayanan kesehatan terhadap
seluruh Personel Polri, PNS Polri Polda DIY, dan keluarganya serta memberikan
bulan Januari 2014 rumah sakit ini mulai memberikan pelayanan untuk pasien
yang mengikuti program JKN. Kebijakan ini berdampak pada pelayanan yang
diberikan untuk pasien Personel Polri, PNS Polri, dan keluarga Polri karena jika
sebelumnya pasien yang hendak periksa hanya perlu datang kepada petugas
pendaftaran untuk mendaftar pada poli yang dituju namun dengan adanya
program JKN ini seluruh pasien yang hendak periksa baik pasien Personel Polri,
3
persyaratan sebagai peserta JKN. Selain itu terjadi perubahan manajemen pada
penggunakan sistem informasi rumah sakit yang baru. Beberapa perubahan ini
Petugas rekam medis adalah petugas yang pertama kalinya bertemu dengan
pasien di Tempat Pendaftaran Pasien, oleh karena itu tugas dari seorang
sehingga pasien merasa puas akan pelayanan yang diberikan oleh petugas
rekam medis tersebut. Petugas rekam medis harus memperhatikan hal-hal yang
tempat pendaftaran pasien rawat jalan dan tempat pendaftaran pasien rawat
inap di Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY tergabung menjadi satu sehingga
petugas rekam medis di loket tersebut melayani dua jenis pendaftaran yaitu
pendaftaran pasien rawat jalan dan pendaftaran pasien rawat inap. Selain itu
petugas juga harus menulis identitas pasien di buku register kunjungan rawat
jalan untuk pasien rawat jalan. Selain itu, dampak dari pelaksanaan sosialisasi
4
program JKN di Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY adalah petugas rekam
tepat dan lengkap atau belum. Pengecekan persyaratan peserta JKN tersebut
berlaku untuk seluruh pasien di Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY. Ada 4
jenis pasien di Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY yaitu pasien Personel Polri,
PNS Polri, keluarga Polri, dan Umum. Pasien Personel Polri adalah para
DIY. Pasien PNS Polri adalah pegawai negeri sipil yang bekerja di bawah
Polda DIY. Pasien keluarga Polri adalah pasien yang merupakan keluarga
terdekat dari anggota Polri, meliputi suami atau istri serta anaknya. Pasien
umum merupakan masyarakat umum yang bukan anggota Polri, PNS Polri, dan
kepuasan pasien baik pasien Polri maupun pasien umum di Rumah Sakit
Bhayangkara Polda DIY. Oleh karena itu, pada penelitian ini peneliti memilih
5
B. Rumusan Masalah
ini adalah ”Apakah pasien Polri dan pasien umum merasa puas terhadap
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan
pasien Polri dan pasien umum di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan di
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
sudah diberikan oleh pihak rumah sakit dan dapat digunakan pula
6
sebagai evaluasi pengambilan kebijakan terhadap peningkatan mutu
b. Bagi Peneliti
2. Manfaat Teoritis
dilakukan peneliti.
7
E. Keaslian Penelitian
jasa adalah pada dimensi Reliability 90% pasien merasa puas, dimensi
secara cross-sectional.
8
kualitatif sedangkan penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif
Cirebon”. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah dari 30 responden,
puas; 3,3% responden menyatakan cukup puas; dan tidak ada responden
tertinggi terletak pada dimensi emphaty yaitu sebesar 86,7% dan tingkat
kepuasan terendah terletak pada dimensi reliability yaitu sebesar 66,7%. Ada
perbedaan yang signifikan pada tingkat kepuasan pasien ditinjau dari jenis
pekerjaan.
dan pengumpulan data secara cross-sectional. Selain itu teknik analisis data
pada obyek penelitian, yaitu pasien rawat inap untuk penelitian Pramono
9
3. Penelitian yang dilakukan oleh Janah (2013)
penelitian ini menunjukkan dari 100 responden pasien rawat jalan non-jiwa
RSJ Grhasia DIY menyatakan 8,0% sangat puas; 57,0% puas; 22,0% cukup
puas; dan 13,0% tidak puas serta tidak ada responden yang menyatakan
sangat tidak puas. Penilaian dari tiap-tiap aspek kualitas yaitu: aspek
kenyamanan 3,70 (dari skala 1-5), aspek hubungan pasien dengan petugas
rumah sakit 3,44 (dari skala 1-5), aspek kompetensi teknis petugas 3,61 (dari
skala 1-5), dan aspek biaya 3,44 (dari skala 1-5). Tingkat kepuasan tertinggi
dan pengumpulan data secara cross-sectional. Selain itu teknik analisis data
Perbedaan lain terletak pada obyek penelitian, yaitu pasien rawat jalan non-
jiwa (umum) untuk penelitian Janah sedangkan pasien rawat jalan Polri dan
10
F. Gambaran Umum Rumah Sakit
adalah Rumah Sakit milik Polda DIY sebagai sarana pelayanan kesehatan
terhadap seluruh personel Polri, PNS Polri Polda DIY, dan keluarganya serta
Polda DIY. Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY dipimpin oleh drg. Budi
luas bangunan lama 600 m² (satu lantai), luas bangunan baru 1200 m² (dua
a. Struktur Organisasi
Bagian Renmin, Sub Bagian Binfung dan 2 Sub Bidang yaitu Sub Bidang
11
b. Tugas Pokok
a. Visi
masyarakat.
b. Misi
lingkungan.
12
3. Jenis Pelayanan
Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY saat ini telah lulus akreditasi lima
yang diberikan oleh Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY dari instalasi rawat
jalan, instalasi rawat inap, instalasi penunjang medis, dan instalasi penunjang
a) Klinik Umum
m) Fisioterapi
o) Instalasi Bedah
13
2) Instalasi pelayanan rawat inap, meliputi:
tersedia untuk rawat inap umum seluruhnya ada 51 tempat tidur dengan
pembagian :
a) 8 TT kelas I
b) 15 TT kelas II
c) 14 TT kelas III
d) 3 TT tahanan
e) 1 TT VIP
berikut :
a) 2 TT kelas I
b) 4 TT kelas II
c) 4 TT kelas III
e) 2 buah incubator
a) Pelayanan Laboratorium
b) Pelayanan Radiologi
c) Instalasi Apotek
14
d) EKG
e) USG
f) Fisioterapi
g) Ambulance
h) Mobil Jenazah
a) Koperasi
b) Masjid
c) Parkir luas
15
Tabel 1.
Performance Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY Tahun 2010, 2011, dan 2012
16