Anda di halaman 1dari 4

Implementasi Sistem ERP PT Telekomunikasi

Indonesia.

Modul Human Capital Management (HCM)

Asmanadia Istiqomah Melati Sukma 1


1
Program Studi D3 Komputerisasi Akuntansi, Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom
1
asmanadia4499@gmail.com

Bisnis Telekomunikasi merupakan bisnis yang sangat cepat


perkembangannya didalam era globalisasi seperti sekarang, Keywords : ERP, SAP, PT Telekomunikasi Indonesia.
banyak perusahaan- perusahaan telekomunikasi yang saling
berlomba untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk
kepuasaan pelanggannya . hal ini tidak lain dipengaruhi oleh I. PENDAHULUAN
lingkungan sekitar yang mengharuskan perusahaan -perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia atau yang biasa kita kenal
tersebut harus siap bergerak dengan cepat dan responsive dengan sebutan PT. Telkom merupakan perusahaan informasi
terhadap segala perubahan yang terjadi pada saat ini. Untuk dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan
dapat bergerak dengan cepat, perusahaan memerlukan sebuah
telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. PT Telkom
struktur yang ramping, akses dan penyampaian informasi yang
cepat kedalam semua unit yang ada dalam perusahaan tersebut,
merupakan salah satu perusahaan yang dimiliki oleh bangsa
selain itu perusahaan juga memerlukan sebuah integritas yang Indonesia dengan persentase saham sebesar 52,56%. Sebelum
terjalin dalam setiap divisi. bernama PT. Telekomunikasi Indonesi, PT. Telkom mempunyai
sejarah yang cukup Panjang, pada tahun 1882 didirikan sebuah
PT Telkomunikasi Indonesia dalam hal ini menerapkan badan usaha swasta penyedia jasa layanan pos dan telegraf
system ERP berbasis SAP kedalam perusahaan mereka dengan yang saat itu dikenal sebagai jawatan
tujuan untuk meningkatkan integritas-integritas antar semua PTT(Post,Telegraaf,Telefoon). Kemudian pada tahun 1961
unit yang ada. ERP juga memungkinkan PT Telekomunikasi status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan
Indonesia untuk melakukan penghematan dan perampingan Telekomunikasi, kemudian ditahun 1965 perusahaan tersebut
jumlah karyawan yang ada, sehingga menghasilkan berbagai dipecah mejadi Perusahaan Pos dan Giro dan Perusahaan
macam keuntungan berupa struktur yang lebih ramping, Negara Telekomunikasi. Pada tahun 1974 perusahaan negara
itegritas dan responsive terhadap segala bentuk perubahan yang telekomunikasi atau sering disebut PN Telekomunikasi di ubah
ada (1). Namanya menjadi Perusahaan Umum
Telekomunikasi(Perumtel) dan pada tahun 1991 Perusahaan
Kata Kunci—ERP,SAP, PT. Telekomunikasi Indonesia. Umum Telekomunkasi diubah Namanya menjadi
PT.Telekomunikasi Indonesia.
Business Telecommunications is a very fast business development ERP (Enterprise Resource Planing) merupakan suatu
in the era of globalization as now, many telecommunications teknologi system informasi yang dapat mengintegrasikan
companies are competing to provide the best service for customer informasi-informasi yang tersedia dalam suatu perusahaan dari
satisfaction. this is not influenced by the surrounding berbagai aspek sumber daya yang ada. Walau demikian ERP
environment that requires companies must be ready to move bukan hanya sekedar teknologi tetapi lebih merupakan suatu
quickly and responsive to all changes that occur at this time. In investasi.ERP adalah investasi bisnis dan juga manusia. ERP
order to move quickly, the company needs a sleek structure, dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional
access and fast delivery of information to all existing units within perusahaan karena sumberdaya yang dimiliki dapat dikelolah
the company, in addition the company also requires an integrity dan dialokasikan dengan optimal. Banyak masalah-masalah
that exists within each division.
yang terkait dengan operasional yang timbulo dalam
PT Telkomunikasi Indonesia in this case implement SAP-based
ERP system into their company with the aim to improve
perusahaan dapat diselesaikan dengan implementasi ERP,
integrity-integrity among all existing units. ERP also allows PT namun ERP tidak menjamin bahwa permasalah operasional
Telekomunikasi Indonesia to make savings and streamline the yang terjadi bisa langsung diatasi dengan system ini. Dengan
number of existing employees, resulting in various advantages menerapkan system ERP, perusahaan diharapkan dapat
such as a more streamlined structure, itegritas and responsive to melakukan proses bisnis dengan lebih efisien. Apalagi untuk
all forms of change. perusahaan dengan skala bisnis yang semakin tumbuh dan
berkembang. ERP dapat mempermudah proses penyediaan  Jalan asia-afrika
bahan baku, penyimpanan, pengadaan, distribusi, pemasaran,
penjualan, perencanaan, dan lain sebagainya., dan juga Selain bab, dapat juga ditambahkan subbab. Apabila
mengintegrasi informasi dari berbagai lokasi pabrik yang menambahkan subbab, pastikan suatu bab memiliki subbab
berbeda. Bahkan manfaat yang diperoleh dari penerapan ERP lebih dari satu. Tidak diperkenankan menambah subbab apabila
tidak hanya untuk peningkatan kinerja bisnis saat ini tetapi juga hanya satu. Antara judul bab dan subbab harus berisi tulisan
dimasa depan. Penerapan system ERP dapat mendatangkan setidaknya satu kalimat. Antar bab meiliki jarak 1 baris kosong
berbagai keuntungan bagi perusahaan, baik yang sifatnya sedangkan antara bab dengan subbab maupun antar subbab
tangible maupun non tangible. Keuntungan – keuntungan tidak memiliki baris kosong. Bab III merupakan contoh
tersebut diharapkan akan dapat menciptakan peningkatan penulisan subbab yang salah, karena tidak terdapat minimal
dalam proses bisnis dan operasional harian perusahaan yang satu kalimat antara Bab III dengan subbab A, dan subbab dari
nantinya akan dapat mendatangkan peningkatan profit dan nilai Bab III hanya satu.
perusahaan. Tetapi tidak semua perusahaan yang menerapkan A. Subbab pertama dari bab II
system ERP ini dapat memperoleh manfaat seperti yang
Penjelasan subbab pertama.
diharapkan. Sukses atau tidaknya penerapan ERP disuatu
perusahaan tidak dijamin oleh nilai investasinya yang semakin B. Subbab kedua dari bab II
mahal. Tetapi dipengaruhi oleh banyak hal antaralain dukungan Penjelasan subbab kedua.
dari manajemen dan karyawan, siap atau tidaknya kondisi
internal tersebut, training yang diadakan untuk menghadapi
system yang baru, kesesuaian system yang dipilih, dan lain
sebagainya (2). III. BAB TIGA
C. Subbab pertama dari bab III
Penjelasan subbab pertama.
II. METODE X
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
observasi. Metode observasi merupakan metode pengumpulan IV. TABEL, GAMBAR DAN RUMUS
data dengan cara terjun langsung kelapangan. Observasi yang
dilakukan adalah dengan mengunjungi salah satu perusahaan Gambar dan tabel dapat ditambahkan pada dokumen.
Telekomunikasi. Pastikan tulisan pada gambar dan tabel tersebut dapat dibaca
ketika dokumen dicetak. Tulisan yang tidak terbaca, gambar
ini adalah waktu dan tempat pelaksanaan observasi: yang tidak jelas tidak diterima dalam penulisan dokumen.
Hari,tanggal : Rabu, 29 Maret 2017 Gambar dan tabel ditulis seperti contoh, dan judul ditulis
Waktu : Pukul 09.00 s.d. selesai menggunakan fasilitas 'Captions pada Ms. Word. Tidak
Tempat : Ruang Pertemuan lantai 7 diperkenankan menuliskan judul secara manual. Pastikan
Alamat : PT. Telekomunikasi Indonesia, Jl. Japati no gambar dan tabel yang dimasukkan pada dokumen disinggung
1, Bandung 40133, Jawa Barat setidaknya satu kali. Contoh ‘Data penelitian dapat dilihat pada
Divisi : Information and Technology TABEL 1.’ Perhatikan bahwa ‘TABEL 1’ pada kalimat
Jumlah Narasumber : 2 sebelumnya harus menggunakan fasilitas cross-reference. Hal
Narasumber : ini berlaku juga untuk Gambar. Tabel dan judul tabel (demikian
1. Nama : Hikmatullah Insan Purnama juga dengan gambar) merupakan suatu kesatuan, yang tidak
Jabatan : Senior Manager of Human Capital dapat dipisahkan. Untuk itu, tabel (dan gambar) tidak dapat
Information System bersambung ke kolom atau halaman selanjutnya.
2. Hadary Mallafi
TABEL 1. TABLE STYLE
Pada bab metode penelitian, dijelaskan metode yang
digunakan, parameter yang digunakan, dan keterangan lain Table Column Head
Table
yang mendukung. Contoh, ‘Untuk mengumpulkan data pada Head Table column subhead Subhead Subhead
penelitian ini, dilakukan survey terhadap pegawai perusahaan.
Total responded sebanyak 100 orang mewakili seluruh divisi
yang ada di perusahaan. Dari 100 responden, 10% memiliki
jabatan manajer dan sisanya staff.’
Disarankan memasukkan gambar dari file dengan format
Perlu diperhatikan, penggunaan bullet dan numbering BMP atau TIFF. Tidak disarankan menmasukkan gambar
terdiri atas dua jenis, dengan nomor seperti di atas, dengan format JPG, kecuali hi resolution.
menunjukkan keterurutan suatu kejadian, atau dengan
menggunakan bullet yang menunjukkan kumpulan (tidak
berurutan). Gunakan sesuai konteks penjelasan. Contoh dengan
menggunakan bullet adalah sebagai berikut.
 Jalan telekomunikasi
 Jalan terusan buah batu
REFERENSI
Paragraf ini dihilangkan pada dokumen final. Referensi
dibuat dengan fasilitas Bibliography pada Ms. Word. Style
yang digunakan adalah IEEE. Penulisan manual tidak
diperkenankan. Type of Source harus dipilih sesuai dengan
bentuk referensi yang digunakan. Dokumen digital (pdf) yang
berbentuk buku diperlakukan seperti buku. Untuk format
penulisan (ukuran huruf dan spacing, ikuti contoh).
Gambar 1 Contoh Gambar
[1] G. Eason, B. Noble, and I.N. Sneddon, “On certain integrals of
Rumus ditulis dengan menggunakan fasilitas Equation pada Lipschitz-Hankel type involving products of Bessel fumnctions,” Phil.
Ms. Word atau Equation Editor. Tidak diperkenankan Trans. Roy. Soc. London, vol. A247, pp. 529-551, April 1955.
memasukkan rumus berupa image/gambar. Rumus diberi (references)
nomor mulai yang berurutan sesuai dengan kemunculan. Sama [2] J. Clerk Maxwell, A Treatise on Electricity and Magnetism, 3rd ed., vol.
seperti gambar dan tabel, rumus juga harus disinggung 2. Oxford: Clarendon, 1892, pp.68-73.
setidaknya satu kali dalam dokumen. Contoh penulisan rumus [3] I.S. Jacobs and C.P. Bean, “Fine particles, thin films and exchange
adalah sebagai berikut. anisotropy,” in Magnetism, vol. III, G.T. Rado and H. Suhl, Eds. New
York: Academic, 1963, pp. 271-350.
a+b=c (1) [4] K. Elissa, “Title of dokumen if known,” unpublished.
[5] R. Nicole, “Title of dokumen with only first word capitalized,” J. Name
Stand. Abbrev., in press.
[6] Y. Yorozu, M. Hirano, K. Oka, and Y. Tagawa, “Electron spectroscopy
V. PEMBAHASAN studies on magneto-optical media and plastic substrate interface,” IEEE
Bab ini berisi penjelasan atas kegiatan penelitian yang Transl. J. Magn. Japan, vol. 2, pp. 740-741, August 1987 [Digests 9th
dilakukan. Hasil pengujian yang berupa tabel (data mentah) Annual Conf. Magnetics Japan, p. 301, 1982].
dituliskan pada bab ini. Contoh, pada bab ini ditampilkan tabel [7] M. Young, The Technical Writer’s Handbook. Mill Valley, CA:
University Science, 1989.
yang berisi rekap hasil kuesioner.

VI. KESIMPULAN
Bab ini berupa naratif (penjelasan) atas hasil pengujian
yang telah dijelaskan pada bab pembahasan. Data mentah tidak
dituliskan kembali pada bab ini, melainkan arti dari data yang
telah diperoleh. Contoh, pada bab ini dijelaskan arti dari rekap
hasil kuesioner yang telah dimuat pada bab pembahasan.
Tuliskan juga dampak penelitian ini terhadap keadaan yang
terjadi sekarang (yang dituliskan pada bab pendahuluan). Jika
penelitian ini diimplementasikan, maka keadaan dapat berubah
seperti apa? Jika tidak dilakukan bagaimana?
Pada bab kesimpulan juga dituliskan kelemahan dari
penelitian ini. Jika memungkinkan ditambahkan usulan
bagaimana untuk mengatasi kelemahan tersebut. Usulan dapat
dipaparkan secara global, tidak harus detail.
Terakhir, paparkan pengembangan yang mungkin dilakukan
dari penelitian ini.

PENGHARGAAN
Bab ini hanya ada jika terdapat pihak ketiga yang berperan
dalam penelitian. Apabila pemelitian dilakukan secara mandiri,
bab ini dihilangkan. Bab ini berisi ucapan terima kasih
terhadap pihak-pihak yang telah berpartisipasi terhadap
terlaksananya penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai