PENDAHULUAN
165
ion logam Fe¬2+ dengan bantuan enzim ferrochelatase membentuk hemoglobin
(Hoffbrand dan Petit, 1987 ; Palar, 1994 ; Darmono, 1995 ; Sadikin, 2001).
Kandungan Hb normal rerata adalah 16 g / dL pada pria dan 14 g / dL pada
wanita yang semuanya terdapat pada eritrosit. Kekurangan kadar Hb dalam darah
dapat menyebabkan anemia( Ganong, 2001 ).
Praktikum pemeriksaan kadar hemoglobin darah ini menggunakan metode
Sahli yaitu berdasarkan pembentukan hematin asam. Praktikum ini perlu
dilakukan untuk mengetahui kadar hemoglobin normal di dalam darah.
166
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hemoglobin
Hemoglobin adalah suatu protein dengan Fe sebagai penyebab warna sel
darah merah, yang berfungsi untuk mengangkut oksigen ke dalam jaringan dan
mengambil gas CO2 dari jaringan ke paru-paru. Pada seorang wanita bila kadar
hemoglobin berkurang dibawah normal, maka akan mengganggu aktifitas dalam
tubuh. Suatu keadaan dimana kadar hemoglobin lebih rendah dari ahrga normal
(13 gr%) disebut sebagai anemi (Anonim, 1989).
Kadar hemoglobin minimum sebesar 10,0 gr% dan kadar hemoglobin
maksimum 12,8 gr%. (Jurnal Litbang Universitas Muhammadiyah Semarang).
Hemoglobin yang meningkat terjadi karena keadaan hemokonsentrasi akibat
dehidrasi yang menurun dipengaruhi oleh berbagai masalah klinis.
Hemoglobin adalah pigmen merah dan menyerap cahaya maksimum pada
panjang gelombang 540 nm. Jika sel darah merah dalam kosentrasi tertentu
mengalami lisis, terjadi pembebasan hemoglobin yang dapat diukur secara
spektrofotometris pada panjang gelombang ini yang konsentrasinya setara
dengan densitas optis (Ronald A. Sacher. 2004).
167
1. Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida di dalam jaringan-
jaringan tubuh.
2. Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa ke seluruh jaringan-
jaringan tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar.
3. Membawa karbondioksida dari jaringan-jaringan tubuh sebagai hasil
metabolisme ke paru-paru untuk di buang, untuk mengetahui apakah
seseorang itu kekurangan darah atau tidak, dapat diketahui dengan
pengukuran kadar hemoglobin. Penurunan kadar hemoglobin dari normal
berarti kekurangan darah yang disebut anemia.
168
2.) Hemoglobin Abnormal
a. Hemoglobin S
Jenis hemoglobin abnormal yang sering dijumpai adalah HbS. Pada HbS
posisi keenam pada rantai beta tidak ditempati oleh glutamat tetapi oleh
valin yang hidrofobik. Posisi keenam berada pada permukaan luar rantai
yang saling berkaitan yaitu tempat rantai alfa dan rantai beta bertukar-
tukar saat oksigenisasi dan deoksigenisasi.
b. Hemoglobin C
Pada HbC posisi keenam rantai beta ditempati oleh asam amino lain yaitu
lisin. Muatan positif pada lisin berinteraksi dengan gugusan bermuatan
negatif didepanya. Hemoglobin cenderung membentuk gumpalan
berbentuk roda sehingga menyebabkan eritrosit lebih kaku dan lebih
muda pecah dari pada sel normal. (Widman, Frances K. 1995 : 60)
169
globin dengan masing-masing gugus hemnya sendiri terbentuk dalam ”kantong”
untuk membangun molekul hemoglobin. (Hoffbran dan Pettit. 1987 : 8)
170
telah menetapkan batas kadar hemoglobin normal berdasarkan umur dan jenis
kelamin (WHO dalam Arisman, 2002).
Batas kadar hemoglobin (Sumber: Sopny, 2010)
Kelompok Umur Batas Nilai Hemoglobin (gr/ml)
Anak 6 bulan - 6 tahun 11,0
Anak 6 tahun - 14 tahun 12,0
Pria dewasa 13,0
Ibu hamil 11,0
Wanita dewasa 12,0
171
bagian yang merupakan cadangan. Metabolisme besi dalam tubuh terdiri dari
proses absorpsi, pengangkutan, pemanfaatan, penyimpanan dan pengeluaran.
Kadar haemoglobin dalam darah maupun kerja atau fungsi
haemoglobin yang optimal dalam tubuh dipengaruhi oleh beberapa hal
meliputi (Rindamusti,2012) :
1. Makanan atau gizi
Zat-zat gizi atau komponen gizi yang terdapat dalam makanan yang
dimakan digunakan untuk menyusun terbentuknya haemoglobin yaitu Fe
(zat besi) protein.
2. Fungsi Jantung dan paru
Jantung berfungsi memompa darah keseluruh tubuh. Dalam darah terdapat
haemoglobin yang membawa oksigen keseluruh tubuh sebagai
pembentukan energi. Sedangkan paru berfungsi untuk menghisap oksigen
dari udara luar yang kemudian disuplai ke aliran darah dengan adanya
ikatan antara haemoglobin dan paru mempengaruhi kerja jantung yang
optimal.
3. Fungsi Organ-organ Tubuh Lain
Misalnya fungsi hepar dan ginjal yang membantu dalam proses
pembentukan eritrosit dan haemoglobin.
4. Merokok
Menurut Giam,C.K dan The K.C(1993:47) merokok mengurangi
kelembaban haemoglobin membawa oksigen dari darah. Juga pengaliran
darah ke organ-organ vital dan jaringan-jaringan(seperti jantung, otak dan
otot)akan berkurang. Secara timbulnya stress terhadap organ-organ
vital,seperti jantung.
5. Penyakit Yang Menyertai
Penyakit yang di derita membutuhkan lebih banyak zat gizi dan oksigen
untuk pembentukan energi guna penyembuhan penyakit yang di derita.
172
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.2 Metode
Praktikum Uji kadar hemoglobin darah ini dilakukan dengan
menggunakan metode Sahli.
3.3.2 Bahan
Reagen HCl 0,1 N
Sampel Darah
Aquades
173
2. Mengisap sampel darah denagn pipet hemoglobin sampai garis tanda 0,02 ml.
3. Menghapus semua darah yang melekat pada ujung pipet.
4. Mengalirkan darah dari pipet ke dalam dasar tabung pengencer yang telah
diisi larutan HCl 0,1 N, dengan hati-hati jangan sampai timbul gelembung
udara.
5. Mengangkat pipet itu sedikit, lalu hisap HCl yang jernih dalam pipet 2 – 3
kali untuk membilas pipet.
6. Mencampur isi tabung sampai homogen. Masukkan ke dalam alat
pembanding, mendiamkannya selama 5 menit untuk membentuk hematin
asam.
7. Menambahkan aquades tetes demi tetes sampai warna larutan di tabung
(setelah diaduk) sama dengan warna gelas dari alat pembanding.
8. Membaca skala Hb dari yang terbaca pada skala tabung.
174
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
Pengukuran kadar hemoglobin ( Hb ) dalam darah. Ada dua cara
pengukuran kadar Hb, yaitu :
• Metode Sahli ( dengan menggunakan 0,1 N HCl )
• Metode Cyanmeth Hb-Drabkins ( menggunakan spektrofotometer )
175
Pada praktikum kali ini digunakan metode Sahli untuk mengukur kadar
Hb. Metode Sahli mengandalkan pembentukan asam hematin yang kemudian
diukur kadarnya dengan cara membandingkan warna hasil pengenceran dengan
warna standart. Pada langkah – langkah cara kerja menggunakan metode Sahli
harus dilakukan penghisapan larutan HCl yang telah dicampur dengan darah yang
kemudian dikeluarkan lagi dan diulang sebanyak 3 kali hal ini dimaksudkan
untuk menghomogenkan larutan campuran darah dan HCl serta untuk
memasukkan udara (O¬2 ). Setelah homogen, kemudian larutan campuran
didiamkan selama 8 – 10 menit, hal ini dimaksudkan agar Hb bereaksi dengan
HCl sehingga dapat terbentuk asam hematin dan kadar asam ini dapat dihitung
dan yang sekaligus kadar Hb juga dapat diketahui.
Penggunaan HCl dalam praktikum kali ini bertujuan untuk melisiskan
eritrosit sehingga Hb yang terdapat dalam eritrosit dapat keluar dan bereaksi
dengan HCl membentuk asam hematin.
Dari hasil percobaan, dengan metode sahli didapatkan kadar Hb sebesar
14 g / dL. Pada buku panduan praktikum biokimia gizi nilai normal Hb pada
lelaki dewasa sebesar 14-18 gram/dl, jadi pasien yang diambil sampel darahnya
memiliki kadar Hb yang normal.
Metode Sahli merupakan metode estimasi kadar hemoglobin yang tidak
teliti, karena alat hemoglobinometer tidak dapat distandarkan dan pembandingan
warna secara visual tidak teliti. Metode sahli juga kurang teliti karena
karboxyhemoglobin, methemoglobin dan sulfhemoglobin tidak dapat diubah
menjadi hematin asam (Gandasoebrata, 2010 hh. 13-14).
Pada metode Sahli membutuhkan ketelitian visualisasi praktikan dalam
membandingkan warna yang diperoleh dari pengenceran dengan warna standart.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penilaian dalam pengambilan data
sangat subjektif mengingat kemampuan visualisasi tiap individu berbeda – beda.
Pemeriksaan Hb dalam darah mempunyai peranan penting dalam diagnosa
suatu penyakit, karena Hb merupakan salah satu protein khusus yang terdapat
dalam eritrosit yang berfungsi untuk mengangkut O2 ke jaringan dan
176
mengembalikan CO2 dari jaringan ke paru-paru. Kegunaan Pemeriksaan Hb ini
adalah untuk mengetahui ada tidaknya gangguang kesehatan pada pasien,
misalnya kekurangan Hb (anemia) atau kelebihan Hb (polisitemia). Hb bisa saja
ada dalam keadaan terlarut dalam plasma. Akan tetapi kemampuan Hb untuk
mengikat O2 tidak bekerja secara maksimum dan akan mempengaruhi pada faktor
lingkungan.
177
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil kadar Hb sebesar
14 gram/dl. Nilai yang didapatkan menjelaskan bahwa kadar Hb pasien normal
dengan acuan nilai Hb pada laki-laki dewasa sebesar 14-18 gram/dl
178
DAFTAR PUSTAKA
179