Bahan Ajar-Baja 2
Bahan Ajar-Baja 2
Konstruksi Baja 2
Program Studi Teknik Sipil-Universitas Dharma Andalas
L = 15 m
Beban
Momen
Geser
Momen ultimate untuk beban merata pada balok dengan dua tumpuan:
1
Mu qu .L2
8
1
M u 43,2kN / m (15m) 2 1215kN .m 1,215 10 9 N .mm
8
Geser ultimate untuk beban merata pada balok dengan dua tumpuan:
1
Vu qu . L
2
1
Vu 43,2kN / m 15m 324kN 324.000 N
2
Pemeriksaan Persyaratan Balok Gelagar
Pemeriksaan terhadap balok gelagar dapat dilihat dari dua parameter yaitu
kompak atau tidak kompak dan kelangsingan berdasarkan rasio tinggi badan
dengan tebal badan.sebagai berikut :
h E
3.76 s
tw fy
1550 200.000
3.76
8 250
h E
5.70 s
tw fy
1550 200.000
5.70
8 250
Syarat ketebalan pelat badan balok gelagar yang tidak diperkaku dan pada kedua
sisi memanjangnya dibatasi oleh pelat sayap, adalah :
h E
6.36
tw fy
1550 200.000
6.36
8 250
Karena syarat ketebalan pelat badan tidak memenuhi syarat maka perlu
direncanakan pelat pengaku vertikal (intermediate stiffeners) pada pelat badan
balok gelagar.
a 3,5 m
Sehingga diperoleh :
a 3,5
2,258
h 1,55
1550 200.000
7.07
8 250
Berdasarkan data struktur balok gelagar, inersia balok (Ix = 1,082 x 1010 mm4)
dan posisi titik berat (centroid) penampang gelagar c = 787 mm. Maka
nilai statis momen arah-x adalah
I
Sx x
c
1,082.1010 mm 4
Sx 1,375.10 7 mm 3
787 mm
Sehingga, momen nominal (Mn) balok gelagar kondisi leleh sayap tarik
adalah :
M n 250 MPa 1,375.1010 mm 3
M n 3,437 10 9 N .mm
Compresion Flange Strength (Kuat Tekan Sayap)
M n R pg .Fcr .S x
Nilai Fcr dihitung berdasarkan kondisi tekuk lokal pada sayap yang
direlevansikan dengan parameter kelangsingan berikut :
bf 400
16.67
2.t f 2.12
Es 200.000
p 0,38 0,38 10,75
fy 250
k c .Es
r 0,95
FL
Dimana :
4 4
kc 0,287
h 1550
tw nilai kc yang diambil adalah 0,35
8
FL 0,7. f y 0,7.250 175MPa
Sehingga :
Selama λp < λ < λr , sayap dianggap tidak kompak dan tekuk lokal sayap
akan terjadi pada kondisi inelastik. Maka nilai Fcr dihitung dengan rumus :
p
Fcr f y 0,3. f y .
r p
16,67 10,75
Fcr 250MPa 0,3.250MPa. 196,18MPa
19,0 10,75
Untuk menghitung faktor reduksi untuk kuat lentur Rpg, nilai aw dihitung
berdasarkan rumus :
h .t
a w c w 10,0
bf c .tf c
1550.8
aw 2,58
400.12
Sehingga :
aw h E
R pg 1 c 5,70 s 1,0
1200 300.a w
t w fy
M n R pg .Fcr .S x
Untuk menghitung momen nominal untuk kondisi ini diperlukan rasio
kelangsingan rt yang dihitung berdasarkan sumbu lembah dari penampang
balok. Penampang yang diperhitungkan adalah bagian sayap tekan dan 1/3
bagian dari pelat badan/ web. Sedangkan untuk penampang dengan simetris
ganda, 1/6 bagian dari pelat badan diperhitungkan untuk menghitung nilai rt.
Sehingga :
bf
1/6.(h-2.tf)
1 1 1
Iy .(400mm) 3 .12mm (8mm) 3 . .1526mm 6,401 10 7 mm 4
12 12 6
Iy 6,401 10 7 mm 4
rt 96,775mm
A 6834,64mm 2
Es 200.000
L p 1,10.rt . 1,10 96,775 3010,93mm
fy 250
Es 200.000
Lr .rt . 96,775 8594,84mm
fy 250
Syarat Lp< Lb ≤ Lr (3,01 m < 3,5 m < 8,595 m) tercapai, sehingga LTB terjadi
secara inelastik dan perhitungan tegangan kritis bisa dihitung dengan rumus :
Lb L p
Fcr Cb .Fy 0,3.Fy Fy
Lr L p
3500mm 3010,93mm
Fcr 1,136.250 MPa 0,3.250 MPa.
8594,84mm 3010,93mm
Fcr 277,431MPa
277,431MPa 250 MPa
Untuk kondisi Fcr > Fy, maka nilai tegangan kritis (Fcr) yang diambil adalah
250 MPa.
Maka kuat lentur nominal untuk kondisi tekuk torsi lateral adalah
k v .Es k v .Es
1,10. dan 1,37.
fy fy
Dimana :
5
kv 5
( a / h) 2
a
yang direncanakan adalah 2,258, nilai kv adalah:
h
5
kv 5 5,980
(2,258) 2
Nilai rasio antara tegangan geser kritis pelat badan dan kapasitas leleh pelat
badan Cv dapat dihitung dengan rumus :
1,51.E s .k v
Cv
h / t w 2 . f y
1,51.200.000.5,980
Cv 0,192
193,752 .250
Cek apakah tension field action perlu dipertimbangkan atau tidak dengan
menghitung batasan berikut :
a
- 3,00 ; 2,258 3,00
h
2
a 260
- ; 2,258 1,80
h (h / t w )
Jika salah satu atau dua batasan tersebut memenuhi maka tension field action
dipertimbangkan dalam perhitungan kapasitas geser balok gelagar, sehingga :
1 Cv
Vn 0,6. f y . Aw .Cv
1,15. 1 ( a ) 2
h
1 Cv
Vn 0,6. f y .(h t w ).Cv
1,15. 1 ( a ) 2
h
1 0,192
Vn 0,6.250.(1550 8).0,192
1,15. 1 (2,258) 2
Vn 0,6.250.(1550 8).0,476
Pada balok gelagar kombinasi lentur dan geser terjadi pada seluruh bagian
bentang sehingga harus memperhitungkan batasan dengan menggunakan metode
interaksi lentur dan geser berikut :
Mu V
0,625 u 1,375
b M n sVn
Dimana :
Mu = 1,215 x 109 N.mm
ϕbMn = 2,367 x 109 N.mm
Vu = 324.000 N
ϕsVn = 797.679 N
Mu V
0,625 u 1,375
b M n sVn
1,51.200.000.5,980
Cv 0,192
193,752 .250
(2,258) 2
Asv 0,50.1,00.(1550.8).(1 0,192) 2,258
1 (2,258) 2
Asv 968,900mm 2
Lebar pengaku vertikal bsv = 350 mm, maka tebal pelat pengaku vertikal
adalah tsv = 968,900 mm2/350 mm = 2,76 mm ≈ 3,00 mm.
Pelat Sayap
Pengaku
Vertikal h
Pelat Badan
a = 3,5 m
tsv= 3,00 mm
bsv= 350 mm
Pelat Sayap