Anda di halaman 1dari 2

NEURALGIA TERMINAL (TN)

I. DEFINISI
Trigeminal Neuralgia merupakan nyeri mendadak yang biasanya unilateral dengan
karakteristik nyeri hebat dan tajam (tertusuk-tusuk) dengan durasi yang singkat pada
satu atau lebih dari cabang nervus trigeminus.
II. EPIDEMIOLOGI
Angka kejadiannya sekitar 3-5 kasus per tahun per 100.000 orang. Onsetnya
kebanyakan terjadi pada usia 50 dan 70 tahun.
III. ETIOLOGI/FAKTOR RESIKO
Penyebab Trigeminal Neuralgia ada 2 macam:
1. Idiopatik, kadang berhubungan dengan multiple sklerosis.
2. Kompresi oleh arteri serebeli anterior inferior, tumor, vena, maupun malformasi
arterivena (AVM).
IV. PATOFISIOLOGI
Nyeri pada trigeminal neuralgia mungkin disebabkan adanya perubahan pada nervus
trigeminus disebabkan oleh kompresi saraf akibat pembuluh darah maupun perubahan
fungsi akibat plak multiple sklerosis di radiks nervus trigeminus yang pada akhirnya
menyebabkan peningkatan ekstabilitas di beberapa serabut aferen nervus trigeminus.
V. MANIFESTASI KLINIS
Gejala Klinis berupa:
 Nyeri mendadak yang biasanya unilateral
 Nyeri hebat, dan tajam (tertusuk-tusuk)
 Durasi singkat (dalam beberapa detik)
 Triger zone. (Nyeri muncul ditimbulkan saat mencuci muka, bercukur,
merokok, berbicara dan menyikat gigi)
VI. DIAGNOSIS DAN DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis
Serangan nyeri paroksismal,spontan, tiba2, nyeri tajam, superfisial, seperti ditusuk,
tersetrum, terbakar pada wajah atau frontal ( umumnya unilateral) beberapa detik
sampai < 2 menit, berulang, terbatas pada  1 cabang N.trigeminus (N.V).
Nyeri umumnya remisi dalam jangka waktu bervariasi. Intensitas nyeri berat.
Presipitasi dapat dari trigger area (plika nasolabialis dan/ pipi) atau pada aktivitas
harian seperti bicara, membasuh muka, cukur jenggot, gosok gigi (triggerd factors).
Bentuk serangan masing2 pasien sama. Diantara serangan umumnya asimtomatis.
Umumnya tidak ada defisit neurologik.

Diagnosis Banding
Nyeri wajah atipikal

VII. PENATALAKSANAAN
Terapi farmakologik :
Obat antikonvulsan (terapi pilihan):
 Carbamazepin (200-1200 mg/hari, terbagi 2 kali sehari)
 Fenitoin (300-500 mg/hari)
 Oxcarbazapin (300-1800 mg/hr, terbagi 2 kali sehari)
 Lamotrigin (100-150 mg/hari, terbagi 2 kali sehari)
 Gabapentin (1200-3600 mg/hari terbagi 3-4 kali sehari)
 Topiramate (200-300 mg/hari terbagi 2 kali sehari)

Operasi :
 Percutaneous Radiofrequency Thermocoagulation
 Dekompresi mikrovaskular (MVD)
 Percutaneous microcompresion)
 Irradiasi gamma knife

VIII. PROGNOSIS
Trigeminal Neuralgia idiopatik : baik
Trigeminal Neuralgia simtomatik : tergantung kausal

DAFTAR PUSTAKA
a. Baehr, M dan Frotscher, M, Diagnosis Topik Neurologi Duus Edisi 4, 2012.
b. Kurniawan M, Syharjanti Isti, T Pinzon Rizaldy. Panduan Praktik Klinis
Neurologi. Jakarta: Perdossi. 2016.
c. Modul Neuro- Infeksi. Kolegium Neurologi Indonesia. Perdossi. 2008.
d. Munir, Badrul dr, Neurologi Dasar, Malang: Sagung Seto.2015

Anda mungkin juga menyukai