DI SUSUN OLEH :
Kelompok 7
JAKARTA 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan Proposal TAK ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
proposal TAK ini kedepan.
Akhir kata, semoga proposal ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang
membaca, serta dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan para
mahasiswa, dan pembaca.
Jakarta, 9 Mei 2018
Penyusun
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)
I. LATAR BELAKANG
III. TUJUAN
A. Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi
dalam kelompok secara bertahap.
B. Tujuan khusus
1. Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah
munculnya halusinasi
2. Klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya
halusinasi
V. KLIEN
A. Kriteria klien
1. Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.
2. Klien yang mengalami perubahan persepsi.
B. Proses seleksi
1. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
2. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
3. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
4. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan
aturan main dalam kelompok.
B. Evaluasi Proses
1. Leader :
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga
akhir.
b. Leader mampu memimpin acara.
2. Co-leader :
a. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
3. Fasilitator :
a. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
b. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung
jawab dalam antisipasi masalah.
4. Observer :
a. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada
kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
b. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
C. Evaluasi Hasil
Diharapkan 75% dari kelompok mampu:
1. Menjelaskan apa yang sudah digambarkan dan apa yang dilihat
2. Menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelas
3. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi pesan pada kegiatan ini
VII. PENGORGNISASIAN
Sesi II : Mengontrol Halusinasi Dengan Cara Menghardik
A. Waktu
a. Hari / tanggal : Sabtu, 12 Mei 2018
b. Jam : 14.00 WIB
c. Waktu : 45 menit
d. Acara : TAK Stimulasi Persepsi: Mengontrol Halusinasi
dengan melakukan aktivitas
e. Tempat : Ruang Kenanga Rumah Sakit Soeharto Heerdjan
f. Jumlah pasien : 16
B. Tim terapis
a. Leader (Dicky Kurniawan S)
1. Membuka jalannya kegiatan
2. Memperkenalkan diri dan anggota kelompok.
3. Memimpin dalam menginstruksikan terapi aktivitas kelompok
4. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi.
5. Menetapkan tujuan dan peraturan kelompok
6. Membacakan tujuan dan peraturan kelompok sebelum kegiatan
dimulai
7. Memberi reinforcement positif
b. Co leader (Rina Rahayu)
1. Mendampingi leader
2. Mengingatkan leader bila ada kegiatan yang menyimpang
3. Mengingatkan waktu jika tidak sesuai dengan kontrak
4. Bersama leader menjadi contoh kerjasama yang baik
b. Alat :
1. Formulir jadwal kegiatan harian
2. Pulpen
3. Spidol dan papan tulis/ whiteboard/ flipchart
D. Setting Tempat
L Co O
Keterangan :
F F L : Leader
Co : Co Leder
K K K K K K
F : Fasilitator
K K K F O : Observer
K : Klien
F
PROSES TERAPI AKTIVITAS (TAK)
A. Tujuan
1. Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah
munculnya halusinasi
2. Klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi
B. Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang.
C. Metode
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Bermain peran/ stimulasi dan latihan
D. Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 3
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Klien dan terapis pakai papan nama
b. Evaluasi/ validasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien saat ini
2) Terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah
dipelajari
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mencegah terjadinya
halusinasi dengan melakukan kegiatan
2) Terapis menjelaskan aturan main berikut :
- Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin
kepada terapis
- Lama kegiatan 45 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap Kerja
a. Terapis menjelaskan cara keempat mengontrol halusinasi yaitu
melakukan kegiatan sehari – hari secara terjadwal. Jelaskan bahwa
dengan melakukan kegiatan yang teratur akan mencegah munculnya
halusinasi.
b. Terapis meminta tiap klien menyampaikan kegiatan yang biasa
dilakukan sehari – hari dan tulis d whiteboard.
c. Terapis membagikan formulir jadwal kegiatan harian. Terapis menulis
formulir yang sama di whiteboard.
Aktivitas yang teratur dann terjadwal yang dilakukan klien membuat waktu
luang minimal. Klien akan terfokus kepada aktivitas yang harus dilakukan
dari waktu ke waktu. Dengan waktu luang yang minimal menghindarkan
klien terfokus pada stimulus internal yang menimbulkan halusinasi.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai menyusun jadwal
kegiatan dan membacakannya
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
Menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol halusinasi, yaitu
menghardik, bercakap – cakap dan melakukan aktivitas sesuai jadwal.
E. Evaluasi
Evaluasi di lakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 4, kemampuan yang diharapkan
adalah klien melakukan kegiatan harian untuk mencegah timbulnya halusinasi.
Formulir evaluasi sebagai berikut.
Sesi 4 : TAK
Stimulasi Persepsi : Halusinasi
1. Menyebutkan
kegiatan yang biasa
dilakukan
2. Memperagakan
kegiatan yang biasa
dilakukan
3. Menyusun jadwal
kegiatan harian
4. Menyebutkan tiga
cara mengontrol dan
mencegah halusinasi
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan menyebutkan kegiatan harian
yang biasa dilakukan, memperagakan salah satu kegiatan, menyusun jadwal
kegiatan harian dan menyebutkan tiga cara mencegah halusinasi. Beri tanda
(√) jika klien mampu dan tanda (-) jika klien tidak mampu.
F. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti TAK stimulasi persepsi :
halusinasi sesi 4. Klien mampu memperagakan kegiatan harian dan menyusun
jadwal. Anjurkan klien melakukan kegiatan untuk mencegah halusinasi.
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Dr. Budi Anna, S.Kp, M.App.Sc, & Akemat S.Kp, M.Kep. (2004). Keperawatan
Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC