Anda di halaman 1dari 3

SIFAT & KARAKTERISTIK TANAH INCEPTISOL

Dedi Irawan 8:34 PM

a.

Tanah yang termasuk ordo Inceptisol merupakan tanah muda, tetapi lebih berkembang daripada
Entisol. Kata Inceptisol berasal dari kata Inceptum yang berarti permulaan. Umumnya mempunyai
horison kambik. Tanah ini belum berkembang lanjut, sehingga kebanyakan dari tanah ini cukup subur.
Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Aluvial, Andosol, Regosol, Gleihumus,
dll.

Pembentukan Tanah
Beberapa factor yang mempengaruhi pembentukan Inceptisol adalah:
1. Bahan induk yang sangat resisten.

2. Posisi dalam landscape yang ekstrim yaitu daerah curam atau lembah.
3. Permukaan geomorfologi yang muda, sehingga pembentukan tanah belum lanjut.

Tidak ada proses pedogenik yang dominan kecuali leaching, meskipun mungkin semua proses
pedogenetik adalah aktif. Di lembah-lembah yang selalu tergenang air terjadi proses gleisasi sehingga
terbentuk tanah dengan khroma rendah.
Di tempat dengan bahan induk resisten, proses pembentukan liat terhambat. Bahan induk pasir kuarsa
memungkinkan pembentukan hodison spodik melalui proses podsolisasi.

Karakteristik/Sifat Tanah
Inceptisol mempunyai karakteristik dari kombinasi sifat – sifat tersedianya air untuk tanaman
lebih dari setengah tahun atau lebih dari 3 bulan berturut – turut dalam musim – musim kemarau, satu
atau lebih horison pedogenik dengan sedikit akumulasi bahan selain karbonat atau silikat amorf, tekstur
lebih halus dari pasir geluhan dengan beberapa mineral lapuk dan kemampuan manahan kation fraksi
lempung ke dalam tanah tidak dapat di ukur. Kisaran kadar C organik dan Kpk dalam tanah inceptisol
sangat lebar dan demikian juga kejenuhan basa. Inceptisol dapat terbentuk hampir di semua tempat
kecuali daerah kering mulai dari kutup sampai tropika. (Darmawijaya, 1990)

PengelolaanTanah
Potensi

Pada dasarnya tanah ini dapat dimanfaatkan untuk usaha pertanian, yaitu melalui teras siring atau
dengan budidaya tanaman tahunan yang lebih kuat dalam mengikat tanah. Tanaman pertanian dapat disisipkan
dalam sela-sela tanaman tahunan. Potensi lain adalah dengan memanfaatkan lahan ini untuk usaha
penghijauan.

Permasalahan

Karena tanah alfisols termasuk tanah yang masih muda dan perkembangan tanah belum lama,
sehingga kandungan bahan organik dan unsur hara dalam tanah kurang tersedia, maka solumnya dangkal (10-
15 cm) dari permukaan dan di bawahnya merupakan lapisan batuan. Rendahnya kedalaman solum
menyebabkan perkembangan akar terhambat sehingga tanaman kurang baik pertumbuhannya.

Topografi daerah yang miring menyebabkan rawan terhadap erosi dan tanah aluvial ini kemampuan
untuk mengikat air cukup rendah, sehingga saat kemarau terlihat kering atau tandus.

Perbaikan

Dalam mengatasi erosi dilakukan dengan penanaman tanaman tahunan atau tanaman hutan
(agroforestri). Juga dapat dilakukan dengan pembuatan teras siring atau usaha konservasi lain sehingga
bahaya erosi dapat ditekan. Dengan penambahan sisa organik dapat meningkatkan kelengasan tanah
karena sisa organik yang terdekomposisi menjadi bahan organik mempunyai kemampuan menyerap air
yang tinggi dan dapat menahan laju erosi tanah karena air terserap oleh bahan organik. Penambahan sisa
organik juga dapat mempercepat pelapukan bahan mineral dalam komplek atau komplek pertukaran
karena penambahan bahan organik sepereti pemberian pupuk kandang atau pupuk hijau dapat
menambah keanekaragaman mikroorganisme Sistem PPT mengklasifikasikan tanah ini dalam golongan
tanah tanpa perkembangan profil, dan masuk dalam kumpulan tanah horison C-organik. Karena
mempunyai litik atau faktor pembatas batuan, maka masuk dalam jenis tanah Lithosol. Lithosol ini
merupakan Lithosol yang lain sehingga masuk dalam macam tanah Lithosol eutrik.

Anda mungkin juga menyukai